27 Desember 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal : 25 Des 2012

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 25 Des 2012
Pembicara : Ustadzah Erika suryani dewi, Lc
Tema : Mengajarkan kalimat thoyyibah pada anak

Pembacaan ayat suci al Quran

QS Ibrahim : 23-27

Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dengan seizin Rabb mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah salaam.

Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.

---

Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: ”Setiap anak itu dilahirkan menurut fitrahnya maka hanya kedua orang-tua (lingkungan) nyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, seorang Nasrani atau seorang Majusi” (HR. Bukhari)

---

QS An Nisa : 28

dan manusia dijadikan bersifat lemah.

---

Bergantung hanya kepada Allah, Bergantung kepada manusia, maka akan kecewa, karena manusia sifatnya lemah

---

Masa pendidikan anak dibagi menjadi :

1. Sebelum menikah

2. Dimasa kandungan

3. Setelah anak lahir sampai baligh

a. Usia 0-7

Masa pelatihan, masa pembiasaan

b. Usia 7-10

Masa pengaplikasian, jika tidak dilaksanakan, diperkenankan memukul namun tidak menyakiti (Setelah di atas usia 10)

---

Kalimat thoyyibah diajarkan bahkan dimulai sejak sebelum kita menjadi orang tua, dengan cara memilih pasangan hidup yang thoyyib.

---

Orang tua apakah bisa dibilang durhaka ? Bisa, jika kita tidak memikirkan apakah pasangan hidup yang kita pilih, tidak memiliki kriteria menjadi orang yang thoyyib

---

Si Ibu sebelum menikah, siapa yang mendidik, orang tuanya. Si Ibu setelah menikah, siapa yang mendidik, suaminya.

---

Anak di dalam kandungan, pendengarannya sudah aktif.

---

Doa melewati kubur

”Selamat sejahtera atas kamu penduduk daerah kaum mu’minin dan muslimin,dan bila Allah menghendaki kami akan menyusulmu,kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu agar sejahtera.”

---

QS At-Tahrim : 6

“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”

---

”Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik” (HR. Ibnu Majah)

---

”Tiada suatu pemberian pun yang lebih utama dari orang-tua kepada anaknya, selain pendidikan yang baik” (HR. Hakim)

---

Pendidikan Islam

Pendidikan anak dimulai sejak dalam kandungan. Ada dua komunikasi terhadap anak, yaitu komunikasi kepada anak dan komunikasi bersama anak
Dalam mendidik anak menjadikan Allah dan syari’atnya, Rasulullah saw dan Nabi-nabi terdahulu, sahabat-sahabat dan tabi’in-tabi’in serta orang-orang sholeh sebagai tujuan dan qudwah. Orang-tua harus memberikan contoh tauladan yang baik bagi anak-anaknya

---

Memberi “Pelajaran” Kepada Anak

Pendidikan

Contoh Teladan

Meluruskan Kesalahan Berpikir dan Bertindak

Menghukum Dengan Tahapan :

a. Mengancam (memperlihatkan cemeti, dll)

b. Memukul sesuai aturan syariat :

- Sesudah anak berumur 10 tahun

- Maksimal memukul 10 kali

- Penggunaan alat, cara dan tempat yang boleh dipukul

- Berhenti memukul jika anak menyebut Asma Allah

---

Dalam menjaga kesehatan lahir bathin seorang anak, Rasulullah SAW sering menganjurkan para orang-tua untuk memperhatikan pendidikan rohani dan jasmani, diantaranya kebiasaan beliau mendo’akan dan meruqyah Hasan dan Husain. Dan kata-kata Rasulullah SAW yang berkaitan dengan pendidikan jasmani anak : “Ajarkan anak-anak kalian berenang, memanah dan menunggang kuda”. Juga dasar pendidikan yang kerap dikedepankan oleh Rasulullah SAW adalah : “Perindah adab anak-anak kalian dengan mencintai Rasulullah SAW dan ahlul baitnya serta membaca Al-Qur’an

Panduan :

al-quranul karim

Sunnah rasulullah saw

Hadits nabawi

Atsar as-shahabah

Salafus-shaleh

---

Ketika anak lahir, lakukan Azan dan Iqomah.

Bagi orang tua pertama dan sunnah dilakukan ketika bayi baru lahir adalah dengan membacakan azan di telinga kanan bayi dan iqomah di telinga kiri bayi. Hikamh dari azan dan iqomah tersebut adalah supaya kalimah pertama yang didengar oleh bayi adalah kalimah-kalimah yang mengandung kebesaran dan keagunagn Allah SWT. Juga sebagai jalan mengajarkan kepada si bayi tentang syiar islam di awal keberadaannya di dunia.

---

Cara Nabi shalallahu’alaihi wassalam dalam bergaul dengan anak-anak, kita temukan ada lima pilar mendasar di dalam menananmkan aqidah ini.

1. Pendiktean kalimat tauhid kepada anak.

2. Mencintai Allah dan merasa diawasi oleh-Nya, memohon pertolongan kepadaNya, serta beriman kepada qadha’ dan qadar.

3. Mencintai Nabi dan keluarga beliau.

4. Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak.

5. Menanamkan aqidah yang kuat dan kerelaan berkorban karenanya.

---

Pendiktean kalimat tauhid kepada anak

Dari ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Ajarkan kalimat laailaha illallah kepada anak-anak kalian sebagai kalimat pertama dan tuntunkanlah mereka mengucapkan kalimat laa ilaha illallah ketika menjelang mati.” (HR. Hakim)

---

Abu Hurairah berkata : ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya, maka perhatikanlah siapa temanmu.”

---

Rasulullah sering mengrukyah cucunya Hasan dan Husein dengan ayat Al Mu'awwidzatain dan doa “ U`iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli `ainin laammah.

Artinya : “ Aku perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang sempurna, dari setiap godaan syaitan, dan setiap pandangan yang penuh kebencian. “

---

Rasullah mengajarkan tauhid kepada anak kecil, dengan suasana yang nyaman, seperti tergambar dari hadist berikut :

Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

---

Ajaran seks edukasi di dalam islam :

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,“Ajarkanlah shalat pada anak kalian pada usia tujuh tahun, pukullah mereka jika mereka enggan pada usia sepuluh tahun, pisahkan antara tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan lainnya)

---

Ajarkan anak untuk mandiri, Bergantung hanya kepada Allah.

---

Usamah Bin Zaid bin Haritsah, Panglima Perang Termuda Kesayangan Rasulullah SAW, Usia 17 tahun sudah menjadi panglima perang.

---

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

---

Rasulullah adalah manusia yang dipilih Allah dengan sifat yang penuh dengan kasih sayang. Suatu ketika Rasulullah sedang memimpin shalat jama'ah. Tidak seperti biasa, kali ini sujudnya panjang sekali. Para sahabat yang berada dibelakangnya mulai resah, terpikir oleh mereka pasti ada sesuatu yang menimpa pada Rasulullah. Ketika shalat usai, mereka bertanya tentang hal tersebut. Rasulullah menjelaskan bahwa ketika ia sedang bersujud , tiba-tiba Hasan dan Husein cucunya naik ke atas punggungnya. Beliau tidak segera berdiri sampai sang cucu turun sendiri. Beliau khawatir sang cucu akan terjatuh.

---

Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.

---

Cara mendidik anak dalam berkata kata

Qs An Nisa : 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

---

Keempat sumber hukum yang disepakati jumhur ulama yakni Al Qur'an, Sunnah, Ijma' dan Qiyas

---

Kita tidak mengucapkan selamat kepada pemeluk agama lain, melainkan kita memberikan toleransi saja terhadap mereka, bukan berart‎i kita mengikuti ritual agama lain.

---

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”.

---

Bila ternyata orang tua, keduanya (atau salah satunya) tidak beragama Islam, maka kita dilarang untuk memohonkan ampunan untuknya. Hal ini didasarkan pada firman Allah swt :

QS. At-Taubah : 113

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam.”

---

Nabi Nuh dan Nabi Luth, anak dan istrinya kafir, jadi meskipun Nabi Nuh dan Nabi Luth masuk surga, tapi anak dan istrinya masuk neraka

---

Qs Al Qasas : 56

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

---

Doa sebelum berjimak

Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah dari syaitan apa yang akan Engkau karuniakan kepada Kami

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut