29 April 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 29 April 2014 Pembicara Dinda Sani Hasto

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 29 April 2014
Pembicara : Dinda Sani Hasto
Tema : Menghindarkan anak dari kekerasan seksual

Kekerasan seksual pada anak : Kegiatan seksual yang dilakukan secara paksa atau tanpa persetujuan oleh Orang dewasa atau anak kepada anak atau balita

Bentuk-bentuk Kekerasan Seksual

1. Perilaku seks tanpa persetujuan
2. Kekerasan seksual secara verbal
3. Pemaksaan untuk melakukan kegiatan seksual

Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual

1. Perilaku seksual tanpa persetujuan
a. Menggosok atau menekan alat kelaminnya kepada orang lain di tempat2 umum spt di bis, kereta api, dll.
b. Mengintip orang telanjang, sedang mandi, pakai baju, dll.
c. Memperlihatkan kemaluannya
2. Kekerasan seksual secara verbal
a. Komentar dalam kiriman gambar/foto yang porno : “mana yang kamu suka?
b. Komentar melihat foto kita atau melihat langsung: “Kamu sexy deh, saya gak bisa nahan diri ngelihat kamu.”
c. Komentar dalam kiriman gambar/foto yang porno : “mana yang kamu suka?
d. Komentar melihat foto kita atau melihat langsung: “Kamu sexy deh, saya gak bisa nahan diri ngelihat kamu.”
e. Telepon ngomong jorok
3. Pemaksaan untuk melakukan
kegiatan seksual:
a. Pemerkosaan (memaksa orang lain dengan ancaman untuk melakukan hubungan seksual)
b. Kekerasan seksual pada anak (membelai, mengelus dan melakukan hubungan seks)

Siapa pelaku kekerasan seksual pada anak?
a. yang dekat dan dikenal anak
b. Orang yang tidak dikenal anak
dengan bujukan & ancaman !

Siapa Pelaku Kekerasan Seksual ?
Kebanyakan pelaku adalah orang yang dikenal, bisa tetangga, teman, temannya teman, bahkan anggota keluarga jauh atau dekat
Pelaku bisa laki-laki dan bisa juga perempuan!

Perempuan Pemangsa:
1. Perempuan dewasa/lebih tua memangsa murid atau anak laki yang lebih muda
2. Perempuan dari keluarga yang melarang keras bicara masalah seksual lalu bekerja sebagai baby sitter /pengasuh anak
3. Perempuan yang pernah disakiti atau secara seksual lalu mencari mangsa lain
4. Perempuan yang ditekan atau dipaksa pasangannya untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak

Dampak kekerasan seksual pada anak :
1. Perasaannya sedih
2. Psikosomatis
3. Harga diri rendah
4. Cenderung melakukan kekerasan seksual juga

Dampak kekerasan Seksual Pada Anak

Banyak sekali dampak yang terjadi pada anak korban kekerasan seksual, antara lain :
1. Yang pasti ia Sedih, merasa terabaikan, dikhianati, ditipu, tak berdaya, sering tiba-tiba menangis
2. Psikosomatis: keringat berlebihan saat tidur, mengamuk, aneh, susah makan
3. Harga diri rendah: malu, merasa berbeda dengan anak lain, menarik diri dari pergaulan. anak terlalu waspada /terlalu khawatir tidak percaya diri
4. Cenderung menjadi pelaku terhadap orang lain: kasus-kasus banyak terjadi, mis. Anak yang disodomi mencari mangsa anak yang lebih kecil atau kasus-kasus org yang ketika kecil jadi korban, maka ketika dewasa ia memangsa anak kecil

Dampak kekerasan Seksual Pada Anak :
1. Pelaku menyaksikan pornografi:
a. Pernah menyaksikan orang melakukan hubungan seksual
b. Melihat tontonan atau bacaan porno dari media: Koran, Majalah, Tabloid, Komik, Novel, TV, VCD
c. Melihat pornografi di Internet ( HP, komputer) termasuk di Games
2. Orang tua kurang membekali anak dengan
a. Kemampuan berfikir Kritis & Membuat anak merasa berharga
b. Pengetahuan & keterampilan untuk menjaga diri
c. Selalu waspada terhadap segala kemungkinan bahaya yang mengancam dirinya, termasuk pelecehan seksual dan perkosaan.

Mengapa Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Terjadi?
1. Orangtua tidak membekali anak untuk menjaga diri
2. Pelaku Menyaksikan Pornografi

Bagaimana cara mempersiapkan anak kita ?

1. Ajarkan Anak Tubuhnya Berharga
Ajarkan anak bahwa diri & tubuhnya adalah sesuatu yang sangat berharga :
- baginya
- bagi kita dan
- bagi seluruh keluarga
Untuk itu ia harus menjaga dan memelihara dirinya dengan baik
Katakan Kepada Anak: Jangan lupa ya sayang, badan Adek ini sangat penting. Jadi tidak sembarangan orang boleh pegang atau elus elus badan Adek ya, Ngerti kan?”
Cara mudah mengajarkan:
1. Bikin ia bisa merasa memiliki : “Ini punyaku!”, ” Ini Bungaku, sepatuku, Bajuku!”.
Jadi mereka dengan mudah bisa diajarkan untuk merasa dan berani mengatakan: Ini badanku, Punyaku!

2. Kenalkan pada anak bedanya (orang asing, kenalan, teman, sahabat, kerabat, muhrim)

Orang asing :
Adalah orang yang tidak kenal sama sekali.
Tidak boleh terlalu Beramah tamah dengan mereka atau akrab dan langsung percaya

Kenalan :
Orang yang kita kenal namanya, pekerjaannya, atau alamatnya.
Tapi tidak lebih jauh dari itu.
Misalnya: tukang koran, tukang sayur dll.
Kita juga harus berhati hati karena tidak kenal dengan mereka secara mendalam.

Teman :
Kita tahu lebih banyak tentang dia bahkan tahu sifat sifatnya. Kita boleh bergaul lebih baik dengannya dan mempercayainya pada batas batas tertentu

Sahabat :
Lebih dari sekedar teman, kita sangat mempercayainya tetapi tetap dalam batas batas tertentu, tidak semuanya kita percaya.

Kerabat :
Adalah anggota keluarga dekat, Ada hubungan darah atau perkawinan, yang kita kenal betul : Siapa saja? Tetapi tetap harus waspada juga

Muhrim :
Bagi yang muslim, sejak dini kita harus mulai memperkenalkan :
Muhrim : seseorang yang kita tidak boleh menikah dengannya.
Misalnya: Mana yang muhrim dan mana yang bukan. Bagaimana bersikap terhadap mereka.

3. Ajarkan Anak Jenis-jenis Sentuhan

Ada 3 Jenis Sentuhan:
1. Sentuhan yang baik / boleh:
Menyentuh dari bahu ke atas
Biasanya sentuhan karena kasih sayang
Misalnya: mengusap, membelai kepala, pipi, menyentuh dagu.
Hati Hati dengan ciuman pipi apalagi bibir
2. Sentuhan Membingungkan:
Awalnya melakukan sentuhan yang baik, lama kelamaan merambat ke sentuhan jelek
Misalnya: mula mula mengelus kepala, memeluk-meluk lalu tangannya, meraba
bagian tubuh dari bawah bahu sampai atas dengkul
3. Sentuhan
yang jelek / buruk:
Bagian Tubuh yang ditutup pakaian dalam
Misalnya: menyentuh, meraba raba paha, dada atau bagian kemaluan

4. Ajarkan Anak Mempercayai
Perasaannya
a. Anak-anak memiliki kepekaan terhadap perasaan dan perlakuan orang lain terhadapnya.
b. Tentang sentuhan membingungkan, ajarkan anak: “Kalau ada orang yang menyentuh atau mengelus ngelus Adek, Coba Adek rasakan: sentuhannya benar atau tidak, sentuhannya baik atau membingungkan Adek? Kalau Adek bingung atau takut terhadap sentuhan orang, perasaan Ade itu benar. Jadi Adek kasih tahu ibu ya..!”
c. Anak bisa kita ajarkan atau dilatih untuk memperhatikan dan mempercayai berbagai macam perasaan yang dialaminya bila ia berhadapan dengan orang lain apakah itu : Menyenangkan, Membingungkan atau Menakutkan

5. Ajarkan Anak Berkata Tidak !
a. Ajarkan anak untuk mengatakan:
Jangan begitu, tidak dan enggak mau pada orang dewasa atau anak yang lebih besar darinya, khususnya bila ia merasa perlu melindungi dan menjaga dirinya.
b. Bersikap tegas, judes dan bahkan berbohong diperlukan apabila anak merasa dirinya terancam.

6. Yakinkan anak untuk berbagi rahasia dengan kita Karena kekerasan seksual dan perkosaan selalu dilakukan dengan bujukan dan ancaman, maka hal ini harus dijelaskan juga kepada anak. Kita juga meyakinkan bahwa kita sebagai orang tua adalah tempat dengan siapa anak bisa berbagi rahasia.

7. Biasakan anak untuk Tidak berpakaian minim sejak dini.
a. Tidak hanya pakai kaos singlet dan celana dalam saja ketika bayi / balita
b. Tidak pakai tank top atau celana pendek

8. Ajari anak untuk tertib saat tidur :
a. menutup pintu kamar
b. tidak berpakaian minim
c. pisah tidur dengan orang tua dan lawan jenis

9. Membiasakan anak tertib mandi :
a. Bisa mandi sendiri
b. Bisa istinja’ sendiri
c. Tidak mandi dan istinja’ bersama orang
d. Menutup tubuh bukan hanya dengan handuk ketika keluar dari kamar mandi
e. Tidak mengganti baju anak di tempat yang terlihat orang lain

10. Bekali anak untuk bijak menggunakan
perangkat komunikasi
( handphone, internet, laptop, games, game online, warnet )
1. Hindari muatan/pesan-pesan yang
mengandung pornografi dan kekerasan
2. Batasi waktu main game maksimal 15
jam/minggu
3. Buat aturan bersama dengan anak kapan
boleh buka hp / laptop / main game kapan
tidak

11. Ajari anak untuk bergaul :
a. selektif memilih teman
b. tidak menjawab telepon atau sms dari nomor tak dikenal
c. tidak mudah percaya temannya teman
d. waspadai teman jual teman
e. waspadai pacar jual pacar
f. jelaskan dampak buruk pacaran
g. jelaskan bahaya berdua di tempat sunyi

12. Ajari anak untuk bersosial media yang aman :
1. Ajari anak untuk tidak mudah menerima pertemanan di facebook sebelum mencek identitas orang tsb
2. Tidak memasang foto, alamat, email, no telepon, status tentang suasana hati yang negatif
3. Jika ada orang yang ingin lebih dekat (copy darat) ajari anak untuk menceritakan ke ortu
4. Ingatkan dampak buruk jika chating berdua dengan memuji, merayu
5. Jika ada orang yang omong jorok, obrolan seks, ajari untuk bersikap tegas menolak dan memutus pertemanan

Penting untuk dilakukan juga!
Menggalang Kerjasama dengan pasangan, pengasuh anak, lingkungan

Menggalang kerjasama dengan pasangan, pengasuh anak, lingkungan Kerjasama dengan Pasangan
1. Pengasuhan yang Utuh (Dual parenting): Ibu dan Ayah mengasuh bersama
2. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa dengan ayah yang aktif:
a. Anak akan cenderung tumbuh menjadi org dewasa yang pengasih
b. Mendapat nilai yang lebih bagus di sekolah
c. Lebih mudah berinteraksi dengan orang, berteman, dll

Kerjasama dengan orang yang terlibat dengan pengasuhan anak:
orangtua, pembantu, anggota keluarga, bahkan supir kita

Kerjasama dengan lingkungan:
1. Kerjasama dengan pihak sekolah dan tetangga. Untuk berhati hati dan saling memperhatikan dan membantu anak masing-masing
2. Kerjasama juga dengan tempat sewaan Komik, Warnet, games on line dll
3. Ingatkan pasangan jika berhubungan suami istri tanpa terlihat anak (diberi tabir atau di kamar terkunci)

Anak anda pelaku?
1. Bicarakan dengan pasangan
2. Punya praduga tidak bersalah
3. Perhatikan jumlah anak bermain games atau internet (15-20 jam/minggu)
4. Lacak situs atau game yang anak lihat dan anak mainkan
5. Berbicara dengan anak dipimpin oleh ayah
6. Mulai membicarakan apa yang dilakukan teman-temannya
7. Tanyakan tentang dirinya
8. Jelaskan konsekuensi dunia akhirat
9. Doa

Anak anda korban?
Tanda-tanda:
1. Menghindari buang air kecil, menjadi pemalu, maupun menarik diri dari lingkungan.
2. Kesadaran akan masalah kelamin dan tindakan serta kata-kata yang berkonotasi seksual yang sering terucap.
3. Ketakutan yang luar biasa dan mencolok akan seseorang atau tempat tertentu.
4. Peka terhadap bahasa tubuh dan keluhan anak

Anak anda korban?
Tindakan yang anda ambil:
1. Periksa kemaluan dan anus anak
2. Berikan banyak pelukan dan belaian Æ rasa aman
3. Tanya perlahan apa yang di alami, siapa pelakunya dan apa yang dirasakan
4. Lakukan Terapi
5. Laporkan ke kepolisian jika korban merasa yakin bahwa kasusnya akan dilanjutkan
6. Hubungi layanan P2TP2A untuk memperoleh informasi atau meminta pendampingan
7. Usahakan kasusnya jangan sampai beredar dulu di masyarakat untuk memudahkan pengusutan dan penangkapan pelaku

Genapkan Ikhtiar Dengan Doa : semoga Allah melindungi anak dan keturunan kita dari bencana. Pada Allah SWT jua lah kita berserah diri atas keselamatan diri dan keturunan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut