28 Februari 2010

Kuliah Ahad Dhuha Tanggal 28 Februari 2010

Event : Kuliah Ahad Dhuha
Tanggal : 28 Februari 2010
Pembicara : Ustadz Hamim Tohari
Tema: Menghafal Al Quran

Dalil Dalil tentang pentingnya Al Quran dalam kehidupan muslim :

Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
QS. al-A'raf (7) : 204

Apabila kamu membaca Al Qur'an hendaklah kamu minta perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.
QS. an-Nahl (16) : 98

Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup.
QS. al-Isra' (17) : 45
Dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya.
QS. al-Isra' (17) : 46

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.
QS. Maryam (19) : 58

Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
QS. al-Furqan (25) : 73

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. al-'Ankabut (29) : 45

Hadist tentang Al Quran :

Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (Al Qur'an) meninggikan derajat kaum-kaum dan menjatuhkan derajat kaum yang lain - HR. Muslim

Maksudnya: Barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan isi Al Qur'an maka Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barangsiapa yang tidak beriman kepada Al Qur'an maka Allah akan menghinakannya dan merendahkan derajatnya.

Sebelum melakukan hafalan Al Quran, perhatikan hal berikut ini :

1. Memilih waktu dan tempat yang tepat dan kondusif

2. Mendahulukan bacaan yang benar (tajwid) atas hafalan

3. Menggunakan satu jenis mushaf saja, tidak berganti-ganti

4. Melakukan pengulangan yang rutin, walaupun sedikit daripada borongan


5. Dalam teknik menghafal ada beberapa metode yang sudah akrab di kalangan penghafal al Qur’an yaitu

1. Metode talqin (guru membaca lalu murid menirukan dan jika salah dibenarkan).

2. Tasmi`(murid memperdengarkan hafalannya di depan guru), biasanya disebut setoran hafalan.

3. Muraja`ah (pengulangan hafalan), teknisnya sangat banyak, bisa dilakukan sendiri dengan merekam atau memegang al-Qur’an di tangannya, bisa dengan berpasangan. Ini sangat berguna untuk memperkuat hafalan.

4. Tafsir (mengkaji tafsirnya ), baik secara sendiri maupun melalui guru. Hal ini sangat membantu menghafal atau memperkuat hafalan, terutama bila surat atau ayat tersebut dalam bentuk kisah.

5. Tajwid (perbaikan bacaan dan hukumnya).


Untuk membantu agar bisa menghafal Al-Quran dengan baik, ada banyak teknik yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Pahami makna dan tafsir ayat yang akan dihafal dengan baik dan merujuk kepada kitab-kitab tafsir yang benar. Sebab memang demikianlah dahulu para shahabat menghafal Al-Quran, yaitu dengan memahami makna dan pengertiannya. Jangan lupa juga untuk membaca asbabun nuzulnya, agar kita punya informasi jelas tentang sebab-sebab turunnya ayat tersebut. Dan tentunya akan memberikan makna tersendiri ketika kita menghafalkannya.

2. Dengarkan lafaz-lafaz ayat itu dengan baik dan berulang-ulang. Sehingga memori ingatan kita dipenuhi dengan alunan bunyi lafaz ayat Al-Quran yang akan kita hafal. Bukankah anak kecil dengan mudah menghafal jingle iklan di televisi, padahal mereka tidak punya waktu khusus untuk menghafalkannya, bukan?

3. Sering-seringlah melafazhkan ayat-ayat yang ingin dihafal itu dalam setiap kesempatan, jangan hanya bergantung pada saat murajaah (eveluasi) saja. Misalnya, ketika di dalam perjalanan, saat bekerja atau saat lainnya yang layak untuk melafazkankan ayat Al-Quran.

4. Manfaatkan shalat-shalat sendirian seperti shalat sunnah untuk melakukan murajaah hafalan. Misalnya pada 10 rakaat shalat rawatib qabliyah dan ba'diyah, shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, qiyamullaih dan witir.

5. Kurangi atau hilangkan secara total maksiat dan larangan-larangan Allah SWT, baik yang dilakukan oleh telinga, mata, lisan, tangan dan hati. Sebab maksiat itu bisa membuat hati menjadi lupa dan terlena. Itulah yang dahulu dirasakan oleh Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah. Kala itu oleh Waqi', gurunya, beliau dinasehti untuk meninggalkan maksiat. Peristiwa itu tercermin dalam syiir beliau yang amat terkenal

"Syakautu liwaqi'in suu'a hifdzi, fa arsyadani ditarkil ma'ashi". Aku mengadu kepada Waqi' tentang buruknya hafalanku, maka beliau menasehatiku untuk meninggalkan maksiat.

6. Buka rahasia keindahan bahasa Arab pada lafaz Al-Quran itu, sebab dengan terbukanya rahasia keindahan bahasa, kita akan punya kesan yang mendalam pada lafaz yang kita baca. Dan biasanya, kesan yang mendalam itu akan sangat menguatkan memori hafalan.

7. Jangan terlalu memasang target jumlah ayat yang terlalu sulit untuk dikejar. Biarkanlah anda sedikit bersabar dengan progres hafalan. Sebab yang penting bukan berapa banyak yang bisa dihafal dalam waktu tertentu, melainkan seberapa tajam ingat kita terhadap ayat yang kita hafal tersebut. Dan seberapa sering kita selalu melafazkannya dalam tiap detik kehidupan kita sehari-hari.

8. Tidak ada salahnya untuk bisa ingat terus anda mempunyai 'contekan' kecil yang anda bawa kemana-mana. Tapi harus dijaga dengan baik agar tidak menghilangkan kehormatan kita kepada tulisan ayat Al-Quran

1 komentar:

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut