12 Juni 2012

Seminar Saatnya Indonesia Bangkit Berakhlaq Tema : Peran Orangtua mempersiapkan Generasi Kebangkitan Indonesia Menghadapi Era Digital

Event : Seminar Saatnya Indonesia Bangkit Berakhlaq
Tema : Peran Orangtua mempersiapkan Generasi Kebangkitan Indonesia Menghadapi Era Digital
Tanggal : 9 Juni 2012
Pembicara : Elly Risman, Psi

Bagaimana Menyiapkan anak tangguh dalam era digital

Saat ini banyak sekali artikel yang menyajikan berita pemerkosaan yang dilakukan oleh orang terdekat, bisa dari keluarga sendiri maupun tetangga/teman

---

A. Situs Internet dan Handphone

Apa yang harus dilakukan?

1. Kuasai cara berinternet
2. Cek Riwayat koneksi internet
3. Berteman dengan anak
4. Ikuti perkembangan anak
5. Ajak anak bijak berinternet
6. Diskusi dengan anak
7. Arahkan anak dalam berinternet
8. Kontrol penggunaan internet

---

B. Komik dan Buku

Apa yang harus dilakukan?

1. Jangan membeli komik dan buku disembarang tempat
2. Lihat isi komik dan buku yang dibaca anak
3. Periksa tas, rak buku, bawah tempat tidur dan diantara pakaian
4. Ajarkan anak untuk bijak memilih komik dan buku (Science, fiksi, petualangan, dongeng dll)
5. Orang tua senang membaca, maka anak meniru

---

Ada beberapa games yang khusus dewasa dan mengarahkan kepada orientasi seksual yang menyimpang

C. Games Abad 21

1. Games sekarang lebih realistis
2. Gambar lebih nyata
3. Pemain bisa memilih karakter apa saja yang diinginkan
4. Keterampilan lebih kompleks
5. Kecekatan yang tinggi
6. Membuat anak mendapatkan kepuasan psikologis (menang dapat hadiah)
7. Kecanduan lebih besar

---

Dampak Negatif Games

A. Bagi fisik anak

1. Menyebabkan kejang lengan
2. Mengikis lutein pada retina mata
3. Mencetuskan ayan/epilepsi

B. Apa yang harus dilakukan?

1. Mempelajari jenis games
2. Tanyakan pada anak games yang paling disuka dan sering dimainkan
3. Periksa rating dan peringkatnya
4. Darimana dia mendapatkannya
5. Tau tidak dampak pada fisiknya
6. Diskusikan bersama anak

---

Dan berikut ini adalah panduan singkat tentang Rating yang dikeluarkan oleh The Entertainment Software Rating Board (ESRB) :

1. Early Childhood

Game yang berating ini adalah game yang ditujukan untuk anak usia 3 tahun keatas. Konten yang ada didalamnya benar benar aman. Orang tua tidak perlu khawatir anaknya memainkan game ini.

2. Everyone

Game dengan rating ini ditujukan untuk anak usia 6 tahun keatas. Terdapat konten kartun dan imajinatif lainnya. Dan beberapa penggunaan bahasa slang dan adegan kekerasan ringan. Rating ini adalah rating paling “komersil” dalam industri game.

3. Everyone 10+

Game dengan rating ini ditujukan untuk anak usia 10 tahun keatas. Terdapat lebih banyak konten kartun dan imajinatif lainnya. Juga lebih banyak penggunaan bahasa slang dan kekerasan ringan.

4. Teen

Game dengan rating ini ditujukan untuk anak usia 13 tahun keatas. Terdapat konten sugestif, kekerasan ringan, humor kasar, perjudian, dan/atau sedikit penggunaan bahasa kasar.

5. Mature

Game dengan rating ini ditujukan untuk orang orang usia 17 tahun keatas. Didalamnya mungkin terdapat adegan kekerasan, darah, mutilasi (gore), penggunaan kata kasar, dan konten seksual.

6. Adult Only

Game dengan rating ini ditujukan untuk pengguna berusia 18 tahun keatas, di beberapa negara, dikategorikan untuk 21 tahun keatas. Mungkin terdapat adegan kekerasan, dan adegan seksual.

7. Rating Pending

Rating ini digunakan untuk game yang sudah didaftarkan ke ESRB namun masih menunggu keputusan rating yang ditetapkan. Biasanya muncul pada game demo atau pada saat promosi dari game tersebut.

Tanda rating terdapat di sampul depan dan sampul belakang video games

---

Kenapa penting mengetahui rating games ?

1. Banyak video games bajakan harga terjangkau dan mudah ditemukan memiliki rating ESRB yang tidak sesuai dengan rating ESRB sebenarnya

2. Banyak video games ber rating AO (Adult only) atau M Mature yang dibajak dengan rating ESRB diubah menjadi Teen seperti GTA, San Andreas, Mass Effect, GTA IV, BMXXX Dll

---

Games yang paling sering dimainkan anak anak :

1. GTA
2. Point blank
3. Mengintip dan mencuri
4. Sims 1 dan II
5. God of war

---

Film Televisi

Apa yang harus dilakukan?

1. Atur jam TV hidup
2. Pilih program yang sesuai dengan usia anak
3. Bahas sebelum dan sesudahnya dan tanya apa anak suka atau tidak
4. Ada tidaknya program lain yang dinilai lebih baik
5. Pantau anak menonton TV
6. Beri program yang lebih baik

---

Hati - hati : Ada sinetron remaja yang menggambarkan bahwa belajar bersama dikonotasikan dengan ngeseks bersama

---

Hal hal yang dilakukan oleh seksual predator -> Hal yang mereka lakukan :

1. Mereka mengeluarkan waktu, uang dan energi
2. Pendengar yang baik dan berempati dengan masalah anak anak
3. Anak digoda memberikan perhatian -> hadiah
4. Konten seksual

Apabila komunikasi lancar dan tatap muka kemudian mengarah ke seks

---

Sekarang ini, banyak anak SD yang sudah menanyakan hal hal yang sepatutnya tidak terpikir oleh mereka mengenai hal hal seksual

---

Modus operandi dalam mendekati anak anak

1. Miss-call
2. Dipaksa oleh pacar
3. Dijual oleh : teman/tetangga

---

Film Bioskop

Apa yang harus dilakukan ?

1. Perlu ke bioskop ?
2. Dengan siapa ?
3. Mau nonton apa ?
4. Sdar tidak iklan film sebelum, ditengah dan diakhir film yang ditonton ?
5. Bicarakan dengan anak dampaknya melihat adegan syur dalam keadaan gelap dengan teman

---

Film Indonesia paling banyak ditonton masyarakat dari urutan terbanyak 8 pertama adalah film film yang cenderung kepada genre horor yang banyak selipan adegan seksualnya

---

Ada film yang mendukung orientasi seksual menyimpang, namun film ini banyak beredar

---

Anak yang menjadi target

1. Laki laki
2. Belum baligh

Solusinya 3S = Smart, Sensitive, Spiritual

---

Survey yang dilakukan kepada anak SD Kelas 4, 5, 6

Bagaimana mereka mendapatkan konten porno ?

1. Internet 22%
2. Film/Bioskop 16%
3. Vcd/Dvd 15%
4. Games 13%
5. Komik 11%
6. Iklan 6%
7. Sinetron dan Tv 5%
8. Media cetak 5%
9. Hp 4%
10. Buku cerita 3%

---

Tempat anak melihat materi pornografi

1. Rumah sendiri/saudara 33%
2. Lain lain 31%
3. Bioskop 19%
4. Warnet 9%
5. Rumah teman 7%
6. Sekolah 1%

---

Alasan anak melihat media pornografi

1. Tidak sengaja 79%
2. Penasaran 8%
3. Lain lain 7%
4. Terpengaruh teman 3%
5. Iseng 2%

Lain lain = Muncul sendiri, tidak ada alasan, tidak tahu, disuruh

---

Apa sih yang anak SD pikirkan menjelang kelulusan saat ini ? Bukan lagi mengenai lulus/tidak, nilai bagus/tidak, melainkan :

1. Apakah statusnya masih single
2. Apakah ada yang PDKT dengannya
3. Apakah statusnya sudah Taken
4. Melakukan pengumuman perubahan status di jejaring sosial
5. Melakukan "Pajak jadian" dengan teman temannya

---

Apakah pernah mengakses media pornografi ?

1. Ya 86%
2. Tidak 14%

---

Pornografi

1. Responder selalu minta dipuaskan
2. Anak anak mula mula = Shock-> dopamin keluar -> senang->melihat lagi-> kecanduan
3. Pornografi melakukan stop terhadap filter
4. Direktur tidak digunakan secara optimal
5. Otak Use It atau Loose It
6. Direktur mengecil, fungsinya terganggu

---

Kecanduan Pornografi menyerang kepada anak yang BLAST
Boring = Bosan
Lonely = Kesepian
Angry, Affraid = Marah, Takut
Stress
Tired = Capek

---

Perasaan anak saat melihat materi pornografi

1. Jijik 55%
2. Kaget 21%
3. Lain lain 10%
4. Biasa saja 7%
5. Terangsang/senang 4$
6. Takut 3%

---

Apa yang mereka inginkan dari anak anak kita

Mark B Kastleman, CANDEO

1. Anak dan remaja kita memiliki
Perpustakaan porno = mental model porno yang bisa diakses kapan saja, dimana saja

2. Kerusakan otak permanen
Visual crack cocain/erototoksin

3. Sasaran tembak utama : anak kita yang baligh
33-36 kali ejakulasi -> pecandu pornografi seumur hidup
Pelanggan seumur hidup = future market

---

Bagian otak yang rusak dengan adanya kecanduan pornografi :

Bagian Pre Frontal Cortex (Direktur)
Ini adalah bagian otak yang berfungsi mengatur/mengkoordinasi :

1. Tempat moral dan nilai bertanggung jawab untuk
a. Perencanaan masa depan
b. Organisasi
c. Pengaturan emosi tunda kepuasan
d. Pengontrolan diri-Konsekuensi
e. Pengambilan keputusan
2. Ekspresi kepribadian

---

Ciri Ciri anak yang telah kecanduan pornografi :

1. mudah haus dan tenggorokan kering
2. sering minum, sering buang air kecil
3. sering berkahayal
4. sulit konsentrasi,
5. Jika bicara, menghindari kontak mata
6. Sering bermain ps dan internet dalam jangka waktu yang lama
7. prestasi akademis menurun
8. Main dengan teman / kelompok yang itu itu saja
9. Berperilaku yang aneh, sering : kancing baju sampai ke atas, rambut gondrong dll

---

Langkah langkah menjadi Terapis bagi anak

1. Tenang
2. Hindari marah dan panik
3. Terima dengan memaafkan, minta ampunkan dan bermusyawarah
4. Perbaiki pola pengasuhan

8 Hal yang membantu anak

1. Hadirkan kembali Tuhan (Allah SWT) dalam diri anak
2. Jangan fokus pada akademis semata
3. Aktif menggunakan teknologi media
4. Komunikasi dan disiplin
5. Konsep dan harga diri yang baik
6. Mandiri dan bertanggung jawab
7. Kemampuan berfikir kritis
8. Doa

---

Cara menghadapi anak

1. Anak butuh pendampingan
2. Bangun kerjasama : Anak mengatakan es krim Walls, Baskin atau Haagen D
3. Sepakati langkah agar anak mampu :
a. Hadapi = Face it
b. Gantikan = Replace it
c. Bersama orang lain = connect

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut