13 Oktober 2015

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 13 Oktober 2015 Ustadz Asep sobari, Lc Bagaimana menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 13 Oktober 2015
Pemateri : Ustadz Asep sobari, Lc
Tema : Bagaimana menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Semoga kita semua tergolong sebagai orang yang rajin menuntut ilmu, karena hal tersebut adalah kewajiban kita sebagai muslim. Kalau kita ingin mendekatkan diri kepada Allah, maka kita harus lebih meninggikan derajat kita, salah satunya dengan menuntut ilmu
Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

QS Al Mujadillah : 11
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Sampaikan shalwat kita kepada Nabi Muhammad Saw, karena Allah dan malaikatpun bershalawat kepeda beliau :
Orang yang bakhil adalah orang yang mendengar namaku, lalu dia tidak bershalawat kepadaku (HR at-Tirmidzi)

Qs Al Ahzab : 56
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya

Anjuran untuk bershalawat kepada Nabi Muhammas Saw :
Barang siapa yang bersholawat kepadaku (Muhammad) satu kali saja, maka aku akan bersholawat kepadanya sepuluh kali

Jangan mudah bersumpah kecuali kita yakin bisa menjalankannya, Sumpah itu bukan hal main main/sepele :
QS Al Maidah : 89
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Kaffarahnya adalah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu langgar.

Jadi barangsiapa yang melanggar sumpah yang dilakukannya, penebusnya adalah :
1. Memberi makan 10 orang miskin
Memberi makan di sini adalah makanan siap saji, lengkap dengan lauk-pauknya. Hanya saja, tidak diketahui adanya dalil yang menjelaskan batasan makanan yang dimaksudkan selain pernyataan di ayat tersebut: “makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu”.
2. Memberi pakaian 10 orang miskin
Ulama berselisih pendapat tentang batasan pakaian yang dimaksud. Pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad bahwa batas pakaian yang dimaksudkan adalah yang bisa digunakan untuk shalat. Karena itu, harus terdiri dari atasan dan bawahan. Dan tidak boleh hanya peci saja atau jilbab saja. Karena ini belum bisa disebut pakaian. Mayoritas ulama berpendapat bahwa orang miskin yang berhak menerima dua bentuk kafarah di atas hanya orang miskin yang muslim.
3. Membebaskan budak
Keterangan : Tiga jenis kaffarah di atas, boleh memilih salah satu. Jika tidak mampu untuk melakukan salah satu di antara tiga di atas maka beralih pada kaffarah keempat
4. Berpuasa selama tiga hari.
Pilihan yang keempat ini hanya dibolehkan jika tidak sanggup melakukan salah satu diantara tiga pilihan sebelumnya. Apakah puasanya harus berturut-turut? Ayat di atas tidak memberikan batasan. Hanya saja, madzhab hanafiyah dan hambali mempersyaratkan harus berturut-turut. Pendapat yang kuat dalam masalah ini, boleh tidak berturut-turut, dan dikerjakan semampunya.
http://www.konsultasisyariah.com/sumpah-atas-nama-allah/

Hal hal yang berkaitan dengan sumpah :
Qs Asy Syams : 1-8
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan

QS Al Ashr
Demi masa, Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan orang-orang yang senantiasa saling mengingatkan akan kebajikan dan kesabaran

Kata "Demi" menunjukkan kepada penegasan, Ini membuktikan bahwa kata selanjutnya menunjukkan hal yang amat penting.

Manusia tidak boleh bersumpah demi nama orang tua, benda dll, boleh bersumpah hanya dengan nama Allah. Pada QS Al Ashr, menunjukkan betapa pentingnya masa/waktu, Mengapa ? Kita semua menggunakan waktu yang sama, jam yang sama, lokasi yang sama namun bisa jadi "nilai" antara 1 dan yang lainnya berbeda karena tergantung esensi "kebajikan dan kesabaran" yang lakukan. Jangan sampai waktu kosong kita terlepas dari iman dan amal sholeh, maka kita akan rugi.

Semoga kita semua menjadi penghuni surga, Bagaimana kah penggambaran penghuni surga seperti yang dituliskan dalam QS Waqiah : 35-37
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya

Dari Al Hasan, ada seorang sepuh datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Seorang nenek tua pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah pada Allah agar Dia memasukkanku dalam surga.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Wahai Ummu Fulan, Surga tak mungkin dimasuki oleh nenek tua.” Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Kabarilah dia bahwa surga tidaklah mungkin dimasuki dia sedangkan ia dalam keadaan tua. Karena Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqi’ah: 35-37). (HR. Tirmidzi)

Apakah kita sudah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi kematian, karena berdasarkan sabda Nabi :
Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah)
Apakah kita sudah memaksimalkan isi waktu dengan kebajikan dan kesabaran? Jangan sampai kita lalai dengan waktu yang sudah kita lewatkan dan yang akan kita hadapi, karena sabda Nabi : Dua kenikmatan yang kebanyakan orang lalai di dalamnya; kesehatan, dan waktu senggang (HR. At Tirmidzi)

Mahalnya nikmat sehat akan begitu terasa ketika kita sakit. Mahalnya waktu longgar akan begitu terasa ketika kita dalam himpitan kesempitan.
Jadi ketika kita sehat, luang, agendakan segala kegiatan kebaikan.

Kalau kita memiliki niat baik maka segerakanlah, jangan ditunda tunda :
“Tidak sempurna kebaikan kecuali dengan menyegerakannya karena jika disegerakan, hal itu akan lebih menyenangkan pihak yang berkepentingan.”

Inilah gambaran orang yang menyesal di akhirat, karena dia menunda sedekah ketika masih hidup (di dunia), Mereka menyesal dan meminta kepada Allah supaya dihidupkan kembali sehingga bisa bersedekah, namun sayang, hal itu tidak akan terjadi
QS Al Munafiqun : 10
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?

Apakah kita sudah mempersiapkan bekal yang terus menerus mengalir pahalanya ?
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, doa anak yang sholeh (HR. Muslim)

Mengapa peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad dijadikan sebagai patokan tahun Hijriyah?
Karena peristiwa hijrah sangat penting tidak hanya untuk Nabi Muhammad saja melainkan hijrahnya para sahabat untuk menjalankan ajaran islam dengan lebih sempurna

Bagaimana muslim menyikapi bahagia?
Bahagia itu ketika kita menempatkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah

Mengambil hikmah dari 10 sahabat Nabi yang dijamin masuk surga :
1. Abu Bakar Siddiq
2. Umar Bin Khatab
3. Usman Bin Affan
Keunikan Utsman bin Affan terletak pada kelembutan dan sifat pemalunya. Ia adalah seorag sahabat yang sangat lembut dan pemalu. Meskipun, tentu saja bersikap tegas, karena ia juga mengikuti hamper seluruh peperangan bersama Nabi saw., kecuali perang Badar karena harus merawat istrinya Ruqayyah yang sedang sakit. Pada suatu hari, Rasulullah saw. tidur terlentang, sedang kedua betisnya terbuka. Abu bakar dan Utsman meminta masuk dan beliau tetap membiarkan betisnya terbuka. Tatkala Utsman meminta izin untuk masuk, beliau langsung menutup betisnya dan berkata, “Bagaimana aku tidak merasa malu dengan orang yang malaikat saja malu kepadanya.” (HR. Muslim)
Rasulullah bersabda,”Umatku yang paling pengasih adalah Abu Bakar, yang paling keras menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu adalah Utsman” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
http://utsmandzunnurain.blogspot.co.id/2013/01/utsman-yang-pemalu-malaikat-pun-malu.html
4. Ali Bin Abi Thalib
5. Talhah Bin Abdullah
6. Zubair Bin Awaam
7. Sa’ad bin Abi Waqqas
8. Sa’id Bin Zaid
9. Abdurrahman Bin Auf
10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah

6 diantara sahabat Nabi tersebut adalah orang yang kaya, Sahabat bisa dilihat kekayaannya karena banyaknya sedekahnya, bukan semata karena banyak aset yang dimiliki

4 Sahabat Nabi (wanita) yang dijamin masuk surga :
Sebaik-baik perempuan muslimah surga adalah Khadijah, Fatimah, Maryam, Asiyah (HR. Baihaqi)

Keutamaan berhijrah
Qs An Nisa : 100
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak

Contoh Sahabat Rasul yang hijrah tidak hanya dengan jiwa namun juga harta :
Demi iman dan pembuktiannya kaum muhajirin meninggalkan sanak saudaranya, harta benda, dan kampung halamannya. Seperti Shuaib bin Sinan Ar Rumy yang dihadang dan dipaksa menyerahkan seluruh harta bendanya, dan Rasulullah saw bersabda : ‘Beruntunglah Abu Yahya (Shuaib) dengan perniagaannya (artinya rela melepas harta benda dunia dengan keridhoan Allah da Rasul-Nya)
https://permatacanberra.wordpress.com/2007/03/11/itsar-puncak-ukhuwwah/

Keutamaan berhijrah :
Daripada Ibnu Amru daripada Nabi SAW sabdanya : Sebaik-baik orang yang berhijrah, ialah orang yang berhijrah (meninggalkan) apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT. (HR al Tabaraniy)

Apakah kita bisa seperti pada sahabat yang begitu berlomba untuk sedekah?
Para sahabat berlomba untuk bersedekah. Kisah yang paling monumental adalah ”persaingan” antara Abu Bakar dan Umar bin Khattab dalam menafkahkan hartanya di jalan Allah. Dikisahkan, Umar bin Khattab datang kepada Rasulullah saw. dengan membawa setengah dari harta yang dimilikinya lalu dia menyerahkannya. Rasulullah saw. pun takjub dengan pengorbanan sahabatnya tersebut. Tidak lama kemudian, datanglah Abu Bakar membawa seluruh harta bendanya lalu diletakkan antara dua tangan Rasulullah saw. Melihat banyaknya harta yang dibawa Abu Bakar, Rasulullah saw. terheran-heran lalu bertanya kepadanya, ”Wahai sahabatku, kalau sudah seluruh harta bendamu engkau korbankan, apakah lagi yang akan engkau tinggalkan untuk keluargamu?” Abu Bakar terdiam lalu menjawab, ”Saya tinggalkan mereka Allah dan Rasul-Nya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut