Event : Ta'lim Uje
Tanggal : 1 Februari 2010
Pembicara : Ustadz Shaleh Mahmud Munawir
Tema : 4 Golongan Manusia
Semua manusia diciptakan Allah SWT serupa, tapi tak satupun yang sama. Setiap individu memiliki perbedaan. Dirujuk dari sebuah hadist yang menyatakan bahwa manusia dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Orang yang tau dan dia tau bahwa dia itu tau, maka ikutilah dia
Merekalah para ulama, orang-orang yang berilmu. Nyaring bunyinya tetapi bukan tong kosong. Banyak bicaranya tapi dengan pembicaraannya ia bermanfaat bagi lingkungannya dan pada hakekatnya, dirinya sendiri. Nabi saw telah menobatkan mereka sebagai manusia yang terbaik. Ternyata ungkapan yang benar adalah "banyak bicara* adalah emas" (harap perhatikan tanda bintangnya karena maknanya krusial). Mudah-mudahan kita semua tergolong golongan ini
2. Orang yang tau tapi dia tidak tau bahwa dia itu tau, maka ingatkanlah dia
Adalah mereka yang diam karena khawatir akan menimbulkan kesia-siaan jika terlalu banyak bicara. Inilah golongan perak. Rasulullah saw berkata bahwa inilah orang-orang yang baik Islamnya. Namun seharusnya mereka tidak berpuas diri dengan peringkat peraknya. Hendaknya mereka memperdalam ilmu, wawasan, kepekaan, dan keterampilan berbicaranya agar dapat berhijrah ke golongan yang keempat.
3. Orang yang tidak tau dan dia tau bahwa dia tidak tau, maka bertanyalah
Adalah mereka yang mempunyai kecenderungan pendiam namun tidak mendorong diri untuk berbicara yang bermanfaat. Pada beberapa kesempatan dimana ia bisa mengingatkan seseorang atau berbagi ilmu namun tidak ia lakukan. Ini juga prilaku yang harus kita hindari. Kita harus senantiasa berusaha untuk bermanfaat bagi orang lain. Bukankah Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak mamfaatnya bagi orang lain." [HR Bukhari dan Muslim]
4. Orang yang tidak tau dan dia tidak tau bahwa dia tidak tau, ini merupakan golongan paling rendah, bodoh dan keras kepala.
Adalah mereka yang banyak bicara dan perkataannya sia-sia. Mereka tidak mempertimbangkan terlebih dahulu apa yang ingin mereka katakan dan mengikuti kecenderungannya yang banyak bicara. Golongan inilah adalah golongan yang paling buruk harus kita hindari karena pertanda Islamnya tidak baik.
Kisah :
”Barangsiapa mendengar seruan Adzan, namun tidak mau memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya.” (HR. Abdul Muadzir)
Kata-kata tidak ada shalat baginya menunjukkan betapa ada Rasulullah menekankan agar shalat fardhu dilaksanakan secara berjamaah di Masjid.
Demikian pentingnya shalat berjama’ah ini, sehingga tatkala (didalam sebuah riwayat) ada seorang yang buta kedua matanya bernama Abdullah bin Ummi Maktum menghadap beliau seraya berkata : ”Ya Rasulullah, tidak ada orang yang membimbing saya pergi ke Masjid.”
Rasulullah SAW bertanya: ”Apakah kamu mendengar panggilan shalat (Adzan) ? Dia (Abdullah bin Ummi Maktum) menjawab : ”Ya, Saya mendengarnya.”
Rasulullah SAW menetapkan : ”Penuhilah panggilan itu.”
Akhirnya Abdullah bin Ummi Maktum yang buta itu selalu hadir di Masjid untuk shalat berjama’ah, sehingga akhirnya dia ditetapkan sebagai muadzin bersama Sahabat Bilal bin Rabah.
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar