18 Juni 2011

Pengajian Mahagoni Park Tanggal 16 Juni 2011

Event : Pengajian Mahagoni Park
Tanggal : 16 Juni 2011
Pembicara : Ustadzah Hj Lulung Umrulain
Tema : Komunikasi Pengasuhan Anak

QS An Nisa : 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar

---

Bagaimana mau tahu karekter anak kita kalau kita sendiri tidak tahu siapa diri kita.

---

a. Kebutuhan perasaan manusia adalah :

1. Nasehat

2. supaya

3. jangan begini

4. saat itu apa yang terjadi

---

Perasaan manusia itu ingin :

1. di dengar

2. di terima

3. di mengerti

4. di hargai

5. di kenali

intinya : ingin dapat empati dari orang lain

---

Kita juga harus mendengar perasaan anak, kita coba posisi mereka sebagai anak :

1. mengerti anak

2. dengar dengan mata dan hati

3. menamani perasaan

intinya : karena anak butuh dihargai

4. kita harus menjadi Jaring Pengaman Emosi anak

---

b. Ajak anak untuk :

BMM : berpikir, Memilih, memutuskan

contoh :

Anak : Ma, aku gak bisa PR ini, gak mau ngerjain

Ibu : Masa gitu aja gak bisa, makanya ... kamu sih ...

solusi yang benar :

Ibu : Kenapa sayang ? sulit ya ?

---

Lagu :

Jika hati senang, sistim lymbic terbuka

informasi masuk, otak anak menjadi kuat

---

Motivasi :

Jangan cabut lebih cepat dunia anak anakmu, karena kalau dicabut lebih cepat, maka nanti dia akan tumbuh menjadi orang tua yang kekanak kanakan

---

Nasehat masuk jika anak kita dalam kondisi senang

---

c. dengan memahami / menamai perasaan (belajar memahami perasaan )

1. perlu pengendalian emosi dalam komunikasi

contoh : ketika anak pulang sekolah, ketika suami pulang kerja

2. perasaan anak dikembalikan dan di arahkan dengan empati, karena emosi itu maju mundur (dikarenakan situasi, kondisi, lingkungan)

contoh : hati di rumah dan di ta'lim pasti berbeda, karena emosi berpengaruh pada lingkungan

hadist :

Bahkan Rasulullah saw pun, selalu berdo’a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, “Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, “Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu. Aku pernah bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan? Beliau menjawab, “Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja.

---

d. jika kita punya anak lebih dari 1 : posisi kakak/adik

kenalkan konsep kepemilikan oleh karena itu jangan membeli barang yang sama. kalau barang tidak sama, kita bisa mengenalkan konsep pinjam meminjam

---

e. kalau anak diabaikan perasaannya maka :

1. anak jadi bingung dan kesal

2. tidak Percaya diri

3. tidak mengenali perasaan

4. penyebab kurang percaya diri

5. kondisi hati kempot menjadi konsep diri yang negatif

---

solusi konsep ini : jiwa anak harus happy dan pehami perasaan dia

---

Contoh :

anak diberi sesuatu oleh tantenya

Solusi - : terima kasih dong

Solusi + : kamu senang ya ?

---

contoh :

anak yang mendapatkan perlakukan berbeda

si A : sering dipuji di rumah

si B : tidak pernah dipuji di dumah

---

f. KIta harus menjadi Jaring Pengaman Emosi anak

1. dampingi terus anak kita

2. kita jadi ember emosinya

3. otak ibarat kabel, jangan diputus

4. ga boleh bosen pada anak

5. butuh eksplorasi baru

---

pentingnya mengungkapkan perasaan

1. perasaan itu seperti air, kalau disumbat, dia akan mencari jalan sendiri

2. emosi jika dibendung jadi gawat

3. dengarkan anak anak kita ( anak mungkin sudah capek dengan tugas tugas sekolah, ancaman sekolah dll)

4. mengungkapkan perasaan itu perlu banget tentu saja dengan cara yang tepat

5. perlu dibantu orang lain untuk mengungkapkan (curhat)

---

g. Biarkan emosi anak tersalurkan

Qs Al Hadid : 20

Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?

---

1. jangan tekan dia dengan : anak yang dibanggakan harus juara ... pokoknya kamu harus ...

2. berempati, menamai perasaan anak anak kita

3. kalau kita mengabaikan semua itu, maka dia akan menyimpan perasaannya

4. kalau anak sedang kesal, maka jangan ada nasehat, tapi tanya perasaannya, Lagi kesel ya ? (kita bersiap siap menjadi ember emosi dia)

---

Kalau perasaan anak diterima, maka dia :

1. anak merasa nyaman

2. anak merasa happy

3. perasaan negatifnya akan hilang

4. ingin melanjutkan cerita / pembicaraan

5. orang tua jadi mengerti yang sebenarnya

6. hubungan jadi baik maka timbullah respek

---

h. Hal yang dipelajari anak

1. anak belajar perasaannya dan perasaan orang lain

2. perasaan anak dan orang lain harus sama pentingnya

3. mengekspresikan perasaan dengan benar

4. care dan concern

5. anak mempunyai model yang ditiru

6. tatap matanya

---

i. Terimalah anak, caranya : kita harus hijrah dari 12 pola yang lama menuju pola yang baik, karena :

Anak adalah amanah, titipan Allah

Qs At Tagabun : 14-15

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.

---

Qs Al Hajj : 5

Apakah belum datang kepadamu (hai orang-orang kafir) berita orang-orang kafir dahulu? Maka mereka telah merasakan akibat yang buruk dari perbuatan mereka dan mereka memperoleh azab yang pedih

---

Proses kehidupan : anak menjadi dewasa menjadi anak anak lagi, orang tua yang menjadi seperti anak anak karena daya ingatnya menurun maka yang banyak bermain adalah perasaan

---

Menurut Abu Bakar Ra :

Anak pada 7 tahun pertama senang bermain, maka bermainlah, anak pada 7 tahun kedua menginjak remaja maka orang tua menjadi temannya, anak pada 7 tahun ketiga menginjak dewasa maka perlakukanlah dia sebagai sahabat kemudian hargai dia, jangan sebut biaya biaya hidup

---

Rubah cara bicara kita : hindari kata : Awas, nggak boleh ...

---

Belajar dari Nabi Ibrahim tentang musyawarah antara orang tua dan anak

Qs As Shaffat : 100-103

Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).

---

Buat klinik keluarga, ada hari keluarga

---

Pentingnya bahasa tubuh

qs Al Humazah

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,

ia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

(yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan,

yang (naik) sampai ke hati.

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

---

j. 12 penghalang komunikasi (12 gaya popular)

Hal yang bisa membuat anak tidak merasa berharga dan tidak mau bercerita

Dari Bukhari, Muslim, Tirmidhi dan Ibn Majah, diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a: Rasulullah s.a.w bersabda: “Allah s.w.t berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diriKu. Apabila dia mengingatiKu di majlis, nescaya Aku juga akan mengingatinya di dalam suatu majlis yang lebih baik daripada mereka. Apabila dia mendekatiKu dalam jarak sejengkal, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta. Apabila dia mendekatiKu sehasta, nescaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan seperti biasa, nescaya Aku akan datang kepadanya seperti berlari-lari kecil.”

---

Bagaimana cara agar komunikasi berlanjut ?

1. perhatikan bahasa tubuhnya

2. dengarkan dengan hati

3. pahami perasaan dan diterima

4. nyaman

5. cenderung akan curhat

6. jangan abaikan perasaan anak

---

Quote : anak itu ibarat ulat bulu kemudian berubah menjadi kepompong kemudian berubah menjadi kupu kupu

---

Kalau anak jiwanya kosong maka ia tidak akan kuat, jiwanya terombang ambing , jiwa anak yang kuat maka dia akan mandiri

---

Anak adalah masa depan, yang penting adalah usaha kita, ikhtiar kita

---

jika kita melihat suatu kekurangan pada anak, jadikan kelebihannya

Qs An Nisa : 19

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

---

Saling share

1. ada peristiwa apa hari ini

2. bagaimana perasaanmu

3. menamai perasaan sendiri agar bisa menjadi cerdas

4. duduk dan hayati anakmu

5. peluklah (93% proses berhasil karena bahasa tubuh bukan verbal)

6. tanyakan kepada anak 5w +1h

---

Orang tua menjadi pendengar aktif jika :

1. anak bermasalah

2. jika anak ingin menolak permintaan

3. jika menunjukkan kita tidak menerima "cap" atau penilaian anak, jadi kita harus sabar dalam menghadapi anak dan tidak bisa instant

---

Kenapa kita harus mendengarkan aktif ?

1. agar peduli dan memahami orang lain

2. menemukan cara mengatasi perasaannya dan masalahnya

3. belajar haus respek

4. mengenali perasaan

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut