27 Mei 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar dalam rangka Isra' Mi'raj 27 Mei 2014 Ustadzah Lulung Umrulain

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar dalam rangka Isra' Mi'raj
Tanggal : 27 Mei 2014
Pemateri : Ustadzah Lulung Umrulain
Tema : Makna Isra' Mi'raj

Ada orang yang mau pengajian karena memang dia mudah menjalaninya, Ada orang yang memaksakan diri datang ke pengajian meskipun di rumah banyak sekali godaannya

Qs At Taubah : 41

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Allah memperjalankan Nabi muhammad hanya dalam waktu 1 malam. Namun perjalanan yang beliau tempuh sangat jauh, hal tersebut bisa terjadi dengan kehendak Allah, Karena 1000 tahun perhitungan manusia, sebanding dengan 1 hari di akhirat

Qs As Sajadah : 5

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

---

Keutamaan waktu Subuh dan Ashar :

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw bersabda: "Malaikat malam dan siang bergantian dalam tugasnya. Mereka berkumpul pada salat subuh dan salat asar. Maka naiklah malaikat yang menjagamu pada malam hari, dan Tuhan bertanya kepada mereka (padahal Allah lebih mengetahui tentang kamu): "Bagaimana keadaan hamba Ku waktu engkau meninggalkan?" Para malaikat menjawab: "Kami datang kepada mereka, mereka dalam keadaan salat dan kami tinggalkan mereka, merekapun dalam keadaan salat pula" (HR. Tirmizi)

---

Bouraq yang membawa Nabi Muhammad pada saat peristiwa Isra' Mi'raj, Bouraq sendiri berasal dari kata ‘barq’ yang berarti ‘kilat’. Bukan sosok yang digambarkan seperti kuda yang memiliki sayap.

http://metafisis.net/2011/03/14/gambar-bouraq-antara-konspirasi-dan-rekayasa/

---

Fungsi shalat

Jika kita diliputi ketakutan, dihimpit kesedihan dan dicekik kerisauan, maka segeralah bangkit untuk melakukan shalat, niscaya jiwa akan kembali tentram dan tenang. Sesungguhnya shalat itu (atas izin Allah) sangatlah cukup untuk hanya sekedar menyirnakan kesedihan dan kerisauan. Dan setiap kali dirundung kegelisahan, Rasulullah SAW selalu meminta kepada Bilal, Tenangkanlah kami dengan shalat, wahai Bilal(al Hadist). Begitulah, shalat benar-benar merupakan penyejuk hati dan sumber kebahagiaan bagi Rasulullah SAW.

http://ahmadkhan.blogdetik.com/2011/12/19/bagi-jiwa-jiwa-yang-dilanda-galau-resep-praktis-untuk-mengatasi-galau/

---

Jika ada orang yang menyebut nama Rasulullah, yuk jawab dengan shalawat

Orang yang pelit adalah orang yang tidak mengucapkan shalawat saat namaku disebut (HR Ahmad bin Hanbal)

---

Jangan percaya dengan orang yang berkata bahwa dia bisa menerawang masa depan atau mengetahui hal hal gaib

qs Luqman : 34

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

---

Uang suami adalah uang istri

Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Hindun binti Utbah mengadukan perihal suaminya (Abu Sufyan) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seseorang yang pelit. Dia tidak memberikan harta yang cukup untuk kebutuhanku dan anak-anakku, kecuali jika aku mengambilnya tanpa sepengetahuannya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan, “Ambillah hartanya, yang cukup untuk memenuhi kebutuhanmu dan anak-anakmu, sewajarnya.”

Ayat dan hadis di atas memberikan konsekuensi sebaliknya; wanita tidak berkewajiban memberikan hartanya kepada suaminya, karena harta istri berhak untuk dimiliki oleh istri, tanpa harus memberikan sebagian dari hartanya tersebut kepada suaminya. Dengan demikian, wanita berhak mengeluarkan hartanya untuk kepentingannya atau untuk sedekah, tanpa harus meminta izin kepada suaminya.

http://www.islampos.com/apakah-harta-istri-menjadi-milik-suami-juga-92852/

---

Tuntunan menjaga hubungan yang baik antara suami dan istri di dalam Al Quran

qs An Nisa : 34-36

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.

---

Perbanyak doa ketika bersujud

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Keadaan paling dekat seorang hamba dari rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)

---

Doa-doa Isti'adzah (Memohon Perlindungan)

A. Minta Perlindungan Dari 4 (Empat) Perkara Yang Berhubungan Dengan Siksa Dan Fitnah:

“Allahumma inni a’udzu-bika min ‘adzabi Jahannam, wa min ‘adzabil-qabri, wa min fitnatil-mahya wal-mamati, wa min syarri fitnatil-masihid-Dajjal”. (HR. Muslim, Abu ‘Awanah, Nasa-I dan Ibnu Jarud)

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari siksa Neraka Jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnahnya kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnahnya Masih Dajjal”.

B. Minta Perlindungan Dari 4 (Empat) Perkara Yang berhubungan Dengan Cobaan Dunia:

“Allahumma inni a’udzu-bika min jahdil-bala-i, wa darakisy-syaqa-i, wa su-il-qadha-i, wa syamatatil-a’da-i”.
(Lihat Shahîh Bukhârî juz VII hal. 155)

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari beratnya cobaan, dan dari bertemu kecelakaan, dan dari buruknya qadha (taqdir), dan dari gembiranya musuh”.

C. Minta Perlindungan Dari 8 (Delapan) Perkara Yang Berhubungan Dengan Kelemahan Batin:

“Allahumma inni a’udzu-bika minal-hammi, wal-hazani, wal-‘ajzi, wal-kasali, wal-jubni, wal-bukhli, wa dhala-‘id-daini, wa ghalabatir-Rijali”.

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari kesusahan dan kesedihan,dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kebakhilan, dari keberatan hutang dan dikalahkan (dipaksa) orang”.

D. Minta Perlindungan Dari 4 (empat) Perkara Yang Berkaitan Dengan Kelalaian:

“Allahumma inni a’udzu-bika min qalbil-la yakhsya’, wa du’a-il-la yusma’, wa min nafsil-la tasyba’, wa min ‘ilmil-lâ yanfa’. A’udzu-bika min ha-ula-il-arba’ “.

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, dan do’a yang tidak didengar, dan dari diri yang tidak kenyang, dan dari ilmu yang tidak bermanfa’at. Aku berlindung pada-Mu dari 4 (Empat) perkara itu”.

E. Minta Perlindungan Dari Kemunafikan, Akhlaq Yang Buruk Dan Sempitnya Rezeki:

“Allahumma innî a’udzu-bika minan-nifaqi, wa su-il-akhlaqi, wa dhaiqil-arzaqi”.

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat munafik, dan dari akhlaq (perangai) yang buruk, dan dari sempitnya rezeki”.

F. Minta Perlindungan Dari Syirik Yang Halus:

“Allahumma inni a’udzu-bika an-usyrika bika syai-an a’lamu, wa astaghfiruka lima la a’lamu”.

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu jika aku menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku tahu. Dan aku minta ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang aku tidak tahu”.

G. Minta Perlindungan Dari Gangguan Syaithan:

“Rabbi a’udzu-bika min hamazatisy-syayathin wa a’udzu-bika rabbi an-yahdhurun”

Terjemahannya:
“Ya Rabbi, aku berlindung pada-Mu dari bisikan-bisikan syaithan, dan aku berlindung pada-Mu dari kedatangan mereka kepadaku”. (Surah Al-Mu’minun (23): 97 & 98)

H. Minta Perlindungan Dari Fitnahnya Kaya dan Fitnahnya Faqir (Miskin) Serta Pikun dan Fitnahnya Dunia:

“Allahumma inni a’udzu-bika min fitnatil-ghina wa a’udzu-bika min fitnatil-faqr, wa a’udzu-bika min an uradda ila ardzalil-‘umuri, wa a’udzu-bika min fitnatid-dun-ya wa ‘adzabil-qabri”.

Terjemahannya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya kaya, dan aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya faqir, dan aku berlindung pada-Mu daripada jika aku dikembalikan kelanjutnya umur, dan aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya dunia dan siksa kubur”. (H.R. Bukhari)

https://www.facebook.com/notes/kisahku-true-story/doa-doa-istiadzah-memohon-perlindungan/10150214191982069

---

Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti’anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum.

---

Segala hal yang kita lakukan itu ada tuntunannya, jangan sampai salah melaksakan suatu amal karena ketidak tahuan kita terhadap tuntunan amal tersebut

qs Al Isra' : 36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.

---

Keutamaan menjaga orang tua sebagai salah satu bentuk jihad

Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad." (Mutafaq'alaih)

Penjelasan:
Nabi Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang tuanya untuk mengurusi mereka.

http://alhadits.wen.ru/1100_hadits_terpilih/b57_ayah_ibu_anak_keluarga.html

---

Kewajiban seorang suami untuk bertanggung jawab terhadap istri dan anaknya

qs Al Baqarah : 233

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

---

Al-iimanu yazid wa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun. ”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)

---

Ucapkan kalimat yang melindungi diri dari setan

Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari ayah Abu Al-Malih, seseorang yang bernama Usamah bin Umari,ia diboncengi oleh rasulallah. Usamah berkata, “Tunggangan Nabi tergelincir, maka aku katakan: ‘‘Tsa’isas-syaithaan (celakalah setan), bahwa Rasulallah bersabda, “Janganlah engkau mengatakan celakalah setan, karena dengan itu dia justru membesar hingga seperti gunung. Lalu dia akan mengatakan, ‘Dengan segala kekuatanku, aku jatuhkan dia!’ Tapi, hendaklah dia mengucapkan: ‘Bismillah”. Karena jika engkau mengatakan seperti itu, setan itu mengecil hingga menjadi seperti seekor lalat.”

https://www.facebook.com/AshabulMaanii/posts/474371896012669

---

Perbanyak perbuatan baik, bertaqwa, perkataan yang benar untuk menghapus dosa dosa

qs Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat

---

qs Al Ahzab : 70-71

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar

---

Jangan mudah percaya dengan suatu berita yang kita belum tahu pasti kebenarannya

qs Al Hujurat : 6

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

---

Fasik : Secara etimologis (bahasa), dalam ungkapan Arab, fasiq maknanya adalah keluar dari sesuatu atau keluar/menyimpang dari perintah. Secara terminologis (istilah), orang fasiq adalah orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan. Ia juga bermaksud melakukan maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut