23 April 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar, Tasyakuran Buku Aku dan Hijab Tanggal 22 April 2014 Pembicara Ustadz M Fatih Karim

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar, Tasyakuran Buku Aku dan Hijab
Tanggal : 22 April 2014
Pembicara : Ustadz M Fatih Karim
Tema : Hijab tanpa tapi, tanpa nanti

Mari bermuhasabah diri, apakah kita menjadi bagian yang ISLAM = Isya Subuh Luhur Ashar Magrib, Hanya merasa cukup dengan melaksanakan shalat saja ?

---

Ironis ketika 5 diantara 10 jamaah haji dari Indonesia diindikasikan tidak bisa membaca Al Quran.

---

Aurat sesama lelaki –baik dengan kerabat atau orang lain- adalah mulai dari pusar hingga lutut.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Paha termasuk bagian dari aurat.” (HR. Bukhari)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tutuplah pahamu wahai Ma’mar, karena sesungguhnya paha itu adalah termasuk aurat.” (HR. Ahmad)

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kau buka pahamu, dan janganlah kau melihatnya baik orang yang sudah mati ataupun yang masih hidup.” (HR. Abu Daud)

---

Ada beberapa perintah ibadah/muamalah yang tidak rinci di jelaskan di Al Quran, Penjabarannya kita ketahui dari Hadist

Contoh : Perihal shalat

QS Al Hajj : 77

Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.

---

Hadist : Shalatlah kamu sebagaimana aku shalat." (Hadits Muttafaq alaih)

---

Islam agama yang sempurna, hal sekecil apapun ada adab/tuntunannya, seperti halnya :

1. doa masuk kamar mandi

Allahumma Inniii A’Udzubika Minal Khubutsi Wal Khobaaa-Its. Artinya : Ya Alloh aku mohon perlindunganMu dari godaan Syetan

2. Doa mau makan :

"Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar" Artinya : Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka

3. Doa memakai pakaian baru :

Alhamdu Lillahil Ladziii Kassaani Maa Uwarii Bihii 'Aurootii Wa Atajamaalu Bihii Fii Hayaati, Artinya : Segala puji bagi Alloh yang telah memberiku pakaianuntuk menutup auratkudan memperindah diriku selama hayatkku.

---

7 Perkara yang Diperintah dan 7 Perkara yang Dilarang

Dari Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan : bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada kami dengan tujuh perkara dan melarang kepada kami dengan tujuh perkara pula.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami untuk :

1. Menjenguk orang sakit,
2. Mengiringi jenazah,
3. Mengucapkan " Yarkhamukallah ” terhadap orang yang bersin yang mengucapkan ” Alhamdulillah ” ,
4. Membebaskan sumpah atas orang yang bersumpah,
5. Membela seorang yang dizhalimi,
6. Memenuhi undangan seorang yang mengundang,
7. Menyebarkan salam.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami dari :

1. Memakai cincin emas
2. Minum dengan menggunakan gelas dari perak
3. Memakai kendaraan yang dihias dengan sutera
4. Memakai Al-Qassi (salah satu jenis pakaian yang terbuat dari sutera yang berasal dari daerah Qassi, Mesir).
5. Menggunakan sutera halus
6. Menggunakan sutera tebal
7. Menggunakan sutera kasar
(HR. Al-Bukhari)

http://terapiherbalis.wordpress.com/tag/7-perkara-yang-diperintah-dan-7-perkara-yang-dilarang/

---

Aurat wanita

Asma Binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: "Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja." (Riwayat Muslim dan Bukhari).

---

Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

---

Ketentuan Allah mengenai Hijab

Qs Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Tentang Jilbab, Hijab, Khimar

Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu: "Hendaknya mereka melemparkan khimar-khimar mereka di atas celah pakaian mereka supaya mereka bisa menutupi rambut, leher , dan anting-anting mereka"

Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu: "Khimar, nama lainnya adalah Al-Maqani', yaitu kain yang memiliki ujung-ujung yang dijulurkan ke dada wanita, untuk menutupi dada dan payudaranya, hal ini dilakukan untuk menyelisihi syi'ar wanita jahiliyyah karena mereka tidak melakukan yang demikian, bahkan wanita jahiliyyah dahulu melewati para lelaki dalam keadaan terbuka dadanya, tidak tertutupi sesuatu, terkadang memperlihatkan lehernya dan ikatan-ikatan rambutnya, dan anting-anting yang ada di telinganya…dan khumur adalah jama' dari khimar, artinya apa-apa yang digunakan untuk menutupi, maksudnya disini adalah yang digunakan untuk menutupi kepala, yang manusia menyebutnya Al-Maqani'

Berkata Ibnu Katsir rahimahullahu: "Dan jilbab adalah pakaian di atas khimar "

Berkata Al-Baghawy rahimahullahu: "Jilbab nama lainnya adalah Al-Mula'ah dimana wanita menutupi dirinya dengannya, dipakai di atas Ad-Dir'(gamis/baju panjang dalam/daster) dan Al-Khimar"

http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/2009/10/pakaian-muslimah-1-kewajiban-jilbab-dan.html

---

Marilah kita mencontoh para shahabiyah. Betapa ketundukan mereka kepada Allah yang sangat luar biasa. Ketika Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat hijab, dan ketika Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan jilbab, mereka segera mengambil tirai atau gorden-gorden rumahnya untuk menutup aurat nya. Mereka tidak pernah berkata “panas”. Mereka pun tidak pernah berkata “bagaimana dan mengapa?.” Segera mereka berkata sami’na wa atha’na, kami mendengar dan kami ta’at.

Dari Shofiyah binti Syaibah berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu anha, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita Quraisy dan keutamaan mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita-wanita Quraisy memiliki keutamaan, dan demi Allah, saya tidak melihat wanita yang lebih percaya kepada kitab Allah dan lebih meyakini ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika turun kepada mereka ayat: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera mendatangi istri-istri mereka dan membacakan apa yang diturunkan Allah kepada mereka. Mereka membacakan ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan kaum kerabatnya. Dan tidak seorangpun di antara wanita itu kecuali segera berdiri mengambil kain gorden (tirai) dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan iman kepada apa yang diturunkan Allah dalam kitab-Nya. Sehingga mereka (berjalan) di belakang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain penutup seakan-akan di atas kepalanya terdapat burung gagak.”

http://www.penyejukhati.com/index.php?option=com_content&view=article&id=45:sekelumit-nasihat-untuk-menutup-aurat&catid=35:catumum&Itemid=55

---

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim)

---

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya: “Akan datang suatu masa yang menimpa manusia; tidak ada Islam kecuali tinggal namanya sahaja, tidak ada al Quran kecuali tinggal tulisannya sahaja, masjid-masjid mewah tetapi kosong daripada petunjuk serta ulamanya adalah orang yang paling jahat yang berada di bawah langit ” (Hadis riwayat al-Baihaqi)

http://peraktoday.com.my/?p=8998

---

Para Penggenggam Dien Ibarat Penggenggam Bara

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitab al-Fitan wal Malahim, no. 4333 bahwa Rasulullah saw bersabda ketika menafsirkan ayat “alaikum anfusakum” (QS. al-Maidah: 105): “Bahkan perintahkanlah oleh kamu sekalian untuk berbuat amar ma’ruf nahi mungkar, sehingga jika engkau telah melihat manusia mentaati sifat kikir, hawa nafsu telah liar diumbar, dunia diutamakan, dan setiap orang yang mempunyai pendapat (pemikiran) telah bangga dengan pendapatnya sendiri, maka hendaklah kalian menjaga diri kalian sendiri dan meninggalkan orang-orang awwam, karena sungguh setelah itu akan ada hari-hari (yang sulit dan berat)(sehingga karena sulit dan beratnya) orang yang sabar (di dalam memegang kesepakatan atas kebenaran) ibarat menggenggam bara api. Orang yang beramal (pada zaman itu, mendapatkan pahala) seperti pahala lima puluh kalinya orang yang beramal diantara kamu sekalian.”

Dalam riwayat lain ada tambahan, “Para shahabat ketika itu bertanya kepada Rasulullah, “Lima puluh kalinya kami atau mereka?” Rasulullah menegaskan, “Bahkan lima puluh kalinya kamu sekalian (yakni para shahabat).”

http://dakwahwaljihad.wordpress.com/2012/04/30/ibarat-menggenggam-bara-api/

---

Keutamaan mendalami Qs An Nur untuk kaum wanita

Said ibn Mansur, Ibnu Al Mundzir, dan Al Baihaqi meriwayatkan dari Mujahid berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: Ajarkan kepada para laki-laki kalian surah Al Ma’idah. Dan ajarkan kepada para wanita kalian surah An Nur.

https://www.facebook.com/permalink.php?id=374142649329741&story_fbid=401360446607961

---

Hormati laki laki sebagai pemimpin dari kaum perempuan

QS An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut