11 September 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Skala Prioritas dalam beragama yang terlupakan

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Skala Prioritas dalam beragama yang terlupakan
Tanggal : 11 September 2012
Pembicara : Ustadz Arifin Djayadiningrat

Apakah dzikir/Kalimat thoyyibah sudah mempengaruhi perilaku kita

Doa Tasyahud isinya salah satunya shalawat kepada Nabi, Apakah shalawat tersebut sudah mempengaruhi perilaku kita ?

Umat islam banyak yang tidak sesuai dengan ajaran islam itu sendiri, Bagaimana dengan diri kita ?

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima sholat "mutawaadhiin" hamba-hamba Nya yang rendah hati"

---

QS Ali Imran : 110

Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi umat manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah

---

Kita sekarang ini hidup di dalam zaman kehancuran islam

Islam diimagekan sebagai teroris oleh negara maju.

---

QS Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa

---

Kita kalau berpuasa ujungnya adalah taqwa, Tapi kalau kita tidak tahu taqwa itu apa, maka kita tidak tahu tolak ukurnya apa

---

Puasa itu tidak menghilangkan nafsu, karena kalau kita kehilangan nafsu, maka kita seperti malaikat

---

Jadi sebenarnya skala prioritas apa yang harus kita lakukan untuk menjadi taqwa ?

---

Agama islam berasal dari kata islam yang berarti tunduk (pasrah berserah diri kepada Allah) dan muslim berarti orang atau manusia yang berserah diri kepada Allah. Dari sedikit uraian diatas maka orang yang benar-benar beragama islam pertama kali haruslah mengenal tuhannya yaitu Allah Swt. Untuk mengenal Allah Swt seseorang harus mengenal diri sendiri. Hal ini dikarenakan hanya kita sendirilah yang merasakan adanya Allah dalam diri kita, bukan mengenal orang lain, menyalahkan orang lain, menyesatkan orang lain.

---

Kita lahir didalam agama islam, namun banyak diantara kita yang tidak memahami islam

---

Agama yang membicarakan tentang alam semesta hanya Islam

Agama lain tidak ada yang bicara tentang alam semesta, sience dll

Pemahaman agama yang benar harus sama dengan alam semesta

Konsep islam tidak kita lihat dalam perilaku umat islam, padahal islam adalah rahmatallil'alamin

---

Ketika kita melaksanakan dzikir, apa yang kita rasakan ? Kalau rasanya sama saja, maka dzikir itu tidak memberikan makna sebenarnya dari dzikir yang kita laksanakan

Selama ini kita melakukan dzikir hanya berorientasi pada pahala saja, namun kita tidak menanamkan makna sebenarnya di dalam perilaku kita

---

Islam itu membawa kebaikan di dunia dan akhirat

QS Al Baqarah : 201

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka

---

Ketika kita memahami islam, selama ini dibentuk oleh budaya dan kebiasaan, sedangkan yang benar adalah islam dibentuk dari al Quran dan hadist

Bangsa kita banyak yang beragam karena keturunan saja, karena meniru saja

---

Orang muslim adalah orang yang tunduk, pasrah

---

Perintah untuk taqwa

Qs Ali Imran : 102

Hai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada- Nya; dan janganlah sekali- kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

---

Jadi taqwa yang tidak benar itu seperti apa ?

---

Dzikir yang benar adalah dzikir yang tercermin kepada perilaku diri kita

---

Jadi setelah shalat, seharusnya kita banyak membawa rahmat bagi sekeliling kita

---

Shalat membentuk kita untuk kuat, bukan jadi pengeluh

Sering kali kita mengeluh, mengenai cuaca, Kapan bersyukurnya ?

QS Al Ma'arij : 19-23

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,

kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,

yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,

---

Ciri orang beriman

1. Bergetar hatinya jika disebut nama Allah

2. Dibacakan ayat Allah, bertambah iman

3. Bertawakkal

QS Al Anfal : 2-4

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal,

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rezki (nimat) yang mulia.

---

Jadi kalau disebut nama Allah gemetar hati mereka, maka ketika kita sendiri yang menyebut nama Allah, harusnya gemetarnya lebih dahsyat

Jadi kalau dibacakan ayat Allah bertambah iman kita, maka ketika kita membaca ayat Allah, harusnya bertambah imannya lebih dahsyat

Jika ada yang berantem, cara meredakannya adalah shalawat kepada Nabi

---

Setelah shalat harusnya kita bisa menebarkan keselamatan, Kedamaian, sesuai doa setelah shalat :

Allahumma Antas Salaam, wa min-Kas Salaam, tabaarok-Ta yaa Dzal Jalaali wal Ikrom.

Artinya :

Ya Allah, Engkau Maha Penyelamat, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Rabb Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.

---

Shalat adalah kegiatan menyebut nama Allah, Jika ketika kita menyebut nama Allah tidak bergetar hari kita, maka ada yang tidak benar dengan iman

---

Marah itu tidak bisa dihilangkan, melainkan ditahan

Kalau kita tidak punya rasa ingin marah, berarti kita seperti malaikat

Ciri ciri orang yang bertaqwa

1. Menafkahkan hartanya di waktu lapang maupun sempit

2. Menahan amarahnya

3. Memaafkan kesalahan orang

4. Berbuat kebajikan

5. Bertaubat

Qs Ali Imran : 133-136

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa,

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

---

Jadi prioritas kita adalah :

1. Membaca

2. Menganalisa

---

Apakah sudah benar shalat

Hadits riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata : Rasulullah saw. pernah masuk masjid. Lalu ada seorang lelaki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda : Kembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya kamu belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya. Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi saw. dan memberi salam. Rasulullah saw. menjawab : Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi : Kembalilah dan shalatlah, karena sesungguhnya kamu belum shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata : Demi Dzat yang mengutus Kamu dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda : Bila kamu melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al Qur’an yang mudah bagimu. Setelah itu ruku’ hingga kamu tenang dalam ruku’mu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga kamu tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga kamu tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh shalatmu (HR Bukhari Muslim)

---

Bacaan ayat Al Quran tidak dibaca cepat cepat

Qs Al Qiyamah : 16

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.

---

Shalat yang benar adalah shalat yang mencegah perbuatan keji dan munkar

Qs Al Ankabut : 45

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Pemahaman kesabaran yang tidak didasari oleh Al Quran dan Hadist, akan menyebabkan TBC (Tekanan Batin Continue)

Hidup perlu ilmu

---

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan Selamat Natal?

Kaum muslimin diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.

Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim

---

Adab menghormati jenazah

Saat ada jenazah lewat, Nabi segera berdiri untuk menghormatinya. Saat ada sahabat yang bilang itu orang Yahudi atau orang kafir, Nabi menjawab: “Bukankah dia manusia?”

Jabir bin Abdullah r.a. berkata, “Suatu jenazah melewati kami, lalu Nabi berdiri karenanya, dan kami pun berdiri. Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jenazah itu adalah jenazah orang Yahudi.’ Beliau bersabda, ‘Jika kamu melihat jenazah, maka berdirilah!’ (HR Bukhari)

Abdur Rahman bin Abu Laila berkata, “Ketika Sahal bin Hunaif dan Qais bin Sa’ad sedang duduk-duduk di Qadisiyah, tiba-tiba lewat di hadapan mereka suatu jenazah. Lalu keduanya berdiri. Setelah itu dikatakan orang kepada mereka bahwa jenazah itu adalah jenazah dzimmi (bukan orang Islam). Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya (dalam satu riwayat: Abdur Rahman berkata, ‘Aku bersama Qais dan Sahl r.a., lalu keduanya berkata, ‘Kami bersama Nabi) pernah pula lewat sebuah jenazah di hadapan Nabi, lantas beliau berdiri. Sesudah itu di katakan orang kepada beliau bahwa jenazah itu adalah orang Yahudi. Maka, beliau bersabda, ‘Bukankah ia manusia juga?’” Ibnu Abi Laila berkata, “Abu Mas’ud dan Qais berdiri untuk menghormati jenazah.”(HR Bukhari)

---

Hukum Menikah ada 5 :

1. Wajib

Hukum nikah dikatakan wajib apabila : orang yang sudah baligh, sudah memiliki pekerjaan/penghasilan belum memiliki pasangan, tetapi memiliki libido yang tinggi, maka hukum nikah menjadi Wajib baginya. Untuk mencegah terjadinya hub. Pranikah/perzinahan.

2. Sunah

Hukum nikah dikatakan Sunah apabila : orang yang sudah baligh, sudah memiliki pekerjaan/penghasilan belum memiliki pasangan, tetapi masih dapat mengontrol syahwatnya, maka hukum nikah menjadi Sunah baginya.

3. Mubah

Mubah merupakan Hukum dasar nikah, dikatakan Mubah karena Nikah tidak dapat dicegah dengan apapun, jika keduanya sudah cocok dan siap baik yang sudah berpenghasilan ataupun tidak, hingga hingga ada larangan dari nash.

4. Makruh

Hukum nikah dikatakan Makruh apabila : Menikah dengan tujuan tidak baik, misal : seorang laki-laki karena memiliki trauma terhadap perempuan, menikah hanya dijadikan ajang untuk melampiaskan dendam, dsb.

5. Haram

Hukum nikah dikatakan haram apabila : orang yang sudah baligh sudah memiliki pasangan untuk menikah tetapi belum memiliki penghasilan yang tetap, dikatakan haram karena menikah merupakan tanggung jawab, dan jika belum mampu untuk menafkahi dirinya bagaimana menafkahi orang lain.

---

Sahwi secara bahasa bermakna lupa atau lalai. Sujud sahwi secara istilah adalah sujud yang dilakukan di akhir shalat atau setelah shalat untuk menutupi cacat dalam shalat karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan atau mengerjakan sesuatu yang dilarang dengan tidak sengaja.

Para ulama madzhab sepakat mengenai disyariatkannya sujud sahwi. Di antara dalil yang menunjukkan pensyariatannya adalah hadits-hadits berikut ini. Hadits-hadits ini pun nantinya akan dijadikan landasan dalam pembahasan sujud sahwi selanjutnya. Hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, “Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk.” (HR. Bukhari )

Mengapa ada sujud sahwi ? Karena Rasulullah pernah melakukan lupa/lalai sehingga beliau mencontohkan tata cara sujud sahwi

---

Ada lagu anak anak yang menyesatkan :

Bintang kecil dilangit yg biru

Padahal bintang tampak hanya di malam hari, kondisinya langit berwarna gelap, bukan berwarna biru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut