16 Juni 2011

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 14 Juni 2011

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 14 Juni 2011
Pembicara : Drs Wahidin Saputra, MA
Tema : Hikmah Rajab

Di dalam bulan rajab, terjadi Isra Mi'raj

Qs Al Isra : 1

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

---

Orang yang percaya peristiwa tersebut yang pertama kali adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”.

Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan.

---

Shalat itu utamanya mencegah perbuatan keji dan munkar

Qs Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

Shalat Lima Waktu Menghapus Dosa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,”seandainya ada sebuah sungai di depan rumah salah seorang dari kamu dan ia mandi disana lima kali sehari, apakah menurutmu masih akan ada kotoran yang tersisa di tubuhnya?” mereka berkata,”tidak akan ada sedikitpun kotoran yang tersisa di tubuhnya”, Nabi Muhammad Saw menambahkan,”ini adalah ibarat (mengerjakan) shalat lima waktu menghapus perbuatan yang jahat (dosa)”

---

Apabila Allah menghendaki sesuatu terjadi, maka terjadilah

Qs An Nahl : 40

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: kun (jadilah), maka jadilah ia.

---

Allah menciptakan sesuatu yang dulunya tidak ada menjadi ada

Qs Fussilat : 39

Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Rabb) Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu

---

Rosulullah Saw bersabda, “Apabila seorang muslim berwudhu kemudian dia berkumur, maka keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ia masukkan air ke dalam hidung kemudian dikeluarkan lagi, maka keluarlah dosa-dosa dari hidungnya. Apabila ia basuh mukanya, maka keluarlah dosa-dosa dari mukanya hingga dosa-dosa itu pula keluar dari bawah bibir kedua matanya. Apabila ia basuh kedua tangannya, maka keluarlah dosa-dosa dari kedua tangannya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya. Apabila ia usap kepalanya, maka keluarlah dosa-dosa dari kepalanya hingga keluar dosa-dosa itu dari bawah kedua telinganya. Apabila ia basuh kedua kakinya, maka keluarlah dosa-dosa dari kedua kakinya hingga keluar pula dosa-dosa itu dari bawah kuku kedua kakinya. Kemudian perjalannya ke masjid dan sholatnya (sholat sunah) merupakan ibadah sunat baginya.

---

Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan itu akan dilipat gandakan menjadi 10. aku tidaklah mengatakan Alif laam miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

---

Shalat adalah tiang agama

Dari Abi Ja’far (Imam Baqir) as berkata: “Islam dibangun di atas lima hal: Shalat, zakat, haji, puasa dan wilayah (kepemimpinan atau imamah).”

Dari Abi Ja’far as berkata: “Shalat adalah tiang agama, perumpamaannya seperti tiang kemah, bila tiangnya kokoh maka paku dan talinya akan kokoh, dan bila tiangnya miring dan patah maka paku dan talinya pun tidak akan tegak.”

---

Manusia hidup didunia yang fana dan serba penuh dengan tipuan digolongkan menjadi 4 bagian

1. Bahagia di Dunia Bahagia di Akhirat

2. Bahagia di Dunia Sengsara di Akhirat

3. sengsara di dunia bahagia di Akhirat

4. Sengsara di dunia dan sengsara di Akhirat

---

Keseimbangan dunia dan akhirat

QS Al Qasas : 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

---

Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat ?

1. Menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup

Al Quran bisa memberikan syafaat

Rasulullah saw, sebagai berikut:

Dari Ali ra, berkata; bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Barang siapa membaca al-Quran dan menghafalnya kemudian menghalalkan apa yang dihalalkan al-Quran, serta mengharamkan apa yang diharamkan-Nya, maka Allah akan memasukannya ke dalam surga dan menjaminnya untuk memberi syafa’at kepada sepuluh orang keluarganya yang wajib neraka baginya. “ ( HR. Ahmad, Tirmidzi menurut Abu Isa hadis ini Gharib dan sanadnya tidak shahih).

---

2. Mmepersiapkan bekal untuk hari esok

QS Al Hasyr : 18

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

---

3. Menjaga hablumminallah dan hablumminannas

Qs Ali Imran : 112

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas

---

Mari selalu mengingat Allah

Qs Al Baqarah : 112

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nimat)-Ku

---

Jiwa raga tenang karena mengingat Allah

QS AZ Zumar : 23

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Rabbnya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka diwaktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.

---

QS Ar Ra'du : 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

---

Al Hadid : 16

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

---

4. Seimbang dunia dan akhirat

Jauhi penyakit raga dan jiwa

Penyakit jiwa antara lain :

a. riya

Qs An Nisa : 38

Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Dan barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu teman yang seburuk-buruknya

---

Qs Al Anfal : 47

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung-kampung dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan

---

5. Ikhlas

Orang yang beruntung itu yang seperti apa ?

Qs Ali Imran : 104

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung

---

Bahagia adalah bentuk rahmat Allah

Qs Ali Imran : 107

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya

---

QS Yunus : 58

Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan

---

Allah Maha pengampun, jangan putus asa dari rahmat Allah

QS Az Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Rajab termasuk di dalam 4 bulan yang mulia

Qs At Taubah : 36

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa

---

Doa bulan Rajab : Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, sampaikan kami pada bulan Ramadhan.

---

Shalat sambil memejamkan mata

hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath Thabrani dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila salah seorang diantara kalian berdiri untuk mengerjakan shalat maka janganlah dia memejamkan kedua matanya.”

Jadi pada dasarnya memejamkan mata saat shalat adalah makruh kecuali apabila hal itu dibutuhkan, seperti : dapat menambah kekhusyu’annya, menjaga fikirannya agar tidak melanglang-buana ketika mengerjakan shalat dikarenakan melihat sesuatu yang ada dihadapan atau dibawahnya, terdapat wanita asing yang dapat menggangu shalatnya atau sesuatu lainnya maka hal itu diperbolehkan, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Abidin dari kalangan ulama Hanafi didalam kitabnya “Ad Dur al Mukhtar” bahwa memejamkan mata saat shalat adalah dilarang (makruh) kecuali apabila hal itu dapat menyempurnakan kekhusyu’annya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut