26 Mei 2012

Pengajian Hijabersmom Bulan Mei di kediaman Hannie Hananto Tema : Ibu sebagai tarbiyah imaniyah (pendidikan keimanan) bagi anak anak Tanggal : 26 Mei

Event : Pengajian Hijabersmom Bulan Mei di kediaman Hannie Hananto
Tema : Ibu sebagai tarbiyah imaniyah (pendidikan keimanan) bagi anak anak
Tanggal : 26 Mei 2012
Pembicara : Ustadzah Astrie Ivo

Doa ketika mencapai usia 40 tahun :

QS Al Ahqaf : 15

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

---

Segala ibadah dan amal yang kita lakukan karena persiapan menyambut maut yang bisa datang kapan saja

Qs Al Anbiya : 35

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

---

Tujuan Allah menciptakan jin dan manusia

Qs Adz Dzariyat : 56

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku

---

Agama sebagai tuntunan kehidupan

Qs Al Baqarah : 285

Kami dengar dan kami segera ta'at, ampuni kami ya Allah, kepadaMulah tempat kembali kami

---

Ibu sebagai qudwah hasanah (contoh yang baik)

---

Lady gaga dilarang bukan karena personalnya tetapi karena dia sudah menganggap dirinya sebagai pengikut ajaran setan

Qs Al Baqarah : 168

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.

---

Ayat Allah itu dibagi menjadi dua yaitu ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat-ayat qauliyah adalah ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah di dalam Al Qur’an. Sedangkan ayat kauniyah adalah ayat atau tanda yang wujud di sekeliling yang diciptakan oleh Allah. Ayat-ayat ini adalah dalam bentuk benda, kejadian, peristiwa dan sebagainya yang ada di dalam alam ini.

---

Islam bukan dogma, tapi way out

---

Visi misi dalam sebuah keluarga

Qs At Tahrim : 6

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

---

Mengapa kita harus menjaga amanah (anak) dari Allah

Qs Al Anfal : 28

Dan ketahuilah, bahwa harta dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar

---

Dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.

---

QS Al A'raf : 177-178

Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.

---

Mutiah, Wanita Pertama Penghuni Surga

Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW. Siapakah wanita pertama yang memasuki syurga setelah para ” ummahatul mukminin ” setelah para istri – istri Nabi Saw. Rasulullah bersabda : Dialah Mutiah, Berhari – hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal, Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya Fatimah mengetahui keberadaan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah. dengan mengucapkan salam. Assalaamu’alaikum ya ahlil bait. Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita. Wa ‘alaikassalaam. Man anti. Siapakah diluar ? lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab Saya Fatimah putri Muhammad Saw. Alhamdulillah. hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta. Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya. dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki – lakinya yang masih kecil ( dalam riwayat masih berumur 5 tahun ) maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali maka terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu

Ada apa gerangan wahai Mutiah.kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu. apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahmi kepadamu ? Mutiah dari balik pintu dalam rumahnya menjawab. Wahai putri Nabi bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki – lakimu Hasan yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki – laki kerumahnya ketika suaminya tidak ada dirumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun Hasan anakmu masih kecil tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku. Tersentaklah Fatimah Az Zahra mendengarkan kata – kata wanita mulia ini bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah Saw akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya yang akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Hesein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.

Namun ketika berada didepan rumah Mutiah maka kejadian pada hari pertama terulang kembali, Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya. Semakin galau hati Fatimah memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya. Pada hari yang ketiga kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang kerumah Mutiah pada sore hari namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangakan dia karena kagum Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik tang dipunyai dengan bau yang harum sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona. Dalam kondisi seperti itu Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap – siap menyambutnya. Subhanallah kita merindukan istri yang demikian yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi sudah berdandan sudah memakai pakaian yang bagus dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah jadikanlah istri – istri kami seperti Mutiah. Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah dan pada hari yang ke empat…. Fatimah Az Zahra datang kembali kerumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada dirumah atau sudah pulang dari kerja….dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang suami Mutiah baru saja sampai dirumah pulang dari kerja. Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya kerumahnya Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibandingan dengan yang didapinya sejak hari pertama Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya, Subhanallah stumma Subhanallah. Selesai memandikan suaminya Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan Mutiah masuk kedalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan. Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu, sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat maka cambuklah diriku, MasyaAllah

Tanpa bertanya apa – apa Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW ketika bertanya siapa wanita yang pertama masuk syurga setalah para istri Nabi, Mutiah, Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang Sholihah seperti yang ada pada diri MUutiah yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki syurga Allah SWT.

---

Doa
Usaha
Ikhlas
Tawakkal

---

Perjanjian ruh kita kepada Allah

qs Al Kahfi : 29

Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

---

Nabi Nuh mengajarkan pengetahuan kepada anaknya

qs Nuh : 46

Allah berfirman: Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.

---

Perjanjian ruh kita kepada Allah

Qs Al A'raf : 172

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)

---

Cara mendidik anak

Qs Luqman : 12-19

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

(Luqman berkata): Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

---

Pola pendidikan seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib RA. Pendidikan pada anak dilalui dalam 3 tahap antara lain :

1. Pada 7 tahun pertama, perlakukan anak sebagai raja (0-7 th).

Yang dimaksud di sini, bukan berarti kita menuruti semua keinginan anak, melainkan memberikan perhatian penuh kepada anak, karena di usia inilah mereka mengalami masa emas. Saat maksimal pembentukan sel otak 70%, dan kemampuan anak menyerap informasi masih sangat kuat. Jangan serahkan sepenuhnya pada pengasuh, jangan sepenuhnya pada nenek-kakeknya. Rawatlah mereka dengan tangan kita. Perhatian kecil yang sederhana tapi tulus dari lubuk hati.

2. Pada 7 tahun kedua, perlakukan anak sebagai tawanan perang (7-14 th)

‘Serem’ yaaa dengernya ‘tawanan perang’. Maksudnya adalah mulai mendisiplinkan anak. Rasulullah SAW pun bersabda, untuk menyuruh anak-anak untuk shalat di umur 7 tahun, lalu memukulnya jika tidak shalat di umur 10 tahun. Pada fase kedua inilah akan terjadi pubertas. Anak harus dipersiapkan disiplin sebelum menginjak pubertas dimana semua ketentuan rukun Islam (Shalat, Puasa, dll) harus ia lakukan sendiri dan akan menjadi dosa jika ia tinggalkan.

3. Pada Fase Ketiga setelah 7 th kedua (14 tahun ke atas), perlakukan anak sebagai sahabat.

Di usia ini, anak bergulat dengan pencarian jati diri. Ia mengalami banyak peristiwa emosional dan sensitif dengan tubuhnya sendiri. Ajak anak untuk sering berbagi cerita, curhat, dan ajak pula teman-temannya untuk akrab dengan kita. Dengan begitu kita bisa mengontrol anak tanpa harus mengekang. Dan jiwa jati diri anak akan terbentuk dengan baik karena adanya kepercayaan dari orang tua.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18085/usia-7-tahun/#ixzz1vwhoI4ba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut