19 September 2012

Majelis Reboan Tanggal : 19 September 2012

Event : Majelis Reboan
Tanggal : 19 September 2012
Tema : Semangat meminta nasehat dan wasiat
Pembicara : Ustadz Zaenal Muttaqin, Lc

Motivasi supaya Semangat meminta nasehat dan wasiat adalah hidup kita menjadi :

1. tentram

2. berkah

3. damai

---

7 Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia.

Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

1. Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

2. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

3. al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

4. albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

5. al malul halal, atau harta yang halal.

6. Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

7. umur yang baroqah.

---

Semangat meminta nasehat dan wasiat

A. Ingin mendapat berkah

Keberkahan ciri cirinya :

1. Biar sedikit tapi bermanfaat

---

Hidayah datangnya dari Allah, Nabi Muhammad hanya sebagai pemberi petunjuk

QS Ar Ra'du : 7

Orang-orang yang kafir berkata: Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Rabbnya? Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.

---

Jangan berhenti untuk ikhtiar

---

Doa agar diberikan rezeki yang halal dan thottib

Allahumma inni As’aluka ilman nafi’an wa rizqon thoyyiban wa a’malan mutaqobalan

Artinya :

Ya Allah aku mohon kepadamu berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima disisimu (HR Ibnu Majah)

---

Allah menjawab apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan

---

Apa tujuan dari ujian yang kita dapatkan ? Supaya kita bisa :

* Merasakan bahwa diri kita lemah di hadapan allah

* jiwa mendekatkan diri kepada Allah

2. Bertambahnya kebaikan

Apakah ciri ciri kebaikan itu ? ada rasa ketenangan di dalam hati

---

3. Tidak terobsesi dengan dunia

---

Keutamaan Cinta Akhirat dan Zuhud dalam Kehidupan Dunia

Dari Zaid bin Tsabit radhiallahu ‘anhu beliau berkata, “Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)." (HR Ibnu Majah)

---

Bagaimana cara agar mau/mudah menerima nasehat ?

1. Perdalam iman kepada Allah Swt

Apabila hati kalian bersih, pastilah kalian tidak akan pernah merasa puas dengan bacaan al-Qur'an."(dari Utsman bin Affan)

---

Kisah :

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abu Thaliob ra pulang kerumah lebih awal menjelang sholat Ashar. Fatimah binti Muhammad saw menyambut dengan suka cita seraya berharap suaminya tercinta membawa uang hasil jerih payahnya hari itu untuk membeli keperluan di dapur.
“Salam kakanda”, sapa manis Fatimah ra dengan raut yang penuh ketulusan. “Sepertinya kanda lelah sekali”, lanjut Fatimah.
Belum sempat meneruskan perkataannya, Ali bin Abu Thalib ra berkata, “Maaf sayangku, aku tidak mendapatkan uang sepeserpun”. Dengan wajah manis dan senyum Fatimah ra menjawab, “Tidak apa-apa kanda. Bukankah rejeki itu sudah diatur dan bukan kita yang mengaturnya”.
Sungguh ucapan yg sangat indah terdengar dan menenteramkan hati Ali bin Abu Thalib ra, menunjukkan betapa tingginya ketakwaan wanita mulia ini. Betapa tinggi ketawakalan Fatimah ra padahal di dapurnya tidak ada lagi bahan mentah untuk dimasak.
Tidak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib ra menuju ke masjid untuk sholat berjamaah dan ketika ia hendak pulang dari masjid di perjalanan ia bertemu dengan orang tua. Orang tersebut bertanya, “Hai anak muda, apakah benar kamu itu Ali bin Abu Thalib?”. Dengan penuh keheranan Ali ra pun menjawab, “Ya, saya Ali bin Abu Thalib, bagaimana engkau tahu namaku, duhai orang tua?”. Orang itu pun menjawab, “Dahulu, ayahmu pernah kusuruh bekerja membersihkan kulit binatang untukku dan aku belum membayar upahnya. Sekarang aku membayarnya kepadamu selaku ahli warisnya”. Sambil meraba saku, orang tersebut mengeluarkan uang sebanyak 30 dinar. Dengan raut senang Ali bin Abu Thalib ra pun mengambil uang 30 dinar yang merupakan hak nya itu. Lalu dengan raut yang gembira ia pulang ke rumah dan memberitahukan kepada istrinya. “Subhanallah, ini rejeki yg tiada terduga”, kata Fatimah ra mendengar penuturan suaminya itu. “Lekaslah kaubelikan bahan makanan semua uang itu di pasar kanda”, lanjutnya.
Ali bin Abu Thalib ra pun pergi ke pasar, namun di depan pasar ia mendapati orang fakir menengadahkan tangan dan berkata, “Barang siapa yang ingin bersedekah di jalan Allah maka bersedekahlah kepada musafir yang kehabisan bekal ini”.
Tanpa piker panjang, Ali ra pun memberikan semua uangnya itu kepada orang tersebut kemudian ia pun pulang dengan wajah murung kembali, tetapi bukan menyesali uang yang ia sedekahkan, tetapi karena mengingat istrinya. “Salam ‘alaik, ya Fatimah”, sapanya kepada istrinya itu. Fatimah kebingungan mendapati suaminya tidak membawa barang belanjaan sama sekali. Kemudian diceritakanlah kepada Fatimah ra tentang apa yang telah dilakukannya. Kembali dengan senyuman Fatimah ra menjawab, “Tidak apa-apa duhai suamiku. Bila aku mendapati yang demikian pastilah akan kulakukan yang sama dengan engkau duhai suamiku. Bersedekah itu lebih baik daripada bakhil (kikir)”. Mendengar ucapan itu hati Ali ra pun lega dan berkata dalam hatinya, “tidak salah aku memiihmu, sungguh mulia akhlakmu Fatimah”.

---

Keutamaan memberikan benda/barang yang kita cintai untuk disedekahkan

QS Ali Imran : 92

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya

---

Besarnya keimanan berbanding lurus dengan besarnya keimanan

---

2. Paham ilmu

Perempuan yang berbuat tidak taat haruslah diluruskan dengan berbagai cara yang bertahapan antara lain :

1. Memberikan nasehat, bisa secara pribadi ataupun dicarikan penasehat ahli.

2. Pisah ranjang

3. Suami diperbolehkan menepak dengan pelan sebagai peringatan bagi istri. Jelas bahwa yang dimaksud bukanlah memukul di bagian wajah sehingga matanya bengkak, bahkan bukan juga memukul bagian tubuh yang lain sampai menyakitkannya. Beberapa orang berpendapat, tepakan itu menggunakan sikat gigi atau sejenisnya yang ringan, agar tidak menyakiti.

4. Mendatangkan utusan kedua belah keluarga, baik pihak laki laki maupun perempuan

QS An Nisa : 35

Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan diantara mereka berdua (suami-istri), maka utuslah seorang penengah hakam dari pihak keluarga lelaki dan seorang lagi dari pihak keluarga perempuan. Jika kedua perwakilan itu menghendaki terjadinya ishlah (perdamaian), niscaya Allah akan melimpahkan taufiq (bimbingan) untuk mendamaikan keduanya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

---

Kisah

Suatu ketika Al-Hajjaj melakukan safar, lalu dia singgah di sebuah perkampungan antara Mekah dan Madinah. Kemudian dia mengundang orang-orang untuk makan siang bersamanya. Tiba-tiba dilihatnya seorang badui, maka diundangnya orang tersebut untuk makan siang bersamanya. Namun badui tersebut berkata,

"Aku sudah diundang oleh yang lebih mulia darimu, dan aku sudah terima undangannya.'

"Siapa dia?" kata Al-Hajjaj

"Allah Ta'ala. Dia mengundangku untuk berpuasa, maka aku berpuasa."

"Di hari yang sangat panas seperti ini?" Kata Al-Hajjaj tercengang.

"Ya, aku berpuasa untuk menghadapi hari yang lebih panas dari hari ini…"

Abu Darda berkata, "Berpuasalah pada hari yang sangat panas, untuk menghadapi hari kebangkitan, dan shalatlah dua rakaat di kegelapan malam, untuk menghadapi gelapnya kubur."

---

Keutamaan shalat berjamaah Isya dan Subuh

Andai kata mereka mengetahui pahala shalat ‘atamah (Isya’) dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak (al-Bukhari dan Muslim)

---

3. Memperbaharui niat

---

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga manusia yang Shalat mereka tidaklah naik melebihi kepala mereka walau sejengkal: yakni seorang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, seorang isteri yang tidur sementara suaminya sedang marah padanya, dan dua orang bersaudara yang saling memutuskan silaturahim.” (HR. Ibnu Majah)

---

Arti dan pengertian wasiat

Perkataan wasiat itu berasal dari bahasa Arab, terambil dari kata was-sha. Artinya menurut ilmu bahasa ialah pesan, petaruh, nasehat, dsb. Adapun pengartiannya menurut istilah Syariah ialah: pesan terakhir yang diucapkan dengan lisan atau disampaikan dengan tulisan oleh seseorang uang akan wafat berkenaan dengan harta benda yang ditinggalkannya.

---

Keutamaan wasiat

QS Al Baqarah : 180

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan kaum kerabatnya secara ma'ruf. (Ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa.

---

Wasiat itu lebih dalam daripada nasehat, sebagaimana wasiat dari Allah untuk manusia tentang keutamaan berbakti kepada orang tua

QS Al Ankabut : 8

Dan Kami telah wasiatkan kepada manusia agar berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan-Ku dan kamu tidak memiliki ilmu tentangnya, maka janganlah kamu menaati keduanya dan kepadaku kalian akan dikembalikan dan Aku akan mengabarkan kepada kalian apa yang telah kalian perbuat.

---

Hadis riwayat Ibnu Umar, ia berkata: Bahwa Rasulullah bersabda: Tidak baik bagi seorang muslim memiliki sesuatu yang ingin diwasiatkan bermalam dua malam, kecuali wasiatnya itu tertulis di sisinya. (HR Muslim)

---

Keutamaan memilih jodoh karena agamanya

Hadits Yahya bin Ja’dah yang dimaksud, yaitu sabda Nabi Shollallahu ’alayhi wa sallam: ”Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, status sosialnya, kecantikannya dan dinnya. Carilah wanita yang beragama, niscaya tanganmu akan beruntung”.

---

Dari Abu Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita solehah (HR. Muslim)

---

Adab dalam berdoa

Dari Abu Said, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: 1. Allah akan segera mengabulkan do’anya, 2. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan 3. Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian.” (HR. Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut