01 Oktober 2012

Pengajian Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro Tanggal : 1 Oktober 2012

Event : Pengajian Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro
Tanggal : 1 Oktober 2012
Pembicara : Ustadz Drs Cholisuddin Yusa, SQ, MA
Tema : Indahnya Taubat

QS At Tahrim : 8

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

---

Perintah sujud malaikat kepada manusia (Nabi Adam)

QS Shad : 71-72

(Ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan menusia dari tanah.

Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya.

---

Kemuliaan seorang manusia adalah pada ruhnya

---

Upaya untuk bangkit kepada Allah adalah taubat

---

Menghidupkan ruh dengan menyebut " Laa Illaha ilallah"

---

Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai ke tenggorokan. (HR. At-Tirmizi)

---

Janji setan untuk menggoda manusia

QS Al Isra : 61-64

Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada malaikat: Sujudlah kamu semua kepada Adam, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?

Dia (iblis) berkata: Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.

Rabb berfirman: Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.

---

Jangan putus asa dengan ampunan Allah

QS Az Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Kisah Orang yang membunuh 99 orang

Hadis Abu Said Al-Khudriy Ra : Nabi Saw bersabda: Seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kamu telah membunuh seramai sembilan puluh sembilan orang manusia, lalu dia mencari seseorang yang paling alim. Setelah ditunjukkan kepadanya seorang pendeta, dia terus berjumpa pendeta tersebut kemudian berkata: Aku telah membunuh seramai sembilan puluh sembilan orang manusia, adakah taubatku masih diterima? Pendeta tersebut menjawab: Tidak. Mendengar jawapan itu, dia terus membunuh pendeta tersebut dan genaplah seratus orang manusia yang telah dibunuhnya. Tanpa putus asa dia mencari lagi seseorang yang paling alim. Setelah ditunjukkan kepadanya seorang Ulama, dia terus berjumpa Ulama tersebut dan berkata: Aku telah membunuh seramai seratus orang manusia. Adakah taubatku masih diterima? Ulama tersebut menjawab: Ya! Siapakah yang boleh menghalang kamu dari bertaubat? Pergilah ke Negeri si polan, kerana di sana ramai orang yang beribadat kepada Allah. Kamu beribadatlah kepada Allah s.w.t bersama mereka dan jangan pulang ke Negerimu kerana Negerimu adalah Negeri yang sangat hina. Lelaki tersebut beredar menuju ke tempat yang dinyatakan. Ketika berada di pertengahan jalan tiba-tiba dia mati, menyebabkan Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab bertelingkah mengenainya. Malaikat Rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah s.w.t. Manakala Malaikat Azab pula berkata: Dia tidak pernah melakukan kebaikan. Lalu Malaikat yang lain datang dalam keadaan berupa manusia dan cuba menghakimi mereka sambil berkata: Ukurlah jarak di antara dua tempat. Mana yang lebih hampir, itulah tempatnya. Lantas mereka mengukurnya. Ternyata mereka dapati lelaki tersebut lebih hampir kepada negeri yang ditujunya. Akhirnya dia diambil oleh Malaikat Rahmat. (HR Muslim)

---

Taubat faedahnya memberikan kenikmatan yang terus menerus

QS Hud : 1-4

Alif Laam Raa,(inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,

agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepadamu daripada-Nya,

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenimatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

Kepada Allah-lah kembalimu, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

---

Orang yg bertaubat dari dosanya seperti orang yg tidak menyandang dosa. (HR. Ath-Thabrani)

---

Kisah Pemuda penggali kubur

Suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Nabi SAW sambil menangis. Beliau bersabda, "Wahai Umar, apa yang menyebabkan engkau menangis?"
"Wahai Rasulullah," Kata Umar, "Di depan pintu ada seorang pemuda yang tangisannya membakar hatiku"
"Bawalah ia kemari" Kata Nabi SAW.
Umar menjemput pemuda tersebut dan membawanya ke hadapan Nabi SAW. Ia masih saja menangis, tampak jelas penyesalan dan ketakutan yang menggelayut di wajahnya. Beliau menanyakan penyebab dari tangisannya yang seperti itu, sang pemuda berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya telah berdosa"
"Wahai anak muda, apakah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu?" Tanya Rasulullah.
"Tidak, ya Rasulullah!" Kata Sang Pemuda.
"Apakah engkau membunuh seseorang tanpa hak?"
"Tidak, ya Rasulullah!" Kata Sang Pemuda.
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosamu meskipun dosa itu seperti tujuh langit, tujuh bumi dan gunung yang menjulang tinggi"
Sang Pemuda berkata, "Sesungguhnya dosa saya lebih besar daripada tujuh langit, tujuh bumi dan gunung-gunung yang menjulang"
"Lebih besar mana dengan kursi / singgasana Allah?" Tanya Nabi SAW.
"Dosa saya lebih besar, ya Rasulullah".
"Lebih besar mana dengan 'Arasy Allah?" Tanya Nabi SAW.
"Dosa saya lebih besar, ya Rasulullah".
"Lebih besar mana dengan maghfirah (ampunan) Allah?" Tanya Nabi SAW.
"Maghfirah Allah lebih besar dan lebih agung, ya Rasulullah" Kata sang pemuda.
Maka Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa yang besar, kecuali Allah Yang Maha Besar"
Kemudian Nabi SAW meminta pemuda tersebut menceritakan dosa yang dilakukannya, tetapi ia berkata, "Saya malu untuk menceritakannya, Ya Rasulullah"
Nabi SAW memerintahkannya untuk tetap menceritakannya, sehingga tidak ada pilihan lain bagi pemuda tersebut kecuali menceritakannya, walau dengan berat hati dan rasa malu yang tak tertahankan.
Pemuda ini adalah seorang penggali kubur dan ia telah menekuni pekerjaannya ini selama tujuh tahun. Tetapi ia mempunyai kebiasaan buruk, ia selalu mengambil/mencuri kain kafan dari jenazah yang dikuburkannya, jika kondisinya masih baik. Suatu ketika ada seorang gadis dari golongan Anshar yang meninggal, kain kafan yang digunakannya masih baru, sehingga sang pemuda penggali kubur ini berencana mengambilnya.
Pada malam harinya, pemuda ini menggali lagi kubur sang gadis Anshar, dan mengambil kain kafannya. Ketika akan menimbunnya lagi, setan menggoda dan nafsunya-pun bangkit karena gadis Anshar itu memang cantik, apalagi keadaannya telanjang setelah kain kafan yang membungkusnya diambil. Ia tak mampu menguasai nafsunya dan menyetubuhi jenazah gadis Anshar tersebut.
Usai melampiaskan nafsu bejatnya, sang pemuda dibuat terkejut dan ketakutan karena tiba-tiba mayat gadis tersebut bangun dan berkata, "Wahai anak muda, celakalah kamu! Apakah engkau tidak malu kepada Tuhannya Hari Pembalasan, yang Dia akan menggelar Kursi-Nya untuk pengadilan, yang akan mengambil pahala orang yang menganiaya dan diberikan kepada orang yang dianiayanya. Kamu tinggalkan aku dalam keadaan telanjang di barisan orang-orang yang sudah mati, engkau biarkan aku dalam keadaan junub di hadapan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung"
Sampai disini sang pemuda berhenti sesaat karena air matanya berurai penuh penyesalan, dan tangisannya menyesak sehingga ia susah bicara. Tetapi belum sempat ia meneruskan, terdengar Nabi SAW bersabda tegas, "Wahai orang fasik, pantasnya tempatmu memang di neraka, pergilah dari sini!!"
Sang pemuda makin menyesak tangisnya, dan berlalu dari rumah Nabi SAW. Ia berjalan tanpa tujuan menyusur padang pasir, sambil mulutnya tak henti-hentinya mengucap taubat kepada Allah. Empat puluh malam ia terus berjalan di padang pasir, mulutnya tak pernah lepasi mengucap istighfar dan matanya tak pernah kering dari air mata. Bumi yang luas serasa sempit, langit yang tinggi serasa menghimpit. Serasa tidak ada lagi tempat berlari dan sembunyi tatkala Rasulullah SAW telah "memvonis"-nya seperti itu.
Setelah genap empat puluh malam, ia menengadahkan wajahnya ke langit dan berkata, "Wahai Tuhannya Muhammad, Tuhannya Adam dan Tuhannya Hawa, jika Engkau menerima taubatku, beritahukanlah kepada Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Jika Engkau tidak menerima taubatku, turunkanlah api dari langit dan bakarlah diriku dengan api itu, tetapi kumohon selamatkanlah aku dari siksaan akhirat"
Pada saat yang hampir bersamaan, ketika pemuda tersebut tengah bermunajat dan berputus asa dari semua mahluk kecuali kepada Allah, Allah mengirimkan malaikat Jibril kepada Nabi SAW. Jibril berkata, "Kesejahteraan buat engkau, wahai Muhammad, Tuhanmu mengirimkan salam untukmu"
Nabi SAW menjawab ucapan salam ini dengan bersabda, "Dia adalah Dzat Yang Maha Sejahtera, dari-Nya datang kesejahteraan, dan kepada-Nya kesejahteraan akan kembali"
Malaikat Jibril berkata, "Tuhanmu berfirman kepadamu : Engkaukah yang menciptakan mahluk?"
"Bukan, Allah-lah yang menciptakan aku dan mereka," Kata Nabi SAW.
"Engkaukah yang memberi rezeki kepada mereka?" Kata Malaikat Jibril lagi.
"Bukan, Allah-lah yang memberikan rezeki kepada aku dan mereka," Kata Nabi SAW.
"Engkaukah yang menerima taubat mereka?" Kata Malaikat Jibril lagi.
"Bukan, Allah-lah yang menerima taubatku dan taubat mereka," Kata Nabi SAW.
Setelah beberapa percakapan tersebut, Malaikat Jibril berkata lagi, "Sesungguhnya Allah berpesan kepadamu : Terimalah taubat hamba-Ku (yakni Sang pemuda penggali kubur tersebut), karena sesungguhnya Aku telah menerima taubatnya"
Nabi SAW merasa gembira dengan pengabaran dari Malaikat Jibril AS ini, beliau menyampaikan kepada para sahabat dan memerintahkan mereka untuk mencari sang pemuda tersebut, serta membawanya pulang ke Madinah.

---

QS Ali Imran : 133

Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi."

---

QS Al Hadid : 21

"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi."

---

Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,“Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di siag hari. Dan Allah Ta’ala membentangkan tagan-Nya di siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim)

---

Taubat secara istilah adalah kembalinya seorang hamba yang asalnya jauh kepada Allah menjadi dekat kepada Allah, dari maksiat menjadi taat, dari jahililah kepada Islam dan dari musyrik kepada tauhid

---

Taubat rujuk/kembali, dia berada pada pintu Illahi dan tidak akan berpaling padanya

---

Menurut Imam Ghazali Di dalam kitabnya Ihya 'Ulumuddin, taubat merupakan istilah yang terbangun dari tiga variabel, yaitu ilmu, keadaan, dan amal

---

Shalat khusyuk : kauli, jasad, pikiran, hati, ruh

---

Energi Udara kita serap disaat kita sedang sholat Dzuhur (jam 12.00-15.00), energi Air kita serap disaat sholat Ashar (jam 15.00-17.30), energi Bumi dimana kita sholat Magrhib dan Isya antara jam 18.00-19.00, dan untuk energi Cahaya kesempurnaannya yaitu pada saat kita sholat Shubuh (jam 05.00). Subhanallah. Bagaimana energi itu terserap kedalam tubuh??? Sungguh Agung ALLAH SWT dengan kebesaran-NYA dan ciptaan-NYA yang Maha Sempurna, tanpa kita sadari kembali ALLAH menciptkan tangan manusia yang terdiri dari telapak tangan dan jari yang berfungsi menangkap energi. TELAPAK TANGAN menampung energi (layaknya Parabola) sedangkan jari-jari adalah penguat sinyal energi (layaknya antena HP) yang ditangkap oleh tubuh, yang nantinya akan diserap tubuh dan disebarkan melalui darah oleh pembuluh darah.

Gerakan sholat yang kita lakukan mengandung gerakan senam kesehatan supra yoga yang memiliki 70 kali gerakan

---

Ciri orang yang beriman adalah orang yang khusyuk shalatnya

Qs Al Mukminun : 1-2

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

(yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya,

---

Shalat dengan pakaian yang layak

QS Al A'raf : 31

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan

---

Khusyuknya shalat Sayyidina Ali

Konon, betis Ali bin Abi Thalib terkena anak panah. Begitu dalam anak panah itu menancap di betis beliau. Barangkali si pemanah menarik busurnya dengan begitu kuat dan memang dimaksudkan agar menimbulkan derita atau bahkan kematian bagi yang terkena. Tak terkecuali bagi Ali. Raut wajahnya yang teduh menahan rasah sakit yang tiada terkira. Meski tidak sampai meraung-raung, namun beliau tak tahan saat beberapa sahabat dan rekan-rekan terdekatnya membantu menarik anak panah itu agar keluar dari betis beliau. “Tunggu. Aku sungguh tidak tahan lagi menahan sakitnya,” rintih Ali. “Tetapi anak panah ini harus segera dicabut agar lukamu bisa segera diobati,” kata salah seorang sahabat. “Apa tidak ada cara yang lain agar tidak menimbulkan rasa sakit?” tanya Ali. Semua yang hadir di tempat itu saling pandang dan kemudian menggeleng. “Kalau begitu, aku mau shalat dulu,” kata Ali setelah tak seorangpun memberikan usul. “Nanti kalau aku sudah shalat, salah seorang diantara kalian mencabut anak panah ini.” Sayyidina Alipun melakukan shalat dan salah seorang dari rekannya mencabut anak panah itu. Menakjubkan. Pada saat anak panah dicabut, Ali seperti tak merasakan apa-apa dan tetap khusyuk melaksanakan shalatnya hingga usai. Kita tidak tahu, apa yang terjadi dengan Ali saat dia shalat sehingga rasa sakit yang semula tak dapat ditahannya dengan begitu mudah dapat dia lalui. Atau sedemikian rupakah kekhusyukan Ali saat dia shalat sehingga ia dapat dengan mudah melupakan rasa sakitnya? Barangkali kemenyatuan atau kekhusyukan seorang Ali dengan Tuhannya tatkala shalat merupakan puncak kenikmatan yang tiada terkira sehingga ‘rasa sakit’ tak ubahnya seperti makhluk dungu yang tak berdaya di hadapannya

---

Tahapan taubat :

1. Taubat Ilmu

2. Taubat Hati

3. Taubat Akmal

---

Taubat Rabiyatul adawiyah

---

Taubat berakar dari kata taba yang berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada Allah SWT adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu; kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang dibenci oleh Allah menuju yang diridhai-Nya, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya dan kembali taat setelah menentang-Nya. Searti dengan kata taba adalah anaba dan aba. Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut thaib, bila karena malu disebut munib, dan bila karena mengagunggkan Allah SWT disebut awwab.

---

Doa Nabi Ayyub

QS Al Anbiya : 83

...(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.

---

Lima Dimensi Taubat

Taubat yang sempurna harus memenuhi lima dimensi :

1. Menyadari kesalahan.

2. Menyesali kesalahan.

3. Memohon ampun kepada Allah SWT (istighfar).

4. Berjanji tidak akan mengulanginya.

5. Menutupi kesalahan masa lalu dengan amal shaleh.

---

Ilmu Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihkan hati, membangun akhlak, jiwa dan raga, untuk mencapai ridha Allah.

---

Ibadah namun jangan melupakan dunia

“Tiga orang sahabat Nabi datang ke rumah istri-istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka ingin menanyakan tentang ibadah yang dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah mereka memperoleh kabar tentang ibadah Nabi, seakan-akan mereka menganggap hal itu sedikit. Mereka menyatakan: “Di mana posisi kita dibandingkan dgn Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Padahal Nabi telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang.” Akhirnya salah seorang di antara mereka berkata: “Adapun saya, akan menegakkan shalat malam selamanya (tidak pernah tidur malam).” Yang kedua berkata: “Sedangkan saya akan berpuasa selamanya, tak ingin berbuka walaupun sehari.” Adapun sahabat terakhir berkata: “Saya akan menjauhi wanita & tak akan menikah selamanya.” Maka kemudian Rasulullah datang menemui mereka & bertanya: “Apakah benar kalian yang menyatakan demikian & demikian? Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dibanding kalian. Aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah dibanding kalian. Akan tetapi aku berpuasa juga berbuka. Aku mengerjakan shalat malam & aku juga tidur. Aku pun menikahi kaum wanita. Maka barangsiapa yang membeci sunnahku, dia bukan termasuk golonganku.” (HR. Al Bukhari)

---

Hukuman bagi orang yang membunuh

QS Al Maidah : 32-33

Oleh karena itu kami tetapkan (suatu hukum) bagi bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan menusia semuannya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (keterangan-keterangan) yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar,

kecuali orang-orang yang taubat (diantara mereka) sebelum kamu dapat menguasai (menangkap) mereka;maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut