08 Oktober 2012

Pengajian Walimatussafar Bapak Khairiansyah Salman dan Ibu Yulhilda Zahar Tanggal : 6 Oktober 2012

Event : Pengajian Walimatussafar Bapak Khairiansyah Salman dan Ibu Yulhilda Zahar
Tanggal : 6 Oktober 2012
Pembicara : Ustadz Natsir Abdullah, MA
Tema : Menjadi haji yang mabrur

Pembacaan ayat suci Al Quran

QS Ali Imran : 96-97

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

---

Dalil Walimatussafar

Tidak ada tuntunannya dalam islam walimatussafar. Ini hanya sebuah tradisi saja. Adab safar lain yang disebutkan Imam Nawawi adalah: hendaknya ia mengucapkan wada’ (pamitan) terhadap keluarga, para tetangga dan para teman dekatnya. Tujuannya adalah untuk meminta maaf terhadap mereka dan agar mereka mendo’akannya

---

Ibadah haji dilakukan di Makkah, di kesempatan itu pula, haji diberikan kesempatan juga untuk berziarah ke Madinah

Keutamaan kota Makkah :

Makkah adalah tanah yang dimuliakan dan karenanya wajib dihormati. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya negeri ini telah dimuliakan oleh Allah pada hari penciptaan langit dan bumi. Negeri ini haram (dari segala bentuk penistaan terhadapa makhluk) karena kemuliaan Allah hingga datang Hari Kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kabah adalah masjid pertama di muka bumi. Bangunan tersebut adalah rumah Allah yang pertama kali didirikan untuk peribadatan manusia. Diriwayatkan dari AbuDzar, dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama dibangun?' Beliau menjawab, 'Masjidil Haram.” (HR Muslim dan Ahmad).

---

Bangunan pertama yang didirikan Nabi Muhammad setelah Hijrah adalah membangun masjid. Jadi, utamanya kita tinggal adalah adanya masjid untuk menjadi pusat ibadah shalat kita.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau Senin 8 Rabiul Awwal (23 September) 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Di Madinah, Masjid Quba merupakan salah satu masjid yang sayang sekali untuk dilewatkan. Inilah masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Rasulullah saw yang mendesain masjid ini, bahkan ikut pula memikul batu bata dalam proses pembangunannya.

---

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah agar manusia menyembah/beribadah kepadaNya

QS Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

---

Masjid menurut terminologi artinya tempat sujud.

Masjid menurut pengertian adalah bangunan/ gedung / tempat yang didalamnya orang orang beribadah kepada Allah untuk melakukan amalan yang dicontohkan Rasulullah.

Fungsi Masjid pada masa Rasulullah:

1. pusat pendidikan dan pengajaran

2. Tempat mengadakan pertemuan resmi / utusan Negara

3. Tempat I’tikaf

4. Tempat membagi bagikan harta rampasan perang

5. Tempat mengumumkan keputusan kenegaraan

6. Tempat peradilan

7. Tempat mengadakan konsultasi mengatur strategi peperangan

8. Tempat berkonsultasi tentang hal hal penting yang berhubungan dengan politik dan militer

9. Tempat menghimpun jenazah

10. Tempat sahabat dalam membela nabi terhadap musuhnya

---

Keutamaan kota Makkah dan Madinah

Non-Muslim dilarang memasuki kota Mekah dan Madinah sampai batas tertentu. Pemerintah Saudi menandai batas itu sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW. Itu sebabnya dua kota ini disebut haramain atau dua Tanah Haram. Saat berkendara akan memasuki dua kota itu akan ada rambu tanda batas antara tanah suci dan bukan.

Dalam prespektif historis relegius, pada tahun 8 Hijriyah, (623 M) Mekah masih boleh ditempati atau dikunjungi oleh orang-orang Nasrani, Yahudi dan non muslim lainnya. Itu bahkan terjadi setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Mekah. Nabi yang masa kecilnya di Mekah sempat diusir ke Madinah setelah mendapatkan wahyu. Kemudian dia hijrah ke Madinah dan kembali ke Mekah setelah pendukungnya banyak. Dia menyambut ramah penduduk nonmuslim. Tetapi karena orang-orang kafir banyak melakukan tindakan-tindakan munafik, ingkar janji dan memusuhi serta menodai syiar Islam, maka pada tahun 9 H berdasarkan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 28 yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang Musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini”. Kota Mekah akan terus berkembang namun Tanah Haram tidak ikut berkembang karena batasnya telah ditetapkan yaitu dari : Arah Utara Masjidil Haram-7 Km, Arah Selatan-13 Km, Arah Barat-25 Km. Di wilayah itu Allah SWT menempatkan Ka`bah dan Masjidil Haram. Di ssana pula diterapkan beberapa macam larangan seperti berburu hewan buruan, tidak boleh merusak pohon, tanah dan batunya dilarang dibawa keluar tanah haram serta orang non muslim dilarang masuk.

---

Dalam ibadah haji, kita melakukan napak tilas perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya

Nabi Ibrahim disebut sebagai bapak para Ambiya karena keturunan nabi Ibrahim banyak yang menjadi Nabi.

---

Keutamaan pelaksaan haji adalah di bulan Dzulhijjah

Qs At Taubah : 36

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.”

Yang dimaksud dengan empat bulan haram pada ayat ini adalah :

1. Bulan Dzul Qa’dah

2. Bulan Dzul Hijjah

3. Bulan Muharam

4. Bulan Rajab

---

Hukum haji adalah fardhu 'ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya sekali seumur hidup

---

Apakah perlu haji/umroh berulang ?

Rasulullah SAW ternyata selama hidupnya baginda nabi hanya melakukan ibadah haji 1 kali saja dan umrah sunnah 2 kali saja. selama hidupnya, beliau hanya berhaji satu kali. Padahal, beliau punya kesempatan tiga kali untuk berhaji. Beliau juga punya kesempatan berumrah sunah ratusan, bahkan ribuan kali, tetapi beliau hanya berumrah sunah dua kali. Bandingkan dengan kita, masyarakat Muslim di Indonesia, yang rata-rata ingin berhaji setiap tahun dan berumrah setiap bulan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW berhaji hanya sekali dan berumrah sunah hanya dua kali? Apakah beliau tak punya uang? Apabila beliau tak punya uang, bukankah beliau tinggal berkata saja kepada sejumlah sahabat yang kaya raya, seperti Abdurahman bin Auf dan Abu Ayyub al-Anshari. Tentu kedua sahabat akan segera menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan Nabi. Namun, Nabi tak pernah meminta-minta untuk kepentingan pribadi beliau seperti itu.

Setelah Nabi menetap di Madinah, sekurang-kurangnya terjadi tiga hal penting. Pertama, Nabi menghadapi orang-orang yang memusuhi dan memerangi beliau, maka Nabi menginfakkan hartanya untuk kepentingan jihad fisabilillah melawan orang- orang itu. Kedua, akibat perang atau jihad fisabilillah gugurlah para syuhada yang kemudian menimbulkan janda-janda dan anak-anak yatim. Maka, harta Nabi diinfakkan untuk menyantuni para janda, orang-orang miskin, dan anak-anak yatim.

Ketiga, banyaknya pelajar yang menuntut ilmu dari Nabi Muhammad SAW sementara mereka tidak punya apa-apa di Madinah, baik harta maupun keluarga. Mereka tinggal di satu ruangan di Masjid Nabawi yang disebut al-Shuffah. Sementara untuk keperluan makan, Nabi menganjurkan kepada para sahabat untuk menjamin pemberian makan kepada mereka. Nabi sendiri setiap hari memberikan makan kepada 70 pelajar Shuffah.

---

Bekal Haji (3B)

1. Bersih niat

2. Bersih harta

3. Bersih badan

---

Apa itu mabrur ?

Setiap jamaah haji yang menunaikan rukun Islam kelima pasti mendambakan predikat haji mabrur. Secara bahasa, 'mabrur' yang berasal dari bahasa Arab didapat dari kata barra-yaburru-barran, yang artinya taat berbakti. Dalam kamus Al Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap disebutkan, al-birru berarti ketaatan, kesalehan, atau kebaikan. Sedangkan, mabrur berarti haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT. Memperoleh haji mabrur tidak hanya dengan doa, melainkan usaha

---

Puncaknya ibadah haji, yaitu wukuf di arafah, sebagaimana hadist Rasulullah Saw , Haji adalah wukuf di Arafah. Maka siapa yang mendapati ‘Arafah pada malam hari sebelum terbit fajar, sesunggunya dia telah mendapat haji” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut