26 September 2013

Pengajian Khoirotunnisa Tanggal 26 Sept 2013

Event : Pengajian Khoirotunnisa
Tanggal : 26 Sept 2013
Pembicara : Ustadz Afdholi
Tema : Memahami makna Hijrah hati

Ciri orang beriman

Qs Al Hujurat : 14-16

Orang-orang Arab Badwi itu berkata: Kami telah beriman. Katakanlah (kepada mereka): Kamu belum beriman,tetapi katakanlah kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui seagala sesuatu.

---

Keutamaan hati

Hadist : “Sesungguhnya Allah tidak melihat fisikmu, tidak pula melihat rupamu, akan tetapi Allah melihat hatimu.” (Riwayat Muslim)

---

Macam tauhid :

a. Rububiyah : Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam Semesta.

b. Uluhiyah/Ibadah : Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya

HIjrah hati dibuktikan dengan Ada dominasi mu'amalahnya

Macam Ibadah :

a. Ibadah mahdhah, alias “murni ibadah”. Inilah perbuatan yang dilakukan manusia dengan motivasi pokok: mendapatkan manfaat di akhirat, misalnya: salat, puasa ramadan, dan lain-lain.

b. Ibadah ghair mahdhah atau “perkara non-ibadah”. Inilah segala hal yang dilakukan oleh manusia dengan motivasi pokok: mendapatkan manfaat duniawi, misalnya: jual beli, sewa-menyewa, dan lain-lain.

---

Keutamaan niat

Hadist Arbain 1

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

Hadist Senyum adalah ibadah

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

---

Makhluk Allah sebua beribadah kepadaNya

QS Yasin : 38-39

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

---

QS Ar Rahman : 6

Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.

---

Orang yang tidak beribadah kepadaNya, itu seburuk buruk makhluk

Qs Al Baqarah : 18

Mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)

---

QS Al Baqarah : 74

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.

---

Jadi ciri orang yang masuk neraka jahanam antara lain

1. Hatinya tidak memahami ayat ayat Allah
2. Matanya tidak melihat kekuasaan Allah
3. Telinganya tidak mendengarkan ayat Allah

QS Al A'raf : 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

---

Qs At Taubah : 51

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal

---

Orang yang sudah memasukkan iman, islam, ihsan, maka akan muncul istiqomah

---

QS Al Hajj : 11

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Inilah yang disebut Allah sebagai orang yang imannya masih belum maksimal

a. Ketika ditimpa hal baik, dia memuji Allah
b. Ketika ditimpa hal buruk, dia menyalahkan Allah

---

Ayat yang bisa menjadi penyemangat hati supaya kita istiqomah di jalan Allah

Qs Fushilat : 30-32

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Doa Ketika Menziarahi Kuburan Baqi`

Salam sejahtera buat kamu wahai tempat tinggal orang-orang beriman, sesungguhnya kami dengan izin Allah akan menyusul kamu. Ya Allah! Ampunilah penghuni baqi Al Gharqad.

---

Ajaran islam itu lemah lembut, bukan kekerasan, sehingga hal ini yang menyebabkan orang orang masuk islam/Hijrah hati

Qs Ali Imran : 159-160

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka men­jauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah am­pun bagi mereka, dan bermusyawarah­lah dengan mereka dalam urusan itu. Ke­mudian apabila kamu telah mem­bu­latkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

---

Hanzhalah bin Abu Amir, adalah anak pemimpin suku Aus yang terbilang kaya di Yastrib (Madinah), ayahnya Abu Amir bin Shaifi adalah orang yang sangat benci kepada Islam, yang pada zaman Jahiliyah dia mendapat julukan Abu Amir sang pendeta, tapi julukan itu berubah menjadi Abu Amir lelaki fasik setelah Islam menguasai Yastrib (Madinah).

Dan ketika cahaya Islam telah diraihnya ia pun menikah dengan Jamillah binti Abdullah bin Ubay bin Salul anak sahabat bapaknya yang dikenal sebagai tokoh munafik. Ia adalah pemuda sederhana yang tumbuh menjadi sosok yang tidak pernah ‘minder’ dan gampang putus asa, ia tidak merasa gentar kala harus membela kebenaran Islam yang dibawa Muhammad, walaupun ia harus berhadapan dengan bapaknya sendiri.



Rasa Takut Hanzholah ra Terhadap Sifat Munafik

Hanzhalah r.a bercerita, “Suatu hari kami menghadiri Majelis Rasulullah Saw. beliau memberikan nasihat kepada kami, nasihat itu membuat hati kami lembut sehingga kami menangis mencucurkan air mata, seolah-olah kami melihat surga dan neraka seperti yang diceritakan oleh Beliau. Sepulangnya dari Majelis Rasulullah Saw saya kembali ke rumah menemui anak isteri saya. Lalu bercanda dengan anak-anak dan bercumbu dengan isteri saya, kemudian kami mulai membicarakan masalah keduniaan. Suasana di rumah beda sekali dengan suasana di majelis Majelis Rasulullah Saw jika tadi saya merasa takut, tapi kini saya merasa gembira. Tiba-tiba saya berkata dalam hati, “Hanzhalah, engkau kini telah menjadi munafik. Nyatanya, keadaanmu ketika berada dihadapan Rasulullah Saw jauh berbeda dengan keadaan sekarang ketika kamu berada di rumah. “


Saya merasa sangat sedih dan kecewa terhadap diri saya. Saya pun keluar rumah dan berkata, “Hanzhalah telah menjadi munafik.“ Ketika saya bertemu dengan Abu bakar, saya terus berkata demikian. Abu Bakar berkata, “Subhanallah! Apa yang engkau katakan?. Sekali-kali Hanzhalah bukanlah seorang munafik . “

Saya berkata, “ketika kita mendengar nasihat Nabi tadi, saya merasa surga dan neraka betul-betul di depan kita. Tetapi ketika pulang bertemu dengan keluarga, kita melupakan kampung akhirat. “Abu Bakar r.a berkata “Ya, keadaan saya juga demikian. “Kemudian kami berdua menghadap Rasulullah Saw."

Saya berkata, “Ya, Rasulullah, saya telah menjadi orang munafik. ”Nabi Saw bertanya. “Apa yang telah terjadi?” Saya berkata, “Ya, Rasulullah, jika kami berada di majelismu dan engkau menceritakan tentang surga dan neraka kepada kami, kami merasa takut. Tetapi jika kami kembali ke rumah menjumpai anak isteri kami, bercanda dan bermain bersama mereka, kami melupakan surga dan neraka.“
Mendengar penjelasan saya, Nabi Saw bersabda, “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan–Nya, jika setiap saat keadaanmu seperti ketika berada di dekat saya, niscaya para malaikat akan turun mengucapkan salam kepadamu ditempat tidurmu dan ketika kamu sedang berjalan. Tetapi wahai Hanzhalah, keadaan ini seperti ini jarang terjadi. “

Tak kalah masa keindahan itu tiba selepas melangsungkan pernikahan dengan wanita yang dicintainya, malam pertama sebagai bulan madu dilewati dengan penuh rasa kebahagiaan belum lagi menuntaskan rasa kebahagiaan itu tiba- tiba sayup terdengar dari jauh suara panggilan jihad yang semakin lama mendekat dan menggetarkan hati beliau, dan seruan jihad itu makin lama makin terngiang di telinganya dan tanpa pikir panjang lagi ia pun bergegas mengambil pedangnya yang memang telah dipersiapkan dan ia pun menuju medan pertempuran di Bukit Uhud tanpa menghiraukan lagi bulan madunya bersama istri yang ada dibenaknya adalah surga sudah menantinya.

Di daerah peperangan Uhud kaum muslimin mempertaruhkan nyawa, mempertahankan muru’ah, kemuliaan dan ketinggian Islam, berjihad dengan keberanian dan patriotisme yang tinggi menghadapi pasukan kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sofyan, begitu juga yang dilakukan Hanzhalah, ia mencabut pedangnya lalu merangsak masuk ke tengah-tengah musuh melibas siapa yang mendekatinya tak kenal ampun, melayangkan pedangnya satu demi satu musuhnya terluka bersimbah darah karena tebasan pedangnya.

Kepiawaianya bertarung di medan laga telah terbukti dia merangsak masuk ke tengah-tengah pengawal Abu Sofyan dan langsung berhadapan dengan pemimpin kafir itu bahkan nyaris saja dapat membunuhnya kalau saja dia tidak berteriak minta tolong kepada pasukan kafir Quraisy kemudian teriakan itu didengar oleh Syadad bin Al Aswad yang langsung menikam Hanzhalah dari belakang dengan pedang yang kemudian disusul oleh pasukan Quraisy lainnya dengan menikam dan menombak yang mengakibatkan Hanzhalah jatuh tersungkur dengan bermandikan darah.

Seusai peperangan Abu Amir dan Abu Sofyan mengitari dan mencari data-data kaum muslimin yang terbunuh dalam perang tersebut, ditemukan pula jasad Khariyah bin Abu Suhair pemimpin dari Bani Khazraj dan juga Abbas bin Ubadah bin Fadhlah serta Zakwan bin Abu Qaies bangsawan Yastrib dan juga tentunya mereka menemukan jasad Hanzhalah, yang selanjutnya mereka meneruskan dengan mencincang dan merusak mayat-mayat tersebut sebagai pengukapan balas dendam mereka terhadap keluarganya yang terbunuh dalam perang Badar dua tahun lalu.

Ayahnyapun kemudian berkata,”Wahai anakku kenapa kamu tidak mengikuti perintahku untuk tidak ikut berperang, ucap Abu Amir dengan penuh kesedihan ”andai kamu mentaati perintahku pasti kamu akan hidup terhormat bersama kaum Aus,’’. Dan Abu Amir memohon kepada orang Quraisy untuk tidak mencincang anaknya, sementara ia sendiri telah mencincang jasad kaum muslimin.

Setelah itu para sahabat menyisir dan menemukan satu persatu jasad kaum muslimin diantaranya adalah jasad Hamzah bin Abi Thalib yang telah rusak jantungnya tidak ada lagi kemudian juga jasad Hanzhalah yang masih utuh kelihatan segar dan terdapat air yang menempel di sekujur tubuhnya seperti bekas mandi. Kemudian hal itu disampaikan kepada nabi Muhammad dan Beliau pun mendo’akan sembari melihat ke langit dan berkata kepada para sahabat, ’’Aku melihat malaikat-malaikat sedang memandikan Hanzhalah bin Abu Amir diantara langit dan bumi dengan mempergunakan air Muzn (mendung) yang diambil dari bejana perak.’’

Beliau pun mengutus salah seorang sahabat untuk mengabarkan kepada istri nya Jamilah binti Abdullah Bin Salul dan menanyakannya apa yang dilakukan Hanzhalah sebelum pergi berperang, istrinya mengatakan,’’ketika mendengar seruan jihad dan sebelum pergi berperang Hanzhalah masih dalam keadaan Junub (janabat) dan belum sempat mandi katanya,”

Berbahagialah Hanzhalah sebagai syuhada yang dimandikan oleh malaikat dia memperoleh kedudukan yang sangat tinggi dan mulia di sisi Allah, itulah sebaik baik tempat dan balasan yang tidak semua orang bisa untuk mencapainya.

http://www.suara-islam.com/read/index/3169/Hanzhalah-bin-Abu-Amir---Ku-Tinggalkan-Bulan-Madu--Tuk-Meraih-Syahid

---

Jika ada orang yang mengklaim bahwa bisa memiliki kemampuan untuk menyembuhkan/melihat hal gaib, padahal kita tahu bahwa orang tersebut tidak memiliki keistimewaan dalam hal ibadah, maka bisa jadi orang itu bersekutu dengan setan

QS Al An'am : 121

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.

---

QS Al Anfal 2-4

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia

Jadi, kalau kita beriman, maka ciri cirinya adalah ketika nama Allah disebut, hati kita bergetar

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut