20 Oktober 2015

Pengajian Masjid Imanuddin 17 Oktober 2015 Ustadz M Reza Syarief Bagaimana menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Event : Pengajian Masjid Imanuddin
Tanggal : 17 Oktober 2015
Pemateri : Ustadz M Reza Syarief
Tema : Bagaimana menyikapi Tahun Baru Hijriyah

Terkadang, perubahan itu tidak "nyaman, jika yang "nyaman" itu yang sering kita lakukan
Jadi perubahan apa yang ingin/harus kita lakukan? Berubah menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya
Maka syarat untuk berubah, salah satunya adalah mengalami ketidak nyamanan

Kenapa Rasulullah diperintah untuk "hijrah"? Karena pada saat itu, di Makkah sangat sulit untuk didakwahi

Kalau kekuatan Islam ada dibawah pihak lawan, maka yang bisa dilakukan adalah bersabar
Kalau kekuatan Islam sama dengan pihak lawan, maka yang bisa dilakukan adalah berdiskusi
Kalau kekuatan Islam ada diatas pihak lawan, maka yang bisa dilakukan adalah memimpin dengan bijak

Syarat memilih imam shalat :
“Yang berhak menjadi imam shalat untuk suatu kaum adalah yang paling pandai dalam membaca al-Qur’an. Jika mereka setara dalam bacaan al- Qur’an, (yang menjadi imam adalah) yang paling mengerti tentang sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Apabila mereka setingkat dalam pengetahuan tentang sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, (yang menjadi imam adalah) yang paling pertama melakukan hijrah. Jika mereka sama dalam amalan hijrah, (yang menjadi imam adalah) yang lebih dahulu masuk Islam.” (HR Muslim)

Kami pernah datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Saat itu, kami semua pemuda sebaya. Kami pun bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selama 20 hari 20 malam. Setelah memandang bahwa kami telah merindukan keluarga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan. Kami pun menceritakannya kepada beliau. Ternyata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang penuh kasih sayang dan kelembutan. Setelah itu beliau bersabda, ‘Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah di antara mereka, ajari dan perintahkan mereka (untuk melaksanakan Islam). Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melaksanakan shalat. Jika waktu shalat telah tiba, salah seorang di antara kalian hendaknya mengumandangkan azan untuk kalian dan yang paling tua di antara kalian menjadi imam’ (HR Bukhori)

1. Paling banyak hafalan dan pemahaman tentang Al Quran
2. Siapa yang lebih banyak paham hadist
3. Pilihlah yang paling tua

Syarat apa yang dipelukan untuk "berubah" ?
1. Harus "Melek" atau buka mata
Orang yang punya ilmu "Melek" Orang yang tidak punya ilmu "Buta"
Orang yang hidupnya tidak punya "Ilmu" maka dia hidupnya penuh dengan "Coba coba"

Caranya ? harus memiliki "Al Wahyu" atau Kesadaran
Tahu saja tidak cukup, Paham saja tidak cukup, Harus ditambahkan "Sadar"

QS Al Anfal : 65-66
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mumin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, maka mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui padamu bahwa ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Allah menolong orang yang punya kualitas, bukan karena kuantitas

Bagaimana caranya supaya bisa "Melek"? butuh diajarkan oleh ustadz/Ustadzah "Optimis"
Jauhi sikap "Pesimis" = Penyakit si miskin
Jauhi Cekcok = Di Cek nggak pernah cocok

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan sembilan wanita. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari poligami beliau ini. Beliau tidak menikahi wanita-wanita yang masih gadis, padahal beliau mampu untuk melakukannya. Gadis yang beliau nikahi hanya satu orang saja (Aisyah). Sebagian istri beliau adalah janda-janda yang telah memiliki anak, seperti Ummu Salamah, Khodijah, yang lain adalah janda seperti Hafshah, Zainab, dll. Tujuan beliau menikahi ummahatul mukminin tersebut bukan untuk mencari kepuasan, kalau tujuannya mencari kepuasan pastilah beliau menikahi para gadis.
https://islamislogic.wordpress.com/2014/03/16/istri-nabi-muhammad/
Rasulullah menikah lagi setelah istri pertamanya (Khadijah) meninggal dunia.

Keutamaan menjauhi nikah mut'ah :
sesungguhnya dahulu aku telah mengizinkan kalian untuk menikahi para wanita secara mut'ah. Ketahuilah bahwa Allah telah mengharamkannya hingga Hari Kiamat. Barangsiapa memiliki sesuatu dari mereka, hendaknya ia melepaskannya & janganlah mengambil sesuatupun dari apa yang kalian berikan kepada mereka. (HR. Darimi)

2. "Melek" saja tidak cukup, Tapi harus ada "Cahaya"
Apa yang disebut dengan "cahaya"
QS An Nur : 35
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

3. Menjadi orang yang takwa

Macam macam hidayah :
1. Hidayah wijdan
Adalah potensi naluriah yang Allah Swt tanamkan pada manusia untuk bisa mempertahankan kehidupannya (insting atau naluri)
2. Hidayah hawas wal masya'ir
Adalah kemampuan inderawi untuk menangkap rangsang dari luar diri manusia seperti kemampuan merasakan dingin, panas, pahit, manis dll
3. Hidayah aqli
adalah kemampuan berpikir, kemampuan untuk memahami fenomena, kemampuan memberikan makna pada realita yang tertangkap oleh alat indera, akal dapat membantu kelemahan dan keterbatasan indera
4. Hidayah ad din
adalah hidayah berupa petunjuk petunjuk ajaran agama. fungsinya untuk membantu keterbatasan akal, agama berfungsi memberikan arahan arahan yang mampu melampaui keterbatasan akal, agama berbicara hakikat kehidupan, kematian, kebahagiaan dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut