07 Oktober 2011

Pengajian Khoirotunnisa Tanggal 6 Oktober 2011

Event : Pengajian Khoirotunnisa
Tanggal : 6 Oktober 2011
Pembicara : Ustadzah Astri Ivo
Tema: Makna Haji

Pembacaan Ayat Suci Al Quran :

QS Al Baqarah : 125

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: Bersihkanlah rumah-ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku, dan yang sujud.

---

Qs Al Baqarah : 158

Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai di antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.

---

Qs Ali Imran : 96-97

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

---

Seorang ibu harus smart karena Ibu Madrasah Pertama Bagi Anak

---

Ibadah haji memiliki makna bagaimana pelaksananya menghancurkan setam yang ada di dalam dirinya sendiri

---

Arti haji

Kata haji berasal dari kata 'hajja-yahijju-hijjun' (kata benda) atau 'hajja-yahujju-hajjun' (kata sifat). Kedua kata ini dapat diartikan 'melakukan perjalanan jauh

Namun demikian, bentuk kedua kata di atas (hajja-yahujju) juga bisa menghasilkan bentuk kata lain, yaitu 'hujjatun' (hajja-yahujju-hujjatun) yang berarti 'alasan, dasar, tanda, dalil, argumen, dll.

Apa hubungan keduanya?

Ternyata bahwa pelaksanaan ibadah haji merupakan representasi atau tanda yang jelas akan 'komitmen' seseorang untuk menjadi lebih sempurna dalam berislam. Panggilan haji adalah panggilan nurani untuk melakukan perintah Alah sebagai wujud kematangan iman. Itulah sebabnya, maka hampir seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah haji terkait dengan Nabi kita Ibrahim AS karena beliau merupakan representasi kesempurnaan iman. Allah SWT menyebutkan: 'wa Ibraahiimu alladzi waffa' (Dan Ibrahim yg telah menyempurkana Islam).

http://www.imaam.org/content/haji-dan-kematangan-iman-oleh-m-syamsi-ali

---

Haji juga mengajarkan kita untuk menjauhi sifat sombong, karena sifat sombong itu perbuatan iblis

Qs Al Hijr : 28-31

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk kamu kepadanya dengan bersujud.

Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.

---

Haji mengajarkan kita untuk berlaku ihsan

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.

(Riwayat Muslim)

http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-2-iman-islam-dan-ihsan/

---

Sebelum melaksanakan ibadah haji, persiapkan bekal yang cukup, apa saja itu ? diantaranya adalah taqwa

Qs Al Baqarah : 197

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal

---

Persiapkan bekal maupun ONH dengan harta yang halal

---

Usahakan sebelum melaksanakan haji untuk membuat wasiat dan melunasi hutang

Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menshalatkan laki-laki yang memiliki hutang. Lalu didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau bersabda: “Apakah dia punya hutang?” Mereka menjawab: “Ya, dua dinar.” Beliau bersabda: “Shalatlah untuk sahabat kalian.” (HR. Abu Daud)

---

Sebelum melaksanakan ibadah haji, persiapkan bekal yang cukup, apa saja itu ? Persiapkan DUIT (Doa Usaha Ikhlas Tawakkal)

Apakah fungsi tawakkal ? Allah akan mencukupkan keperluan kita

QS At Thalaq : 3

Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

---

Haji juga memiliki makna bagaimana kita mendapat gambaran manusia yang dibangkitkan di padang mahsyar, jadi kita mempersiapkan kematian. Jika kita menghayati dalam bagaimana proses perjalanan hidup dan mati yang dialurkan oleh Al-Qur’an, maka seyogyanya sebagai manusia kita jangan pernah takut mati, tetapi jangan mencari mati dan melupakan kematian. Karena mati adalah gerbang menuju pertemuan dengan Allah SWT. Kematian bukanlah cerita dalam akhir hidup. Tetapi mati adalah awal cerita sebenarnya

http://cordova-travel.com/blog/tag/mati/

---

Haji Mabrur adalah dambaan dan cita-cita setiap muslim yang melaksanakan haji. Setiap jamaah tentu mendambakan haji mabrur , karena balasan istimewa hidup di Syurga.

Persoalannya, apa hakikat haji mabrur dan apa indikator-indikatornya? Kata mabrur, seperti diterangkan Ibn Mandhur dalam Lisan al-Arab, mengandung dua makna. Pertama, mabrur berarti baik, suci, dan bersih. Jadi, haji mabrur adalah yang tak terdapat di dalamnya noda dan dosa -- untuk jual beli berarti tak mengandung dusta dan penipuan. Kedua, mabrur berarti maqbul, artinya mendapat ridla Allah SWT. Ketiga, Mabrur diambil dari kata al birru (kebaikan). Dalam sebuah ayat Allah swt berfirman: “lantanalul birra hatta tunfiquu mimma tuhibbun. Kamu tidak akan mendapatkan kebajikan sehingga kamu menginfakkan sebagian apa yang kamu cintai”. QS.3:92. Ketika digandeng dengan kata haji maka ia menjadi sifat yang mengandung arti bahwa haji tersebut diikuti dengan kebajikan.

http://www.amany.org/artikel/beranda-kajian/60-apa-makna-mabrur-.html

---

Jadikan haji sebagai salah satu jalan untuk taqorrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah)

---

Multazam merupakan dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang dipergunakan oleh jama'ah Haji dan Umroh untuk berdoa/ bermunajat kepada Allah SWT setelah selesai melakukan Tawaf. Rasulullah SAW bersabda, "Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah, yang disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa di tempat ini tanpa terkabul permintaannya"

http://sigalayan-multazam.blogspot.com/2009/09/wukuf-tamsil-penghisapan-manusia.html

---

Rukun Haji

1. Ihram : Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat

---

Perhatikan hal hal yang dapat membatalkan ihram :

1. memotong rambut

2. memotong kuku

diwajibkan membayar denda apabila memotong tiga helai rambut atau kuku. Dan bila memotong satu helai, maka diwajibkan membayar satu mud makanan, sama dengan 1/4 sha''. Para ulama sepakat (ijma'') bahwasanya orang yang berihram dilarang untuk mengambil rambutnya, kecuali ada udzur

3. memakai pakaian yang berjahit, kecuali apabila ia tidak mendapatkan kain, lalu ia memakai celana pendek, atau ia tidak mendapatkan sepasang sandal, maka kemudian ia mengenakan khuffain (sepatu boat), maka tidak ada kewajiban fidyah untuknya.

Ibnu Al-Mundzir berkata, "Para ulama sepakat bahwasanya orang yang berihram dilarang untuk memakai pakaian kemeja, celana, sepatu boat dan tutup kepala. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar bahwasanya seorang pria bertanya kepada Rasulullah Saw., "Pakaian apa yang sebaiknya dikenakan seorang pria yang berihram?" Rasulullah menjawab, "Janganlah kalian mengenakan kemeja, surban, celana, topi, dan sepatu boat, kecuali seseorang yang tidak mendapatkan sepasang sandal, ia boleh memakainya, dan tingginya harus di bawah kedua mata kaki. Dan janganlah kalian memakai pakaian yang telah terolesi minyak za''faran dan wars." (HR. Bukhari dan Muslim).

4. menutup kepala; dan kedua telinga termasuk ke dalam kepala.

Dalam hal ini, sama sekali kami tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat di antara para ulama. Ibnu Al-Mundzir mengatakan, "Para ulama sepakat bahwasanya orang yang berihram dilarang menutup kepalanya. Dasarnya adalah hadits Nabi Saw. mengenai larangan memakai surban dan topi. Begitu pula sabda beliau tentang seorang pria yang diciderai oleh hewan tunggangannya, "Janganlah kalian menutupi kepalanya, karena besok ia akan dibangkitkan pada hari kiamat sambil bertalbiyah." (HR. Bukhari, nomor 175). Alasan larangan menutupi kepala adalah selama ia berada dalam ihram. Maka bisa diketahui bahwasanya orang yang berihram dilarang untuk melakukan hal yang demikian.

5. menaburkan wangi-wangian ke tubuh atau pakaian.
Makanya tanpa harus diajari lagi, orang Arab yang kemudian masuk Islam pun sudah tahu posisi mereka terhadap hajar aswab. Mereka tidak menyembahnya. Bahkan Umar bin Al-Khattab kita kenal dengan ungkapannya yang abadi:

"Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan, dan tidak pula dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullaah s.a.w. menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu." (H.R. Bukhari).

Rasulullah SAW mencium hajar aswad karena batu itu mulia dan berasal dari surga. TApi bukan karena kita diajarkan untuk menyembah batu itu.

Dari Ibn Abbas bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak melambaikan tangan (menyalami) kecuali kepada Hajar Aswad dan Rukun Yamani.
Para ulama sepakat bahwasanya orang yang ihram dilarang memakai wangi-wangian. Nabi Saw. bersabda mengenai orang yang ihram dan diciderai oleh hewan tunggangannya, "Janganlah kalian mengolesinya…" (HR. Bukhari dan Muslim).

http://matadunia.com/m/?m=rubrik&s=kajian&id=1289415600

---

2. Wukuf di Arafah : Berdiam diri dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah

---

Wukuf

Secara bahasa Wukuf artinya Berhenti, berdiam diri atau jeda. Wukuf di Padang Arafah merupakan salah satu Rukun terpenting dari rangkaian ibadah haji. Semua jamaah haji diwajibkan berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah atau Hari Raya Idhul Adha.

Wukuf merupakan ibadah unik. Keunikannya adalah tidak disyaratkan mesti suci dari hadas bagi semua Muslim yang melakukannya, baik laki-laki maupun perempuan.

Wukuf adalah ibaah puncak dari keseluruhan ritual haji. Sangat vitalnya Wkuf dalam ibadah haji menunjukkan betapa wukuf memiliki makna substansial penuh pelajaran.

Kehadiran jamaah haji di Padang arafah yang tidak bersyarat terhindar dari hadas mempunyai makna semua manusia dari segala golongan nantinya akan berkumpul di Padang Mahsyar saat hari perhitungan (hisab).

---

3. Tawaf Ifadah : Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah pada tgl 10 Zulhijah

---

Tawaf adalah suatu ritual mengelilingi Ka'bah (bangunan suci di Mekkah) sebanyak tujuh kali sebagai bagian pelaksanaan ibadah haji atau umrah.

---

4. Sa'i : Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan setelah Tawaf Ifadah

5. Tahallul : Bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i

6. Tertib : Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal

---

Wajib Haji

1. Niat Ihram : Dilakukan setelah berpakaian Ihram

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tgl 9 Zulhijah : Dalam perjalanan dari Arafah ke Mina

3. Melempar jumroh Aqabah : Pada tanggal 10 Zulhijah

4. Mabit di Mina : Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)

5. Melempar jumrah Ula, Wustha dan Aqabah : Pada hari Tasyrik (11-13 Zulhijah)

6. Tawaf Wada : Melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Makkah

7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat Ihram

http://www.hajiumroh.com/content.php?id_menu=110&id_submenu=30

---

Mencium hajar aswad

Umar bin Al-Khattab kita kenal dengan ungkapannya yang abadi : "Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan, dan tidak pula dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullaah s.a.w. menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu." (H.R. Bukhari).

Rasulullah SAW mencium hajar aswad karena batu itu mulia dan berasal dari surga. TApi bukan karena kita diajarkan untuk menyembah batu itu.

Dari Ibn Abbas bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak melambaikan tangan (menyalami) kecuali kepada Hajar Aswad dan Rukun Yamani.

---

Jangan lupa kerika melaksanakan ibadah haji, saling tolong menolonglah dengan orang lain

"Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya"
(Riwayat Muslim)

---

Ibadah haji itu salah satu bentuk perwujudan ketaqwaan kita kepada Allah, namun banyak hal yang menjadi unsur ketaqwaan antara lain :

1. Rukun Iman

2. sedekah kepada saudara, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta minta

3. Memerdekakan hamba sahaya

4. Rukun Islam (Shalat, zakat)

5. menepati janji (amanah)

6. sabar

QS Al Baqarah : 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.

---

Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan, sedangkan orang yang mendidik dinamakan Murobi.

---

Arti dari kata Tazkiyah sangat penting di dalam ajaran Islam, akar kata nya adalah zakka, yuzakki, zakat dan tazkiyah. Tazkiyah adalah pemurnian, pembersihan. Pembersihan dari segala sesuatu yang menimbulkan kotor, tidak bersih (najasah). Banyak faktor yang menyebabkan kekotoran pikiran, perasaan, harta dan fisik kita, dan berbagai cara untuk membersihkan dan memurnikannya.

Tazkiyah dimaksudkan sebagai cara untuk memperbaiki seseorang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi di dalam hal sikap, sifat, kepribadian dan karakter. Semakin sering seseorang melakukan tazkiyah pada karakter kepribadiannya, semakin Allah membawanya ketingkat keimanan yang lebih tinggi. Dalam hal yang sama juga tazkiyah terhadap harta dan kekayaan. Semakin banyak kita mengeluarkan zakat dari harta yang dimiliki, semakin kita memperkaya dunia dan kehidupan akhirat.

http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/message/298

---

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat"

http://almanhaj.or.id/content/2659/slash/0

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut