05 Oktober 2009

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 4 Oktober 2009

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 4 - 10 -2009
Pembicara : Prof. DR. Hamdani Anwar, MA
Judul : Tafsir Tematik (QS Al Ankabut : 1, 2, 3)

Karena masih dalam suasana Syawal, ijinkan saya menyampaikan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqobalallahu Minnaa wa Minkum, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin”

Semoga kita semua kembali kepada kesucian dan semoga kita termasuk orang yang menang.

QS Al Ankabut : 1, 2 , 3

“ Alif Lam Mim, Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?” Dan sungguh , Kami telah menguji orang orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang orang yang benar dan pasti akan mengerathui orang orang yang dusta”

---

Tafsir:

Kata kata Alif lam mim : tidak ada 1 orang pun yang mengetahui apa makna dari kata tersebut, hanya Allah yang tahu.

Surat di dalam Al Quran yang diawali dengan kata ini ada 29 surat, 26 surat diantaranya setelah kalimat “alif lam mim , menyangkut mengenai Al Quran itu sendiri.

QS Al Baqarah : 2

“kitab (al quran) ini tidak ada keraguan padanya , petunjuk bagi mereka yang bertakwa”

---

QS Ali Imran : 2- 3

“ Allah , tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup , yang terus menerus mengurus makhlukNya, Dia menurunkan kitab (al Quran) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab kitab) sebelumnya dan menurunkan taurat dan injil”

---

QS Yassin : 2

“ Demi Al Quran yang penuh hikmah”

---

Banyak orang yang beriman , namun mengeluh , mengapa hidup yang mereka alami justru susah ?

Jawabannya adalah pada QS Al Ankabut : 2

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?

Ujian yang diturunkan kepada manusia bisa berupa :

1. Ujian berupa kehidupan yang bahagia

2. Ujian berupa kehidupan yang susah (menderita)

QS Ibrahim : 7

“ dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan “ sesungguhnya jika kamu bersyukur , niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu tetapi jika kami mengingkari (nikmatKu) maka pasti azabKu sangat berat”

---

Jadi kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah karuniakan kepada kita, baik itu bikmat yang berupa penderitaan ataupun nikmat kebahagiaan, Karena itulah Allah sedang menguji kita.

Bahkan para Nabipun diuji oleh Allah, baik melalui orang tuanya, paman atau bibinya, anaknya, istrinya, dll.

Para Nabipun pernah melakukan kesalahan, namun inti dari kesalahan tersebut adalah kita bertaubat dan tidak mengulanginya lagi

QS Abasa : 1 – 16

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin ummi maktum) dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa) atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya, adapun orang yang yang merasa dirinya serba cukup (para pembesar pembesar quraisy) maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya, padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak mensucikan diri (beriman) dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran) sedang dia takut (kepada Allah) engkau (Muhammad) malah mengabaikannya. Sekali kali jangan begitu sungguh (Ajaran ajaran Allah) itu suatu peringatan, maka barang siapa menghendaki tentu dia akan memperhatikannya, di dalam kitab kitab yang dimuliakan (disisi Allah) yang ditinggikan (disucikan) di tangan para utusan (malaikat) yang mulia dan berbakti”

---

QS Ali Imran : 135

“ dan (juga) orang orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri ( segera) mengingat Allah lalu memohon ampun atas dosa dosanya dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa dosa selain Allah ? dan mereka tidak meneruskan perbuatan itu, sedang mereka mengetahui”

---

Bagaimana cara bersyukur ?

1. Bersedekah

2. Menggunakan harta kita untuk kegiatan yang bermanfaat.

3. Berzakat

---

Jangan sampai karena mengejar harta , kita jadi lupa beribadah.

Nikmat yang Allah berikan kepada kita itu, ada yang diturunkan sebagai bentuk musibah, cara kita menyingkapinya adalah menganggap musibah tersebut sebagai :

1. Cobaan / ujian : diturunkan kepada orang yang beriman

2. Teguran : apabila kita tidak menysukuri apa yang telah kita capai.

3. Adzab : karena kekufuran manusia.

---

Doa agar kita tidak diazab Allah

Qs Nuh: 28

“ Ya Tuhanku ampunilah aku, ibu bapakku dan siapapun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki- laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang orang yang zalim itu selain kehancuran”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut