18 Oktober 2015

Catatan 2 tahun pejuang anti miras

#Catatan #2Tahun #PejuangAntiMiras

2 tahun yang lalu, 19 Oktober 2013, Saya mengawali komitmen untuk mendukung Gerakan Nasional Anti Miras dengan bergabung di TOT Batch 2 yang diselenggarakan oleh GeNAM di Rumah Damai Indonesia. Disana, saya berjanji disaksikan oleh seluruh peserta dan tentu di hadapan Allah, dengan naik di atas kursi saya mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim, Saya berjanji akan mewaqafkan sebagian waktu saya untuk berjuang bersama GeNAM, Mohon doakan saya" (Sambil menulis ini, air mata saya bercucuran).

Sejak hari itu, saya mengawali amar ma'ruf nahi munkar (InshaAllah) dengan menghubungi teman, kenalan saya 1 per 1 untuk menawarkan edukasi bahaya miras. Sudah lebih dari 91 lokasi edukasi bahaya miras yang saya kunjungi, Sudah lebih dari 60 kegiatan non edukasi yang saya lakukan, Namun ini semua bukan pencapaian, melainkan bukti, Bahwa apa yang belum saya laksanakan, masih jauh lebih banyak. PR saya masih membentang di depan mata, perjalanan masih panjang dan tidak terlihat ujungnya. Perjuangan yang tidak mudah, terkadang saya harus meninggalkan keluarga saya untuk pergi ke luar kota, terkadang pergi dari rumah bahkan disaat adzan subuh belum berkumandang, terkadang hujan atau panas, naik motor membawa perlengkapan edukasi yang lumayan berat dan banyak, penolakan pihak pihak yang tidak mau menerima ajuan edukasi bahaya miras, tidak membuat saya kendur semangat.

Saya tahu, perjuangan di GeNAM ini sangat tidak mudah, tapi semoga semua hal yang saya lakukan ini, menjadi bekal saya menuju surga Allah, menjadi tangga tangga untuk menaiki derajat iman dan taqwa. Saya menyadari, masih jauh dari kesempurnaan atau ekspektasi dari banyak pihak mengenai apa yang saya lakukan, karena bagaimanapun, saya manusia dengan segala keterbatasannya khususnya tenaga, pikiran dan dana finansial. Rutin saya membuat catatan pengeluaran ataupun pemasukan kegiatan edukasi bahaya miras ini, kalau dihitung, jumlahnya lumayan fantastis untuk ukuran kocek saya, bisa buat motor baru cash kira kira, tapi, ini ternyata tidak seberapa, karena saya tahu, Surganya Allah memang tidak murah dibeli, Surga itu ada harganya.

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan 1 per 1, Bantuan doa, dana, usulan yang diberikan kepada saya, semoga menjadi penyuntik semangat saya untuk terus bergerak. Suamiku, Boy aidil sjam, Jazakallah khoiron telah memahami dan mendukung penuh, Uni fahira idris dan rekan rekan seperjuangan di GeNAM, jazakumullah khoiron untuk saling dukungnya. Ditulis dengan linangan air mata tanda cinta dan syukur kepadaMu, Allahu akbar.

-Nining aidil-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut