28 Desember 2011

Majelis Reboan Masjid Alatief pasaraya blok M Tema : Jangan remehkan yang kecil Tanggal : 28 Desember 2011

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief pasaraya blok M
Tema : Jangan remehkan yang kecil
Tanggal : 28 Desember 2011
Pembicara : Ustadz H Syahroni Mardani, Lc

Orang takut dengan dosa besar tapi berani melakukan dosa kecil

Kalau kita sedang makan, biasanya kita tertelan oleh duri yang kecil, rasanya sangat tidak nyaman

Kalau kita memegang kayu, biasanya kita tertusuk serat kayu sehingga menyebabkan susuban, rasanya tidak nyaman

Banyak orang yang hancur hidupnya gara gara meremehkan hal hal kecil

---

Mari pelajari kisah agar menjadi pelajaran

Qs Al A'raf : 176

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

---

Terkadang kita memiliki masalah yang cukup besar, dimana sebelumnya permasalahan tersebut diawali hanya gara-gara masalah yang kecil. Atau juga dalam ajaran agama kita terdapat sebuah amalan yang kecil/ringan namun ternyata memiliki pahala yang sangat besar disisi Allah SWT. Sebaliknya perbuatan dosa yang sangat kecil, ternyata bisa membawa dampak yang sangat besar. Sebuah kecenderungan dalam masyarakat kita dimana orang menganggap remeh hal-hal yang sifatnya kecil (jabatan, posisi, fisik dll) yang kemudian hal tersebut lama kelamaan menjadi tidak dianggap. Dalam kajian ini diambil sebuah tema sederhana janganlah menganggap remeh hal-hal yang kecil, berdasarkan dari kisah-kisah sunnah. Mudah-mudahan dengan adanya kisah-kisah berikut ini akan bisa menjadikan contoh kepada kita untuk senantiasa membiasakan melakukan perbuatan-perbuatan baik, meskipun kecil.

---

Terdapat sebuah perkataan dari ulama Zainal Abidin yang menarik untuk disimak, yaitu :

Sesungguhnya Allah SWT merahasiakan ridha-Nya pada keta’atan pada-Nya. Allah SWT merahasiakan kemurkaan-Nya pada maksiat yang dilakukan pada-Nya. Allah SWT merahasiakan terkabulnya permintaan pada doa pada-Nya. Allah SWT merahasiakan wali-Nya diantara hamba-hamba-Nya.

---

Jika ditelaah satu-persatu kurang lebih pengertiannya adalah sebagai berikut :

Sesungguhnya Allah SWT merahasiakan ridha-Nya pada keta’atan pada-Nya. Maksudnya adalah bahwasannya kita tidak mengetahui ketaatan mana yang diterima disisi Allah SWT. Ada orang yang menunaikan ibadah haji berkali-kali, belum tentu juga ibadah tersebut diterima disisi Allah SWT. Atau juga ada orang yang tiap tahun pergi umrah, namun belum tentu umrah-nya diterima oleh Allah SWT. Siapa tahu dari sebuah amalan kecil yang kita lakukan, Allah merasa ridha dan menerima amalan tersebut. Oleh karenanya jangan anggap remeh perbuatan baik meskipun kecil. Seperti halnya dalam surat An nur ayat 15 yang artinya :

(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar

---

Berbicara baik kepada orang tua

Qs Al Isra : 23

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

---

Allah SWT merahasiakan kemurkaan-Nya pada maksiat yang dilakukan pada-Nya. Perbuatan dosa sekecil apapun janganlah dianggap sepele. Bisa jadi gara-gara perbuatan dosa kecil tersebut Allah SWT menjadi murka kepada kita.

---

Gara gara nila setitik, rusak susu sebelanga

Kisah dua orang yang disiksa dikubur karena suka namimah dan tidak baik saat buang air kecil

Ibnu Abbas RA meriwayatkan sebuah hadits muttafaq ‘alaih, sesungguhnya Rasullullah saw pernah melewati dua kuburan lalu beliau bersabda: “sesungguhnya dua orang yang ada di kuburan itu disiksa, dan tidaklah mereka disiksa karena suatu perkara besar ! Adapun yang satu maka ia disiksa karena selalu mengadu domba (namimah), adapun yang kedua maka karena ia tidak bersembunyi ketika buang air kecil”.

---

Dimana perbuatan dosa berupa adu-domba/namimah maupun tidak bersembunyi ketika buang air kecil ternyata akan mendatangkan siksa kubur. Terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi “Jangan kamu anggap remeh sesuatu yang kecil, bukit itu awalnya adalah kerikil yang kecil”.

---

Allah SWT merahasiakan terkabulnya permintaan pada doa pada-Nya. Siapapun orang yang berdo’a, alangkah baik-nya kita ikut serta mangamini do’a tersebut. Karena kita sebdiri tidak mengetahui do’a siapa yang sebenarnya diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT. Do’a seorang ulama, do’a seorang jamaah pengajian atau do’a dari seorang fakir, hanya Allah SWT yang maha mengetahui do’a mana yang dikabulkan-nya. Oleh karenanya, siapaun yang berdo’a, maka selayaknya kita ikut mengamininya, tanpa memandang statusnya.

Kadang kadang ada peristiwa kecil dan sederhana namun kita mendapatkan hidayah dan kebaikan dari hal tersebut

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Bisa jadi seseorang yang kusut masai rambutnya, jika datang mengetuk pintu dia ditolak dimana-mana, namun jika dia bersumpah, maka Allah SWT mengabulkan sumpahnya” (HR Muslim)

---

Penyebab orang malas bertaubat adalah al istihanah bidzdzunub, menganggap remeh sebuah dosa dan kemaksiatan. Mereka yang terbiasa dengan yang syubhat, maka akan jatuh pada yang haram. Jika suatu perbuatan yang tidak jelas dilakukan terus-menerus maka lama-kelamaan akan melakukan perbuatan yang haram

Allah SWT merahasiakan wali-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Kita tidak mengetahui siapa-siapa saja orang yang berada di sekitar kita yang dinilai baik/lebih tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Bisa jadi teman satu meja di kantor kita ternyata memiliki ketekunan ibadah sholat tahajud tiap malam. Tetangga kita yang penampilan-nya biasa-bisa sja (terlihat sederhana) ternyata adalah orang yang ahli ibadah di sisi Allah SWT. Oleh karena-nya jangan menganggap remeh orang lain.

Dari Abu Hurairah Ra berkata Rasulullah Saw bersabda : Wahai wanita muslimah, janganlah meremehkan pemberian dari tetangga meski hanya kaki kambing (Muttafaq Alaih)

---

Dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqas ra (Suatu ketika) Sa’ad merasa dirinya lebih punya kelebihan dibanding yang lain. Lalu, Nabi SAW bersabda: “Bukankah kita ditolong, diberi rizki oleh orang-orang lemah yang selama ini ada disekitar kita” (Muttafaq Alaih)

---

Dari Abu hurairah ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda : “Akan datang pada Hari Kiamat nanti seseorang yang berbadan besar dan gagah, namun saat ditimbang di sisi Allah, dia tak lebih berat dibanding sayap seekor nyamuk” (Muttafaq Alaih)

---

Berikut beberapa contoh kisah sunnah terhadap perbuatan baik kecil yang mendatangkan balasan yang sangat besar:

Shalat Sunnah Wudhu 2 rakaat

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal: “Wahai Bilal, ceritakan padaku tentang amalan tertinggi yang senantiasa engkau lakukan, karena aku mendengar suara terompahmu di surga?” Bilal menjawab: “Tidak ada amalan yang senantiasa aku lakukan, kecuali aku setiap habis berwudhu, baik siang atau malam, aku setelahnya melakukan shalat sunnah sebagaimana yang sianjurkan padaku (shalat sunnah wudhu, 2 rakaat)” (Muttafaq Alaih).

---

Dimana dalam kisah ini dijelaskan bahwa Bilal melakukan hal-hal yang kecil (sholat sunnah wudhu), namun mendapatkan balasan yang sangat besar. Hadist ini juga menjadi dasar disunnahkannya melaksanakan sholat 2 rakaat setelah berwudhu. Dimana ketika setelah berwudhu terdapat beberapa sunnah yang bisa dilakukan, yaitu berdo’a dan sholat sunnah 2 rakaat (shoolat sunnah wudhu).

---

Senyum ketika bertemu sesama

Dari Abu Dzar ra, berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu meremehkan perbuatan baik, meskipun kecil. Walaupun hanya sekedar bermuka yang manis saat berjumpa dengan saudaramu”. (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramal makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar). Dalam hadis lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah,“Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).

Oleh karenanya, meskipun ringan senyum merupakan amal kebaikan yang tidak boleh diremehkan.

---

Hargai pemberian/hadiah dari orang lain

Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah SAW bersabda “Wahai para wanita muslimah, janganlah meremehkan pemberian dari tetangga, meski hanyalah kaki kambing (ceker)” (Muttafaq Alaih).

---

Jangan anggap remeh pemberian orang lain dan jangan juga lihat harganya. Namun lihatlah niatan baik dari pemberian tersebut. Bisa jadi apa yang diberikan tidak seberapa namun perbuatan baik tersebut sunguh luar biasa.
Kalimat yang paling disukai Allah SWT

Berhubung dengan zikir, menurut rekod Imam Bukhari, nabi telah menyatakan, “Ada dua kalimat yang paling disukai Yang Maha Pengasih. Sangat mudah diucapkan tetapi sangat berat dalam timbangan. Kedua-dua kalimat itu adalah ’subhanallah wa bihamdihi’ dan ’subhanallah hil azim’.”
Kedua-dua kalimat ini membawa maksud ‘Maha suci Allah dan segala pujian kepadaNya’ dan ‘Maha suci Allah yang Maha Besar.’ Di dalam riwayat lain diceritakan, sesiapa yang membaca “subhanallah wabihamdihi” 100 kali sehari, maka semua doasanya diampunkan oleh Allah, meski pun sebanyak buih di lautan.

Perbuatan baik kecil, balasan yang besar

Dari Abu Dzar ra, dari Nabi SAW bersabda: “Sungguh aku melihat seseorang yang mendapat tempat yang sangat mulia di surga hanya lantaran dia pernah memotong dahan pohon di jalan yang mengganggu kaum muslimin” (HR muslim)

---

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya ada seorang wanita berkulit hitam (dalam riwayat lain; seorang pemuda) yang selalu membersihkan dan menyapu masjid. Suatu hari Nabi tak menjumpai orang ini. Saat beliau bertanya, ada yang berkata bahwa orang tersebut telah meninggal dunia. Lalu, Rasulullah SAW menegur para sahabat yang nampaknya menganggap kecil derajat orang ini, “Mengapa kalian tak mengabarkan padaku akan kematiannya. Beritahukan padaku diana kuburnya?” Lalu saat ditunjukkan, Baliau menshalatkan didekat kuburnya dan berkata; “Sesungguhnya kuburan ini kegelapan, lalu menjadi bercahaya dengan shalatku atasnya” (Muttafaq Alaih)

---

Diantara penyebab orang malas bertaubat adalah al istihanah bidzdzunub, menganggap remeh sebuah dosa dan kemaksiatan . Mereka terbiasa dengan yang subhat maka akan jatuh pada yang haram

---

Hikmah dari Ummu Sulaim

Nama aslinya adalah Syahlah binti Mulhan bin Khalid bin Zaid bin Haram. la berasal dari kaum Anshar yang dari Bani Khuzrajiah. la merupakan salah seorang dari orang-orang yang mula-mula masuk Islam.

Saudara laki-lakinya adalah Abdullah bin Haram yang dianggap sebagai salah satu Qura’ (penghapal Al-Qur’an) yang syahid di Bi’r Maunah.

Saat dipinang oleh Abu Thalhah, Ummu Sulaim berkata kepadanya, "Demi Allah, tak ada satu pun alasan yang bisa membuatku menolak lamaranmu itu. Namun sangat disayangkan sekali, engkau adalah seorang kafir, sedang aku adalah seorang Muslim. Oleh karena itu, aku tak mungkin menikah denganmu. Seandainya engkau bersedia masuk Islam, itu akan aku anggap sebagai mas kawinku. Dan aku takkan meminta selain dari itu."

Mendengar perkataan itu, Abu Thalhah bersedia masuk Islam, dan keislamannya itu dianggap sebagai mahar bagi Ummu Sulaim.

la pernah datang kepada Rasulullah agar anaknya yang bernama Malik bin Anas bisa menjadi pembantu beliau. Rasulullah SAW menerima tawaran itu. Akhirnya, Malik bin Anas mengabdikan dirinya kepada Rasulullah selama sepuluh tahun.

Di saat anaknya meninggal dunia, Ummu Sulaim berkata kepada keluarganya, "Janganlah kalian membicarakan anak Abu Thalhah, sebelum aku sendiri mulai membicarakannya!"

Pada saat Abu Thalhah pulang, Ummu Sulaim segera menyediakan makan dan minum, serta melayani suaminya sebaik mungkin. Setelah Abu Thalhah merasa kenyang dan puas atas pelayanan istrinya itu, Ummu Sulaim pun berkata kepadanya, "Wahai Abu Thalhah, apabila ada sebuah kaum memamerkan kepada ahli bait tentang aib mereka, dan menuntut ahli bait juga harus memamerkan aib mereka, maka apakah ahli bait berkewajiban mencegah rencana mereka itu?"

"Tidak!" jawab Abu Thalhah.

"Itulah yang menimpa anakmu sekarang ini," kata Ummu Sulaim.

Mendengar perkataan istrinya, Abu Thalhah naik pitam. "Tinggalkan aku dan jangan engkau datang lagi ke sini tanpa membawa berita tentang keadaan anakku itu!"

Kemudian datanglah Rasulullah kepada mereka dan menanyakan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua suami istri tersebut. Setelah mengetahui apa terjadi, beliau pun berkata, "Semoga Allah senantiasa memberikan kalian berdua berkah atas aib seseorang yang berusaha kalian tutup-tutupi."

Ummu Sulaim mempunyai peran yang sangat nyata pada saat terjadi Perang Uhud. la selalu membawa sebuah pisau besar dan sekaligus berperan sebagai juru medis. la selalu menyediakan minum bagi orang-orang yang sedang berperang. la bahkan turut serta dalam Perang Hunain, walaupun saat itu dalam keadaan hamil.

Anas, putranya menuturkan bahwa Ummu Sulaim selalu menghunus sebuah pisau besar dalam keadaan mengandung. Melihat tingkah laku istrinya, Abu Thalhah berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, Ummu Sulaim senantiasa menghunus sebuah pisau besar."

Kemudian Nabi bertanya kepada Ummu Sulaim tentang tujuannya membawa sebuah pisau besar pada saat mengandung.

"Pisau besar ini aku tujukan untuk merobek perut orang-orang musyrik di saat berdekatan denganku nanti. Sebab mereka pasti mendekatiku pada saat aku melahirkan di medan perang nanti," jawab Ummu Sulaim.

Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun tertawa senang.

---

Adan duduk di pinggir jalan

Dari Abu Sa`id Al Khudry ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: "Jauhilah olehmu sekalian duduk di tepi-tepi jalan". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak bisa meninggalkan tempat-tempat itu karena di situ kami bisa membicarakan sesuatu". Rasulullah saw. bersabda: "Apabila kamu sekalian merasa tidak bisa untuk meninggalkan duduk-duduk di sana maka penuhilah hak jalan itu". Para sahabat bertanya: "Apakah hak jalan itu wahai Rasul Allah?" Beliau menjawab: "Memejamkan mata, tidak mengganggu, menjawab salam serta amar makruf dan nahi mungkar". (Riwayat Bukhari dan Muslim).

---

Perbuatan baik adalah sedekah

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah.

(Riwayat Bukhori dan Muslim)

---

Pentingnya memilih teman

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasullulah Saw bersabda: ”Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan orang mukmin yang bertaqwa”. Dalam hadits lain ditegaskan, “Jangan berteman, kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Ahmad).

---

4 hal yang menjadikan dosa kecil menjadi dosa besar :

1. kepada siapa kita berbuat dosa ?

2. siapa yang melakukan dosa

3. dimana kita melakukan dosa

4. kapan melakukan dosa

---

Doa sebelum Jimak (Shohih riwayat Bukhari, Muslim):

“Bismillaahi allahumma jannibnaasysyaithaan wa jannibisysyaithaana maa razaqta naa”

Artinya: ”dengan nama Allah. Ya Allah jauhkan kami dari syetan dan jauhkan syetan untuk mengganggu apa yang Engkau rizkikn kepada kami”

---

Keutamaan taubat

Meski seorang hamba telah melakukan dosa terhadap-Nya dengan melanggar perintah-perintah-Nya atau melakukan larangan-larangan-Nya, melupakan-Nya dan mengabaikan rambu-rambu-Nya kemudian orang itu mau bertaubat atasnya maka sesungguhnya kegembiraan Allah dengan taubatnya melebihi kegembiraan salah seorang yang kehilangan ontanya lalu menemukannya kembali.

Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak dia berkata; An Nu'man bin Basyir berkhuthbah, maka dia berkata; Sungguh kegembiraan Allah karena taubatnya hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian yang pada suatu ketika dia membawa perbekalan dan minumannya di atas unta lalu dia berjalan di padang pasir yang luas. kemudian dia beristirahat sejenak dan tidur di bawah pohon. Tiba-tiba untanya lepas, dia pun mencarinya ke perbukitan, namun dia tidak melihat sesuatu sama sekali, kemudian ia mencari lagi di perbukitan yang lain, namun juga tidak melihatnya, ia pun naik lagi keperbukitan yang lain, tapi tetap tidak menemukan sesuatupun. Akhirnya dia kembali ke tempat istirahatnya. Tatkala dia sedang duduk, tiba-tiba untanya datang kepadanya seraya menyerahkan tali kekangnya ke tangannya. Maka sungguh kegembiraan Allah dengan taubatnya seorang hambanya melebihi kegembiraan orang ini ketika dia mendapatkan untanya kembali dalam keadaan seperti semula.” (HR. Muslim)

Karena itu dilarang bagi setiap muslim yang berdosa berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan memberikan ampunan-Nya kepada setiap hamba-Nya yang mau beristighfar, kembali kepada-Nya dan bertaubat atas dosanya dengan sebenar-benar taubat sekalipun dosanya termasuk besar di sisi-Nya.

---

Dalam sebuah hadist dikatakan "Allah membuka pintu taubat di pagi hari agar bertaubat pelaku dosa di malam hari, dan Allah membuka pintu taubat di sore hari agar bertaubat pelaku dosa di siang hari."

---

Betapa sayangnya Allah kepada hambaNya

Hadist Qudsi : Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut