23 September 2013

Kajian Muslimah Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Tanggal 23 Sept 2013

Event : Kajian Muslimah Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia
Tanggal : 23 Sept 2013
Pembicara : Ustadzah Halimah Alaydrus
Tema : Makna Laa Illaha Illah

Laa maqsuda illa allah (Tiada yang dituju kecuali Allah)

Laa mashud illallah

Tingkatan manusia : Islam, Iman dan Ihsan

I. Tingkatan Islam

Adapun tingkatan Islam, rukunnya ada lima :

1. Syahadat (pengakuan dengan hati dan lisan) bahwa "Laa Ilaaha Ilallaah" (Tiada sesembahan yang haq selain Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah.
2. Mendirikan shalat.
3. Mengeluarkan zakat.
4. Shiyam pada bulan Ramadhan.
5. Haji ke Baitullah Al-Haram.

II. Tingkatan Iman.

Iman itu lebih dari tujuh puluh cabang. Cabang yang paling tinggi ialah syahadat "Laa Ilaaha Ilallaah", sedang cabang yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan sifat malu adalah salah satu dari cabang Iman.

Rukun Iman ada enam, yaitu :
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada para Malaikat-Nya.
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya.
4. Iman kepada para Rasul-Nya.
5. Iman kepada hari Akhirat, dan
6. Iman kepada Qadar, yang baik dan yang buruk. (Qadar : takdir, ketentuan Ilahi. Yaitu : Iman bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam semesta ini adalah diketahui, dikehendaki dan dijadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala).

III. Tingkatan Ihsan.

Ihsan, rukunnya hanya satu, yaitu : "Artinya : Beribadah kepada Allah dalam keadaan seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu". (Pengertian Ihsan tersebut adalah penggalan dari hadits Jibril, yang dituturkan oleh Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu 'Anhu, sebagaimana akan disebutkan)

Qs Yassin : 82

Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah! maka terjadilah ia

---

QS Al Mulk : 2

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

---

Qs Ar Ra'du : 28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

---

Sikap dzikir sempurna yang dilakukan oleh Rasulullah adalah sebuah peristiwa yang mengancam hidupnya tatkala tiba-tiba Da'tsur menodongkan pedangnya kearah leher Rasulullah, seraya berkata lantang, siapa yang akan menolong engkau dalam keadaan seperti ini, ya Muhammad ? Allah (yang menolongku), jawab nabi dengan tenang. Jawaban sederhana yang tidak disangka-sangka oleh Da'tsur, merontokkan karang hati yang pongah, tubuhnya bergetar seakan tidak lagi disanggah oleh tulang-tulangnya yang besar. Daya apa gerangan yang mengalir dari mulut Muhammad, membuat jiwanya sesaat seperti mati tak berdaya. Pedangnya terpental jatuh ketanah, kemudian Rasulullah berganti membalas menodongkan pedang kearah leher Da'tsur, dan beliau berkata, siapa yang akan menolong engkau ya Da'tsur ? Ia pun jatuh bersimpuh di kaki Rasulullah sambil mengiba untuk diampuni atas sikapnya yang congkak dan berkata hanya engkau ya Muhammad yang bisa menolongku.

Peristiwa diatas merupakan sikap sempurna dari dzikir Rasulullah . Keadaan seperti itulah yang dimaksudkan Islam sebagai kepasrahan dan kepercayaan atas kekuasaan Allah, perlindungan, kedekatan dan kemahatinggian Allah diatas segala-galanya. Sehingga beliau tidak merasa gentar dan khawatir. Sebab dirinya telah menyerahkan hidup dan matinya kepada Allah subhanahu wata'ala

https://groups.google.com/forum/#!msg/pengajian-puri/l7djgyUlqPc/bUPZVNlJ1e4J

---

Orang yang melihat segala hal dari apa yang sudah ditetapkan dari Allah

---

Tidak ada hal yang bisa kita lakukan tanpa ijin Allah, sehingga kita bisa mendapatkan semua sifat baik.

Doa : Allahumma inni as'aluka imaanan yubashiru qalbi, wa yaqiinan sadiqan hatta a'alamu annahu la yusebuny illa ma katabta li, redan minka bima qasamta li, anta waleyyi fid-dunya wal akhirah, tawwafani Musliman wal-hikni bis-saliheen

Artinya : Saya mencari dari-Mu iman yang akan jenuh hati saya, dan keyakinan yang benar yang akan membuat saya menyadari sia-sia yang bisa menimpa saya kecuali apa yang telah Engkau memutuskan untuk saya, dan bahwa saya mungkin menemukan kepuasan dalam apa pun Engkau telah memberi saya. Engkaulah pelindung saya di dunia ini dan di akhirat. Izinkan saya untuk mati dalam keadaan Islam dan diperhitungkan di antara orang-orang benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut