14 Juni 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 10 Juni 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 10 Juni 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Kajian Fiqih

Shalat dengan satu lembar kain

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang shalat dengan satu lembar kain/pakaian, Rasulullah menjawab : Apakah masing masing kamu pasti mempunyai dua lembar kain / pakaian ? (HR Muslim 2/61)

---

Diriwayatkan dari Umar bin abu salamah Ra ia berkata : Saya pernah melihat Rasulullah Saw shalat di rumah Ummu salamah dengan 1 lembar kain yang menyelimuti beliau, beliau meletakkan ujung kain itu di atas dua pundak beliau (HR Bukhari 356)

---

Shalat dengan pakaian bergambar / bertulisan

Aisyah Ra berkata " Rasulullah pernah melakukan shalat dengan mengenakan pakaian yang bergambar, lalu beliau melihat gambar itu, ketika selesai shalat beliau bersabda, Bawalah pakaian itu kepada Abu Jahm bin Hudzaifah dan bawakan aku pakaian yang polos, karena pakaian bergambar tadi membuat shalatku tidak Khusyuk (HR Muslim 2/78)

---

Shalat beralaskan tikar

Rasul menjawab, Melalui riwayat Anas bin Malik r.a, dikisahkan bahwa neneknya yang bernama Mulaikah mengundang Rasulullah SAW. Pada jamuan yang telah dimasaknya, Rasulullah SAW memakan sebagiannya, lalu bersabda, "Berdirilah untuk shalat, lalu aku menjadi imam."

---

Kata Anas bin Malik, Saya kemudian mengambil tikar milik kami yang telah menghitam karena sudah lama dipakai, maka saya bersihkan tikar itu dengan air, lalu Rasulullah SAW shalat di atasnya. Sedangkan saya dan seorang anak yatim berbaris di belakang beliau, lalu sang nenek tua shalat di belakang kami, sedang Rasulullah menjadi imam kami dua rakaat, kemudian beliau pulang.

HR. Bukhari dan Muslim.

---

Shalat dengan sepasang terompah


Sahabat bertanya, Sahabat Sa'id bin Yazid pernah bertanya kepada Malik r.a,
"Apakah Rasulullah SAW pernah shalat dengan menggunakan sepasang sandal atau terompah." Rasul menjawab, Ya, pernah."

HR. Bukhari dan Muslim.

---

Rajab

Qs At Taubah : 36

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa

---

Maksud dari bulan haram adalah :

1. Jangan mendzolimi diri sendiri : tidak berantem

2. Menghormati

---

Isra Mi'raj

Qs Al Isra : 1

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat

---

Bulan Rajab adalah bulan yang ke 7 di dalam sistem kalender islam (hijriyah) yang berdasarkan peredaran bulan (qomariyah). Bulan rajab termasuk salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan oleh Allah atau disebut sebagai bulan-bulan Haram. Selain Rajab, bulan haram adalah Dzulhijjah, Dzulqa’idah, dan Muharram. Bulan Rajab merupakan bulan haram yang istimewa karena terpisah dari urutan ketiga bulan haram lainnya.

Keistimewaan bulan Rajab lainnya adalah bahwa pada bulan ini dipercaya Nabi Muhammad menerima perintah sholat 5 waktu sehari semalam dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.

Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah shalallahu ‘alahi wassalam memasuki bulan Rajab beliau berdo’a:“Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

Bulan Rajab dari beberapa pendapat merupakan salah satu bulan yang sangat khusus dan istimewa karena merupakan bulan yang dikhususkan oleh Allah (Ada 4 bulan muharam: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Disamping itu ada beberapa keistimewaan lain yang ada pada bulan Rajab.
Selain bulan Ramadhan maka pada bulan Rajab juga memiliki banyak keistimewaan, antara lain anda bisa mendapatkan Ridha, kemuliaan, pahala yang berlipat, permohonan doa akan dikabulkan serta akan diampuni segala dosan dan akan digantikan dengan amal kebaikan. Luar biasa memang, sekarang semua tergantung anda, apakah akan mengambil peluang emas ini, atau sakaratul maut akan datang lebih dahulu sebelum kita sempat menikmati keistimewaan dari salah satu bulan ini.

Dalam salah satu Hadist, yang diriwayatkan oleh Mujibah al-Bahiliyah, Kanjeng nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Puasalah pada bulan-bulan haram (suci dan mulya).” (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

---

Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan Hijriyah. Muharram berasal dari kata yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Tanggal 1 Muharram adalah hari Tahun Baru dalam agama Islam.

---

Dzulqa’dah : Dzul ertinya "yang empunya". Qa'adah ertinya "duduk". Ini membawa arti bahawa bulan Dzulka'dah ialah bulan untuk bersantai santai. Sejak dari dahulu lagi, sebelum kedatangan Islam, masyarakat Arab telah mengiktiraf bahawa Dzulqa'dah adalah satu bulan daripada empat bulan yang mulia dan diharamkan berperang.

Maka masyarakat Arab jahiliah tidak keluar berperang pada bulan ini. Selain Dzulqa'dah, bulan Zulhijjah, Muharram dan Rajab juga adalah bulan haram (bulan yang dimuliakan dan diharamkan berperang). Dan setelah kedatangan Islam, Rasulullah SAW mengekalkan kemuliaan empat bulan haram ini, mengekalkan namanya dan mengharamkan berperang padanya.

Bulan Dzulqa'dah adalah satu dari empat bulan haram. Bulan haram adalah bulan yang amat dimuliakan. Bulan haram adalah bulan persaudaraan, perdamaian dan kemaafan. Masyarakat kafir Quraisy menangguhkan permusuhan dan peperangan di bulan haram maka kita sebagai umat Islam hendaklah lebih menghormati bulan-bulan haram ini.

---

Dzulhijjah, adalah bulan keduabelas dan terakhir dalam penanggalan hijriyah

---

Jangan melaksanakan sesuatu jika kita tidak mengetahui dasarnya :

QS Al Isra : 36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya

---

Golongan orang muslim berdasarkan kadar kepahamannya :

1. mujtahid : Orang yang kadarnya bisa mengeluarkan Ijtihad karena kadar keilmuannya yang shohih.

2. mutabiq : orang yang kadarnya mengikuti sesuatu berdasarkan ilmu yang didapatkannya

3. sufaha' : orang yang kadarnya hanya mengikuti sesuatu tapi tidak mempelajari lebih dalam.

4. muqallid : orang yang kadarnya hanya mengikuti seuatu tapi tidak tahu apa dasarnya.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut