03 Oktober 2014

Pengajian Khoirotunnisa Bintaro 2 Oktober 2014 Ustadz M Fatih Karim Bersegera melaksanakan syariat

Event : Pengajian Khoirotunnisa Bintaro
Tanggal : 2 Oktober 2014
Pemateri : Ustadz M Fatih Karim
Tema : Bersegera melaksanakan syariat

Mungkin masih ada syariat Allah yang belum kita laksanakan, oleh karena itu memohon ampunlah kepada Allah

QS Ali Imran : 133-134

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. - See more at: http://mimbarjumat.com/al-quran-online#sthash.tILMKsHL.dpuf

---

Keutamaan shalat

Hadist : Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu

---

Hadist : Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah shalat.” (HR. Ahmad)

http://rumaysho.com/shalat/13-kedudukan-shalat-dalam-islam-4953

---

Hadist : Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah jihad (HR. Tirmidzi)

---

Hadist : Dari Jabir bin Abdullah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya yang membedakan antara seseorang dengan syirik (mempersekutukan Tuhan) dan kekafiran ialah meninggalkan sholat.”

http://mromi.wordpress.com/2009/07/02/sholat-pembeda-antara-mukmin-dan-kafir/

---

Kapankah kejayaan islam akan ada ? ketika jamaah shalat subuh sama ramainya dengan shalat jumat

Dikisahkan, pada pasca meletusnya perang pada tahun1973 antar Mesir dan Israel, ada salah seorang tentara Yahudi yang paham bahasa Arab. Tentara Mesir itu berkata: "Demi Alloh, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada diantara kalian yang bersembunyi di balik pohon atau batu, kemudian pohon dan batu itu berkata: "Hai hamba Alloh, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku kemarilah dan bunuhlah dia", tentara Mesir ini memaksudkan prediksi Nabi Shallallohu 'alaihi wa sallam yang ma'shum dalam sebuah hadits. Apa jawab Yahudi tadi? Ia berkata: "Semua itu tidak akan terjadi sebelum sholat subuh kalian sama dengan sholat jum'at".

http://hidayahsalaf.blogspot.com/2011/11/sampai-sholat-subuh-sama-ramainya.html

---

Hal hal yang membedakan manusia dan hewan

Iradah adalah keinginan individu terhadap tujuan-tujuan tertentu. Iradah ini juga suatu hal yang membedakan manusia dengan hewan. Atas dasar ini, maka Pendidikan Islam memusatkan perhatiannya kepada pembentukan individu Muslim agar melakukan amal sholeh dalam dirinya, yaitu dengan mengembangkan kemampuan akal sampai ketingkat kematangan dan keahlian baik dalam bidang agama, sosial maupun kauni. Dalam kalimat yang lebih tergas, tujuan utama Pendidikan Islam adalah menciptakan muslim yang shaleh. Dengan kata lain ilmu dengan amal haruslah seiring. Ilmu tanpa amal maupun amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan. Kemudian tempat yang tepat adalah kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan sehubungan dengan dirinya, keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakatnya, maksudnya dalam mengaktualisasikan dirinya harus berdasarkan kriteria Al-Quran tentang ilmu, akal, dan kebaikan (ihsan) yang selanjutnya mesti bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan secara positif, dipujikan serta terpuji. Dengan demikian dia akan tahu jati dirinya dengan benar, tahu "dari mana dia, sedang dimana dia, dan mau kemana dia kelak". Jika ia tahu jati dirinya, maka ia akan selalu ingat dan sadar serta mampu dalam memposisikan dirinya, baik terhadap sesama makhluk, dan yang terlebih lagi kepada Allah SWT. Ketiga realita yaitu, manusia, alam, dan Tuhan diakui keberadaannya, dengan Tuhan sebagai sumber dari segalanya (alam dan manusia).

http://fhadly-artikelumum-fhadly.blogspot.com/2011/06/iradah-dalam-islam.html

---

Jauhi tindakan korupsi :

Semoga Allah melaknat orang yang melakukan penyuapan dan orang yang disuap (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Semoga Allah menurunkan laknatnya kepada orang yang menyuap dan yang disuap dalam suatu perkara (HR Turmudzi dan Ibnu Majah)

http://islamiwiki.blogspot.com/2012/03/dosa-menyuap-korupsi-dalam-ajaran-islam.html#.VC4ktHWSziw

---

Punya usaha/kegiatan yang berkaitan dengan miras ? Hati hati dengan dalilnya.

laknat Nabi atas bisnis khamr (minuman keras) mencakup kepada sepuluh golongan, yaitu

1. yang memerasnya
2. yang minta diperaskan
3. yang meminumnya
4. yang membawanya
5. yang minta diantarkan
6. yang menuangkannya
7. yang menjualnya
8. yang memakan hasil penjualannya
9. yang membelinya
10. yang yang minta dibelikan

http://tabloidbekam.wordpress.com/2012/01/13/khamr-musuh-liver/

---

Rasulullah SAW bersabda,`Wahai penduduk Madinah, sesungguhnya Allah tabaraka wa ta`ala telah menurunkan pengharaman khamar. Maka siapa yang menulis ayat ini dan masih memilikinya janganlah meminumnya dan jangan pula menjualnya. Tapi buang saja di jalan-jalan kota Madinah (HR Muslim).

http://kyuryu.blogspot.com/2013/10/ketantuan-hukum-islam-mengenai-khamr.html

---

Karena memang semua manusia mempunyai fitrah yang sama yaitu kebutuhan jasmani, selain itu ada yang namanya Naluri tapi naluri dan kebutuhan jasmani ini berbeda karena kebutuhan jasmani ketika menuntut pemuasan harus segera dipuaskan jika tidak akan berakibat kepada kematian contohnya seperti rasa lapar dan ingin makan jika tidak dipenuhi secepatnya maka akan banyak masalah yang muncul, tetapi berbeda dengan naluri, naluri ini terbagi menjadi 3 yaitu

1. Naluri Baqa ( naluri mempertahanakan diri, rasa ingin dihargai, takut bila merasa terancam dsb )dimana naluri baqa ini yang terkadang membuat manusia gila ingin yang namanya dihargai sepeti terjadi kayak di ospek-ospek gitu, apalagi ngeliat kaka tingkat yang pengen banget dihargai.

2. Naluri Taddayun (naluri beragama, naluri mengagungkan sesuatu atau rasa takjub terhadap hal yang dirasa sempurna) nah ini contohnya ada pada kita yang ngefans seseorang atau merasa orang itu sempurna, pada dasarnya semua manusia memiliki naluri beragama yang dimana dia akan mengagungkan sesuatu yang dirasa lebih daripada dia sendiri, contohnya ada kepada orang-orang Atheis walaupun mereka menganggap Tuhan itu tidak ada tapi mereka terkagum-kagum dan takjub dengan pemikiran tokoh2 orang atheis itu sendiri.

3. Naluri Nhau atau naluri berkasih sayang, naluri berkasih sayang ini yang paling banyak disalah gunakan diakhir zaman seperti sekarang ini. Semua naluri diatas masing-masing mempunyai tujuan kenapa dia ada.

Contohnya seperti Ghoriza Nhau tujuan penciptaannya adalah untuk melestarikan jenis keturunan, dan kita sebagai seorang Muslim wajib yang namanya meyakini Allah itu bukan hanya saja menciptakan kita manusia dengan segala kelebihannya, tapi juga kita diberikan peraturan hidup oleh-Nya karena DIA akan meminta pertanggung Jawaban atas segala sesuatu yang telah DIA pinjamkan kepada kita, yaitu mata,hidung,telinga,akal, dan sebagainya, dan Allah SWT yang menciptakan kita dengan segala fitrah kita tentu saja DIAlah yang paling tau baik-buruknya segala sesuatu yang Dia ciptakan, maka dari itu diturunkanlah Al-Qur’an untuk kita jadikan pedoman hidup agar hidup kita berjalan sesuai dengan buku petunjuk kita, supaya Tujuan penciptaaan kita didunia ini tercapai ibaratnya inilah kesuksesaan yang paling nyata dan paling tinggi sisi kemuliaannya. Bahkan Allah SWT tidak hanya menurunkan Al-Qur’an tapi juga mengutus Rasulullah untuk menjelaskan Isi Al-Qur’an kepada semua manusia khususnya Umat Muslim didalam Islam baik-buruk itu bukan diukur dari asas manfaat menurut kita, tapi dari HALAL-HARAM apa yang dihalalkan oleh Allah SWT sudah pasti baik dan bermanfaat, dan apa yang diharamkan sudah pasti buruk dan merugikan. Didalam Islam Ghoriza Nhau ini atau Naluri berkasih sayang ini punya aturan kapan harus digunakan dan bagaimana cara penggunaannya, serta larangan agar naluri ini tidak membawa maarabahaya kepada kehidupan manusia. Ghoriza Nhau alias naluri berkasih sayang, naluri mencintai dan ingin dicintai ini akan muncul ketika kita membangkitkannya, yang namanya naluri ketika bangkit pastilah harus dipuaskan agar tidak terjadi kegelisahan dan kegalauan, nah dari sinilah kita sering galau dan sedih ketika naluri ini bangkit, makanya banyak orang yang ketika mengeksploitasi Ghoriza nhau ini mereka akan merasakan kesedihan, kegalauan ketika naluri tersebut tidak terpuaskan.

Seperti orang yang pacaran sayang-sayangan terus menerus dan menjadi sebuah kebiasaan dimana ketika Ghoriza Nhau bangkit selalu bisa dipuaskan dengan pacar, entah itu sms-an, telponan dan kalimat-kalimat yang memang mengandung unsur syahwat seperti aku sayang kamu, aku rindu kamu, atau bahkan dibuat keren menjadi ich liebe dich, i love you, yu ti amo. Ketemuan makan bareng dan bercanda-canda jalan-jalan, setiap Ghoriza Nhaunya bangkit pasti akan terjadi kerinduan dan keinginan untuk dipuaskan. Kita liat dari orang yang pacaran ketika Ghoriza nhaunya bangkit dan pada keadaan itu dia putus dengan pacarnya, apa yang terjadi? Galau, kenapa galau? Ya karena ghoriza nhaunya bangkit yaitu naluri berkasih sayang ingin dicintai dan mencintai, digabung dengan naluri Baqa yaitu naluri mempertahankan diri terjadilah kegalauan akut. Ini yang kebanyakan tidak kita ketahui, sedangkan Ghoriza nhau itu akan bangkit ketika ada faktor-faktor eksternal yang mengundangnya untuk bangkit, seperti apa? Yaitu sebuah habits, habits kita yang selalu membangkitkan ghoriza nhau seperti keinginan untuk pacaran, dengerin lagu yang liriknya kearah dua orang yang berpacaran, nonton film & baca por*o, nginget-nginget kenangan sama manta pacar dan yang berhubungan dengan keingan untuk berkasih sayang dan disayangi, tak bisa kita pungkiri ketika Ghoriza Nhau itu bangkit susah untuk dihilangkan memang susah untuk dihilangkan karena ia sudah menjadi fitrah kita sebagai manusia bahkan ghoriza nhau itu tidak bisa dihilangkan tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya.

Didalam Islam sendiri ada peraturannya ketika Ghoriza Nhau itu bangkit dan meminta untuk dipuaskan kita bisa memuaskan naluri kita tersebut dengan menikah karena hanya pernikahanlah satu-satunya jalan yang di Halalkan didalam Islam untuk memenuhi pemuasan ghoriza Nhau tersebut sesuai dengan tujuan Ghoriza nhau itu diciptakan yaitu untuk melestarikan jenis keturunan, jika belum sanggup untuk menikah? Ada jalannya yaitu berpuasa, bukan hanya itu kita sebisa mungkin untuk menghindari hal-hal yang bisa membangkitkan Ghoriza Nhau tersebut. Ghoriza nhau bangkit karena faktor eksternal maupun fikiran-fikiran kita yang membangkitkannya, apalagi yang sering nonton film korea yaah tambah ghoriza nhaunya gampang untuk bangkit, kenapa harus dikendalikan tuh ghoriza nhau? Sudah saya jelaskan diatas yang namanya Naluri ketika bangkit pasti meminta pemuasan tapi tidak mengakibatkan kematian, nah ketika tidak bisa dipuaskan maka akan muncullah perasaan gelisah dan kepedihan seperti yang mungkin sering dirasakan oleh pelaku nikah boong-boongan (pacaran) dan coba tanya deh sama pelaku tukang eksploitasi Ghoriza Nhau apa yang dirasain kalau naluri berkasih sayang dan disayangi tidak terpuaskan dan ini bukan hanya terjadi kepada orang pacaran tetapi kepada semua manusia karena tidak mungkin ada manusia yang naluri berkasih sayangnya tidak pernah bangkit yang membedakan manusia satu dengan lainnya ketika naluri berkasih sayang ini bangkit yaitu ada yang mengendalikannya dan ada yang mengeksploitasinya seperti orang pacaran dan hubungan tanpa status. Selain itu cara mengatasinya yaitu sibukkan diri kita dengan selalu membangkitkan ghoriza Taddayun kita karena ketiga naluri tersebut selalu berlomba-lomba untuk dipuaskan nah kita dikasih Akal oleh Allah SWT untuk menimbang-nimbang mana yang bener dan mana yang salah dan tentu saja sesuai dengan aturan Allah.

http://naalfaen.blogspot.com/2013/12/kenali-diri-supaya-gak-galau.html

---

Manusia yang tidak menggunakan akalnya, lebih rendah dari hewan

QS Al A'raf : 179

Dan sesungguhnya akan kami isi neraka jahanam dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakanya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah

---

Pentingnya Iffah (menjaga kesucian diri) dalam islam

Hadist : “Ingatlah, janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita (bukan mahramnya) melainkan yang ketiganya adalah syaitan.” (HR Tirmidzi)

http://www.arrahmah.com/read/2012/03/13/18739-hadits-sains-bukti-ilmiah-bahaya-berkhalwat-dengan-yang-bukan-mahram.html#sthash.at4YAPDh.dpuf

---

Hukum infishol (terpisah antara kelompok pria dan wanita) bisa mendapatkan toleransi ketika berkaitan dengan hal hal :

1. Taklim (menuntut ilmu)
2. Pengobatan (dokter laki laki untuk pasien perempuan, untuk kasus urgent)
3. Pengadilan
4. Muamalah (perniagaan)

Namun, hal tersebut tetap harus menjalankan kaidah syariat islam.

---

Busana muslim / muslimah harus memenuhi semua persyaratan berikut :

1. Menutup aurat.
2. Tidak transparan.
3. Tidak ketat sampai memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh.
4. Pakaian laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian wanita, demikian pula sebaliknya.
5. Tidak menyerupai ciri khas orang-orang kafir.
6. Tidak berpakaian dengan sombong.

http://menaraislam.com/content/view/21/36/

---

Boleh menampakkan aurat kepada siapa saja ?

Qs An Nur : 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

---

Ciri orang beriman antara lain :

QS Al Baqarah : 3-4

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

---

Islam adalah agama yang merupakan solusi untuk manusia. Islam memecahkan persoalan manusia berdasarkan potensi-potensi kemanusiaannya, lanjut Farid Wadjdi. Ada dua potensi manusia yaitu hajatul udhowiyah (kebutuhan jasmani) dan ghorizah (naluri) baik naluri beragama (tadayyun) , mempertahankan diri (baqo), maupun berkasih sayang (nau‘). Dari potensi inilah kemudian muncul dorongan (dawafi’u) yang harus dipuaskan oleh manusia. Dan Islam mengatur bagaimana cara memuaskan dorongan yang muncul dari naluri ini. Kebutuhan jasmani memunculkan rasa lapar. Dan Islam kemudian mengatur makanan apa yang halal dan mana yang haram. Dari naluri berkasih sayang antara lain muncul dorongan seksual. Islam mengatur bagaimana cara menyalurkan hajat seksual ini, antara lain dengan pernikahan. Diatur pula oleh Islam, siapa yang boleh dinikahi, siapa yang tidak.

http://farid1924.wordpress.com/2008/01/23/tidak-ada-islam-indonesia-islam-arab/

---

Perintah untuk taat kepada Allah

QS An Nur : 51-52

Sesungguhnya jawaban orang-orang mumin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili diantara mereka ialah ucapan Kami mendengar dan kami patuh. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.

---

Manusia yang tidak taat, berarti dia sesat

QS Al Ahzab : 36

Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata

---

Keutamaan menundukkan hawa nafsu

Hadist : Dari Abu Muhammad, Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan”.

http://tirtakusuma2.wordpress.com/2013/12/11/hadits-ke-41-menundukkan-hawa-nafsu/

---

Hadist : Lebih baik memegang bara api yang panas dari pada menyentuh wanita yang bukan mahram

https://www.facebook.com/notes/islam-itu-indah-learning-to-be-a-mukmin/hukum-syara-atas-mushafahah-berjabat-tangan-dengan-lawan-jenis-bukan-muhrim-/230741436942381

---

Muhasabah, apakah kita termasuk saudara saudara Rasulullah ?

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam berkumpul dengan para sahabat yang mulia, penghuni shaf pertama umat ini. Di sana hadir Sayyidina Abi Bakr Ash Shiddiq Radhiyallahu Anhu. Lalu bersabda Rasulullah : "Yaa Abu Bakar, sesungguhnya aku sangat rindunya bertemu dengan saudara-saudaraku"
Suasana majelis menjadi hening seketika, semua yang berada disana terdiam, masing masing sahabat berspekulasi tentang siapa saudara yang dimaksud Rasulullah tersebut, begitu pula Sayyidina Abu Bakar, lalu beliau Ash Shiddiq bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah maksudmu berkata demikian? Bukankah kami ini adalah saudara-saudaramu?" Tanya Sayyidina Abu Bakar heran dan penasaran. "Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudara (yang) ku (maksudkan).” Jawab Rasulullah dengan tenang. "Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah,” jawab seorang sahabat mulia yang lain, Rasulullah menggelengkan kepala perlahan seraya tersenyum, lalu bersabda beliau : "Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku dan mereka mencintai aku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku.” (Hadis Muslim)

---

Hadist : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

http://muslim.or.id/ramadhan/dahsyatnya-sedekah-di-bulan-ramadhan.html

---

Teladan kesederhanaan Rasulullah

Dari ‘Uqbah bin Harits ra, ia berkata, “Saya pernah sholat Ashar di belakang Nabi saw, di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke rumah salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau saw. Ketika Rasulullah saw keluar, beliau bersabda, “Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagaikan” (Bukhari))

Dalam hadits lain diriwayatkan dari Aisyah r.ha bahwa pada suatu ketika, di sisi beliau saw terdapat uang yang datang dari seseorang pada malam hari. Kantuk Rasulullah saw pun sirna dan pada akhir malam ketika saya sudah menginfakkannya, beliau saw baru dapat tidur (Ihya’)
Kisah seperti di atas telah diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.ha, bahwa pada suatu ketika ada beberapa dinar di sisi Nabi saw, sehingga perasaan khawatir tampak di wajah beliau saw yang suci. Saya mengira bahwa kesehatan Nabi saw sedang terganggu, maka saya bertanya, ” Ya Rasulullah di wajahmu yang suci terlihat kekhawatiran. Apa yang telah terjadi?” Rasulullah saw menjawab, “Tujuh keping dinar telah datang pada malam tadi, dan sekarang masih tertinggal di tempat tidur, belum sempat aku infakkan”

Sahl ra berkata bahwa Nabi saw memiliki tujuh keping dirham yang disimpan oleh Aisyah rha. Nabi saw mengajurkan kepada Aisyah rha agar mengirmkan uang tersebut kepada Ali ra. Seusai bersabda kepada Aisyah rha, beliau saw jatuh pingsan, sehingga Aisyah rha sibuk mengurus beliau saw. Kemudian setelah Nabi saw sadar kembali, beliau bersabda kembali dan jatuh pingsan lagi. Berkali-kali Nabi saw pingsan. Setelah sadar, berkali-kali pula beliau menganjurkan kepada Aisyah rha agar memberikan uang tersebut kepada Ali ra. Akhirnya Aisyah rha segera mengirimkan uang tersebut kepada Ali ra dan Ali ra pun membagi-bagikannya. Kisah ini terjadi pada sore hari, dimana pada malam harinya adalah malam Senin yang merupakan malam terakhir dalam kehidupan Rasulullah saw. Lampu di rumah Aisyah rha pada malam tersebut tidak ada minyaknya, sehingga perlu mengirim lampu tersebut kepada seorang wanita disertai pesan bahwa kesehatan Rasulullah saw semakin memburuk, ajalnya sudah dekat, dan ia berpesan agar memasukkan sedikit minyak ke dalam lampu tersebut agar dapat dinyalakan

http://kembalimengaji.wordpress.com/category/sedekah/

---

Belajar dari Abdurrahman bin Auf, Kecintaan pada Harta dan Dunia

Sewaktu hijrah dari kota Mekah ke Madinah, beliau disambut oleh kaum Anshar dan atas petunjuk Rasulullah SAW, beliau dititipkan pada keluarga Sad bin ar-Rabi’ah. Sedemikian tulusnya sambutan kaum Anshar pada saudara seiman kaum Muhajirin, sampai Sad menawarkan setengah hartanya dan bahkan salah satu dari kedua istrinya untuk diperistri oleh Abdurrahman bin Auf. Walau terharu dan berterima kasih atas tawaran saudara seimannya itu, Abdurrahman bin Auf menolaknya dengan halus dan ia hanya ingin ditunjukkan dimana letak pasar tempat perdagangan di kota Madinah ketika itu.

Setelah ditunjukkan tempatnya, mulailah ia mendatangi pasar untuk mencari nafkah dengan berdagang. Karena kelihaiannya berdagang dan wataknya yang jujur, dalam waktu yang tidak lama ia segera dapat mengumpulkan uang dan mempunyai harta yang banyak.

Bahkan pernah dikiaskan bahwa jika Abdurrahman bin Auf membalikkan sebuah batu yang ditemui, maka dibawahnya akan ditemukan emas – sebuah perumpamaan yang menggambarkan betapa pandainya beliau mendapatkan harta dengan cara yang halal.

Walau ia kemudian menjadi kaya raya, Abdurrahman bin Auf tidaklah menjadi buta karena hartanya. Ia sangat pemurah dan selalu ingat pada harta sebagai salah satu bentuk nikmat tapi juga cobaan Allah. Ia selalu takut bahwa hartanya hanya akan memberatkan dirinya di hadapan Allah. Ia takut bahwa dengan bertambahnya umur dan bertambahnya harta, semakin berat pula hal yang akan kita pertanggungjawabkan di muka Allah.

Suatu saat di Madinah selepas kepulangannya dari berniaga di Syam (sekitar Syria sekarang), ia menyerahkan seluruh hasil perniagaannya sebanyak 700 unta berikut apa yang ada pada rombongannya semata-mata karena diingatkan pada sebuah perkataan Rasulullah yang pernah menyebutkan bahwa Rasulullah melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan perlahan-lahan. Ternyata Abdurrahman bin Auf takut bahwa harta yang didapatnya bisa memperlambatnya masuk surga, walaupun ia sudah dijanjikan Rasulullah sebagai salah satu akhli surga!

Saat menghadapi peperangan, Abdurrahman bin Auf siap menyumbangkan hartanya di jalan Allah. Saat menjelang ekspedisi pasukan muslim ke Tabuk, Umar bin Khattab RA melaporkan pada Rasulullah SAW bahwa Abdurrahman bin Auf menyumbangkan seluruh hartanya untuk ekspedisi itu dan tidak meninggalkan harta apapun untuk keluarganya di rumah. Ketika Rasulullah menanyakan kebenaran hal itu, Abdurrahman bin Auf menjawab bahwa ia sudah meninggalkan hal yang lebih baik pada keluarganya di rumah, yaitu sekedar harta untuk bertahan hidup dan pahala yang sudah dijanjikan oleh Allah dan Rasulullah .

Kerendahan hati, kemurahan budi, dan rasa takut akan Allah ini juga ditunjukkan pada sikapnya akan kekuasaan. Saat amirul mukminin Umar RA wafat, enam orang yang telah ditunjuk oleh Umar berembuk menentukan pemegang kekhalifahan berikutnya. Saat itu semua orang sudah mengharapkan Abdurrahman bin Auf untuk dipilih sebagai Khalifah berikutnya. Tidak dinyana ia malah berkata keras “Demi Allah, daripada aku menerima jabatan tersebut, lebih baik ambil pisau dan taruh di leherku, kemudian kalian tusukkan sampai tembus!”. Ia lalu menyerahkan kepada ke-lima sahabat yang telah ditunjuk itu untuk menentukan calon khalifah berikutnya.

Sahabat lainnya tentu tertegun mendengar perkataan Abdurrahman bin Auf ini dan malah lebih memunculkan rasa hormat yang lebih dalam. Merekapun sepakat meminta Abdurrahman bin Auf untuk memutuskan siapa yang akan dipilih, dan beliau memutuskan agar Usman bin Affan RA diangkat menjadi khalifah ketiga setelah Rasulullah SAW wafat.

Sampai saat Abdurrahman bin Auf sakit dan menjelang ajal, Aisyah RA menawarkan padanya bahwa jika ia meninggal apakah ingin dikuburkan di area dekat dengan kubur Rasulullah SAW, Abu Bakar RA, dan Umar RA. Walau tentu saja adalah merupakan kehormatan besar bila ia bisa dikuburkan di dekat junjungan kita Rasulullah SAW, Abdurrahman bin Auf menolak kesempatan itu dengan alasan bahwa ia merasa tidak pantas diberi kehormatan seperti itu. Selain itu, iapun sudah pernah berpaut janji dengan sahabatnya Usman Bin Mazh’un untuk dikuburkan saling berdekatan jika wafat kelak. Akhirnya ia dikuburkan di kuburan Baqi, dekat dengan dimana sahabatnya itu dikuburkan.

Mudah-mudahan kita bisa meniru Abdurrahman bin Auf, yang walau pandai mencari harta, tidak terlalu menaruh cinta pada harta duniawi, ikhlas bersedekah, terus menjaga rasa malu, dan terus memegang janji sampai akhir hayat.

http://donowidiatmoko.wordpress.com/2010/12/10/343/

---

Bagaimana menempatkan prioritas sedekah ?

Rasulullah saw pernah menerima sedekah separuh harta Umar ra dan di saat yang lain menerima seluruh harta Abu Bakar ra, dan hanya Allah dan Rasulnya yang ditinggalkan untuk keluarganya. Tapi rasulullah juga pernah menolak sedekah dari sahabat yang lain yang ingin bersedekah dengan seluruh hartanya. Tapi Rasulullah menolak sedekah itu dengan alasan agar jangan sampai setelah bersedekah lalu dia kesulitan sampai harus meminta-minta. Apa yang membedakan Umar dan Abu Bakar dengan sahabat yang ketiga tersebut? Wallahu'alam, tapi dari jawaban Rasulullah, ada dua hal yang mungkin menjadi landasannya. Pertama, mungkin saja tingkat keikhlasan yang berbeda sehingga Rasulullah percaya bahwa Umar dan Abu Bakar bisa mensedekahkan separuh bahkan seluruh hartanya. Yang kedua, bisa jadi rasulullah melihat dari segi kapasitas finansial ketiga sahabatnya tersebut sehingga jangan sampai setelah bersedekah lalu malah sampai meminta-minta.

http://cashflow4muslim.blogspot.com/2009/02/investasi-sedekah.html

---

Kisah Inspiratif Meninggalkan Malam Pertama Demi Syahid

Ketika malam telah menyelimuti kota Madinah Al Munawwarah, bintang -bintang yang bertaburan membawa kedamaian dan ketenangan serta mimpi indah, yang jelas malam itu sebenarnya malam biasa, tapi tidak sama sekali bagi Hanzhalah bin Abi Amir Radiallahuanhu.

Hari itu hari dimana mimpinya terwujud, hari yang lama datangnya hari yang lama ditunggunya hari itu Hanzhalah naik ke pelaminan. Hanzhalah menikah pada suatu malam yang besok paginya terjadi perang di Uhud. Hanzhalah minta izin kepada Nabi Shalallahu alaihi wa salam untuk bermalam bersama isterinya. Sementara dia sendiri tidak tahu dengan pasti apakah malam itu malam pertemuan atau justru malam perpisahan. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam memberinya ijin untuk menginap malam itu bersama pasangan kemantennya.

Pejuang Islam Syahid

Manis macam apakah yang ada pada malam itu? Rahasia apa yang dipendam hari itu dari Hanzhalah?. Bersamaan dengan menyembulnya fajar pertama terdengar gemuruh perang, terdengar seorang menyeru dan mengumumkan jihad. Beberapa saat dia timbang-timbang antara kenikmatan dunia dan kenikmatan akhirat, akhirnya dia memilih akhirat demi kenikmatannya. Untuk kemudian menyongsong panggilan jihad dan meninggalkan dunia dengan segala isinya. Ia tinggalkan malam pertama dengan istrinya untuk mencapai syahid.

Waktu itu Hanzhalah Radiallahuanhu masih Junub, belum sempat mandi besar, melesat memenuhi seruan kebenaran, serta melayang tidak menginjak bumi. Sepasang penganten malam itu melesat dengan membawa senjatanya untuk bergabung dengan Nabi Shalallahu alaihi was salam yang sedang menyiapkan barisan Muslimin, meyiapkan hati untuk melakukan transaksi dijalan Allah, Hanzhalah masuk pasar surga.

Perang sangat dahsyat berkemilau dengan serunya pada awalnya kemenagan diraih tapi tatkala pasukan pemanah meninggalkan posisi mereka, keadaan berbalik menjadi kacau dan orang-orang musyrik maju. Akan tetapi beberapa tentara tetap teguh bertahan bersama Rasulullah Shalallahu alihi wa salam, termasuk di dalamnya Hanzhalah Dia terus menunjukkan dan membuktikan kecintaannya terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala.

Dia maju menghadap Abu Sofyan bin Harb Dengan cepat dia menebas kaki kuda Abu Sofyan dari belakang sehingga Abu Sofyan terjatuh dia menjatuhkannya dari atas kudanya seakan-akan dia menjatuhkan kebathilan yang telah mencuri kebenaran dan kebathilan yang mengacau akidahnya. Pada saat itu datanglah Syaddad bin Al Aswad membantu Abu Sofyan melawan Hanzhalah Radiallahuanhu, untuk kemudian salah satu dari dua orang itu bisa membunuh hati yang bersih dengan lemparan lembing yang tembus Abu Sofyan berteriak Hanzhalah dengan Hanzhalah yang maksudnya dia telah membalaskan dendam anaknya yang terbunuh dalam perang Badar. Hanzhalah Radiallahuanhu meninggalkan kita, tetapi bau wangi misik darinya tetap semerbak menyirami jiwa-jiwa generasi sesudahnya agar jiwa yang sedang tertidur menjadi bangkit dengan harapan suatu ketika akan menunggangi kuda-kuda Syahid.

Tanah menjadi suci dengan kemanten kita tadi lalu perang usai mereka yang telah melakukan transaksi telah menjajakan semua barangnya mereka membawa hati mereka dalam genggaman Untuk diterima atau ditolak oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sesuai dengan kehendak-Nya. Mereka yakin bahwa kesungguhan dan kejujuran pada waktu itu adalah kekayaan yang paling berharga. Dan siapa yang sungguh- sungguh jujur dengan Allah tidak akan sia-sia.

Para Sahabat Radiallahuanhu yang masih tersisa mulai mencari saudara-saudara mereka yang masih menanti janji dari langit memilah-milah siapa yang lebih dahulu ke langit. Tangan mereka yang berusaha menyentuh jasad Hanzhalah Radiallahuanhu yang berlumur darah mereka kagum adanya rintik rintik air mengalir dari dahinya seperti butiran-butiran mutiara dan berjatuhan dari sela-sela rambutnya. Ini tentu menjadi misteri. Apa maksudnya sampai kemudian para sahabat mendengar suara Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda: "Sungguh Aku melihat Malaikat memandikan Hanzhalah bin Amir ra antara langit dan bumi dengan air awan dalam bejana terbaut dari perak".

http://catatan-harian-auni.blogspot.com/2012/11/kisah-inspiratif-meninggalkan-malam.html

---

Hadist : “Sahabatku bagaikan bintang-gemintang: siapapun di antara mereka yang kalian ikuti untuk mendapat bimbingan, ia akan membimbing kalian dengan benar.” Ketika kita berlayar di lautan, kita melihat bintang-gemintang untuk menemukan jalan kita. Mereka bagaikan bintang, jika kalian mengambil salah seorang di antara mereka dan mengikutinya, kalian akan mencapainya.

http://percikanhikmah.wordpress.com/2014/08/13/sahabat-nabi-s-bagaikan-bintang-di-langit/

---

Hewan Yang Diharamkan Dalam Hadits Nabawi

“Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berkata, “Daging keledai telah banyak di konsumsi. ” Selang beberapa saat orang tersebut datang lagi sambil berkata, “Daging keledai telah banyak di konsumsi.” Setelah beberapa saat orang tersebut datang lagi seraya berkata, “Keledai telah binasa.” Maka beliau memerintahkan seseorang untuk menyeru di tengah-tengah manusia, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian mengkonsumsi daging keledai jinak, karena daging itu najis.” Oleh karena itu, mereka menumpahkan periuk yang di gunakan untuk memasak daging tersebut.” (HR. Bukhari)

http://rumaysho.com/umum/hewan-yang-diharamkan-dalam-hadits-nabawi-971

---

Perintah untuk berhijab

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”

http://www.darussalaf.or.id/muslimah/apa-lagi-yang-menghalangimu-untuk-berhijab-wahai-saudariku/

---

Ketaatan laki laki terhadap larangan menggunakan sutra

Dari Hudzaifah bin al-Yaman, dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mengenakan sutra halus dan sutra kasar, dan janganlah kalian minum dengan menggunakan bejana emas dan perak, janganlah kalian makan dengan piring emas dan perak, karena yang demikian itu bagi mereka di dunia dan bagi kalian di akhirat.

Makna Secara Umum
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum laki-laki mengenakan sutra halus dan sutra kasar, karena jika laki-laki mengenakannya, bisa mengesankan sifat kewanitaan atau menyerupai para wanita yang suka kepada perhiasan. Sementara kaum laki-laki dituntut untuk memiliki ketegaran, kekuatan dan kejantanan.

Beliau juga melarang masing-masing dari kaum laki-laki dan wanita makan dan minum dengan menggunakan piring dan bejana yang terbuat dari emas atau perak, karena hal itu mencerminkan kemewahan dan kesombongan, disamping dapat menyakiti hati orang-orang fakir yang tidak memiliki apa pun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan juga dapat mempersempit perputaran uang di kalangan orang-orang yang bermuamalah. Beliau memberikan alasan dengan bersabda, “Sesungguhnya makan dan minum dengan menggunakan emas dan perak itu bagi orang-orang kafir yang menikmati kesenangan mereka di dunia. Sementara kenikmatan itu bagi kalian wahai orang-orang muslim yang tulus pada hari Kiamat, jika kalian menghindari emas dan perak itu karena takut kepada Allah dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.

Orang laki-laki yang mengenakan sutra di dunia, berarti dia lebih dahulu menikmatinya. Karena itu dia tidak akan menikmati dan mengenakannya di akhirat. Sebab orang yang lebih dahulu menikmati sesuatu sebelum tiba waktunya, maka dia dihukum dengan tidak mendapatkan kesenangan itu. Sesungguhnya siksa Allah itu amat pedih

http://almanhaj.or.id/content/3170/slash/0/hukum-memakai-sutera-bagi-kaum-laki-laki/

---

Yuk didik putra putri kita sesuai syariat islam

"Siapa yang memiliki dua anak perempuan dan berbuat baik kepada keduanya, maka keduanya akan menjadi penghalangnya dari neraka."

http://islamqa.info/id/14079

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut