18 Desember 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 18 Des 2012

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 18 Des 2012
Pembicara : Ustadz HM Sofwan Jauhari,Lc
Tema : Menghadirkan ketaqwaan dalam segala dimensi kehidupan

QS Al A'raf : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

---

Secara umum, ayat ini menjelaskan tentang fungsi esensial dari pakaian yang diwajibkan oleh Allah swt terhadap seluruh Bani Adam yaitu untuk menutup aurat yang menjadi pembeda antara manusia dengan binatang sehingga disimpulkan oleh Al-Qurthubi bahwa ayat ini sekaligus merupakan perintah dan kewajiban untuk berpakaian yang menutup aurat. Selanjutnya melalui ayat ini juga Allah menetapkan pakaian takwa yang merupakan sebaik-baik pakaian yang dikenakan oleh hambaNya. ‘Pakaian takwa’ yang dimaksud oleh ayat ini menurut para ulama tafsir seperti yang dikutip oleh Ibnu Katsir dalam kitab ‘Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azim’ diantaranya seperti yang disepakati oleh Qatadah, Zaid bin Ali dan Suddi bahwa yang dimaksud adalah keimanan. Sedangkan Al-Aufi memahaminya sebagai amal shalih. Manakalah Urwah bin Zubair mendefinisikan pakaian takwa adalah rasa takut kepada Allah swt. Berbeda dengan Ikrimah yang memahami bahwa pakaian takwa adalah pakaian yang akan dikenakan oleh orang-orang bertakwa di syurga kelak. Seluruh makna-makna di atas ini saling berdekatan dan tidak bertentangan yang intinya pakaian yang mencerminkan, keimanan, keshalihan dan rasa takut kepada Allah swt sesuai dengan makna takwa itu sendiri.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/09/3759/memintal-benang-pakaian-takwa-di-ramadhan/#ixzz2FMwv9E9L

---

Allah menciptakan pakaian, untuk menutup aurat, Jadi kalau pakaian yang tidak menutup aurat, maka disamakan dengan telanjang

---

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua golongan dari penghuni neraka yang belum aku temui; suatu kaum yang selalu membawa cemeti bagaikan ekor-ekor sapi, dengannya dia memukuli manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, cenderung tidak taat, berjalan melenggak-lenggok, rambut mereka seperti punuk onta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal bau surga tercium dari jarak sekian“. (HR. Muslim)

---

Jadi pakai pakaian yang penting menutup aurat, sedangkan aksesori itu sebagai perhiasan.

---

Jadi, taqwa itu tidak hanya ketika memakai baju taqwa.

---

Orang Kuat Beragama Seperti Memegang Bara Api

Dari Anas Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi)

---

Menjalankan agama itu sekalian/keseluruhan justru tidak memberatkan. Begitu pula menjalankan agama, pegang terus kondisi ketaqwaan ini

---

QS Al Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

---

Jadi kalau kita tidak menyembah kepada Allah, berarti manusia melecehkan dan merendahkan Allah

---

Jadi kalau ada perintah Allah, sami'na wa atto'na saja, tidak perlu bertanya tanya.

QS An Nur : 51

Sesungguhnya jawaban orang-orang mumin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili diantara mereka ialah ucapan Kami mendengar dan kami patuh. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

---

Jadi melaksanakan ketundukan itu Gak Pake Lama

---

Hadist Larangan Meniup Makanan Minuman Panas

Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

---

"Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya" (HR. Ahmad)

---

“Barangsiapa mendatangi dukun atau peramal maka tidak diterima shalatnya 40 hari.” (HR Bukhori)

---

“Apabila seorang hakim berijtihad dan benar, maka baginya dua pahala, tetapi bila berijtihad lalu keliru maka baginya satu pahala (HR. Bukhari dan Muslim)

---

Bacaan khusus pada saat berobat, asal dari al quran dan hadist diperbolehkan serta inti arti bacaannya memohon kepada Allah atas kesembuhan

---

Syirik insyaAllah diampuni asalkan bertaubat nasuha

Qs An Nisa : 116

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, Dan Dia mengampuni dosa yang lain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

---

Keutamaan sedekah

Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat memasukkan saya ke dalam surga dan menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji. Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu surga ?; Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara, tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

---

Keutamaan taubat

Pintu taubat sentiasa terbuka selagi mana kita masih hidup dan kiamat masih belum tiba. Tidak kira sebesar mana dosa kita dengan Allah, kesemua dosa tersebut akan diampunkan oleh Allah dengan syarat kita telah melakukan sebenar-benar taubat (Taubat Nasuha).

Daripada Abu Said al-Khudri r.a., bahawa Nabi SAW bersabda (maksudnya) : Sebelum zaman kamu pernah ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang, lalu dia bertanyakan seseorang yang paling alim pada masa itu. Dia pun ditunjukkan kepada seorang rahib. Dia pun berjumpa rahib tersebut. Kepada rahib tersebut, dia memberitahukan bahawa dia telah membunuh 99 orang, apakah kemungkinan taubatnya masih diterima. Rahib tersebut mengatakan bahawa taubatnya tidak mungkin diterima. Orang itu lalu membunuh pula raib tersebut sehingga genaplah 100 orang yang telah dibunuhnya. Setelah itu dia mencari orang yang paling alim lagi pada zamannya, lalu ditunjukkan kepadanya seorang alim. Ia lalu mengatakan kepada orang alim tersebut bahawa dirinya telah membunuh 100 orang, apakah mungkin jika dia bertaubat, taubatnya akan diterima? Orang alim tersebut menjawab, "Ya, masih diterima. Siapakah yang boleh menghalangi antara seseorang dan taubatnya ?". "Sekarang, pergilah engkau ke kampung ini dan ini, kerana di sana terdapat orang yang beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka. Janganlah engkau kembali ke kampungmu, kerana kampungmu itu kampung yang teruk." Orang itu pun lalu berangkat. Ketika dia sedang dalam perjalanan, tiba-tiba maut datang menjemputnya. Melihat kejadian itu, bertengkarlah malaikat pembawa rahmat dan malaikat yang bertugas menyeksa. Malaikat rahmat berkata, "Dia datang dalam keadaan sudah bertaubat secara ikhlas kerana Allah". Malaikat azab berkata, "Benar, namun dia belum berbuat kebaikan sama sekali?". Seterusnya, datanglah seorang malaikat lain yang menyerupai dirinya dalam bentuk manusia untuk mengadili pertengkaran mereka. Malaikat itu berkata, "Kalau begitu, ukurlah akan kamu jarak dari sini ke kampung yang ditinggalkan dan ke kampung yang handak dituju lelaki itu; ke kampung mana yang lebih dekat, bererti dialah yang berhak ke atas orang ini". Kedua-duanya lalu sama-sama mengukur dan ternyata kedudukan orang tersebut lebih dekat pada kampung yang ditujunya. Akhirnya, malaikat rahmat pun membawa orang tersebut. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

---

QS Al Baqarah : 208

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

---

Ibroh dari 3 ayat tersebut antara lain :

1. Menjadi muslimah harus totalitas, dalam semua dimensi kehidupan, bukan dalam ritual saja, tapi juga secara i-pol-ek-sos-bud.

2. Menjadikan Taqwa sebagai pakaian, yg selalu melekat dlm waktu 24 jam, bukan bertaqwa hanya spt mengenakan pakaian taqwa saat event tertentu.

---

Taqwa dalam dimensi ideologi

1. Mengimani rukun iman dengan segala derivasi/cabang dan rukun Islam.

2. Membersihkan diri dari semua unsur syirk, termasuk syirik kecil .

3. Termasuk syirk adalah sihir, perdukunan dengan segala bentuknya seperti mengimani/ mengamalkan ramalan, dukun, santet dan sejenisnya.

---

Taqwa dalam dimensi politik

1. Memahami bahwa Islam juga mengajarkan politik . Tidak semua politik itu kotor.

2. Ummat Islam harus berpolitik agar tidak diploitisir. Politiknya sesuai ajaran Islam.

3. Berpolitik bukan berarti harus menjadi politisi/politikus.

4. Membersihkan politik dari setiap unsur kotor/jahat/dosa.

5. Berpolitik itu ada unsur ijtihad.

6. Berpolitik islam, praktek bukan nama !!!

7. Taqwa dalam dimensi ekonomi:

8. Meyakini bahwa ekonomi syariah adalah yg terbaik, syariah adalah solusi.

9. Pelajari ekonomi syariah dan amalkan.

10. Mulailah terlibat dalam ekonomi syariah.

11. Bukalah rekening Bank, Asuransi, syariah.

12. Kenali leasing, pasar modal, MLM syariah.

13. Tinggalkan Riba dengan segala bentuknya dan derivasinya.

14. Membeli makanan yang berlabel HALAL.

---

Taqwa dalam dimensi Sosial Budaya:

1. Berpakaian secara islami.

2. Lifestyle islami. (food-film-fashion)

3. Pergaulan sosial dibatasi aturan islam.

4. Musik dipilih dan diminimalisir/selektif.

5. Pernikahan (pra-pasca). Mencari jodohnya di mana, acara resepsinya, rumah tangga.

6. Hiburan dan filmnya yang islami.

7. Rekreasi/tour/travelling yang ada nuansa islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut