22 Mei 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Betapa Mudahnya masuk surga dan neraka Tanggal : 22 Mei 2012

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Betapa Mudahnya masuk surga dan neraka
Tanggal : 22 Mei 2012
Pembicara : Ustadz Zuni Nurrochim S Ag, MA

Qs At Taubah : 36

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.

---

Bulan mulia tersebut antara lain : Dzulko'dah, Dzulhijjah, Muharam, Rajab

---

Doa Rajab : “Allaahumma baarik lanaa fii rajab wasy-sya’baan, wa ballighnaa ramadhaan”

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan”.

---

Perbuatan baik adalah sedekah

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang (yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

---

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan pada lisan -yakni mudah diucapkan, tetapi berat sekali dalam timbangan -di akhirat-, dicintai oleh Allah Maria Pengasih, yaitu Subhanallah wa bihamdih dan Subhanallahil ‘azhim.” Artinya: Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya dan Maha Suci Allah yang Maha Agung. (Muttafaq ‘alaih)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya kalau saya mengucapkan: Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar -yg artinya: Maha Suci Allah, segenap puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar-, maka itu adalah lebih saya sukai daripada apa saja yang matahari terbit atasnya -yakni lebih disukai dari dunia dan seisinya ini.” (Riwayat Muslim)

---

Ada 2 perkara yang mewajibkan masuk surga adalah tidak menyukutan Allah, yang mewajibkan masuk neraka adalah menyukutan Allah

---

Ancaman Keras Terhadap Siapa pun Yang Mendatangi Dukun

Dari sebagian istri Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya): “Barangsiapa mendatangi dukun lalu bertanya tentang suatu permasalahan (hidup) kepadanya maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam” (HR Muslim)

---

Keluar dari Kegelapan Syirik Menuju Cahaya Tauhid

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Hanif adalah menujukan ibadah hanya kepada Alloh (tauhid) dan berpaling dari peribadatan kepada selain-Nya (syirik).” (Fathul Majid). Inilah sifat orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab, yakni betul-betul menjaga kemurnian tauhidnya dengan berpaling sejauh-jauhnya dari kesyirikan dengan segala macam pernak-perniknya. Mujahid berkata, “Nabi Ibrohim adalah seorang imam walaupun beliau beriman seorang diri di tengah kaumnya yang kafir.” (Tafsir Ibnu Katsir)

---

Adanya timbangan kebaikan dan keburukan

QS Ar Rahman : 1-9

(Rabb) Yang Maha Pemurah,

Yang telah mengajarkan Al-Quran.

Dia menciptakan manusia,

Mengajarnya pandai berbicara.

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.

Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).

Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.

Dan tegakkanlah timbangan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.

---

Segala perbuatan baik maupun buruk ada balasannya

QS Al Zalzalah : 7-8

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

---

Manusia adalah makhluk yang mulia

Qs At Tin : 4

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

---

Orang yang ringan timbangan kebaikannya akan masuk ke neraka Hawiyah

QS Al Qoriah : 8-11

dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,

maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.

Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

(yaitu) api yang sangat panas.

---

Jangan berputus asa dari rahmat Allah

Qs Az Zumar : 53

Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Kisah yang menjadi hikmah

Pahala dari apa yang kita perbuat ternyata akan diperlihatkan juga saat sakaratul maut. Begitu juga yang dialami oleh seorang sahabat Rasulullah SAW berikut ini.

Pada suatu saat Nabi Muhammad SAW didatangi oleh istri seorang sahabat yang baru saja meninggal dunia. Ia terlihat gundah gulana dan Rasul pun menanyakan hal apa yang membuat ia bingung. Dan istri sahabat itu kemudian menceritakan penggalan-penggalan ucapan suaminya saat sakaratul maut.
"Ya Rasul, ia mengucapkan, Seandainya lebih panjang...., Seandainya lebih panjang...Seandainya lebih panjang..., kemudian terdiam. Tak lama kemudian suamiku berucap lagi, Seandainya yang baru...Seandainya yang baru..., kemudian terdiam lagi. Tak lama berucap lagi, Seandainya semuanya...seandainya semuanya...," jelas wanita itu.

Isyarat amal

"Jangan resah, akan aku jelaskan maksud dari kata-kata suamimu," jawab Rasulullah. Lalu Rasulullah menjelaskan. Pertama. Saat suaminya mengatakan seandainya lebih panjang, itu bermula saat suamimu pada suatu subuh sedang berjalan menuju masjid, ia mendapati seorang tua yang buta sedang berjalan tertatih-tatih menuju masjid. Melihat orang tua yang buta itu hatinya tersentuh, kemudian dengan sabar ia menuntun orang tua itu sampai ke masjid untuk shalat subuh berjamaah. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat ia sakaratul maut.
Karena begitu indahnya ganjaran itu, maka ia berucap, "Seandainya lebih panjang...seandainya lebih panjang..., maksudnya adalah seandainya lebih panjang lagi ia menuntun orang tua yang buta itu menuju masjid, maka ganjaran yang ia lihat saat sakaratul maut itu tentu lebih indah lagi."

Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan penjelasannya. Untuk yang kedua, suamimu mengucapkan "seandainya yang baru." Ia mengucapkan itu karena ia teringat dengan perbuatannya pada suatu haru, ketika ia pulang dari membeli baju di pasar, ia bertemu dengan seorang miskin yang tidak memakai baju.
Melihat hal itu, tersentuhlah hatinya untuk memberikan bajunya. Maka suamimu itu segera menukar bajunya yang lama dengan yang baru, kemudian bajunya yang lama itu diberikan kepada orang miskin itu. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat sakaratul maut. Karena begitu indahnya dengan yang dia lihat, ia berucap,"Seandainya yang baru...seandainya yang baru..." Maksudnya adalah seandainya pakaian yang baru yang ia berikan kepada orang miskin itu, tentu ganjaran yang diperlihatkan padanya saat sakaratul maut tentu akan lebih indah lagi.

Gelisah Hati Istri Sahabat Hilang

Rasul kembali menjelaskan, suatu hari sepulang dari bekerja, suamimu itu merasakan lapar dan dahaga. Lalu ia pun menuju tempat makan dan sesampainya di sana, ia pun telah siap duduk untuk menyantap hidangan makannya. Saat ia hendak makan, terlihat seorang yang berpakaian lusuh dan wajahnya pun terlihat lesu. Ternyata orang tersebut adalah seorang pengemis yang lapar. Sebenarnya, suamimu merasakan lapar yang sangat, hanya saja ia merasa iba dengan pengemis itu. Akhirnya dibagi dualah makanan yang hendak ia santap itu bersama si pengemis. Pahala atau ganjaran dari perbuatan baiknya itu ditampakkan di depan matanya saat ia sakaratul maut. Karena begitu indahnya ganjaran yang ia terima karena membagi dua jatah makanan itu, maka ia berucap," Seandainya semuanya...seandainya semuanya..." Maksudnya adalah seandainya ia memberikan semua jatah makanannya kepada pengemis itu, tentu ganjaran yang diperlihatkan kepadanya saat sakaratul maut akan lebih indah lagi daripada yang ia dapat.

Setelah mendengar penjelasan panjang dari Nabi Muhammad itu, maka hilanglah kegelisahan hati sang istri sahabat. Ia bergembira karena ternyata suaminya banyak mendapat kabar gembira saat menghadapi sakaratul maut.

---

Pentingnya taubat nasuha

Qs At Tahrim : 8

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

---

Banyak di antara kita yang sadar terhadap pentingnya berinfak dan bersedekah, tetapi terkadang tidak sadar kalau kualitas ibadah infak tersebut menjadi rusak akibat perbuatan kita sendiri. Dalam Alquran banyak ayat yang menjelaskan tentang virus-virus yang merusak amal ibdah, termasuk infak atau sedekah seseorang. karena mengungkit-ungkit sedekah yang telah diberikan (manna) serta merendahkan dan menyakiti hati orang yang menerima pemberian tersebut (adza). Perbuatan seperti ini adalah virus yang mengakibatkan ibadah infak menjadi sia-sia, yakni tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang diinfakkannya.

QS Al Baqarah : 264

Amal yang demikian diibaratkan Alquran seperti debu di atas batu besar yang licin, kemudian ditimpa hujan lebat sehingga debu-debu itu menjadi sirna dan tinggallah batu itu menjadi bersih.

---

Doa Doa yang diambil dari Al Quran

Qs Surat Al Baqarah : 127

… Ya Tuhan Kami, terimalah (Amal) dari kami. Sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar Maha Mengatahui”

---

Perbedaan antara Orang yang menerima kitab dari tangan kanan dan dari belakang

Qs Al Insyiqaq : 7-12

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,

maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,

dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang,

maka dia akan berteriak: Celakalah aku.

Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

---

Pentingnya sahalat dan berbuat baik

QS Hud : 114

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut