02 Desember 2011

Pengajian Al Ukhuwah Mahagoni Park Tanggal 1 Desember 2011

Event : Pengajian Al Ukhuwah Mahagoni Park
Tanggal : 1 Desember 2011
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah (Umi Liyah)
Tema: Dzikrul Maut

Qs Ali Imran : 185

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan

---

Rasulullah saw mengingatkan kita semua tentang usia tua yang harus diwaspadai, beliau bersabda: “Hati orang tua itu mudah mencintai dua hal, yaitu: cinta dunia dan harta” (HR.Muslim dan Ibnu Majah). Di dalam hadits lain, beliau bersabda: “Hati orang tua itu mudah mencintai dua hal, yaitu: panjang umur dan banyak harta” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).

---

Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. menggariskan beberapa garis, lalu beliau bersabda: "Ini adalah angan-angan manusia sedang ini adalah ajalnya. Kemudian di waktu orang itu sedang dalam keadaan sedemikian -yakni angan-angannya masih tetap panjang dan membubung tinggi-, tiba-tiba datanglah garis yang terpendek -yakni garis yang memotongnya yaitu kematian-." (Riwayat Bukhari)

Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya: "Nabi s.a.w. menggariskan suatu garis berbentuk persegi empat dan menggariskan lagi suatu garis di tengah-tengahnya yang keluar dari kalangan persegi empat tadi, juga menggariskan lagi beberapa garis kecil-kecil yang menuju ke arah garis di tengah-tengah itu dan keluar dari arah tepinya yang tengah, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya meliputi diri manusia tadi, atau memang telah meliputinya. Garis yang keluar dari kalangan ini adalah angan-angannya, sedang garis-garis kecil-kecil ini adalah barang-barang baru yang mendatanginya -yakni apa-apa yang dapat ia ambil dari keduniaan-, berupa kebaikan atau keburukan. Jikalau ia terluput dari yang ini -yakni bencana yang satu-, tentu ia terkena oleh yang ini -bencana yang lainnya- dan jikalau ia terluput dari yang ini -bencana yang satunya lagi-, maka ia tentu akan terkena oleh yang ini -bencana yang lainnya pula-." (Riwayat Bukhari)

---

Suatu hari sahabat Umar bin Khattab duduk bersama Rasulullah SAW. Kemudian datanglah seorang sahabat Anshar. Seraya memberi salam ia berkata: “Wahai Rasulullah, mukmin yang seperti apa yang paling utama?”. Beliau menjawab:”Yang paling baik akhlaknya”.

Sahabat itu bertanya lagi: “Mukmin seperti apakah yang paling cerdas?” Beliau menjawab: “Muslim yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik mempersiapkan diri untuk sesudah kematian itu, mereka itulah orang-orang yang cerdas”(diriwayatkan oleh Imam al-Qurtubi dalam al-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umuri al-Akhirah).

Nabi SAW menyebut orang yang ingat kematian dan mempersiapkannya itu sebagai orang cerdas, sebab orang seperti itu mengetahui hakikat hidup, dan mengindar dari tipuan-tipuan kehidupan.

---

Rasulullah salallahu’alaihi wasalam bersabda : “akan datang masanya dimana manusia akan terkena penyakit wahn, lalu seorang sahabat bertanya : apa itu penyakit wahn ya Rasulullah, lalu Rasulpun menjawab : penyakit wahn adalah penyakit cinta dunia ( ubudduniya ) dan takut mati.(Al-hadist)

---

Rasulullah SAW bersabda, “Kematian adalah kafarat bagi setiap muslim.”

Imam al-Qurthubi dalam kitab yang sama menjelaskan, bahwa sesungguhnya kematian adalah kafarat atau pengganti bagi segala penderitaan dan rasa sakit yang dialami seseorang. Bahkan dijelaskan pula dalam hadist riwayat Muslim; bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap orang Muslim yang ditimpa penderitaan berupa sakit dan lainnya, niscaya karenanya Allah akan menurunkan kejahatan-­kejahatannya seperti pohon yang menurunkan daun-daunnya.”

---

Ka’ab sahabat Rasulullah mengungkapkan bahwa siapa yang mengetahui kematian pasti segala penderitaan dan kesusahan dunia menjadi ringan baginya. Sebab, kematian adalah kafarat bagi setiap Muslim. Sungguh manusia cerdas ialah yang bisa memaknai kematian dengan benar dan mengantarkannya pada kemulian hakiki.

---

Pertemuan di akhirat antar sesama anggota keluarga yang beriman

Qs At Thur : 21

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka 1427, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut