24 Oktober 2013

Khotbah Idul Adha Musholla Al Ukhuwah Mahagoni Park

Event : Khotbah Idul Adha Musholla Al Ukhuwah Mahagoni Park
Tanggal : 15 Oktober 2013
Pembicara : Ustadz Hamzah
Tema :

Ada 3 peristiwa penting di dalam Idul Adha

1. Shalat Eid

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.

2. Haji

adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah).

Qs Al Hajj : 27-29

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji,niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki,dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).

---

Seruan Haji oleh Nabi Ibrahim

Setelah selesai membina Kabah, Nabi Ibrahim berkata kepada Allah; "Ya Allah, telah kusempurnakan rumah suciMu." Allah menjawab, "Wahai Ibrahim serulah kepada manusia agar mereka datang untuk menunaikan haji." Nabi Ibrahim bertanya, "Ya Allah, bagaimana suaraku mampu didengari oleh mereka?" Allah menjawab,"Kamu lakukan seruan perintahKu dan Aku akan menyebabkan untuk sampai kepada mereka." Lalu Nabi Ibrahim pun menyeru ke seluruh penduduk bumi yang seterusnya dengan izin Allah sampai kepada setiap manusia tentang pengisytiharan perkerjaan haji.

http://paklang67.blogspot.com/2011/08/seruan-haji-oleh-nabi-ibrahim.html

---

Sesungguhnya pada setiap hari, Allah Aza Wa Jalla Menurunkan 120 rahmat kepada Baitullah, yaitu : 60 rahmat untuk yang bertawaf, 40 rahmat untuk yang shalat, 20 rahmat untuk yang memandang Baitullah.

http://www.yusuf-sisus.com/2012/01/amalan-utama-di-tanah-suci.html

---

Haji mabrur tidak ada balasannya kecuali Surga. Dikatakan (kepada beliau): 'Apakah bentuk bakti dalam haji itu?' Beliau berkata: 'Memberi makanan dan berbicara yang baik.’”(HR. Ahmad)

http://www.alsofwah.or.id/cetakkajian.php?id=849&idjudul=1

---

3. Penyembelihan hewan qurban

Peristiwa penyembelihan ini dimulai ketika Nabi Ibrahim bermimpi bahwa Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anaknya .

Nabi Ibrahim sungguh sedih dan terkejut. Sebelum ini pun Allah telah mengujinya dengan berbagai ujian dan tantangan. Tes pertama yang diterimanya adalah setelah menikah dengan Sarah. Istrinya itu ditemukan tidak dapat melahirkan anak sedangkan usia Nabi Ibrahim pada waktu itu telah lanjut .

Kemudian beliau menikah dengan Hajar dan mendapat seorang anak lelaki yang diberi nama Ismail. Beliau sangat senang dan sangat menyayangi anaknya itu. Tiba tiba tes kedua menimpanya. Allah menurunkan wahyu agar beliau meninggalkan Hajar dan anak kesayangannya di satu daerah ketika itu Ismail masih kecil.

Akhirnya dugaan yang paling menantang diterimanya dalam mimpi beliau. Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih Ismail. Saat itu Ismail sudah remaja. Nabi Ibrahim merasa sedih karena itulah satu satunya anak yang dimilikinya bersama Hajar.

Nabi Ibrahim juga telah tua ketika menerima wahyu tersebut. Namun, beliau tetap taat kepada perintah Allah. Beliau bertemu dengan Ismail.

" Wahai anakku, sesungguhnya aku telah bermimpi seolah olah aku menyembelihmu. Apakah pendapatmu tentang hal ini?, " Tanya Nabi Ibrahim.

Sebagaimana yang diterjemahkan di dalam al Quran, Ismail pun menjawab, " Wahai ayahku, kamu laksanakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu. InsyaAllah kamu mendapatiku termasuk orang orang yang sabar".

Nabi Ibrahim sungguh terharu mendengar kata kata anaknya itu. Beliau tahu anaknya seorang yang tabah dan taat kepada Allah. Kemudian, beliau siap menyembelih Ismail.

Sebelum disembelih, Ismail berpesan kepada ayahnya: " Wahai ayahku, ikatlah badanku dengan kuat agar aku tidak meronta ronta. Kemudian tanggalkanlah pakaianku agar tidak terkena darahku. Aku tidak ingin ibu bersedih ketika melihat pakaianku nanti. Tajamkanlah pisaumu dan percepatkanlah penyembelihanku agar dapat meringankan kesakitanku. Kemudian sampaikanlah salamku kepada ibu dan memberinya pakaianku sebagai tanda kenang - kenangan. "

Nabi Ibrahim terus memeluk dan mencium anaknya.

" Aku sungguh bahagia memiliki anak sepertimu yang taat kepada perintah Allah, berbakti kepada orang Allah, berbakti kepada orang tua dan ikhlas hatinya, " kata Ibrahim dalam nada sedih.

Setelah itu, Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah tersebut. Beliau melakukannya seperti yang diminta oleh Ismail, tetapi pisau yang digerakkan di leher Ismail tidak berfungsi dan menjadi tumpul. Beberapa kali dicobanya tapi gagal. Nabi Ibrahim merasa heran lalu berdoa kepada Allah dan Allah terus berseru kepadanya:

" Wahai Ibrahim , sesungguhnya engkau telah melaksanakan mimpimu itu, demikianlah Kami membalas orang orang yang berbuat kebaikan. "

Nabi Ibrahim sangat bersyukur karena Ismail telah selamat dari pembantaian. Tempat Ismail telah diganti dengan seekor kibas.

---

Habil mengingatkan Qabil bahwa membunuh adalah sebuah dosa besar.

“Aduhai celaka aku!” teriak Qabil tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya. Tapi, tubuh saudaranya, Habil, telah membiru tinggal seonggok daging. Penyesalannya tak terkira. Ia hanya mampu memandangi wajah pucat Habil yang tewas digenggaman tangannya.

Kisah Habil dan Qabil sangat populer dikalangan Muslimin. Mengingat, kisah keduanya merupakan tragedi dosa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia. Inilah pelajaran pertama dari Allah bahwa manusia selalu digoda hawa nafsu untuk berbuat keburukan.

Bukanlah jaminan putra seorang nabi yang mulia karena setan selalu hadir di setiap pembuluh darah manusia untuk bermaksiat kepada Allah. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi perseteruan kedua putra Adam tersebut? Cukup panjang kisah keduanya. Kisah keduannya dapat dibaca dalam Surah al-Maidah ayat 27-31.

Kisah bermula ketika Nabi Adam dan Hawa (Eve) dikaruniai empat orang anak. Pertama kali, Hawa melahirkan anak kembar, yakni Qabil (Cain) dan seorang anak perempuan. Lalu, tak lama kemudian sang ibunda umat manusia melahirkan kembali dua anak kembar, yakni Habil (Abil) dan seorang anak perempuan. Keluarga Adam pun hidup bahagia. Anak-anak tumbuh dengan sehat hingga dewasa.

Qabil dan Habil pun dewasa dengan perawakan sehat. Qabil bekerja mengolah tanah atau bertani. Sementara, Habil memilih menjadi peternak. Kehidupan berjalan normal hingga turun perintah Allah kepada Adam untuk menikahkan putra-putrinya. Allah memerintahkan agar Adam menikahkan setiap putranya pada selain kembaran mereka. Artinya, Qabil menikah dengan kembaran Habil dan Habil menikah dengan kembaran Qabil.

Maka, disampaikanlah berita tersebut oleh Adam kepada kedua putranya. Tapi, kecantikan fisik telah menjadi daya tarik manusia sejak masa silam. Hal ini pun meyebabkan Qabil merasa iri dengan adiknya, Habil. Penolakan serta-merta datang dari Qabil. Putra sulung Adam mengajukan protes. Ia tak setuju pilihan pasangannya. Menurutnya, kembaran Habil tak secantik kembarannya. Dia pun berontak pada perintah Allah tersebut dengan menolak menuruti nasihat sang ayah.

Adam pun merasa dilema atas sikap putra sulungnya. Sang Nabi ingin keluarganya selalu harmonis dan diliputi kedamaian. Dia pun meminta pertolongan Allah. Doanya pun terkabul, Allah dengan kebijaksanaan-Nya meminta pengorbanan dari setiap putra Adam. Siapa yang pengorbanannya diterima akan mendapat keadilan di sisi-Nya.

Habil pun kemudian mengorbankan seekor unta yang terbaik dari ternaknya. Tapi, Qabil justru mengorbankan hasil panen biji-bijian yang paling buruk. Allah pun tak menerima korban Qabil karena ia melakukannya tanpa diliputi keikhlasan. Selain itu, Allah juga murka karena Qabil tak mematuhi ayahnya. Bukan bertaubat, Qabil justru makin marah bukan kepalang. Karena itu, berarti ia tak dapat menikahi saudara kembarnya yang jelita.

Dengan hati diliputi kemarahan, Qabil pun mendatangi Habil untuk membunuhnya. Ia mendekati tubuh saudaranya untuk segera dihabisi. Di ujung maut, Habil masih berusaha mengingatkan saudaranya bahwa membunuh adalah dosa besar. Ia terus mencoba agar saudaranya tak terjatuh pada dosa hingga mendapat kemurkaan Allah.

Qabil tetap saja bergeming. Ia benar-benar siap membunuh saudaranya. Sementara, Habil enggan melukai saudaranya sehingga ia tak melawan. “Sungguh, jika kau menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya, aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sesungguhnya, kamu akan kembali dengan membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri. Maka, kamu akan menjadi penghuni neraka dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim,” ujar Habil kembali menasihati saudaranya agar tak terjatuh pada dosa besar.

Namun, Qabil justru mengambil sebuah batu besar kemudian memukulkannya pada tubuh saudaranya. Habil pun meninggal seketika. Inilah kematian pertama yang terjadi di muka bumi. Ini pula kejahatan pertama yang dilakukan manusia. Selang beberapa waktu pascapembunuhan, Adam mulai menyadari putra tercintanya Habil tak muncul. Ia pun mulai mencari keberadaannya, tapi hasilnya nihil. Adam kemudian menemui Qabil dan bertanya keberadaan Habil. Tapi, Qabil menjawab angkuh, “Aku bukanlah pelindung saudaraku,” jawabnya ketus.

Mendengarnya, tahulah Adam bahwa Habil telah tiada. Ia pun diliputi kesedihan yang teramat sangat. Sementara itu, Qabil kembali ke lokasi pembunuhan. Saat itu, kemarahannya telah reda. Ia merasa bersalah atas apa yang dilakukannya pada Habil. Ia mondar-mandir memikirkan apa yang harus ia lakukan pada tubuh saudaranya yang tak lagi bernyawa. Mayat Habil pun digendongnya sembari mencari tempat untuk menyembunyikannya. Tapi, ia tak menjumpai tempat itu hingga aroma tak sedap keluar dari mayat Habil. Qabil putus asa, ia diliputi kebingungan untuk menangani mayat saudaranya.

Atas rahmat Allah, dikirimlah dua ekor burung gagak untuk memberikan pelajaran bagi Qabil untuk menguburkan saudaranya. Demikian kisah Habil dan Qabil, dua putra Nabi Adam. Banyak hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Tak menuruti hawa nafsu dan menaati perintah Allah merupakan hikmah yang patut dilakukan setiap Muslim.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/06/04/mnv1q0-tragedi-pembunuhan-pertama-manusia

---

Qs Ash Shaffat : 100

Doa Nabi Ibrahim 'alaihis salam "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shaleh

---

"siapa saja yang berlebihan (Harta), tetapi tidak menyembelih Hewan Qurban. Janganlah Ia Mendekati Tempat Sholat Kami." (HR. Ahmad)

---

Mari introspelsi diri, Sudahkah kita menjadi contoh, mengenalkan Allah, mencintai Rasulullah untuk anak anak kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut