04 Juni 2012

Pengajian Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro Tema : My Daddy My Hero Tanggal : 4 Juni 2012

Event : Pengajian Al Dzakirah Masjid Daarut Tauhid Bintaro
Tema : My Daddy My Hero
Tanggal : 4 Juni 2012
Pembicara : Ustadz Arman Rachman

Mari awali kajian dengan ta'awudz

Qs Al Nahl : 98

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

---

Inti kajian hari ini bagaimana mentadabburi ayat

QS Al Hajj : 46

maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

---

Ayat Allah :

1. ayat qauliyah, yaitu ayat-ayat yang Allah firmankan dalam kitab-kitab-Nya. Al-Qur’an adalah ayat qauliyah.

2. ayat kauniyah, yaitu ayat-ayat dalam bentuk segala ciptaan Allah berupa alam semesta dan semua yang ada didalamnya.

---

Tokoh superheroes yang tidak islami, contohnya :

1. Batman

2. Spiderman

3. Hellboy

4. Hulk

dll

---

Asal kejadian manusia, kita sudah melakukan kesaksian bahwa Allah adalah Tuhan kita

Qs Al A'raf : 172

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku ini Rabbmu. Mereka menjawab: Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb).

---

Sosok pahlawan yang setring kita lupakan namun mereka itu ada di dalam kehidupan kita

Ayah kita : My Daddy My Hero

---

Arrahim : sifat yang banyak menempel pada figur wanita

Arrazak : sifat yang banyak menempel pada figur laki laki

---

Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” Nabi Saw menjawab, “ibumu, ibumu, ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu.” (Mutafaq’alaih).

---

Hari bapak : 20 Juni

Hari ibu : 22 Desember

---

Ucapan Nabi SAW, “Akal itu ada dua, satu di kepala, dan satu di hati”

---

Anak bisa menjadi penyenang hati, penyejuk mata

Qs Al Furqon : 74

Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

Pasangan hidup adalah kodrat Allah

QS Yassin : 36

Maha Suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

---

Kisah seorang anak, ayah dan burung pipit

Suatu sore saat langit cerah namun teduh, dengan angin bertiup semilir, di halaman sebuah rumah berpagar tinggi, seorang ayah yang telah lanjut usia dan anak lelakinya yang masih muda tampak sedang duduk dibangku taman. Bersantai sambil menikmati suasana sore hari yang nyaman.

Sang anak asyik membaca koran, sedang sang ayah tampak hanya diam terpekur memandangi tanaman. Ketika tiba-tiba seekor burung pipit hinggap di dedaunan tanaman yang berada didekat sang ayah, ia bertanya kepada anaknya, "Nak, Apakah itu?".

Setelah melihat sejenak kearah tanaman sang anak menjawab ringan, "Itu burung pipit yah", kemudian ia melanjutkan membaca koran.

Sang ayah memandang kearah burung itu lagi, kemudian bertanya kembali, "Apa itu nak?" "Sudah aku katakan burung pipit yah", jawab si anak dengan nada sedikit kesal.

Sang ayah masih memandangi burung pipit tersebut, yang tak lama kemudian terbang dan hinggap kembali di tanah disisi lain dari halaman tersebut. Dengan pandangan yang masih lekat pada burung itu kembali sang ayah bertanya, "Itu apa sih nak?"."Burung pipit ayah . . burung pipit . ." jawab sang anak yang kesal. "P . . I. . P. . I. . T !" lanjut sang anak sambil mengeja dengan marah.

Sang ayah yang masih ragu dengan penglihatannya yang mulai kurang baik, bertanya kembali, "Apakah itu?" Kali ini sang anak benar-benar marah dengan nada keras ia menjawab, "Mengapa ayah menanyakan ini terus-menerus?! Bukankah sudah berulang kali kukatakan bahwa itu burung pipit . . tidak bisakah engkau mengerti!!"

Mendengar hardikan anaknya, sang ayah yang merasa sakit hati kemudian bangkit dari duduknya untuk masuk ke dalam rumah. "Mau kemana?!" tanya sang anak. Sang ayah tidak menjawab hanya memberikan isyarat tangan yang berarti "sudahlah" dan melanjutkan langkahnya ke dalam rumah dengan langkah gontai dan hati yang sedih.

Sang anak meskipun kesal menyadari bahwa ia tidak sepantasnya membentak ayahnya yang telah lanjut usia. Tapi peristiwa tadi memang sungguh membuatnya kesal dan menghilangkan selera untuk meneruskan membaca koran.

Saat sang anak masih termanggu, sang ayah kembali sambil membawa sebuah buku yang ternyata adalah buku hariannya. Sang ayah duduk kembali disebelah anaknya, sambil membolak-balik halaman buku seperti mencari sesuatu. Setelah ketemu halaman yang dicarinya ia sodorkan buku harian tersebut ke tangan anaknya, sambil menunjuk bagian yang ia ingin agar anaknya membacanya.

Sang anak menerima buku harian tersebut dan melihat bagian yang ditunjukkan oleh ayahnya. Sebelum ia mulai membaca ayahnya berkata, "Yang keras ya . ." Ia ingin agar anaknya membaca buku hariannya dengan suara yang dapat terdengar jelas.

"Hari ini putraku yang paling bungsu, yang beberapa hari yang lalu genap berusia 3 tahun" Sang anak mulai membaca, "Sedang duduk bersamaku di bangku sebuah taman . . ketika tak lama kemudian ada seekor burung pipit yang hinggap dihadapan kami" "Putraku bertanya hingga 21 kali padaku . . apakah itu?" "Aku jawab sebanyak 21 kali sebanyak ia bertanya, bahwa itu adalah burung pipit" "Aku selalu memeluknya dengan bahagia setiap kali ia bertanya dan mengulangi pertanyaannya" "Sekali lagi dan lagi . ." "Tanpa sedikitpun aku merasa kesal, karena ia adalah putra kecilku dengan wajah tanpa dosa dan dengan rasa ingin tahunya yang besar, aku malah merasa bahagia dan senang"

Sampai disitu sang anak berhenti membaca, apa yang barusan dibacanya bukan hanya membuatnya menyadari kesalahannya, tapi membuatnya sungguh menyesal telah memperlakukan ayahnya seperti tadi.

Sang anak terdiam, memandang ayahnya sejenak, dengan mata berkaca-kaca menahan tangis ia memeluk dan mencium kening ayahnya.

Meskipun tidak ada kata-kata apapun yang terlontar dari mulut anaknya, sang ayah tahu bahwa putra kesayangannya telah menyadari kesalahannya, ciuman dan pelukan eratnya adalah tanda permintaan maaf darinya. Sang ayahpun tersenyum bahagia. Suasana sore yang indah menjadi terasa semakin indah.

---

The greatest gift i ever had came from God, i call him Dad

---

Surga du telapak kaki ibu

---

Seorang Ayah sering kali menjadi sosok pahlawan yang terlupakan oleh anak-anaknya. Sifat keras ayah dalam mendidik anak, menjadi faktor anak terlupa akan segala kebaikan yang telah diberikan ayahnya. Padahal ketika anak masih berpikir dengan kecerdasan qolbu (3-10 tahun), ayah adalah pahlawan bagi mereka. Apakah masih ada manfaatnya, jika rasa sayang dan rindu seorang anak kepada ayahnya diungkapkan saat ia sudah tiada ? Jangan sampai kita terlambat menyadari kebaikan yang diberikan sang ayah. Allah SWT menurunkan dua sosok pahlawan bagi sang anak, yakni ayah dan ibu. "Mengapa ayah pantas menjadi sosok pahlawan, karena salah satu tugasnya adalah memberikan nafkah bagi keluarga. Kita menjadi jarang mengucapkan terima kasih kepada ayah atas kebaikannya tersebut, karena selalu menganggap bahwa kebaikannya itu sudah menjadi kewajibannya, Ayah memang bukan tokoh yang gampang menangis, namun percayalah ayah bisa terjaga semalam suntuk menjaga anaknya yang sakit. Jangankan keringat, darah dan nyawa pun siap ia korbankan untuk anaknya. Oleh karena itu, jika ayah tidak memberi tauladan yang baik bagi anaknya, ayah hanya akan menjadi tokoh pahlawan yang terlupakan.

---

Ayah tidak memberitahuku bagaimana cara untuk hidup, dia hidup dan membiarkan aku melihat bagaimana dia melakukannya - Clarence kelland

---

Perintah untuk bersyukur tidak hanya kepada Allah melainkan kepada Allah

QS Luqman : 14

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

---

Andaikan orang tua kita orang yang kafir, tetap saja kita harus memperlakukan mereka dengan baik

Qs Luqman : 15

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

---

Sesungguhnya hartamu adalah milik dari kedua orang tuamu

---

Kecerdasan yang dimiliki oleh manusia :

1. Kecerdasan jasadi : IQ

2. Kecerdasan ruhani : Qolbu Q

---

Sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yang berkarya. Dan barangsiapa bekerja keras untuk keluarganya, maka dia seperti pejuang di jalan Allah Azza Wa Jalla (HR Ahmad)

---

Hadist Qudsi

Wahai Musa, siapa yang berbuat baik keoada ibu bapaknya dan ia durhaka kepadaKu, masih aku catat dia sebagai orang yang baik, tetapi siapa yang berbuat baik kepadaKu namun durhaka kepada ibu bapaknya maka Aku catat dia sebagai orang yang durhaka - Mukasyafatul Qulub (Al Ghozali)

---

Ingatlah untuk selalu peduli kepada orang orang yang peduli kepadamu

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut