14 September 2013

Talkshow Avent Mom's Journey Tanggal 14 Sept 2013

Event : Talkshow Avent Mom's Journey
Tanggal : 14 Sept 2013
Pembicara : Sugeng Eko Irianto
Tema : Gizi Ibu Hamil, Menyusui dan Bayi

Untuk mencapai ibu sehat, bayi sehat dan cerdas

Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas hidup manusia ~ masa pra hamil, hamil, ibu menyusui dan bayi merupakan periode sangat kritis pertumbuhan fisik, mental dan kecerdasan anak

Masalah gizi dalam siklus kehidupan
1. MR, perkembangan mental, risiko penyakit kronis pada usia dewasa
2. Usia lanjut kurang gizi
3. Bumil Kurang berat badan
4. BBLR
5. Tumbuh kembang terhambat
6. Balita KEP
7. Remaja dan anak sekolah
8. Gangguan pertumbuhan, prestasi & produktivitas kurang/ rendah
9. MMR meningkat

Data Riskesdas 2010

35,6 % (7.6 juta) balita di Indonesia tergolong pendek
42,8 % (3.5 juta) balita berasal dari ibu yang menikah di usia 15 – 19 tahun

Faktor yang mempengaruhi status gizi wanita hamil
1. Status sosial ekonomi sebelum hamil
2. Status gizi dan kesehatan ibu
3. Jarak kelahiran
4. Paritas
5. Usia hamil pertama

Status gizi saat konsepsi
1. Status sosial ekonomi ketika hamil
2. Pekerjaan fisik
3. Makanan
4. Penyakit/Infeksi

Status gizi ketika melahirkan
1. Status kesehatan
2. Status gizi janin
3. Berat badan lahir

Dulu dianut konsep semistarvation ~ Toksemia dapat dicegah
Semula dianjurkan Pe + BB tidak lebih 8.2 kg selama kehamilan
National academy of Science : Pe+ BB : 9 – 11.3 kg
1983 : Pe + BB :10 – 12.2 kg tahun 1990 Institute of Medicine 11.3 – 15.9 kg bagi wanita dg BB dan TGB Normal
American College of Obstetrics Gynaecology : 10 – 12.3 kg pe + BB selama hamil

Pe + BB
BB renah : 12.7 – 21.8 kg
Obesietas : 6.8 – 11.3 kg
Batas terendah wanita yg sangat Obesitas 6.8 kg

Penambahan BB menurut KMS Bumil:
Trismester I : 1 – 2kg (350-400g/minggu)
Trismester II & III: 0.34 – 0.50 kg/minggu
Pe+BB lebih setelah 20 minggu menunjukkan : retensi cairan, Janin besar & resiko penyulit Disproporsi Kepala-Pinggul (DKP)
Pe+ BB < 1kg : SM II dan III; risk : BBLR,kemudnuran Pertumbuhan janin & kematian perinatal. Tujuan Makanan Bergizi Diperlukan Bagi Ibu Hamil 1. Menjaga kesehatan ibu hamil 2. Untuk kesehatan janin yang dikandung 3. Persiapan persalinan. 4. Untuk pemulihan pasca melahirkan 5. Persiapan menyusui Apakah yang dimaksud dengan makanan seimbang pada ibu hamil ? Makanan yang mengandung Zat tenaga Zat pengatur Zat pembangun Dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Pedoman Gizi Seimbang Pada Ibu hamil Bahan Makanan Wanita dewasa tidak hamil Nasi 3 1/2 piring Ikan 1 1/2 potong Tempe 3 potong Sayuran 1 1/2 mangkok Buah 2 Potong Gula 5 sdm Susu Air 4 Gelas Ibu Hamil Tri bulan 1 Nasi 3 1/2 piring Ikan 1 1/2 potong Tempe 3 potong Sayuran 1 1/2 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 4 gelas Ibu Hamil Tri bulan II Nasi 4 Piring Ikan 2 potong Tempe 4 potong Sayuran 3 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 6 gelas Ibu Hamil Tri bulan III Nasi 3 Piring Ikan 3 potong Tempe 5 potong Sayuran 3 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 6 gelas Dampak kekurangan gizi pada selama kehamilan Bagi ibu hamil : 1. Ibu lemah & kurang nafsu makan 2. Perdarahan dalam masa kehamilan 3. Kemungkinan terkena infeksi tinggi 4. Anemia ( kurang darah ) Hb < 11 mg % Pengaruhnya pada waktu persalinan : 1. Persalinan sulit 2. Persalinan sebelum waktunya ( prematur) 3. Perdarahan setelah persalinan 4. Persalinan dengan operasi cenderung meningkat Pengaruhnya pada janin : 1. Keguguran 2. Bayi lahir mati 3. Cacat bawaan 4. Anemia pada bayi 5. Berat badan lahir rendah 6. Keadaan umum kesehatan bayi baru lahir kurang Prinsip Diet Pada Hyperemesis Gravidarum 1. Hyperemesis : muntah berlebih pada kehamilan 2. Muntah pada usia kehamilan 2/3 bulan pertama pada pagi hari terutama setelah makan “ morning sickness” 3. Jika muntah 6-10kali sehari : “ hyperemesis “…patologis ~ defisiensi : energi, protein, vitamin dan mineral elektrolit. Prinsip diet 1. Energi diberikan agak tinggi 2. Bentuk makanan menarik 3. Hyperemesis berat perlu MRS : Koreksi cairan dan elektrolit 4. Protein tinggi 5. Vitamin dan mineral KGA 6. Porsi kecil tapi sering 7. Bentuk makanan : Kering, mudah cerna, mudah ditoleransi 8. Rendah lemak sampai dengan dapat ditoleransi 9. Selingan : Cairan dan diberikan antara 2 waktu makan 10. Pemberian vitamin B6 mual Prinsip Diet Pada Ibu Hamil dengan Konstipasi onstipasi : “ adalah kondisi dimana frekuensi atau jumlah defekasi berkurang” untuk tujuan anamnesis maka konstipasi bermakna : Defekasi < 3 kali seminggu pada saat konsumsi tinggi sisa > dari 3 hari tanpa defekasi
Jumlah feses perhari < 35 g (Devroede, 1989) Kebiasaan defekasi yangg buruk 1. Motilitas GI tract menurun 2. Kurang gerak 3. Tekanan ec. Pembesaran uterus menekan usus besar 4. Asupan cairan tidak adekuat 5. Suplementasi zat besi Prinsip diet 1. “ high fiber diet” : Serealia (cereal), buah dan sayur + 64 oz = ± 2 lt air 2. Lakukan gerak badan, Minum air 2-3 l (8-10gls/hari), Suplemen Zat besi 2 hari sekali 3. Bahan makanan pokok : tepung gandum utuh, biji-bijian; jagung,singkong, havermouth, ubi jalar, beras merah 4. Buah-buahan yg dikonsumsi dg kulit, sayuran tua. 5. Serat larut air : pektin dan gum(Oat, cantel, kacang-kacangan, sayuran , buah, tempe) 6. Serat tidak larut air : sellulosa, lignin, hemisellulosa (bekatul, beras merah, serealia, kacangan, buah-buahan, sayuran tua, oat, tempe). Prinsip Diet Pada Ibu Hamil dengan Anemia 1. Mortalitas & Morbiditas Perdarahan 2. Kebutuhan besi : TI : 0.8 mg TII & TIII : 6.3 mg 3. Ferosulfat : Ferro glukonat, Ferro fumarate 4. Asam folat 500 mg + Fe 120mg 5. Absorbsi besi hem : s/d 25% Absorbsi besi non hem s/d 5%. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil dengan Obesitas 1. Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil 2. Diabetes pada masa kehamilan (gestational diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya adalah obesitas. 3. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantaun ekstra terhadap berat badan. 4. Problem persalinan 5. Problem pasca persalinan Prinsip Gizi Seimbang Ibu Menyusui 1. Kebutuhan makanan bagi ibu menyusui lebih banyak daripada makanan Ibu hamil 2. Kegunaan makanan tersebut adalah : - memulihkan kondisi fisik setelah melahirkan. - meningkatkan Produksi ASI (Air Susu Ibu) yang cukup dan sehat untuk bayi. 3. Susunan hidangan sehari-hari harus seimbang, yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah serta susu. 4. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah beraneka bahan makanan pengganti seperti mie, jagung, kentang, ubi, roti dan sebagainya. 5. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan jenis nabati, seperti telur, daging, ayam, ikan segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya. 6. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya, jeruk, apel, tomat dan sebagainya yang banyak mengandung vitamin dan mineral. 7. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak + 6 gelas dalam satu hari, akan lebih bermanfaat bila ibu menyusui minum cairan "bergizi" seperti : susu, air, kacang-kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun hijau dan sebagainya. 8. Tidak disarankan minum jamu setelah melahirkan. 9. Yang terpenting tidak ada pantangan makanan untuk ibu menyusui; 10. Bagi ibu yang kelebihan ASI dan bayi sudah merasa kenyang dapat dilakukan pemerahan ASI secara berkala termasuk bagi ibu yang bekerja dan selanjutnya disimpan di lemari pendingin Keuntungan menyusui bagi bayi 1. Zat gizi ASI yang lebih lengkap sudah dapat memenuhi kebutuhan bayi 2. Bayi akan lebih cerdas ~ banyak stimulasi pada saat menyusu 3. Mudah dicerna, diserap secara efesien 4. Melindungi terhadap infeksi (mengandung antibodi) 5. Pertumbuhan rahang dan gigi lebih bagus 6. Ikatan emosional yang baik antara bayi dan ibu 7. Manfaat jangka panjang mengurangi resiko resiko kegemukan dan diabetes Keuntungan menyusui bagi ibu 1. Mempercepat berhentinya perdarahan setelah melahirkan 2. Mengurangi resiko depresi setelah melahirkan 3. Mengurangi resiko kanker payudara dan indung telur 4. Membantu menunda kehamilan baru 5. Mempercepat penurunan berat badan 6. Mengurangi beban kerja ibu 7. ASI tersedia setiap saat higienis, bergizi dan suhu yang tepat Ekonomis Keuntungan menyusui bagi keluarga dan Masyarakat 1. Ibu dan anak lebih sehat 2. Tidak ada biaya untuk berobat karena penyakit yang disebabkan oleh pemberian susu lain 3. Ekonomis 4. Meningkatkan umur harapan hidup anak 5. Melindungi lingkungan alam 6. Mengurangi biaya pajak impor susu formula Pedoman Gizi Seimbang Ibu Menyusui Ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan Nasi 5 piring Ikan 2 1/2 potong Tempe 5 Potong Sayuran 3 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 8 gelas Ibu menyusui bayi usia 7-12 bulan Nasi 4 1/2 piring Ikan 2 potong Tempe 4 potong Sayuran 3 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 8 gelas Ibu menyusui bayi usia 13-24 bulan Nasi 4 piring Ikan 2 potong Tempe 4 potong Sayuran 3 mangkok Buah 2 potong Gula 5 sdm Susu 1 gelas Air 8 gelas Prinsip Gizi Seimbang bagi bayi 1. Berikan ASI segera setelah lahir (IMD) dan hanya ASI sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif) 2. Makanan pendamping ASI diberikan mulai umur 6 bulan sesuai umur 3. ASI diteruskan sampai umur 2 tahun atau lebih 4. Berikan ASI sesuai kemauan (ASI on demand) Kolostrum Kandungan 1. Kaya antibodi 2. Banyak sel darah putih 3. Pencahar 4. Faktor petumbuhan 5. Kaya vitamin A Kegunaan 1. Melindungi terhadap infeksi dan alergi 2. Melindungi terhadap infeksi 3. Membersihkan mekonium, membantu mencegah bayi kuning 4. Membantu usus berkembang lebih matang, sehingga membantu mencegah alergi 5. Mengurangi keparahan infeksi Perlindungan terhadap infeksi 1. Ibu yang terkena infeksi 2. Antibodi terhadap infeksi ibu dialirkan kedalam ASI untuk melindungi bayi 3. Sel darah putih ibu membuat antibodi untuk melindungi ibu 4. Sebagian sel darah putih masuk ke payudara dan membuat antibodi Sebab sebab pelekatan tidak baik 1. Menggunakan dot/botol a. Untuk pemberian cairan suplemen b. Sebelum pengalaman menyusu terbentuk 2. Ibu tidak pengalaman a. Bayi pertama b. Sebelumnya juga memberikan makanan Bayinya dengan dot/botol 3. Kesulitan fungsional a. Bayi kecil/lemah b. Puting dan sekitarnya kurang lentur c. Payudara bengkak d. Terlambat mulai menyusui 4. Kurang dukungan terlatih a. Kurang bantuan secara tradisional dan kurang mendapat dukungan dari masyarakat b. Tenaga kesehatan belum mendapat pelatihan untuk menolong Akibat dari pelekatan yang tidak baik a. Sakit dan luka pada puting -> Nyeri, puting susu luka, lecet
b. ASI tidak dikeluarkan dengan efektif -> Pembendungan
c. Sepertinya persediaan ASI kurang -> Bayi tidak puas, seperti ingin menyusu lebih banyak dan lebih lama, bayi jadi Frustasi lalu menolak menyusu.
d. Payudara kurang memproduksi ASI -> Berat Badan Bayi tidak naik.

Perbandingan vitamin pada ASI dan susu sapi
Asi : Vitamin nya 2 kali lipat lebih banyak dari susu sapi

Tahapan Pemberian Makanan Bayi
1. Usia 6-7 bulan
ASI sesering mungkin, Bubur susu 2 – 3 kali sehari, Buah saring 2 – 3 kali sehari (bergantian), 2 – 3 sendok makan, Bubur lumat, Buah saring, Variasi : ASI, Bubur lumat, buah saring (garbis, pepaya, melon, jeruk, mangga, anggur, jambu merah), Bubur sayur saring (wortel, bayam, brokoli, kangkung, sawi hijau), Bubur tempe / tahu
2. Usia 8-9 Bulan
ASI sesering mungkin, 8 sendok makan, bubur biasa, ASI, Bubur kombinasi (labu + tomat; tempe + jagung + apel), Buah saring
3. Usia 10-12 Bulan
3 – 4 kali makan pokok, 2 – 3 buah, 2 kali makanan selingan, Setengah mangkuk ukuran 250 ml (sesuai kan), Makanan lebih padat, ASI terus diberikan, Makanan lebih padat (tim saring), Buah, Makanan selingan
4. Usia 13-24 Bulan
3 kali makan pokok, 2 – 3 buah, 2 kali makanan selingan, Tiga perempat mangkuk ukuran 250 ml (sesuai kan), Makanan keluarga, ASI terus diberikan, Makanan keluarga, Buah, Makanan selingan

Peraturan Perundangan yang mendukung perbaikan gizi dan ASI eksklusif
1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
3. Peraturan Presiden RI. Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah ASI
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya.

Tujuan pengaturan pemberian ASI eksklusif
a. menjamin pemenuhan hak Bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya
b. memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
c. meningkatkan peran dan dukungan keluarga, masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Konversi ASI ke susu formula

1. Jumlah penduduk ± 2.000.000 jiwa (jumlah ibu menyusui ±)
2. 200.000 payudara aktif dari WUS aktif memproduksi ASI
3. Produksi ASI 24 jam ± 800 cc/ 0.8 L.
4. Pada WUS dg status gizi normal 1 tahun; 200.000 x 365 x 0.8 L = 58.400.000 l/tahun
5. 58.400.000 l x 700 kal = 40.880.000.000 kalori/tahun
6. 1 kg susu formula termurah = Rp 50.000 /kg
7. ± 1 kg susu formula = ± 500 kal
8. 40.880.000.000 kalori = 81.760.000 kg
9. Rp 4.088.000.000.000 yang dibelanjakan untuk susu formula (Rp. 10.220.000/orang/tahun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut