27 September 2012

Pengajian Square Atelier Kerudung Tanggal : 26 September 2012

Event : Pengajian Square Atelier Kerudung
Tanggal : 26 September 2012
Tema : Menggapai Haji Mabrur
Pembicara : Ustadz Wijayanto

Sejarah Naik haji

Ada sejak Nabi Adam, disempurnakan di Nabi Ibrahim, salah satu rangkaian ibadah haji adalah wukuf di Arofah. Dalam sejarahnya, di tempat itu Nabi Adam dan Hawa bertemu setelah sekian lama saling berpisah mengembara, sesudah diusir dari Surga.

Rangkaian ibadah haji lainnya, yaitu thawaf di sekeliling Ka’bah. Bangunan ka’bah dan juga hijir Isma’il, maqom Ibrahim, mas’a, sumur zam-zam semua itu adalah mengingatkan pada peristiwa sejarah, berupa peristiwa dan kisah manusia yang dimuliakan oleh Allah swt. Bangunan Ka’bah, hijr Isma’il dan maqom Ibrahim adalah bangunan monumental yang terkait langsung dengan persoalan kemanusiaan dan juga ketuhanan. Kisah Ibrahim yang diungkapkan dalam al Qur’an, menunjukkan adanya kesadaran seseorang sebagai makhluk, dan sekaligus kesadaran upaya mengenal penciptanya. Melalui pencaharian yang panjang, maka diperolehlah petunjuk tentang siapa sesungguhnya Yang Maha Pencipta itu, yakni Allah swt.

Sejarah kehidupan Hajar bersama anaknya bernama Isma’il, mantan budak perempuan dari Mesir yang ditinggal pergi lama oleh suaminya, ibrahim as, di tanah yang gersang, di suatu lembah Makah. Tempat itu gersang dan tandus, tidak tersedia makanan termasuk air untuk keperluan minum. Ketabahannya yang luar biasa itulah kemudian dijadikan sejarah kemanusiaan yang berkualitas tinggi. Dalam kisahnya, tatkala Isma’il kehausan, maka Hajar berlari-lari dari bukit Shofa ke Marwa hingga tujuh kali, akhirnya kemudian didapat pasir yang berair. Tempat itulah, dalam kisahnya kemudian dikenal dengan sumur zam-zam yang selalu mengeluarkan air melimpah, sampai sekarang. Air itu, tidak saja mencukupi kebutuhan minum, penduduk Makah yang berjumlah ratusan ribu, bahkan pada saat-saat tertentu berjumlah juta’an, mereka itu adalah para peziarah tanah suci yang memiliki sejarah besar.

---

Hadist : Keutamaan majelis zikir

Hadis riwayat Abu Hurairah ra : Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. (HR Muslim)

---

QS Al Mujadillah : 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

QS AL Mujadillah adalah salah satu ciri Ayah Madaniyah, Ciri khas Madaniyah:

1. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah Madani.

2. Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah Madani, kecuali surah al-Ankabut adalah Makki.

3. Setiap surah yang didalamnya terdapat dialog dengan ahli Kitab adalah madani.

Ini adalah dari segi ketentuan; sedang dari segi tema dan gaya bahasa dapat disingkat sebagai berikut:

1. Menjelaskan ibadah, muamalah, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan sosial, hubungan internasional, baik di waktu damai maupun perang, kaidah hukum dan perundang-undangan.

2. Seruan terhadap Ahli Kitab, dari kalangan Yahudi dan Nasrani, ajakan masuk Islam, penjelasan terhadap penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah.

3. Menyingkap perilaku orang munafik.

4. Suku kata dan ayat-ayatnya panjang-panjang dengan gaya bahasa yang memantapkan syariat serta menjelaskan tujuan dan sasarannya

---

Nabi Saw pernah bersabda : Berapa ramai daripada kalangan pembaca, membaca Al-Quran, tetapi ketika dia sedang membaca Al-Quran itu, Al-Quran pula melaknat dia (HR Bukhari)

---

Siapakah yang dimaksud "terlaknat" ? Orang yang membaca namun tidak melaksanakannya

---

Asbabun Nuzul QS. Al-Mujadalah ayat 11 ini, diriwayatkan oleh Ibn Abi Hatim dari Muqatil bin Hibban, ia mengatakan bahwa pada suatu hari yaitu hari Jum’at, Rasulullah Saw berada di Shuffah mengadakan pertemuan di suatu tempat yang sempit, dengan maksud menghormati pahlawan perang Badar yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar. Beberapa pahlawan perang Badar ini terlambat datang, diantaranya Tsabit bin Qais, sehingga mereka berdiri diluar ruangan. Mereka mengucapkan salam “Assalamu’alaikum Ayyuhan Nabi Wabarakatuh”, lalu Nabi menjawabnya. Mereka pun mengucapkan sama kepada orang-orang yang terlebih dahulu datang, dan dijawab pula oleh mereka. Para pahlawan Badar itu tetap berdiri, menunggu tempat yang disediakan bagi mereka tetapi tak ada yang memperdulikannya. Melihat keadaan tersebut, Rasulullah menjadi kecewa lalu menyuruh kepada orang-orang di sekitarnya untuk berdiri. Diantara mereka ada yang berdiri tetapi rasa keengganan nampak di wajah mereka. Maka orang-orang munafik memberikan reaksi dengan maksud mencela Nabi, sambil mengatakan “Demi Allah, Muhammad tidak adil, ada orang yang lebih dahulu datang dengan maksud memperoleh tempat duduk di dekatnya, tetapi disuruh berdiri untuk diberikan kepada orang yang terlambat datang”. Lalu turunlah ayat ini.

---

Taat

Iman

Ilmu

Bermanfaat

---

Niat Haji

QS Al Hajj : 27

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

---

Nabi Sulaiman AS adalah putera Nabi Daud AS. Beliau mewarisi kerajaan ayahnya di kalangan bangsa Israil. Allah SWT telah mengaruniakan beberapa mukjizat dan keistimewaan kepada Nabi Sulaiman AS. Selain sebagai Nabi dan Rasul Allah, dan raja di kalangan ummatnya. Nabi Sulaiman AS memiliki keistimewaan lain Beliau memahami bahasa binatang seperti burung, semut, dan sebagainya.

Nabi Sulaiman dan Sekelompok Semut

Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman beserta tentaranya akan melewati suatu tempat yang dihuni oleh sekelompok bangsa semut. Maka berkatalah raja semut kepada rakyatnya: “Wahai rakyatku, menyingkirlah dan masuklah kalian ke dalam lubang, karena Nabi Sulaiman dan tentaranya sebentar lagi akan melewati bumi ini.” Tentang ini, Allah SWT terlah berfirman di dalam Al-Qur’an

Qs An Naml : 18-19

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut. “Hai semut-semut, masuklah kedalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” maka dia tersenyum dan tertawa karena(mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo’a: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

---

Jariyah secara kata artinya “mengalir”. Dengan demikian, secara istilah, amal jariyah adalah amal yang pahalanya terus mengalir, walaupun sang pelaku amal sudah lama meninggal. Salah satu contoh dari amal ini adalah berbagi (sharing) ilmu atau mengajarkan ilmu sehingga ilmu itu bermanfaat bagi orang lain.

---

Keutamaan jihad di jalan Allah

QS Al Hajj : 78

Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong

---

Keutamaan Jihad

Menurut arti bahasa, jihad adalah bersungguh-sungguh. Jahada fi al amri, artinya berusaha dengan sungguh-sungguh. Dengan mendasarkan pada pengertian bahasa tersebut, oleh sebagian tokoh agama dan intelektual, kata jihad diimplementasikan dalam banyak aspek. Maka, menurut mereka, semua kegiatan kebaikan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh adalah jihad. Menuntut ilmu, bekerja, atau berbagai kegiatan lain, bila dilakukan secara sungguh-sungguh dan bertujuan baik semua adalah jihad.

---

Perintah menyusui di dalam al Quran

QS Al Baqarah : 233

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”

---

Keutamaan Ijtihad

Jaminan Rasulullah, baginya pahala di atas ijtihadnya, benar atau salah. Benar mendapat 2 pahala, jika salah mendapat 1 pahala.

---

Mari Mujahadah an Nafs

---

Jika kita ingin merasakan manisnya sebuah perjuangan, maka lakukanlah ketiga hal di bawah ini:

1. ikhlas dalam beramal.

2. berpuasa.

Menurut Imam Ibnu Qudamah, kelebihan puasa bisa dilihat dalam dua makna berikut:

a. Karena puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya.

b. Sebagai cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh Allah adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga menjadi sempit. Jadi, dengan berpuasa seolah-olah kita tengah berhadapan langsung dan bertarung sengit melawan syetan.

Hadist : Sesungguhnya amalan anak adam adalah untuknya, kecuali puasa maka dia adalah untukKu dan Aku sendiri yang akan membalasnya

---

3. shalat tahajud. Shalat tahajud disebut-sebut sebagai shalat sunat yang paling utama dibanding shalat sunat yang lain. Hal ini terjadi, karena waktunya cukup istimewa, yaitu di sepertiga malam, yang mana kebanyakan orang pada waktu itu sedang nyenyak-nyenyaknya berisitirahat.

---

Cara Allah mengijabah doa :

1. Menunda

2. Diganti dengan yang lain

3. Diberikan sesuai isi doa

---

Ibadah Haji adalah ibadah yang rawan riya

---

Hadist : Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya” (HR Al-Baihaqi dan Ar-Rabii')

---

Hadis Saidina Ali, katanya, bersabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa yang berkemampuan dari segi keuangan, perbekalan dan kendaraan yang boleh menyampaikan dia ke Baitullah pada hal dia tidak pergi mengerjakan haji lalu dia mati, maka matinya adalah seperti mati Yahudi atau Nasrani." (HR Tirmizi)

---

Keutamaan Haji

QS Al Baqarah : 196

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum korban sampai di tempat penyem-belihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gang-guan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya membayar fidyah; yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkor-ban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaanNya.

--

Istilah dalam haji

1. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.

2. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

3. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

---

hiduplah semaumu, kamu pasti akan mati, cintailah siapa saja yang kamu suka, kamu sendiri akan menjauhinya, berbuatlah sekehendakmu dan kamu sendiri yang akan bertanggungjawab. (HR Thabrani)

---

Ketentuan ba'dal haji

Orang yang melaksanakan haji badal disyaratkan sudah melaksanakan haji untuk dirinya baik mampu atau tidak.Hal ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Abbas r.a., Bahwa Rasulullah saw. mendengar seorang laki-laki berkata,"Aku penuhi panggilan-Mu untuk Syabramah." Rasulullah saw. bertanya, "Apakah engkau telah melaksanakan hajiuntuk dirimu?" Ia menjawab, "Belum." Beliau bersabda, "Hajilah untuk dirimu kemudian laksanakan haji untuk Syabramah."

---

Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya sendiri

QS An Najm : 38-40

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,

Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut