27 Mei 2011

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 27 Mei 2011

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 27 Mei 2011
Pembicara : Ustadzah Lulung Umrulain
Tema : Kajian Fiqih

Disebutkan bahwa hari jum'at adalah lebih utama dari pada hari-hari yang lain sehingga disebut "Sayyidul Ayyam"(Tuan-nya hari) karena pada hari jum'at tersebut terdapat 5 hal besar yang harus diketahui oleh orang-orang mu'min, 5 hal tersebut adalah :

1. Diciptakannya Nabi Adam As oleh Allah Swt.

2. Diturunkannya Nabi Adam As ke Dunia karena melanggar memakan buat khuldi di Surga

3. Wafatnya Nabi Adam As

4. Terdapat waktu mustajabah untuk berdoa.

5. Awal kehancuran alam semesta (Kiamat)

---

QS Al Haqqah : 17

Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hri itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.

---

"Siapa yang membaca " Hauqolah (La haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiim) " setiap hari 100 x maka tidak akan terkena miskin" ( HR.Dailami ).

---

" Maukah kamu aku beritahu tentang kalimat yang menjadi simpanan syurga dan dapat memasukkan ke dalam syurga ?, yaitulah kalimat " Hauqolah ".( HR.Muslim ).

---

Setelah Allah menciptakan para malaikat pemikul Arasy, Allah berfirman kepada mereka : "Pikullah Arasy-Ku !!" Tetapi mereka tidak kuat untuk memikulnya. Lalu Allah menjadikan masing-masing malaikat tersebut memiliki kekuatan seperti kekuatan seluruh malaikat yang ada di semua langit tujuh. Lalu Allah pun berfirman kembali kepada mereka, "Pikullah Arasy-Ku !!". Namun apa daya, mereka, para malaikat pemikul Arasy tersebut masih belum mampu memikul Arasy. Lalu Allah kemudian menambah tenaga / kekuatan malaikat tersebut setara dengan gabungan kekuatan para malaikat yang ada di langit dan seluruh manusia yang ada di bumi. Kemudian Allah berfirman kembali, "Pikullah Arasy-Ku!!" Tetapi tetap mereka belum juga mampu untuk memikul Arasy. Akhirnya, Allah berfirman kepada mereka, "Katakanlah, Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah."

Setelah mereka mengucapkan kalimat Hauqolah tersebut, mereka menjadi mampu untuk mengangkat / memikul Arasy, namun kaki-kaki mereka menjadi terjerembab dan menancap sampai pada lapis bumi ketujuh dan terus melesat seperti kecepatan kekuatan angin, sehingga telapak kaki mereka tidak berpijak, mereka pun menjadi bergelantungan berpegangan terhadap Arasy. Karena terjadi hal seperti tersebut, mereka terus-menerus mengucapkan kalimat Hauqolah itu, dan tidak berani main-main dalam mengucapkannya, karena takut sewaktu-waktu mereka akan jatuh, sementara mereka sedang asyik memikul Arasy.

Dengan demikian para malaikat pemikul Arasy itu, memikulnya dan Arasy pun memikul / menarik mereka (saling tarik-menarik), sehingga masing-masing menanggung beban berat atas kekuasaan Allah SWT.

---

Tentang shalat tepat pada waktunya, dalam hadist diriwayatkan, dari Abu Dzar Rhadiallahu Anha, ia berkata, "Rasulullah saw bertanya kepada saya, bagaimana sikapmu jika dikuasai oleh para pemimpin yang selalu mengakhirkan shalat (atau menjalani shalat di luar waktunya)?" Abu Dzarr berkata, "Saya bertanya, "Lalu apa yang engkau perintahkan kepada saya?" Nabi saw bersabda, "Lakukanlah shalat pada waktunya. Jika kamu menemui waktu shalat bersama mereka maka shalatlah, karena yang demikian itu menjadi shalat sunnah bagimu."

---

Dari Abdullah bin Mas'ud Rhadiallahu Anha, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wa sallam, "Apakah perbuatan yang paling utama?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Dia berkata, "Saya bertanya lagi, kemudian apa?" Beliau menjawab, "Berbuat baik kepada kedua orang tua." Dia berkata, "Saya bertanya lagi, lalu apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Maka saya tidak menambah pertanyaan melainkan untuk melaksanakan dan menjaga hal tersebut.

---

Kenapa para sahabat Nabi disebut sebagai Radhi Allahu Anhu / Radhi Allahu Anha :

Qs Bayyinah : 8

Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya

---

Mengapa Rasulullah mendapat sebutan sallallahu alaihi wasallam ?

Qs Al Ahzab : 56

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

---

Dari Jabir bin Abdillah berkata Rasulullah Saw bersabda, Tidak ada langit walaupun setelapak kaki dan tidak sejengkal dan tidak setelapak tangan kecuali didalamnya ada malaikat yang selalu berdiri atau malaikat yang selalu bersujud atau malaikat yang rukuk maka jika sampai hari kiamat terjadi, semuanya berkata : Maha suci Engkau ya Allah, kami tidak menyembahmu dengan sebenar benar ibadah kecuali sungguh sungguh kamu tidak mempersekutukanMu dengan sesuatu

---

QS Ash Shaffat : 164 -166

Tiada seorangpun diantara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,

dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah).

Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).

---

Rasulullah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya

---

Dalil Isra Mi'raj

QS Al Isra : 1

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

---

Ta'lim adalah salah satu bentuk jihad

QS At Taubah : 41

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

---

Kemudahan dalam shalat

Bila saat sholat berbenturan dengan waktu makan, maka boleh mendahulukan makan sebab sholat dalam keadaan lapar sementara makanan sudah siap diatas meja hanya akan membuat pikiran tidak tenang dan konsentrasi sholat menjadi terganggu

Dari ‘Aisyah, bahwa Nabi Saw bersabda : ‘ Apabila akan didirikan sholat, sedangkan makan malam telah dihidangkan maka dahulukanlah makan malam itu’ - Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim

---

Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat, maka dia telah mendapatkan shalat“. (Hadits Muttafaq 'alaihi)

---

Dari Aisyah ra. berkata, Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami mendapat haid, lalu kami diperintahkan untuk mengqada` puasa dan tidak diperintah untuk mengqada` salat

---

Perbuatan baik itu menghapuskan dosa

QS Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat

---

Doa yang dipanjatkan sebelum kita berusia 40 tahun :

Qs Al Ahqaf : 15

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri

---

Orang yang berusia 0 - 40 tahun jauh dari agama maka Allah akan menjauhkan umurnya dari berkah

Orang yang berusia 0 - 40 tahun dekat dari agama maka Allah akan mendekatkan umurnya dari berkah

Orang yang berusia 40 - 50 tahun dekat dari agama maka Allah akan memudahkan hisabnya

Orang yang berusia 50 - 60 tahun dekat dari agama maka Allah dan makhluk langit akan mencintainya

Orang yang berusia 60 - 70 tahun dekat dari agama maka Allah hanya akan mencatat kebaikannya

Orang yang berusia 70 - 80 tahun dekat dari agama maka dia hanya akan mencintai Allah

Orang yang berusia 80 - 90 tahun dekat dari agama maka yang mendapatkan pahala adalah orang yang merawatnya jika orang tersebut merawat dengan penuh kesabaran

---

Sabar ketika sakit

Tetap Mendapatkan Pahala Dari Amal Kebaikan Yang Biasa Dilakukannya Diwaktu Sehat

Hal ini karena ia tidak bisa menjalankan amal kebaikan itu bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia dalarn keadaan sakit. nnisalnya kalau kita biasa ke masjid untuk shalat berjamaah, tentu kita mendapatkan pahala yang besar, setiap langkahnya diangkat baginya satu derajat dan dihapuskan satu kesalahannya kemudian malaikat akan terus mengucapkan shalawat (memintakan ampunan) kepadanya, selama dia masih berada di ruangan shalat tersebut , namun pada saat kita sakit tentu tidak bisa ke masjid tapi kita tetap mendapat pahalanya. Rasulullah Saw bersabda:

“Apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian (safar), maka Allah mancatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian atau sehat.” (HR. Bukhari).

Di dalam hadist lain, Rasulullah Saw bersabda yang menguatkan hadits di atas:

“Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hamba-Ku pahala seperti yang biasa ialakukan ketika sehat.” (HR. Abu Hanifah).

---

Mari mengingat Allah di setiap kesempatan

QS Al Baqarah : 191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

---

Adab Berta'ziah

Disunatkan menghibur keluarga yang berduka dan memberikan makanan untuk mereka. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja`far, karena mereka sedang ditimpa sesuatu yang membuat mereka sibuk・ (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani)

---

Membayar Fidyah

Didalam “Fiqih al Madzahib al Arba’ah” :

Para ulama Maliki mengatakan bahwa orang yang sedang hamil dan menyusui apabila dengan dengan berpuasa dia mengkhawatiri dirinya akan sakit atau bertambah sakitnya—baik dia kahwatir terhadap dirinya atau anaknya atau dirinya saja atau anaknya saja—maka dibolehkan baginya untuk berbuka dan hendaklah dia mengqadhanya dan tidak wajib bagi seorang wanita yang hamil untuk mengeluarkan fidyah berbeda dengan seorang yang sedang menyusui maka wajib baginya fidyah. Adapun apabila keduanya khawatir dengan puasanya akan mencelakakan dirinya atau anaknya maka wajib baginya untuk berbuka.

Para ulama Hanafi mengatakan bahwa apabila seorang yang hamil atau menyusui khawatir puasanya akan membawa calaka maka dibolehkan bagi keduanya untuk berbuka baik dirinya khawatir terhadap diri dan anaknya atau terhadap dirinya saja atau anaknya saja dan diwajibkan baginya qadha ketika dirinya memiliki kesanggupan tanpa ada kewajiban fidyah.

Para ulama Hambali mengatakan bahwa dibolehkan bagi seorang yang hamil dan menyusui untuk berbuka apabila mereka berdua khawatir puasanya dapat mencelakakan diri dan anaknya atau terhadap dirinya saja maka diwajibkan bagi keduanya dalam kedua keadaan tersebut untuk mengqadha tanpa perlu membayar fidyah. Adapun apabila keduanya khawatir terhadap anaknya saja maka wajib baginya untuk mengqadha dan membayar fidyah.

Para ulama Syafi’i mengatakan bahwa seorang yang hamil dan menyusui apabila khawatir dengan puasanya akan membawa celaka dan dia dalam keadaan tidak menyanggupinya baik kekhawatiran terhadap diri dan anaknya sekaligus atau terhadap dirinya saja atau terhadap anaknya maka wajib baginya untuk berbuka dan mengqadha dalam tiga keadaan itu dan diwajibkan baginya membayar fidyah dan qadha dalam keadaan terakhir, yaitu apabila dia khawatir terhadap anaknya saja. (Fatawa Al Azhar juz IX hal 291)

Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan bahwa dibolehkan bagi seorang yang sedang hamil untuk berbuka pada bulan Ramadhan apabila dia khawatir terhadap janinnya akan meninggal…boleh baginya tidak berpuasa.. bahkan apabila kekahwatiran itu menguat atau hal itu telah ditetapkan oleh seorang dokter muslim yang bisa dipercaya dalam kedokteran dan keagamaannya maka wajib baginya untuk tidak berpuasa sehingga tidak menyebabkan kematian bayinya. Allah swt berfirman :

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu.” (QS. Al An’am : 151) (QS. Al Isra : 31) Ia adalah jiwa yang harus dihormati sehingga tidak boleh bagi seorang laki-laki maupun [erempuan untuk menyakitinya dan melakukan suatu perbuatan yang bisa mengakibatkan kematiannya.

Dan Allah swt tidaklah menyusahkan para hamba-Nya selama-lamanya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas juga bahwa seorang yang hamil dan menyusui juga termasuk dalam firman-Nya :

Artinya : “Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” (QS. Al Baqoroh : 184)

Adapun apabila seorang yang hamil atau menyusui mengkhawatirkan janin atau anaknya, maka para ulama telah berbeda pendapat setelah mereka membolehkan kepadanya untuk tidak berpuasa menurut ijma, apakah wajib baginya qadha atau memberi makan setiap harinya satu orang miskin atau keduanya yaitu qadha dan memberi makan sekaligus, mereka berbeda pendapat dalam hal itu.

Adapun Syeikh Yusuf al Qaradhawi berpendapat bahwa memberikan makan (fidyah) saja tanpa qadha dibolehkan bagi seorang wanita yang sedang hamil dan menyusui ketika memang dirinya tidak memiliki kesempatan untuk melakukan qadha, yaitu yang dalam setahun dia hamil dan dalam setahun dia menyusui dan pada tahun berikutnya dia hamil lagi... begitu seterusnya... dirinya selalu hamil dan menyusui dikarenakan dia tidak memiliki kesempatan untuk melakukan qadha. Apabila kita bebankan kepadanya untuk mengqadha hari-hari yang ditinggalkannya saat hamil atau menyusui berarti diwajibkan baginya untuk berpuasa selama beberapa tahun secara terus menerus setelah itu, dan ini adalah sebuah kesulitan dan Allah tidak menginginkan kesulitan terhadap hamba-hamba-Nya

---

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/membayar-fidyah-puasa.htm

1 komentar:

  1. materinya sangat bermanfaat... terimakasih..
    kunjungi juga http://eldaellaso.blogspot.com/

    BalasHapus

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut