15 Mei 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 13 Mei 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 13 Mei 2011
Pembicara : Ustadzah Lulung Umrulain
Tema : Keseluruhan waktu waktu shalat

Shalat Isya

QS Al Isra : 78

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat)

---

Untuk shalat Isya’ diterangkan dalam Shahih Muslim radhiyallahu `anhu berkata, “Kami pernah menunggu kehadiran Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam untuk shalat Isya’. Pada suatu malam beliau keluar telah lewat sepertiga malam, dan berkata, ‘Andaikan tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan shalat bersama mereka seperti waktu sekatang ini.’ Kemudian beliau memerintahkan muadzin untuk menegakkan shalat (iqamat).”

---

Waktu shalat Shubuh sebagaimana diterangkan dalam Shahih Bukhari, Aisyah radhiyallahu `anha berkata, “Kami dahulu para wanita kaum muslimin pernah shalat Shubuh berjama`ah bersama Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Mereka semua memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Ketika shalat telah selesai, meeka langsung lembali ke rumah dan tiak ada seorang pun yang mengenali mereka karena masih gelap.”

---

Dari Abu Abdillah yaitu Bilal bin Rabah r.a., juru adzan Rasulullah s.a.w. bahwasanya ia mendatangi Rasulullah s.a.w. untuk memberitahukannya dengan masuknya shalat Subuh. Kemudian Aisyah mempersibukkan Bilal dengan sesuatu urusan yang ditanyakan oleb Aisyah kepada Bilal itu, sehingga waktupun menjadi pagi sekali. Selanjutnya Bilal berdiri lalu memberitahukannya dengan masuknya waktu shalat dan beliau s.a.w. mengikuti pemberitahuannya itu. Rasulullah s.a.w. belum lagi keluar. Setelah beliau s.a.w. keluar, lalu beliau s.a.w. shalat dengan orang banyak. Bilal kemudian memberitahukan kepada beliau s.a.w. bahwa Aisyah mempersibukkan dirinya dengan sesuatu perkara yang ditanyakan padanya, sehingga waktunya menjadi pagi sekali dan Nabi s.a.w. terlambat keluarnya. Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya saya tadi melakukan shalat dua rakaat fajar-sebelum Subuh." Bilal berkata: "Ya Rasulullah, Tuan tadi sudah berpagi-pagi sekali." Beliau s.a.w. menjawab: "Andaikata saya berpagi-pagi lebih daripada pagi tadi, sesungguhnya saya akan melakukan dua rakaat dan saya perbaguskan serta saya perindahkan lagi." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud

---

Memelihara shalat subuh dan ashar

diriwayatkan dari abu bakar bi umarah bin ruaibah, dari ayahnya ia mengatakan: saya pernah mendengar rasulullah bersabda: tidak akan masuk neraka oarang yang melakukan salat sebelum matahari terbit(subuh) dan matahari tenggelam(ashar)" kemudian dia ditanya oleh seorang laki dari bashrah" kamu mendengar ini dari rasulullah saw? dia menjawab "ya" laki laki itu berkata " saya bersaksi bahwa saya telah mendengar dari rasulullah saw. dengan dua telinga saya dan dengan sepenuh hati saya"

---

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Tidak ada shalat sunnah sesudah shalat Shubuh hingga matahari benar-benar meninggi, dan tidak ada shalat sunnah sesudah shalat 'Ashar hingga matahari benar-benar tenggelam’," (HR Bukhari)

---

QS Al Isra : 78

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)

---

QS Al Baqarah : 238

Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk

---

QS Al AShr : 1-3

Demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Shalat Dzuhur

Abu Dzar al-Ghifari berkata, "Kami bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, lalu muadzin mau azan untuk shalat zhuhur. Kemudian Nabi bersabda, '(Tunggulah hingga) dingin.' ('Tunggulah hingga dingin.' Atau, beliau bersabda, 'Tunggulah, tunggulah!'. Kemudian muadzin itu mau azan lalu beliau bersabda, '(Tunggulah hingga) dingin.' (Kemudian muadzin hendak azan lagi, lalu beliau bersabda, 'Tunggulah hingga dingin.', sehingga kami melihat bayang-bayang tumpukan tanah atau pasir. Nabi bersabda, 'Sesungguhnya panas yang amat sangat terik itu dari pengapnya Jahannam. Apabila udara sangat panas, maka shalatlah pada waktu panas itu reda.'"

---

Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu `anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Waktu shalat Zhuhur adalah setelah tergelincirnya matahari sampai saat bayangan seseorang sama seperti tingginya selama belum masuk waktu Ashar. Waktu shalat Ashar selama matahari belum menguning, sedangkan waktu Maghrib selama awan merah di langit belum hilang. Adapun waktu shalat Isya’ hingga tengah malam yang pertengahan, dan waktu shalat Shubuh sejak terbitnya fajar hingga sebelum terbitnya matahari.”

---

Shalat Ashar

Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shalat ashar ketika matahari masih tinggi dan belum berubah warna dan panasnya. Maka, pergilah orang-orang yang pergi (di antara kami) ke tempat-tempat tinggi. Ia datang kepada mereka dan matahari masih tinggi (dari suatu riwayat: ke Quba. Dari jalan periwayatan lain: ke perkampungan bani Amr bin Auf). Lalu, ia sampai kepada mereka, sedangkan matahari masih tinggi. Sebagian (riwayat mu’allaq disebutkan jarak ) tempat yang tinggi dari Madinah adalah empat mil atau sekitar itu.”

---

Shalat Magrib

“Waktu shalat maghrib adalah bila matahari telah tenggelam selama belum jatuh/hilang syafaq.” (HR. Muslim)

Bersegera Mengerjakan Shalat Maghrib

Rafi’ ibnu Khadij z mengabarkan: “Kami shalat maghrib bersama Rasulullah n, lalu salah seorang dari kami berlalu (setelah mengerjakan shalat maghrib) dan ia masih bisa melihat tempat jatuhnya anak panahnya.” (HR. Al-Bukhari)

---

Shalat Isya

Menyebut Isya dan Atamah Serta Orang yang Berpendapat bahwa Isya Itu Luas Waktunya

Abu Hurairah berkata dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam., “Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah (shalat) isya’ dan fajar.” Beliau bersabda pula, “Andaikata mereka mengetahui betapa besar pahala (shalat-shalat) Atamah (isya) dan fajar, (maka mereka akan mendatanginya meskipun harus merangkak).”

---

Abu Abdullah berkata, “Yang terpilih (yakni yang terbaik) hendaklah disebut shalat isya, karena Allah Ta’ala berfirman, ‘Dan sesudah shalat isya’.'”
Disebutkan dari Abu Musa, “Kita semua bergiliran untuk shalat isya dengan Nabi, maka beliau sering melambatkan waktu mengerjakan shalat itu (yakni mengakhirkan dari awal waktunya).”

---

Ibnu Abbas dan Aisyah berkata, “Nabi mengakhirkan waktunya untuk mengerjakan shalat isya.” Sebagian sahabat berkata dari Aisyah, “Nabi mengkhirkan waktu dalam mengerjakan shalat Atamah.”Jabir berkata, “Nabi mengerjakan shalat isya.”Abu Barzah berkata, “Nabi sering mengakhirkan shalat isya.”
Anas berkata, “Nabi mengakhirkan shalat isya pada bagian waktu yang akhir.”
Ibnu Umar, Abu Ayyub, dan Ibnu Abbas berkata, “Nabi mengerjakan shalat maghrib dan isya.”

---

Dosa Orang yang (Sengaja) Mengabaikan Shalat Ashar

Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang tertinggal oleh shalat ashar seolah-olah ia dirampas (kehilangan) keluarganya dan hartanya.” Abu Abdillah berkata, “Makna kata Yatirakum a’maalakum’, ‘Watarturrajula’, apabila engkau membunuh buruannya atau merampas hartanya.”

---

Perbuatan baik itu menghapus dosa dosa

Qs Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

---

Akhirat sebagai prioritas namun jangan melupakan kebahagiaan duniawi

QS Al Qasas : 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenimatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

---

Dalil Mengqashar shalat

Qs An Nisa : 101

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqasar shalat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu.

---

Haram hukumnya mencari barang hilang di dalam masjid

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Barangsiapa mendengar seseorang mencari barangnya yang hilang di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya, 'Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu!' Karena masjid bukan dibangun untuk itu.

Diriwayatkan dari Buraidah r.a, bahwasanya seorang lelaki mencari barangnya yang hilang di dalam masjid, ia berkata, "Siapakah yang menemukan untaku yang berwarna merah?" Rasulullah saw. berkata, "Engkau tidak akan menemukannya! Sesungguhnya masjid dibangun untuk tujuan tersendiri (yakni untuk shalat dan dzikrullah)

---

Dalil tentang thalaq

Qs At Thalaq : 1

Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertaqwalah kepada Allah Rabbmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.

---

Jangan mengharamkan yang dihalalkan

Qs At Tahrim : 1

Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

4 (Empat) Kalimat Yang Istimewa

Dari Juwairiyyah Ummul-Mu’minîn r.a., ia berkata :

Sesungguhnya Nabi saw. keluar dari sisinya pada waktu pagi ketika beliau telah selesai shalat subuh dan ia (Juwairiyyah) – duduk – di tempat sujudnya. Kemudian beliau kembali setelah waktu dhuha, sedangkan ia (Juwairiyyah) masih duduk – di tempat nya –. Maka beliau berkata : “(Apakah) engkau terus-menerus dalam keadaan — seperti tadi – sewaktu aku tinggalkan”. Aku (Juwairiyyah) menjawab : “Benar”. Maka Nabi saw. berkata : “Sesungguhnya aku telah mengucapkan 4 (Empat) kalimat sesudah – meninggalkan – engkau tadi sebanyak 3x, seandainya ditimbang dengan – dzikir – yang engkau ucapkan sampai hari ini niscaya sama beratnya dengan nya (4(Empat) kalimat itu), yaitu; “Subhânallâhi ‘adada khalqihî, Subhânallâhi ridha nafsihî, Subhânallâhi zinata ‘arsyihî, Subhânallâhi midâda kalimâtihî
. (H.R. Muslim)

Terjemahannya :

“Maha Suci Engkau (sebanyak) hitungan makhluq-Nya. Maha Suci Engkau (sebanyak) Keridhaan diri-Nya. Maha Suci Engkau (seberat) timbangan ‘Ârsy-Nya. Maha Suci Engkau (sepanjang) tinta kalimat-Nya”.

---

Mengenai Keberatan Hutang

Dari ‘Alî bin Abi Thâlib r.a., sesungguhnya seorang budak mukatab (yaitu budak yang dimerdekakan dengan membayar tebusan secara angsuran) datang kepadanya. Lalu ia berkata : “Sesungguhnya aku merasa berat (membayar) angsuranku, maka dari itu tolonglah aku”. ‘Alî pun berkata :

“Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang telah diajarkan Rasûlullâh saw. kepadaku Seandainya kamu mempunyai tanggungan hutang semisal gunung, niscaya Allâh akan membayar hutang itu darimu. Ucapkanlah : “Allâhummak-finî bi halâlika ‘an harâmika wa aghninî bi fadhlika ‘amman siwâka”.
(H.R. Tirmidzi)

Terjemahannya :
“Ya Allâh, cukupkanlah aku dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu, dan kayakanlah aku dengan anugerah-Mu dari orang selain-Mu”.

Catatan:

Dzikir atau do’a ini tidak terbatas pada waktu sore atau subuh saja, akan lebih baik bila dibaca sesering mungkin di sembarang waktu terutama di dalam shalat, yaitu sesudah tahiyyat akhir sebelum salam.

1 komentar:

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut