10 April 2011

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 5 April 2011

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 5 April 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Halimah Alaydrus
Tema : Taubat

Kata dari “Taubat” dalam bahasa Arab berarti “kembali”. Dalam konteks Islam, Taubat adalah menjauhi apa yang Allah SWT larang kemudian kembali melakukan apa yang Allah SWT perintahkan.

Kata "at-taubah" –dengan fathah pada ta' dan sukun pada wau– diambil dari kata "taub" yang terdiri dari huruf ta'-wau-ba'. Sebuah kata yang bermakna "kembali". Dikatakan ta-ba dan a-na-ba ketika seseorang kembali dari dosanya.1 Taubat adalah kembali kepada Allah, dengan memutuskan keinginan berbuat dosa dari dalam hati. Taubat adalah kembali (kepada Allah) dari berbuat dosa. Dalam bahasa Arab dikatakan "tâba ilâ Allâhi yatûbu tauban wa taubatan wa matâban" yang artinya kembali kepada Allah dari berbuat maksiat. Dikatakan dalam bahasa Arab "tâba al-‘abdu" yang artinya kembali kepada Allah dengan bertaubat

---

Dosa itu laksana beban yang menghimpit punggung kita, nah taubat itu sebagai penghilang beban tersebut.

Taubat itu jangan ditunda tunda, namun segera

Qs Ali Imran : 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

---

Taubat :

1. Agar kita bisa berjalan cepat kepada Allah karena telah ringan beban di punggung kita (akibat dosa)

2. memohon ampunan Allah

---

Dosa itu laksana titik hitam di dalam hati

"Siapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya setitik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya. Jika dia tidak bertaubat, maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam." (Hadis riwayat Ibn Majah).

---

Orang yang baik bukan hanya karena dia tidak berdosa, melainkan dia berdosa kemudian bertaubat nasuha.

semua manusia itu berdosa, oleh karena itu bertaubatlah

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika kalian semua tidak berdosa maka pasti Allah akan meniadakan kalian semua dan pasti kemudian akan menghadirkan suatu kaum yang berdosa sehingga mereka memohon ampun kepada Allah dan Allah memberikan mereka ampunan-Nya'". (HR. Muslim, Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dengan lafadz Muslim)

---

taubat itu ibarat kita mensucikan diri

Qs Al Baqarah : 222

... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

---

Membaca Al Quran itu menjauhkan kita dari hati yang susah

Qs Thaha : 1-3

Thaahaa.

Kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah,

tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),

---

Manusia: Basyar, Insan, dan al-Nas

1. Basyar : Manusia Sekedar Ada (Being)

Basyar adalah makhluk yang sekedar ada (being). Artinya, manusia dalam kategori basyar adalah makhluk statis, tidak mengalami perubahan, berkaki dua yang berjalan tegak di muka bumi. Oleh karenanya, manusia memiliki definisi yang sama sepanjang zaman, terlepas dari ruang dan waktunya. Singkatnya, basyar adalah manusia dalam arti fisis-biologis.

2. Insan : Manusia Menjadi (Becoming)

Insan berarti manusia dalam arti yang sebenarnya. Insan tidak menunjuk pada manusia biologis. Insan lebih terkait dengan kualitas luhur kemanusiaan. Ali Shari’ati menyatakan bahwa,”tidak semua manusia adalah insan, namun mereka mempunyai potensialitas untuk mencapai tingkatan kemanusiaan yang lebih tinggi”.

3. Al-Nas : Massa

Kategori al-nas berbeda dengan dua konsep manusia lainya (basyar dan insan). Menurut Shari’ati, kedua istilah terdahulu terkait dengan nilai-nilai moral yang terkandung dalam diri manusia. Sedangkan al-nas tidak berhubungan dengan kualitas kemanusiaan.

---

Umar Bin Khaththab (Al-Faruq)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.

Awal Keislamanya.
Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40 (empat puluh) orang terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah meriwayatkan dengan riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam telah berdo’a,” Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.

Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “ Tarikh al-Khulafa’ ar-Rasyidin” sebagai berikut:

Anas bin Malik berkata:” Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang pedangnya, lalu Bani Zahrah bertanya” Wahai Umar, hendak kemana engkau?,” maka Umar menjawab, “ Aku hendak membunuh Muhammad.” Selanjutnya orang tadi bertanya:” Bagaimana dengan perdamaian yang telah dibuat antara Bani Hasyim dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak membunuh Muhammad”.

Lalu orang tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu telah meninggalkan agamamu”. Kemudian Umar pergi menuju rumah adiknya dilihatnya adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran, lalu Umar berkata, “barangkali keduanya benar telah berpindah agama”,. Maka Umar melompat dan menginjaknya dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti Khaththab) datang mendorong Umar, tetapi Umar menamparnya dengan keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.

Kemudian Umar berkata: “Berikan lembaran (al-Quran) itu kepadaku, aku ingin membacanya”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis tidak boleh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku ingin tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci).”. Lalu Umar berdiri dan mandi (bersuci) kemudian membaca lembaran (al-Quran) tersebut yaitu surat Thaha sampai ayat,” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhanselain Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk mengingatku.” (Qs.Thaha:14). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku menemui Muhammad.”.

Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari sembunyianya seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap do’a yang dipanjatkan Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi) berdo’a “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.

Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam, didepan pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah seraya berkata,” jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan masuk Islam, tetapi jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya”. Lalu kemudian Umar menyatakan masuk Islam dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.

Lalu bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya Umar bin Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud, seraya berkata,” Kejayaan kami bertambah sejak masuknya Umar.”.

---

Nabi Muhammad adalah rahmat bagi ummat

Qs Al Anbiya : 107

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

---

Keadaan jauh dari Allah kemudian kembali dan menjadi dekat kepada-Nya itulah yang dimaksud dengan penyesalan (an-nadam). An-nadam adalah menderitanya hati. Bukti an-nadam adalah sedih yang panjang dan menangis atas kesalahan yang telah lalu, keinginan untuk tidak kembali kepada dosa dan yang semisalnya, melepaskan diri dari dosa, menyesal terhadap apa yang terjadi pada masa lalu, dan kenginan kuat untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang.

Setiap manusia harus bertaubat dari segala dosa. Meninggalkan dosa itu disertai dengan rasa takut kepada Allah, mengakui kejelekan dosa, menyesal telah melakukan maksiat, berkeinginan untuk tidak mengulanginya meski dia mampu untuk melakukannya, dan memperbaiki diri sebisa mungkin dengan amal-amal saleh secara berkelanjutan. Imam al-Hasan al-Bashri –rahimahullâh– mendefinisikan taubat seraya berkata, "Taubat nasuha adalah menyesal dalam hati, meminta ampun dengan lisan, meninggalkan dengan prilaku dan berniat untuk tidak mengulanginya."

---

Jangan suka menunda kebaikan

Sesungguhnya kebanyakan teriakan penghuni neraka itu adalah dari penundaan- penundaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut