24 November 2011

Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M Lt. 5 Tanggal 23 Nov 2011

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M Lt. 5
Tanggal : 23 Nov 2011
Pembicara : Ustadzah Wirianingsih
Tema: Menghidupkan hati dengan Al Quran

Keutamaan menuntut ilmu dan berdzikir

Majelis dzikir yang dicintai oleh Alloh adalah majelis-majelis ilmu, bersama-sama mempelajari al-Quran dan as-Sunnah dan mencari pemahaman tentang hal itu

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id r.a, keduannya berkata: Rasulullah saw bersabda “Tidah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah SWT melainkan para Malaikat mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka, serta ketenangan turun atas mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di tengah-tengah siapapun di sisi-Nya” (HR. Muslim)

Rasulullah saw bersabda,”… Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk mendapatkan ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga..” Hadits juga diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Hurairoh dan dia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.

---

Al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin pernah berkata: “Hati adalah raja bagi sekalian manusia. Sebagai raja, hati mempunyai bala tenteranya sendiri yang berupaya menuruti kehendak hati. Tentera ini dinamakan tentera zahir dan tentera batin. Tentera zahir adalah anggota badan, manakala tentera batin pula ialah hawa nafsu, amarah, ilmu dan kebijaksanaan.

---

Hati (Qolbun)

Nabi bersabda “Ketahuilah bahwa didalam tubuh manusia itu terdapat segumpal daging. Apabila baik daging itu, maka seluruh tubuh menjadi baik. Dan apabila rusak daging itu, maka akan rusak seluruh tubuh. Sesungguhnya daging dimaksud adalah hati.” Maka wajib untuk memperhatikannya dan semaksimal mungkin untuk memperbaiki dan menguatkannya. Hati mudah berubah-ubah dan banyak mengalami gangguan, hingga Nabi SAW bersabda, “Sesunggunya hati itu lebih cepat pergolakannya dari pada buih air.” Karenanya Nabi SAW memperbanyak berdoa, “Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agamaMu.”

---

Doa agar diberi keteguhan hati di dalam agama dan ketaatan

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alad dinika wa 'ala tho'atik

---

hati manusia itu terbagi 3 bagian yang saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya.

1. Qolbun Mayyit (hati yang mati)

adalah kebalikan dari hati yang sehat, hati yang mati tidak pernah mengenal TUhannya, tidak mencintai atau ridho kepadaNya dan ia berdiri berdampingan dengan shaywatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya

2. Qolbun Mariidh (hati yang berpenyakit)

adalah hati yang sebenarnya memiliki kehidupan namun didalamnya tersimpan benih benih penyakit berupa kejahilan. macam penyakit hati: Keluh kesah, putus asa, kufur nikmat, iri, sombong, dan ujub

3. Qolbun Saliim/shahih (hati yang lurus dan bersih)

hati yang sehat dan bersih (hati yang sehat) dari setiap nafsu yang menentang perintah Allah dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaanNya

---

Kewajiban kita adalah saling mengingatkan agar hati tidak mati

QS Al Ashr : 3

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Mari berlomba lomba di dalam kebaikan

Qs Al Baqarah : 148

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

---

macam syahwat yaitu syahwat perut dan syahwat kemaluan

---

Macam macam hidayah :

1. Hidayah Wijdan

2. Hidayah Hawas wal Masya'ir

3. Hidayah 'Aqli

4. Hidayah Ad-Din (terbahagi kepada Hidayah Dilalah dan Hidayah Taufiq)

QS Al Baqarah : 2

Kitab 11 (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa

---

Bagaimana mensehatkan hati ?

Tilawah al Quran

Memerlukan penguasaan yang baik tentang hukum hukum tajwid dan komitmen harian dengan wirid al Quran

Al Quran dapat berfungsi baik apabila dalam tilawahnya disertai adab adab dalam tafakkur, khusyu' dan tadabbur

---

Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab di hari akhir

---

Urusan dunia itu penting namun urusan akhirat lebih penting

---

Mempelajari al Quran itu mudah

Qs Al Qamar : 17

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

---

10 amalan dalam tilawah

Imam al Ghazaly menjelaskan, ada sepuluh amalan dalam tilawah Al Qur’an, yaitu :

1. memahami keagungan dan ketinggian Allah SWT

2. mengagungkan Allah SWT

Qs Al Waqiah : 79

tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.

---

3. kehadiran hati dan meninggalkan bisikan jiwa

4. Tadabbur. Dalam membaca Al Qur’an disunahkan dengan tartil, karena di dalam tartil, secara zhahir memungkinkan tadabbur dengan batin

Tidak ada kebaikan pada ibadah tanpa pemahaman di dalamnya dan tidak ada kebaikan pada bacaan tanpa tadabbur di dalamnya (Ali Ra)

5. Tafahum. Yaitu mencari kejelasan dari setiap ayat secara tepat

6. Meninggalkan hal-hal yang dapat menghalangi manusia untuk dapat memahami makna-makna Al Qur’an

a. hanya tertuju pada huruf hurufnya

b. taqlid pada mahzab yang didengarnya

c. terus menerus dalam dosa / sikap sombong

d. menyakini bahwa tidak ada makna lain bagi kalimat Al Quran

---

7. Takhshish. Yaitu menyadari bahwa diri kita merupakan sasaran yang dituju oleh setiap ayat (nash) yang ada di dalam Al Qur’an.

Qs Al Baqarah : 231

... Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah ni'mat Allah kepadamu yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu

---

Qs Al Anbiya : 10

Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?

---

Qs An Nahl : 44

keterangan-keterangan (mu'jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,

---

QS Ali Imran : 138

(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

8. Ta’atstsur (mengimbas ke dalam hati)

QS Thaha : 82

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.

---

9. Taraqqi. Yaitu meningkatkan penghayatan sampai ke tingkat mendengarkan kalam dari Allah, bukan dari dirinya

10. Tabarriy, yakni melepaskan diri dari daya dan kekuatannya, dan memandang kepada dirinya dengan pandangan ridha dan tazkiyah.

QS Ibrahim : 34

Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni'mat Allah).

---

Tiga tingkatan membaca al quran menurut al ghazali

1. seorang hamba berusaha membaca al quran seakan akan ia berada di hadapan Allah : Ini yang paling rendah

2. Menyaksikan dengan hatinya seakan Allah melihatnya, berdialog dengan kasih sayangNya dan memberikan nikmat dan kebaikanNya sehingga ia malu dan memuliakan Allah : tingkatan ashabul yamin

3. Melihat kalam Allah dan dalam kalimat sifat serta tidak melihat kepada dirinya juga tidak kepada bacaannya dan tidak kepada nikmat yang diberikan kepadanya, seluruh pikiran tercurahkan kepada Mutakalim Allah. INi adalah tingkatan tertinggi, para muqorrobin

---

Berada dimakakah kita ?

Wallahu a'lam bishshowwab

Semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan bimbingan kita ke jalan yang lurus

---

Mari mencintai Allah dengan mengikuti tuntunan Rasulullah

Aneh bila orang Islam sibuk mencari cermin dari luar al-Qur'an untuk menata hidup dan tingkah lakunya. Apalagi jika lebih percaya konsep hidup bahagia dengan pola hidup dari orang-orang Barat. Padahal kan dungan al-Qur'an sangat kaya mengatur pola hidup untuk bahagia dunia dan akhirat. Rasulullah saw dan generasi pertama Islam yang hidup dalam puncak keindahan dan kebahagiaan hidup karena mereka berjalan dengan al-Qur'an, adalah bukti nyata dahsyatnya kandungan al-Quran.Rasul dan para sahabat berjalan dengan al-Qur'an. Dalam setiap gerak dan posisi hidupnya adalah al-Qur'an berjalan. Al-Qur'an berjalan, lebih dari sekedar bacaan dan hapalan, tapi dijadikan tempat bertanya sekaligus sebagai ejaan, juga pedoman hidup. Mereka hidup sesuai al-Qur'an. Mereka makan, minum, tidur, bekerja, berteman, berniaga, dan dalam susah dan senang sesuai dengan al-Qur'an. Benar, mereka menjadi al-Qur'an berjalan di bumi.Tepatlah ketika 'Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw. Dia menjawab, "Apakah kamu tidak membaca al-Qur'an?" Sahabat yang bertanya menjawab, "Ya, aku membaca al-Qur'an". 'Aisyah berkata: "Akhlak Rasul adalah al-Qur'an." Dalam riwayat lain dia menjawab, "Akhlaknya adalah al-Qur'an. Beliau ridha jika al-Qur'an ridha dan marah jika al-Qur'an marah."Buku ini memberikan gambaran luas dan aplikatif bagaimana Anda dapat menjalani hidup sesuai al-Qur'an. Dengan harapan, Anda dapat merasakan kenikmatan dan keindahan hidup seperti Rasulullah dan sahabatnya, ketika mereka menjadi al-Qur'an berjalan di muka bumi ini. Saatnya Anda membumikan ajakan sebuah atsar, Jadilah kamu al-Qur'an yang berjalan di antara manusia.

QS Ali Imran : 31

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut