10 Mei 2012

Talkshow Parenting Masjid Al Azhar Tema : Parenting Nabawiyah Tanggal : 10 Mei 2012

Event : Talkshow Parenting Masjid Al Azhar
Tema : Parenting Nabawiyah
Tanggal : 10 Mei 2012
Pembicara : ustadz Budi Ashari

---

Tausiyah ustadz Budi Ashari

Contoh pengasuhan anak yang dilakukan oleh ibu karena ayah bertugas di luar rumah dalam waktu yang lama

Qs Ibrahim : 37-40

Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Rabbku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.

Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan doaku.

---

Contoh pengasuhan anak yang dilakukan oleh ayah, ibu maupun anak yang salah satunya dzolim

QS At Tahrim : 10-12

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).

Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang yang beriman, ketika ia berkata: Ya Rabbku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.

dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.

---

Contoh pengasuhan anak yang gagal karena anak dzolim

Qs Hud : 46

Allah berfirman: Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.

---

Rasulullah menobatkan empat wanita muslimah sebagai wanita terbaik dunia. Dan, mereka tidak hanya jago di dunia, tapi juga jago di Akhirat. Keteladanan mereka tidak hanya diakui oleh manusia, tapi juga diakui oleh para malaikat, Allah dan Rasul-Nya. Nabi bersabda, "Cukuplah wanita-wanita ini sebagai panutan kalian. Yaitu, Maryam binti Imran, Khadijah b1nti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, dan Asiyah binti Muzahim, isteri Firaun. "(HR. Tirmidzi) Kehebatan mereka di Akhirat ditunjukkan oleh sabda Nabi yang berbunyi, "Sebaik-baik wanita penduduk Surga adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir'aun."(HR. Ahmad)

---

Keutamaan laki laki dibanding perempuan serta ciri ciri wanita sholehah

Qs An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar

---

Bagaimana memimpin jika tak baik dalam keluarga ?

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a., dia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw. mencium Hasan bin Ali ketika ada al-Aqra’ bin Habis at-Tamimi di dekat beliau. Al-Aqra’ kemudian berkata, “Aku mempunyai sepuluh anak, tapi aku tak pernah mencium seorang pun dari mereka”. Rasulullah saw. kemudian memandangnya dan bersabda, “Orang yang tidak mengasihi tidak akan dikasihi”.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga disebutkan hadits yang lain yang diriwayatkan Aisyah r.a., dia berkata, “Pada suatu hari beberapa orang dari penduduk Badui datang kepada Rasulullah saw.. Lalu mereka bertanya kepada Rasulullah saw., “Apakah kalian mencium anak-anak kecil kalian”“ Para sahabat menjawab, “Ya”. Mereka kemudian bertanya lagi, “Akan tetapi, demi Allah, kami tidak mencium anak-anak kami”. Maka Rasulullah saw. menyahut, “Saya khawatir Allah telah mencabut rasa belas kasihan dari hati kalian”.

Dalam Musnad Ahmad juga disebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a., dia berkata, “Pada suatu hari, ketika Rasulullah saw. sedang berada di rumah saya, pembantuku melaporkan bahwa Fatimah r.a. dan Ali r.a. ada di depan pintu rumah. Lalu Rasulullah r.a. berkata kepadaku, “Berdirilah dan beri tempat untuk keluargaku”. Kemudian saya berdiri dan menyingkir ke sisi rumah. Lalu Ali dan Fatimah masuk ke dalam rumah disertai Hasan dan Husain yang ketika keduanya masih kecil. Rasulullah saw. kemudian meraih keduanya lalu memangku mereka dan menciumnya. Lalu beliau merangkul Ali dengan salah satu tangnnya dan merangkul Fatimah tangan yang lain, lalu mencium keduanya. Kemudian beliau menutupkan kain hitam kepada mereka semua dan berdoa, “Ya Allah, bawalah saya dan keluarga saya menuju kepada-Mu, bukan ke neraka”. Ummu Salamah melanjutkan kisahnya, “Bagaimana dengan saya, wahai Rasulullah ? Beliau menjawab, “Engkau juga”. Beliau bersabda lagi, “Engkau dalam kebaikan”.

---

Kriteria dalam memilih jodoh

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia." (Muttafaq Alaihi dan Imam Lima).

---

Inilah yang dilakukan Umar bin Abdul aziz setelah dilantik sebagai khalifah

Kesederhanaan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz : Usai dilantik menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz pulang ke rumah dan menangis sehingga ditegur isteri “Apa yang Amirul Mukminin tangiskan?” Beliau mejawab “Wahai isteriku, aku telah diuji oleh Allah dengan jabatan ini dan aku sedang teringat kepada orang-orang yang miskin, ibu-ibu yang janda, anaknya ramai, rezekinya sedikit, aku teringat orang-orang dalam tawanan, para fuqara’ kaum muslimin. Aku tahu mereka semua ini akan mendakwaku di akhirat kelak dan aku bimbang aku tidak dapat jawab hujah-hujah mereka sebagai khalifah kerana aku tahu, yang menjadi pembela di pihak mereka adalah Rasulullah saw’’ Isterinya juga turut mengalir air mata.

---

Umar bin Abdul Aziz pun pernah memanggil istrinya, Fathimah binti Abdul Malik, yang memiliki banyak perhiasan pemberian ayahnya, Khalifah Abdul Malik. ”Wahai istriku, pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan-perhiasan ini ke Baitul Maal atau kamu izinkan saya meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku tidak suka bila aku, kamu, dan perhiasan ini berada dalam satu rumah.” Fathimah menjawab, ”Saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.”

---

Keutamaan kehidupan akhirat dibandingkan kehidupan dunia bagi pasangan suami istri

Qs Al Ahzab : 28-35

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, marilah supaya kuberikan kepadamu mutah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.

Dan jika kamu sekalian menghendaki (keredhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.

Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan dilipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.

Dan barangsiapa di antara kamu sekalian (isteri-isteri Nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.

Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,

dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mumin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Perintah untuk istiqomah

Qs Hud : 112

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

---

Terkadang kita tahu bahwa seseorang itu baik untuk menjadi teman kita namun ketika kita merasa seseorang tersebut tidak mendatangkan manfaat secara materi, maka kita meninggalkannya, padahal hal tersebut suatu saat akan menjadi penyesalan kita di akhirat

QS Al Furqon : 27-29

Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan (yang lurus) bersama Rasul.

Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan jadi teman akrab(ku).

Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran telah datang kepadaku. Dan syaitan itu tidak akan menolong manusia.

---

“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud)

---

Banyak sekali orang yang lalai sehingga dia senang memperturutkan hawa nafsunya

Al Kahfi : 28

Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

---

Kata "Istiqomah" secara bahasa berarti :

Tegak dan Lurus

Sedangkan secara Istilah, para salafus shalih memberikan beberapa definisi, diantaranya :

1. Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kamu tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga".

2. Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu : "Hendaknya kita bertahan dalam satu perintah atau larangan, tidak berpaling seperti berpalingnya seekor musang".

3. Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu : "Istiqomah artinya ikhlas".

4. Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu : "Istiqomah adalah melaksanakan kewajian".

5. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu : "Istiqomah mengandung 3 macam arti : Istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) dan istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).

6. Ar Raaghib : "Tetap berada di atas jalan yang lurus" [istiqomah, Dr. Ahmad bin Yusuf Ad Duraiwisy, Darul Haq].

7. Imam An Nawawi : "Tetap alam ketaatan" (Kitab Riyadhus Shalihin). Sehingga Istiqomah mengandung pengertian : "tetap dalam ketaatan dan di atas jalan yang lurus dalam beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla".

8. Mujahid : “Istiqamah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah Taala”.

9. Ibnu Taimiah : “Mereka beristiqamah dalam mencintai dan beribadah kepada-Nya tanpa menoleh kiri kanan”. Dengan kata lain istiqomah mengandung suatu arti mendalam dalam beribadah kepada-Nya, mencintai sepenuh hati dalam mencari Ridha-Nya.

---

“Artinya : Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” (Shahih Riwayat Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim dari jalan Ma’qil bin Yasar]

“Artinya : Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat”(Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]

---

Keutamaan menyusui bayi selama dua tahun

QS Al Baqarah : 233

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

---

Ismail - ayah Imam Bukhari merupakan seorang ahli Hadits, tetapi beliau selama hidupnya tidak banyak meriwayatkan Hadits. Beliau disebut oleh anaknya bahwa beliau sempat berjumpa dengan Hammad bin Zaid dan Abdullah bin Al-Mubarak, juga telah mendengar Hadits dari Malik bin Anas.

Ismail meninggal dunia ketika Imam Bukhari masih kecil. Beliau dipelihara oleh ibunya dalam keadaan yatim. Tetapi ayahnya telah meninggalkan harta yang banyak, halal lagi diberkati. Ketika hampir meninggal ayahnya berkata: (Aku tidak mendapati satu dirham pun hartaku ini dari benda yang haram begitu juga tidak ada satu dirham pun dari benda yang syubhat). Uang tersebut digunakan oleh Imam Bukhari untuk menuntut ilmu.

---

Perintah untuk makan dari sumber yang halal dan baik

QS Al Baqarah : 168

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithon, karena sesungguhnya syaithon itu musuh yang nyata bagimu."

---

Keluarga dengan cahaya Nubuwah

Keluarga ya keluarga, sebuah kata yang merupakan fitrah manusia, tak ada kata yang tak ingin mempunyai keluarga yang membahagiakan. keberhasilan ekonomi, belum memenuhi seluruh ruang ketrentaman manakala melalui hari hari tanpa pasangan dan keturunan

keluarga adalah batu bata pertama untuk menjulangkan bangunan peradaban yang tinggi. Menyiapkan batu bata yang baik dan layak berarti telah menyiapkan peradaban besar itu.

Dalam islam, keluarga tidak hanya ikatan sehari yang selesai dengan kematian. Keluarga ini harus berlanjut hingga ke surga. Semoga semua keluarga tetap utuh hingga kita menikmati kebahagiaan sejati di surga Allah

Qs Ath Thur : 21

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

---

Karenanya Al Quran langsung bicara tentang keluarga, begitu pentingnya keluarga, banyak sekali potret keluarga yang digambarkan dalam al Quran. Bukalah ayahnya para Nabi, selain digambarkan sebagai Nabi yang tabah dalam perjuangan tauhidnya, Ibrahim As juga digambarkan sebagai sosok ayah yang hebat yang memberi banyak keteladanan kepada setiap keluarga pada setiap untaian kata dalam doanya

Wanita single parent (baik suami telah tiada ataupun suami ada tetapi tidak bisa bersamanya di rumah) juga digambarkan dengan jelas dan detail dalam Al Quran, agar kita mau menggali hingga per kata dalam ayat. Karena disana ada mutiara berharga bagi keindahan keluarga kita

Berikut tips tips bagi ibu hamil, pendidikan anak laki laki dan perempuan, dan begitulah seterusnya, parenting nabawiyah mencoba menghadirkan semua teori hingga metode bersumber langsung dari islam

Hadist Nabi dan sejarah kebesaran keluarga keluarga yang pernah melahirkan kebesaran adalah sumber kedua yang begitu mahal bagi parenting nabawiyah, kita emnggali dan terus menggali hingga memancar kejernihan mata air petunjuk bagi keluarga kita

Hadist Nabi berkarakter lebih detail lagi, setiap jengkal peristiwa dan interaksi dalam keluarga terekam sangat baik dimulai dari keluarga teladan, suami, ayah, istri, ibu, anak, cucu, kakek, nenek, pembantu istimewa di semua lininya. Dialah keluarga Rasulullah Saw

Dari konsep hingga tips, dari substansi hingga metode penyuguhan dan penyampaian sangat sangat lengkap, karena ini adalah keluarga teladan, keteladanannya harus menembussetiap zaman. Jalan yang telah dibentangkan begitu putih, luas dan terang. Malamnya saja seperti siang, keluarga mana saja yang mencoba mencari jalan lain, pasti akan celaka

Sejarah islam berikutnya, saluran panjang dari mata air jernih itu, sejarah telah mencatatkan bagi kita keluarga keluarga yang pernah melahirkan kebesaran, Abdullah bin Abbas, ilmuwan jenius di usia sangat belia itu lahir melalui sentuhan dahsyat pendidikan keluarga dan lingkungan. Usamah bin zaid, panglima hebat termuda sepanjang sejarah itu langsung sentuhan ayahnya yang disebut Nabi sebagai orang yang layak menjadi pemimpin besar. Umar bin abdul aziz, pemimpin hebat tak tertandingi itu bukan anak yang lahir tiba tiba, tetapi melalui rangkaian pendidikan islami penuh dengan nilai. Muhammad al fatih, anak muda peraih pujian Nabi pada abad 8 sebelum kelahirannya adalah buah yang dipetik dari tanaman yang dijaga baik oleh pendidikan keluarga yang islami

Mereka sholeh, mereka hebat, mereka cerdas, mereka memimpin dunia, mereka menghadirkan keadilan dan kemakmuran, dan mereka gemilang di usia belia

Efektif pada usia produktif di usia muda, tak ada pensiun di usia tua, terus berkaya hingga menghadap Allah dengan senyumnya dan tangis dari semua

semua catatan sejarah ini masih utuh, tinta emas yang mencatatnya masih terus berkilau, setiap peristiwanya mengajarkan kurikulum untuk keluarga

Kurikulum yang dipancarkan dari hati pendidiknya, bukan hanya tumpuan teori dan ilmu yang bahkan tidak aplikatif di keluarga pengajarnya

Kurikulum yang mudah, sederhana tapi dahsyat hasilnya, bukan teori yang rumit berbelit, generasi diombang ambingkan dalam penelitian yang dimunculkannya kemudian dihapus, dengan potret generasi yang semakin hari semakin suram

Jelas itu bukan islam, muslimin punya sejarahnya sendiri, muslimin punya kurikulumnya sendiri, Sudah seharusnya kita mulai bertanya :

Apakah keluarga kita masih bisa menirunya ?

Apakah keluarga kita masih bisa kita baca ?

Apakah generasi hebat itu akan terlahir kembali ?

Dengan tegas dijawab : Ya

Parenting nabawiyah akan terus menyuguhkan bagi masyarakat dalam kafilah keluarga keluarga yang beriman dan bertekad melahirkan generasi yang dijanjikan kehadirannya oleh Nabi

Ya Allah bimbing kami

---

Evaluasi penghargaan dan hukuman

Usia anak 0-2 dan 2-seterusnya, periode pembangunan dalam diri anak :

1. Bangunan akidah

2. Bangunan ibadah

3. Bagunan akhlaq

4. Bangunan sosial

5. Mengarahkan syahwat

6. Bangunan hati/rasa

7. Bagunan fisik

8. Bangunan fikroh

---

Contoh nasehat para ayah hebat dalam sejarah islam

1. Abul Walid al baji (Wafat 474 Hijriyah) untuk kedua putranya

2. Ibnu Ammar al kala'i (Wafat 485 Hijriyah) untuk putranya dalam 400 bait syair

3. Ibnul Jauzi (Wafat 592 Hijriyah) untuk putranya

---

Dialog di dalam al Quran

1. Dialog antara ayah dan anaknya sebanyak 14 kali

2. Dialog antara ibu dan anaknya sebanyak 3 kali

3. Dialog antara orang tua dan anaknya sebanyak 1 kali

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut