17 November 2011

Liqo Tanggal 16 Nov 2011

Event : Liqo
Tanggal : 16 Nov 2011
Pembicara : Ustadzah Nok Waliyah
Tema: Shiddiq

Orang yang membawa kebenaran ialah Muhammad dan yang membenarkan ialah Abu Bakar Ash Shiddiq

Menurut Ibnu Abbas dikatakan beruntung jika memiliki sifat

1. shiddiq

2. Malu

3. Akhlaq yang baik

4. syukur

---

Dzikir setelah shalat yang dianjurkan sesuai hadist Rasulullah saw berkata kepada Muadz bin Jabal “Aku berwasiat kepadamu wahai Muadz janganlah Engkau benar-benar meninggalkan tiap kali selesai salat membaca ‘Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika’ artinya Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu

---

Dari Muhammad bin al-Kanani, ia berkata,"Kami mendapati agama Allah dibangun diatas tiga landasan:

1. Diatas kebenaran

2. shidiq

3. keadilan.

---

Yakni kebenaran menjadi kewajiban anggota badan, keadilan menjadi kewajiban hati sedangkan shidiq menjadi kewajiban akal. Abu Sulaiman berkata : "Jadikanlah shidiq sebagai kendaraanmu, kebenaran sebagai pedangmu, dan Allah sebagai puncak pencarianmu."

Qs Al Ahzab : 8

agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka 1204 dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih

---

Ini merupakan perkara yang berada dalam bahaya.

Shidiq dan tingkatannya :

1. Shidiq lisan.

Menyangkut hal yang mengandung pemberitaan dan memberitahukannya, termasuk ke dalamnya menepati janji atau tidak menepatinya.Adalah kewajiban setiap hamba untuk menjaga ucapan-ucapannya agar tidak berbicara kecuali kejujuran.


2. Shidiq dalam niat dan kemauan.

Ini kembali kepada keikhlasan yaitu tidak ada pendorong dalam gerakdan diamnya kecuali Allah ta'ala.

3. Shidiq dalam 'azam (tekad).

Seseorang kadang mendahulukan tekad dari amal perbuatan lalu berkata : jika dan jika. Tekad ini kadang mendapat dukungan dari dalam dirinya sehingga menjadi tekad yang benar dan terkadang didalam tekadnya itu terdapat semacam kecenderungan, keraguan dan kelemahan yang bertentangan dengan kebenaran tekadnya.


4. Shidiq dalam menepati tekad.

Kadang-kadang jiwa sangat dermawan dengan tekad seketika, karena untuk berjanji dan bertekad memang tidak ada kesulian dan beban. Tetapi jika telah sampai pada realitas yang sebenarnya dan syahwatpun bergejolak maka tekad itupun memudar dan syahwatpun mendominasi sehingga ia tidak mampu menepati tekadnya. Ini bertentangan dengan sikap shidiq yang seharusnya dipenuhinya.Tkad itu sebagai janji da, pemungkirannya sebagai kedustaan, dan pemenuhannya sebagai shidiq. Shidiq ini lebih berat, karena manusia kadang dermawan dengan tekad kemudian tidak memenuhinya karena terasa berat baginya, disamping karena gejolak syahwat pada saat dituntut pembuktian.


5. Shidiq dalam amal perbuatan.

Yaitu bersungguh-sungguh hingga berbagai amal lahiriahnya tidak menunjukan kepada batinnya yang tidak sesuai dengannya. Bukan dengan meninggalkan amal perbuatan tetapi dengan mendorong batin untuk membenarkan lahiriah.Bisa jadi orang yang nampak khusu' dalam syalatnya ia bermaksud untuk memamerkan kepada orang lain tetapi hatinya lalai dari shalat itu sendiri. Siapa saja yang melihatnya pasti mengira sedang berdiri dihadapan Allah padahal batinnya berada di pasar. Shidiq ini tingkatan yang paling tinggi, Shidiq dalam berbagai macam agama. Seperti shidiq dalam khauf, raja', ta'zhim, zuhud, ridha, tawakal, cinta dan lain sebagainya..Orang yang shadiq ( jujur ) adalah orang yang mendapatkan hakikat ini. Jika hakikat perkara tersebut telah tercapai maka orang yang mencapainya itu disebut shidiq dalam masalah tersebut.

QS Al Hujurat : 16

Katakanlah (kepada mereka): "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui seagala sesuatu"

---

QS Al Baqarah : 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa

http://rennyedward.blogspot.com/2011/08/shidiq.html#more

---

Para Fuqoha dan ‘Ulama bersepakat, ada tiga hal jika benar maka akan selamat, dimana satu sama lain saling terkait:

1. Ber-Islam yang terbebas dari Bid’ah dan Hawa nafsu.
2. Benar terhadap Allah dalam berbagai amalan
3. Memakan makanan yang baik-baik.

(Dinukil dari ‘Ihyaa’u ‘Uluumiddiini karya Imam Al Ghozaly)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut