21 Mei 2014

Tausiyah di RS Islam Jakarta Cempaka putih 19 Mei 2014 Tim Binroh ULJ Nafsul Muthmainnah Ustadz Anwar

Event : Tausiyah di RS Islam Jakarta Cempaka putih
Tanggal : 19 Mei 2014
Pembicara : Tim Binroh ULJ Nafsul Muthmainnah
Tema : Ustadz Anwar

Keutamaan shalat jenazah

“Barangsiapa shalat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qiroth. Jika ia sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth adalah semisal gunung Uhud”, jawab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim)

---

Keutamaan dalam menuntut ilmu :

1. Luruskan niat
2. Belajar bukan untuk orang lain melainkan untuk diri sendiri
3. Ikuti seluruh proses dengan seksama
4. Selama acara, hp dikondisikan
5. Komunikasi

---

Di suatu daerah, hiduplah tiga orang buta. Mereka sudah sangat lama berteman sehingga sudah saling mengenal. Pada suatu hari mereka berkumpul dan membicarakan suatu hal yang belum mereka ketahui. Mereka ingin mengetahui seperti apa sebenarnya binatang yang namanya GAJAH itu. Mereka pun sepakat untuk meminta bantuan seseorang dan meminta ditunjukkan separti apa sebenarnya gajah itu.

Orang buta pertama maju dan memegang kaki gajah. Dia bilang, “gajah itu bulat dan keras seperti batang pohon”. Orang kedua maju dan memegang belalainya. Dia sampaikan, “gajah itu bulat dan panjang seperti ular”. Lalu, orang ketiga maju dan memegang kupingnya. Ia berteriak, “gajah itu tipis seperti kipas!”

Ibroh: Seperti yang kita sudah tahu, pandangan mereka ‘keliru’ dan lebih tepat bila disebut tidak lengkap. Namun, haruskah mereka disalahkan? Kita hanya harus memaklumi karena sebatas itulah kemampuan mereka untuk melakukan exposure (persentuhan atau perkenalan). Jika saja mereka bisa melihat, tentu pendapat mereka tidak seperti itu. Akan tetapi, bayangkan bila 3 orang buta itu kemudian duduk bersama dan mendiskusikan temuan masing-masing dalam suasana keterbukaan. Maka akhirnya mereka sanggup mendeskripsikan bentuk gajah secara tepat. Justru dengan adanya perbedaan persepsi, ilmu dan pengetahuan akan terus berkembang.

http://saydha.wordpress.com/2011/09/10/kisah-3-orang-buta-dan-gajah/

---

Mari samakan persepsi

---

Dari Balik Jendela
Dikisahkan ada sepasang suami istri, selama 3 hari berturut-turut si istri berkomentar tentang jemuran cucian tetangga depan rumah.
Hari 1 :
Dari balik jendela si istri melihat jemuran cucian tetangga depan rumahnya.
Istri : "Yah, kok tetangga depan itu kalo nyuci gak bersih ya?"
Suami : "Mana?"
Istri : "Itu liat deh, masih kotor kan cuciannya."
Suami : "Oh" (sambil tersenyum)
Hari 2 :
Masih dari balik jendela si istri mengamati jemuran tetangga.
Istri : "Yah, liat deh cucian tetangga depan masih kotor aja tuh."
Suami : "Mana?"
Istri : "Itu tuh, masak tiap nyuci kotor terus ya. Gak bener ih nyucinya."
Suami : "Hmmm" (sambil tersenyum)
Hari 3 :
Dari balik jendela rumah yang sudah dibersihkan suami, si istri kembali melihat dan mengamati jemuran tetangga.
Istri : "Yah yah sini deh, liat tuh cucian tetangga depan rumah udah bersih sekarang"
Suami : "Mana?"
Istri : "Akhirnya nyucinya bersih juga ya, yah"
Suami : "Iya, udah bersih sekarang"
Istri : "Heem, alhamdulillah ya yah. Tapi kemarin kenapa kok kotor terus ya cuciannya yah? Padahal air disini kan bersih."
Suami : "Sebenernya cucian tetangga kita itu tiap hari bersih sayang. Cucian itu terlihat kotor dipandanganmu karena kamu melihatnya dari balik jendela rumah kita yang kotor. Sadar gak kalo yang sebenernya kotor itu jendela rumah kita? Bukan cucian tetangga?"
Istri : "Hehe iya gitu ya yah, maaf ya bunda gak sadar kalo ternyata yang kotor jendela rumah kita"

Dari kisah diatas, kita mendapat gambaran bahwa terkadang apa yang kita lihat diluar dari pandangan sekilas kita, terkesan "kotor", "tidak bersih". Padahal terkadang sumber dari penilaian kita tersebut menjadi salah dikarenakan persepsi dari dalam diri kita sendiri yang kurang tepat. Kita terkadang terlalu cepat men-judge sesuatu berdasarkan apa yang kita lihat dari kacamata pribadi kita, tanpa kita ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi diluar sana.

Setelah membaca kisah diatas, smoga kita bisa menjadi lebih bijak dalam menyikapi sebuah masalah.

http://missprayitno.blogspot.com/2013/07/dari-balik-jendela.html

---

Macam ujian :
Kejelekan -> sakit -> sabar
Kebaikan -> sehat -> syukur

---

Allah menguji hambanya agar tahu mana yang lebih baik amalnya

Qs Al Mulk : 1-2

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

---

Orang beriman hanya "mencukupkan" dirinya dengan Allah

Qs At Taubah : 129

Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah : Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki Arsy yang agung.

---

Doa ketika menghadapi sakit

QS Asy Syu'ara : 80

dan apabila aku sakit. Dialah Yang menyembuhkan aku,

---

Orang sakit, bisa jadi mengalami beberapa kemungkinan :
1. Sembuh
2. Cacat
3. Kambuh
4. Mati

---

Pahala ampunan atas dosa dosa ketika sakit

Sabda nabi Saw yang bersumber dari Abu Huroiroh ra : “Barang siapa yang sakit disuatu malam, lalu ia bersabar dan rela menanggung sakitnya karena Alloh, niscaya ia dibebaskan dari dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan oleh Ibunya” . (HR.Hakim)

---

Hadis qudsi : “Barangsiapa yang rela menerima ketetapan hukumKu, sabar terhadap cobaanKu, bersyukurterhadap nikmatKu, akan Aku catat orang baik, dan pada hari kiamat akan Aku bangkitkan bersama-sama dengan golongan orang-orang yang baik. Sebaliknya barangsiapa yang tidak rela, tidak sabar menerima cobaanKu, tidak mensyukuri nikmatKu, keluarlah dari bawah langitKu(Arasy Allah), carilah Tuhan yang lain dariKu (Riwayat Hidayatul Mursyidin).

http://capalyanghina.blogspot.com/2011/10/bagaimana-mengukur-iman-kita.html

---

Kunci surga antara lain :

1. Syukur
2. Sabar
3. Ikhlas

---

Salah satu adab takziyah : Berkata baik atau diam

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)

---

Dahsyatnya sakit akibat sakaratul maut :

Dari Hasan Al-Bashri bahsawanya Rasulullah SAW menceritakan tentang duka dan derita saat sakaratul maut, Beliau bersabda, “Setara dengan 300 kali sabetan pedang.” (Ibnu Abi Dunya)

---

Pada suatu ketika, Rasulullah melayat ke rumah salah seorang sahabat yang dikenal sebagai orang yang saleh. Beliau menanyakan kepada isteri sahabat itu, apakah suaminya meninggalkan wasiat kepadanya untuk dilaksanakan.

Sang isteri mengatakan: “Entahlah ya Rasulullah… apakah itu sebuah wasiat. Saya tidak memahami karena dia hanya mengulang-ulang tiga kalimat pada saat-saat terakhirnya.”

“Kalimat apa yang kau maksud? ” tanya Rasulullah.

“Begini ya Rasul : Seandainya lebih panjang… Seandainya yang baru… Seandainya semuanya… begitu berulang-ulang,” jawab sang isteri sahabat.

Rasulullah tersenyum. Beliau pun menjelaskan, maksudnya kepada isteri sahabat itu. Tiga kalimat itu adalah ungkapan sang sahabat, karena menyesali masa lalunya.

Masa lalu yang dimaksud adalah ketika suatu kali dia hendak pergi Salat Jumat ke mesjid, di tengah jalan dia mendapati seorang yang buta, yang hendak menuju ke mesjid pula. Dia pun menuntun si buta hingga tiba di mesjid. Saat sakaratul maut, Allah menunjukkan gambaran pahalanya akan perbuatan baik itu. Dan sang sahabat begitu menyesal karena sebenarnya dia bisa menggapai pahala yang lebih banyak lagi. Maka dia pun berkata: “Seandainya lebih panjang (jalan menuju mesjid yang dilalui dengan si buta…)”

Lalu, kejadian kedua, suatu kali dalam perjalanan ke mesjid saat akan melaksanakan Salat Subuh, di tengah jalan sang sahabat melihat orang yang kedinginan. Kebetulan saat itu dia membawa baju hangatnya yang baru, selain mengenakan baju hangatnya yang lama. Serta merta dia pun melepas baju hangat yang melekat di badannya, untuk diberikan kepada orang yang kedinginan itu. Dan dia sendiri mengenakan baju hangatnya yang baru. Ketika sakaratul maut, Allah menunjukkan kepadanya gambaran akan indahnya balasan yang diberikan untuk perbuatan baiknya. Maka sahabat itu pun menyesal, karena dia hanya memberikan baju bekas yang sudah dipakainya. Maka dia pun berkata: “Seandainya yang baru…”

Kejadian ketiga adalah saat suatu malam, isteri sahabat menyiapkan makan malam berupa sepotong roti yang dilapisi mentega. Ketika hendak memakan roti itu, tiba-tiba datang musafir yang kelaparan mengetuk pintu rumahnya. Kemudian sang sahabat memberikan setengah rotinya kepada si musafir. Saat sakaratul maut, Allah memperlihatkan balasan akan kebaikan itu. Dan sang sahabat menyesal, karena dia hanya memberikan setengah, bukan semua rotinya. Bila semua diberikan, maka balasan dari Allah pastilah lebih indah lagi. Makanya dia berkata: “Seandainya semuanya…”

https://id-id.facebook.com/notes/halal-kan-aku-ayah/seandainya-lebih-panjang-seandainya-yang-baru-seandainya-semuanya/213989328622367

---

Tips agar husnul khotimah :
1. Ahli ibadah
2. Hablumminannas baik
3. Suka menolong
4. Tidak SMS (Susah melihat orang lain senang, Senang melihat orang lain susah)

---

Hadits Kisah Abdullah Bin Amr dengan Ahli Surga

Suatu hari di sebuah masjid ketika Rasullullah SAW bersama-sama Para Sahabat selesai melaksanakan ibadah sholat, tiba-tiba Bilau bersabda bahwa sebentar lagi akan datang seseorang yang akan dijamin masuk surga oleh ALLAH SWT. Kemudian masuklah seseorang (sebut saja dia Fulan) yang kemudian juga melakukan sholat dan langsung berlalu ketika dia selesai melakukannya.

Keesokan harinya, Rasullullah juga mengatakan hal yang sama, dan kemudian muncul juga seseorang yang sama dengan hari kemarin. Kejadian inipun berulang sampai 3 hari berturut-turut. Sahabat Abdullah bin Amr pun penasaran terhadap amalan apa yang biasa dilakukan oleh si Fulan sehingga Rasullullah pun 3x menyerukan bahwa ia adalah seorang yang dijamin masuk surga.

Rasa penasaran inipun membuat Sahabat Abdullah Bin Amr kemudian mendatangi rumah si Fulan. Ketika Sahabat Abdullah Bin Amr mengetuk pintu Fulan dan dibukakannya pintu itu, Sahabat Abdullah Bin Amr kemudian mengatakan bahwa dirinya saat itu sedang ada sedikit masalah dengan ayahnya dan berjanji tidak ingin menemui ayahnya sampai 3 hari kedepan dan kemudian meminta ijin untuk bisa menginap di rumah si Fulan sampai 3 hari kedepan, dan si Fulan pun mengijinkan Beliau begitu saja untuk menginap di rumahnya tanpa bertanya apaun lagi kepada Sahabat Abdullah Bin Amr.

Selama 3 hari itu Sahabat Abdullah Bin Amr selalu meperhatikan setiap perbuatan si Fulan. Dan Beliaupun tidak menemukan suatu ibadah yang istimewa yang dilakukan oleh Fulan, sholat tahajud pun jarang Fulan lakukan, kecuali Fulan selalu berdzikir ketika tidurnya terganggu di tengah malam dan kemudian mengubah posisi tidurnya, dan inipun dilakukannya setiap fulan bangun tidur.

Setelah 3 hari Beliau menginap di rumah Fulan, sebelum berpamitan pulang akhirnya Sahabat Abdullah Bin Amr menceritakan semuanya kepada Fulan. bahwa sebenarnya Beliau sedang tidak bertengkar dengan ayahnya, dan keadaan baik-baik saja. Beliau juga bercerita bahwa Beliau melakukan ini semua karena ingin tahu ibadah khusus apa yang Fulan lakukan sehingga Rasullullah menjaminnya masuk surga dan Rasullullah katakan hal tersebut sampai 3x. Dan Beliau tidak mendapati Fulan melakukan ibadah khusus apapun selain dzikir tersebut.

Dengan segala kerendahan hatinya fulan kemudian berkata

“Aku memang tidak punya amalan atau ibadah yang istimewa, aku hanya tidak mempunyai rasa benci, iri, dengki kepada semua orang”

Dari Hadits diatas kita kiranya dapat mengambil beberapa intisari yang dapat kita teladani diantaranya

Fulan ialah seorang Ahli Masjid
Latar belakang Hadits di atas ialah di sebuah masjid, ini berarti salah satu tanda ahli surga ialah orang-orang yang memakmurkan masjid dengan segala aktifitas ibadah

Fulan Selalu Khuznudzon / berbaik sangka
Perbuatan Fulan yang langsung mengijinkan Sahabat Abdullah Bin Amr menginap dirumahnya selama 3 hari tanpa ada rasa curiga sesuai dengan Al-Quran Surat Al Hujurat Ayat 12 yang artinya

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
Fulan bukan orang yang suka Tajazzuz (mencari-cari tahu)
Ketika mendengar cerita Sahabat Abdullah Bin Amr yang sedang bermasalah dengan ayahnya fulan tidak serta merta menanyakann dengan detail mengenai masalah yang dihadapi, ini adalah salah satu sifat fulan yang tidak suka tajazzuz

Fulan selalu bangun dalam keadaan Berdzikir
Dari kebiasaan fulan ini dapat dilihat bahwa Fulan juga merupakan orang yang terbiasa berdzikir dalam setiap perbuatannya

Fulan Tidak berkata sesuatu yang sia-sia
Salah satu sifat fulan ialah dia tidak suka banyak berkata sesuatu yang tidak perlu

Fulan tidak memiliki sifat benci, iri, dengki kepada orang lain
hal ini seperti yang disampaikannya kepada Sahabat Abdullah Bin Amr

http://myoesuf.wordpress.com/2011/06/23/hadits-kisah-abdullah-bin-amr-dengan-ahli-surga/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut