18 Juni 2012

MT Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro jaya Tema : Hakikah shalat dan dinamika batin/ruhani

Event : MT Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro jaya
Tema : Hakikah shalat dan dinamika batin/ruhani
Tanggal : 18 Juni 2012
Pembicara : Ustadz Ahmad Shodiq,MA Dosen Akhlak & Tasawuf, UIN Syarif Hidayatullah

Indahnya bacaan Shalat

“At tahiyaatu lillah wash sholaatu wath thoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokaatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”

Artinya :

Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya

Dari artikel Rukun-Rukun Shalat — Muslim.Or.Id by null

---

Nabi muhammad Saw melaksanakan Isro’ maka Nabi muhammad SAW Bersama Malaikat jibril melakukan Mi’raj, untuk mencapai Sidrotul muntaha diperlukan Melewati 7 pintu langit, Ketika melewati pintu pertama, Jibril mengetuk Pintu Selayak Orang akan bertamu. Setelah Penjaga itu menanyakan izinnya kepada Jibril dan Nabi muhammad ,maka penjaga pintu langit pun mengizinkan Masuk, Dilangit Pertama Nabi Muhammad saw bertemu dengan nabi Adam As dengan pakaian pakaian dan kursi kebesaran, dilangit kedua bertemu dengan Nabi Isa As yang segar seperti habis mandi, dan nabi Yahya As dan Zakaria As, dilangit ketiga bertemu dengan nabi Yusuf As, dilangit keempat bertemu dengan Nabi Idris As, dilangit kelima Bertemu dengan Nabi Harun As
dilangit keenam, dengan Nabi Musa As, dilangit ketujuh, maka nabi melihat baitul makmur yg dimasuki 70.000 Malaikat tanpa keluar lagi, setelah menerima Pesan dari Allah, maka Nabi Muhammad turun lagi ke bumi, dilangit keenam, Nabi Musa As menanyakan pesan dari Tuhan, Nabi Muhammad Menjawab 50 waktu sholat tiap hari, lalu Nabi Musa As menyarankan agar diberi keringanan oleh Allah Swt, lalu Nabi Muhammad Saw, naik lagi dan diringankan menjadi 45, sehingga nabi Muhammad Saw menawarkan kembali dihadapan Allah setelah berlangsung lama maka Allah swt mewajibkan sholat 5 waktu dalam sehari.

---

Keutamaan menjadi umat Nabi Muhammad

Rasulullah bersabda, “Allah berfirman, ‘Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.” (HR. Muslim dan Ahmad)

---

Imam Hambali setiap malam melakukan sholat sekitar 300 rakaat banyaknya.

---

Doa ini telah diajarkan Nabi Muhammad SAW pada waktu duduk iftirasy dalam shalat, diawali memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan (rabbighfirli), memohon dikasihani (warhamni),memohon ditutup aib kesalahan diri (wajburni), memohon diangkat derajat hidup didunia dan diakhirat (warfa’ni), memohon dilimpahkan rejeki (warzuqni), memohon diberi petunjuk dan tuntunan (wahdini), memohon diberikan kesehatan lahir dan bathin (wa afini) dan memohon ampunan atas segala kehilafan (wa’fuanni)

---

Hal hal yang menyebabkan hati tidak merasakan kehadiran Allah

1. Makan makanan yang haram

Komisi Fatwa MUI telah menetapkan batas kadar alkohol kurang dari 1%, agar suatu minuman boleh dikonsumsi. Tentu, dengan catatan, tak ada bahan lain yang haram di dalamnya.

---

2. Menyakiti perasaan orang lain

---

Adab dengan hewan di dalam islam

"Lima (hewan) perusak yang boleh dibunuh di luar tanah suci dan di tanah suci yaitu: ular, gagak, tikus, serigala dan rajawali." (Muttafaqun 'alaihi)

---

Alasan Ulama dalam membuat beberapa kategori hewan dalam konteks boleh tidaknya dibunuh.

1) Hewan bernaluri buas, berpopulasi di tempat yang jauh dari kehidupan manusia, seperti binatang buas yang hidup di hutan belantara dan di gurun atau di pegunungan. Hewan jenis ini boleh dibunuh untuk, misalnya untuk menghilangkan ancamannya atau untuk dimanfaatkan anggotanya badannya, seperti untuk diambil kulitnya.

2) hewan yang tidak bernaluri buas, namun bisa menjadi buas kalau diganggu, seperti anjing dan kucing. Hewan jenis ini bila membahayakan atau mengganggu ketertiban umum, bisa dibunuh, seperti anjing yang menyerang orang, atau anjing gila, atau kucing yang memangsa hewan ternak dan piaraan.

3) hewan yang membahayakan manusia dan sering hidup ditengah populasi manusia, seperti ular, kalajengking. Hewan jenis ini dianjurkan untuk dibunuh dalam kondisi apapun. Dalam sebuah hadist nabi pernah bersabda "Lima jenis hewan yang harus dibunuh, baik di tanah haram maupun di tanah biasa, yaitu : ular, kalajengking, tikus, anjing buas dan burung rajawali" (H.R. Abu Daud) dalam riwayat lain disebutkan juga burung gagak.

4) Hewan yang sepertinya tidak membahayakan, namun dianjurkan untuk dibunuh seperti cicak dan tokek, karena menurut riwayat ketika nabi Ibrahim dihukum bakar olah raja Namrud, binatang ini ikut meniup apinya. (H.R. Bukhari, Ibnu Majah, Ahmad)

5) Jenis serangga yang memang boleh dibunuh untuk dimakan, seperti belalang. (H.R. Bukhari dll.). Ada beberapa jenis serangga yang danjurkan untuk tidak dibunuh, yaitu semut, lebah, burung hudhud dan burung Surrad". (H.R. Bukhari & Muslim), semut di sini oleh para ulama adalah semut besar, atau sering disebut semut Sulaiman, adapaun semut kecil boleh dibunuh, hanya ulama Maliki yang menghukumi makruh membunuhnya.

Adapun serangga atau hewan kecil lainnya, kalau memang membahayakan atau menimbulkan malapetaka, seperti hama, baik hama burung, belalang, tikus dsb maka boleh membunuhnya dan bahkan dianjurkan. Hukum ini dilandaskan kepada kaidah hukum Islam "semua yang menimbulkan bahaya (madharrat) harus dihilangkan". Begitu juga serangga semacam nyamuk yang menimbulkan penyakit harus diberantas, bahkan meskipun dengan menggunakan bahan kimia.

---

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra, "Dilarang membunuh burung shurd, katak, semut dan burung hud-hud," (Shahih)

---

Shalat sebagai tanda kesyukuran Rasulullah kepada Allah

Hadits diceritakan ” suatu malam Aisyah ra mendapati Rasulullah SAW sedang melakukan shalat tahajud hingga membuat kaki beliu bengkak karena berdiri terlalu lama. Melihat itu Aisyah ra berkata,” Ya Rasulallah, mengapa dirimu selalu melakukan ini setiap malam hari, sedangkan hal ini bukanlah merupakan kewajiban. dan bukankah dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang sudah diampuni oleh Allah? . Rasulullah SAW pun tersenyum dan berkata,” Apakah salah jika aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur”?

---

Doa yang pernah dipanjatkan Rasulullah pada saat sujud

Doa : Yaa Allah! Aku memohon kepadaMu hal-hal yang mendatangkan keridhaanMu, dan aku berlindung denganMu dan hal-hal yang mendatangkan kemarahanMu, dan aku memohon kepadaMu kemampuan untuk menaatiMu serta menghindari kemaksiatan terhadapMu, Wahai Pemberi para peminta.

---

Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga hal yang sangat aku senangi di dunia, yaitu : wangi-wangian, istri salehah, ketenangan saat shalat."

---

Sosok istri teladan dari kisah Khadijah

Khadijah adalah sosok istri yang sangat dicintai oleh suaminya. Selama menikah dengannya, Rasulullah tidak pernah memikirkan wanita lain di samping Khadijah. Rasulullah hidup dalam suasana yang penuh dengan kecintaan dan kasih sayang. Cinta kasih Nabi terhadap Khadijah tergambar dalam riwayat berikut ini: Setelah Khadijah meninggal dunia, Rasulullah menikah dengan Aisyah. Suatu hari, Rasulullah sedang berada di depan rumah. Tiba-tiba Rasulullah meninggalkan Aisyah, menghampiri seorang perempuan. Rasulullah memanggilnya dan menyuruh perempuan itu duduk di hadapannya kemudian mengajaknya bicara. Aisyah bertanya, "Siapakah perempuan tua ini?" Rasul menjawab, "Inilah sahabat Khadijah dulu." Lalu Aisyah berkata, "Engkau sebut-sebut juga Khadijah, padahal Allah telah menggantikannya dengan istri yang lebih baik." Ketika itu "marah" lah Rasul, lalu beliau berkata, "Demi Allah, tidak ada yang dapat menggantikan Khadijah. Dialah yang memberikan kepadaku kebahagiaan ketika orang mencelakakanku. Dialah yang menghiburku dalam penderitaan ketika semua orang membenciku. Dialah yang memberikan seluruh hartanya kepadaku ketika semua orang menahan pemberiannya. Dan dialah yang menganugerahkan kepadaku anak ketika istri-istri yang lain tidak memberikannya." Mendengar itu Aisyah tidak dapat memberikan jawaban. Hadits ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

---

Syariat meskipun kita dalam keadaan sendirian di dalam rumah

Tidak telanjang : Karena malaikat sangat pemalu, sehingga saat kita telanjang, malaikat tidak menjaga kita karena mereka malu, jadi wajar rasanya jika kita akan masuk kamar mandi untuk keperluan apapun, kita membaca doa : “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan perempuan”.

---

Dalam sejarah Islam, sejarah kekhusyukan Ali bin Thalib dalam bersembahyang (melakukan shalat). Alkisah, dalam sebuah peperangan, sahabat Ali terkena sebuah anak panah yang menancap di tubuhnya. Ketika akan dicabut oleh seorang sahabat Rasul Muhammad saw melarangnya. “Jangan dicabut sekarang, cabutlah ketika Ali sedang shalat,” kata Rasul Muhammad. Benar saja, ketika Ali shalat, tak lama setelah bertakbir yang pertama, anak panah itu dicabut. Anehnya, Ali tidak sedikitpun merasakan rasa sakit ketika anak panah itu dicabut. Mukjizatkah itu? Di sinilah rahasia kekhusyukan shalat sahabat Ali. Dalam sejarah Islam, sahabat Ali terkenal sebagai orang yang dipandang Muhammad saw sebagai salah satu orang terkhusyuk dalam shalat.

---

Membaca ta’awudz hukumnya jaiz (boleh) dalam shalat, ta’awudz dibaca sebelum al-Fatihah untuk menghilangkan waswas di dalam shalat secara mutlak.

---

Menurut Iman Al-Ghazali, shalat khusyu’ itu terdiri dari 6 pilar, yaitu :

1. Hudlurul Qalbi (Menghadirkan Hati)

Adalah pemusatan fikiran dan fokus bermunajat kepada Allah, tidak sedang berpikir yang lain. terkadang seseorang berpikir tentang sesuatu dalam shalat, pada hal sebelumnya dia tidak memikirkan apa pun, itu lah setan yang mencoba menyelami pikiran manusia agar berpaling dari kekhusyu’an.

2. Tafahhum (Penghayatan)

Mengerti dan memahami apa yang dibaca dalam shalat. dengan bekal pemahaman atas apa yang dibaca dalam shalat, seseorang dapat memusatkan fikirannya pada bacaannya. dan setelah memahami arti dan maksud dari bacaan, hendaknya di hayati.

3. Ta’dzim (Membesarkan Allah SWT)

Mengakui kebesaran Allah adalah pujian kepada Allah SWT atas Maha hebatNya atas segala nikmat yang diberikanNya. kebesaran atas kekuasaanNya yang tak tertandingi, yang menciptakan bumi dan langit berserta isinya, serta kagum atas kehebatan Allah yang maha besar atas segalanya.

4. Haibah (Takut dan Kagum atas kebesaran Allah SWT)

“Dari abi Rihanah sesungguhnya ia bersama Rasulullah SAW pada suatu peperangan, kemudian dia mendengar pada suatu malam Rasulullah SAW berdoa, api neraka haram menyentuh orang yang bergadang untuk ibadah di jalan Allah dan api neraka haram menyentuh orang yang air matanya mengalir karena takut kepada Allah. (HR. Ad Darimi)

5. Raja’ (Mengharap ampunan Allah)

Qs Al Baqarah : 218

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

6. Haya’ (Rasa Malu)

Qs An Nahl : 19

“Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu tampakan”

---

Melatih bagaimana bisa mendapatkan shalat khusyuk dengan cara ingat Allah setiap saat

QS Ali Imran : 191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

---

Pentingnya masuk ke dalam islam secara keseluruhan

QS Al Baqarah : 208

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagi kalian.”

---

Suatu ketika Muaz bin Jabal r.a. menghadap Rasulullah saw. Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruh Muaz naik dibelakangnya, maka berangkatlah mereka dengan unta tersebut. Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit, dan berdoa, “Puji syukur kehadirat Allah, Yang Maha Berkehendak kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya.”

Dalam perjalanannya, Rasulullah saw bersabda kepada Muaz bin Jabal r.a. :

Wahai Muaz, sekarang aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadist yang apabila engkau mampu memeliharanya pasti ia akan memberi manfaat bagimu di sisi Allah, tetapi jika engkau memperdulikan dan tidak memeliharanya maka akan terputuslah hujjahmu di hadapan Allah kelak pada hari kiamat.

Sesungguhnya Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit, dan pada tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai ukuran pintu dan keagungannya.”

Malaikat Hafazah (yang memelihara amalan manusia) naik membawa amalan si hamba ke langit pertama. Penjaga pintu langit pertama berkata, “Aku adalah penjaga dari orang yang suka mengumpat, maka lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena aku diperintahkan untuk tidak menerima amalan dari seorang pengumpat.”

Lalu, malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba ke langit kedua. Penjaga pintu langit kedua berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal hanya mengharapkan dunia. Allah memerintahkan aku supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain.”

Selanjutnya malaikat Hafazah naik ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah yaitu pahala sedekah, shalat, dan puasa. Penjaga pintu langit ketiga berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena dia seorang yang sombong.

Maka, malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Penjaga pintu langit keempat berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku untuk menahan amalan si ujub.

Seterusnya… malaikat Hafazah membawa amalan yang bercahaya menuju langit kelima. Penjaga pintu langit kelima berkata, “Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab itu adalah amalan orang yang iri hati dan pendengki (hasad). Dia membenci nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya, dan dia tidak ridho atas kehendak Allah. Allah memerintahkan aku untuk tidak menerima amalan dari orang yang hasad.

Lalu malaikat Hafazah membawa amalan yang indah si hamba ke langit keenam. Penjaga pintu langit keenam berkata, “Aku adalah penjaga rahmat, dan aku diperintahkan untuk melemparkan kembali itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain dan merasa senang saat orang lain mendapat musibah. Maka amalan itu tidak boleh melintasi langit ini.

Maka, malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba hingga ke langit ketujuh. Amalan itu bagaikan cahaya dengan suara yang bergemuruh, diantaranya termasuk amalan shalat, puasa, sedekah, jihad, dan lainnya. Penjaga pintu langit ketujuh berkata, “Aku adalah penjaga sum’ah (ingin kemasyhuran dan riya’). Sesungguhnya si hamba ingin termasyhur, tinggi, dan berpengaruh dalam kelompoknya. Maka, Allah memerintahkan aku agar menolak amalan itu karena ia penuh riya’.

Kemudian malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yaitu shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang mulia, serta zikir kepada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah kekhadirat Allah SWT. Para malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan yang soleh.

Allah berfirman, “Wahai Hafazah, pencatat amalan hamba-Ku, Aku adalah pemilik hati dan Aku lebih mengetahui apa maksud amalan hamba-hamba Ku. Dia tidak ikhlas atas amalannya kepada-Ku. Dia telah menipu orang lain, dan telah menipu kamu (malaikat Hafazah), tetapi dia tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Yang Maha Mengetahui. Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi. Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini? Laknat-Ku tetap padanya.”

Maka, tujuh malaikat penjaga langit beserta malaikat-malaikat yang lain berseru,
“Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka.”

Dan semua yang di langit pun turut berkata, “Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat.”

Mendengar hadist ini, Muaz bin Jabal menangis terisak-isak dan berkata, “Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan ini?”

Rasulullah saw bersabda, “Wahai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan.”

Kembali Muaz bertanya, “Engkau adalah seorang Rasulullah, sedangkan aku hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana aku dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?”

Rasulullah saw bersabda, “Jika dalam amalanmu ada kelalaian maka jagalah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri yang penuh dengan aib, maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain. Jangan riya’ dengan amalan. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain dan jangan berkata kasar dalam suatu majelis dengan maksud supaya orang takut padamu. Jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, dan jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam.”

Muaz kembali berkata, “Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?”

Rasulullah saw bersabda, “Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka.”

Dari al-kisah ini dapat dipetik kesimpulan bahwa amalan yang diterima Allah hanyalah amalan dari hamba-hambaNya yang ikhlas dalam beramal sholeh, yang mengikuti tatanan, ajaran, dan akhlak Rasulullah saw dengan penuh kecintaan.

---

Hadist : Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

---

Manusia memang bertabi’at salah dan lupa, dan juga karena kuatnya, seringnya dan lihaynya setan. Setiap hari kita bertarung dengan dua bisikan, yaitu bisikan baik dan bisikan buruk. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah saw : Rasulullah saw bersabda : ” Di dalam hati ada dua bisikan (arahan untuk melangkah), yaitu satu bisikan dari malaikat yakni memberi janji dengan kebaikan, dan pembenaran kepada kebenaran. Barangsiapa mendapatkan yang demikian itu, maka ketahuilah bahwa itu dari Allah Subhanahu wa Taala dan hendaklah ia memuji Allah.

---

2 komentar:

  1. Assalami alaikum wr.wb...
    Mba, blog nya bagus sekali manfaatnya. Dan subhanallah.... Hebatnya bisa merangkum dari banyak sekali kegiatan pengajian... Hebat banget!
    Mau tanya, MT Al Dzakira di bintaro ini terbuka untuk umum kah?
    Trima kasih, wassalamualaikum wr.wb....

    BalasHapus
    Balasan
    1. @ Petty : Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, MT Al Dzakirah terbuka untuk umum (Khusus wanita), CP Nya Hj Tuti : 08111774190

      Hapus

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut