28 Juni 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Merawat kecantikan sesuai ajaran islam

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Merawat kecantikan sesuai ajaran islam
Tanggal : 27 Juni 2012
Pembicara : Ustadzah Badriyah Fayumi, Lc, MA

Cantik itu relatif, tergantung konstruksi budaya

Cantik di tradisi Cina pada jaman dahulu

Foot Binding atau pengikatan kaki adalah tradisi menghentikan pertumbuhan kaki perempuan zaman dahulu yang terjadi di China. Tradisi ini telah menghadirkan penderitaan besar bagi para perempuan China pada masa itu. Pengikatan kaki biasanya dimulai sejak anak berumur antara 4-7 tahun. Masyarakat miskin biasanya terlambat memulai pengikatan kaki karena mereka membutuhkan bantuan anak perempuan mereka dalam mengurus sawah dan perkebunan. Pengikatan kaki dimulai pada masa akhir dinasti Tang (618-907) dan mulai menyebar pada golongan kelas atas sampai pada zaman dinasti Song (960-1297), pada zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911), budaya mengikat kaki menyebar luas dalam mayoritas masyarakat China sampai akhirnya dilarang pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911. Pengikatan kaki dilakukan dengan cara membalut kaki dengan ketat menggunakan kain sepnjng sepuluh kaki dengan lebar dua inchi, melipat empat jari kaki ke bagian bawah kaki dan menarik ibu jari kaki medekati tumit. Hal ini membuat kaki menjadi lebih pendek. Pembalut kaki semakin diketatkan dari hari ke hari dan kaki dipaksa memakai sepatu yang semakin kecil. Kaki harus dicuci dan dipotong kukunya karena kalau tidak akan membuat kuku-kuku kaki di kaki yang diikat menusuk ke dalam dan menimbulkan infeksi. Jika balutan terlalu ketat maka dapat timbul buku” di kaki yang harus dipotong dengan pisau. Kemudian kaki juga harus dipijat dan dikompres dingin dan panas untuk sedikit mengurangi rasa sakit. Pengikatan kaki membuat siklus darah tidak lancar sehingga dapat membuat daging kaki menjadi busuk dan kaki dapat mengeluarkan nanah. Semakin kecil kaki seorang gadis maka akan semakin cantik ia dipandang. Panjang kaki seorang gadis hanya berkisar 10-15 cm saja.

Suku " Leher Panjang " di Thailand

Para wanita dari suku pedalaman Paudang, Thailand, serba berleher panjang. Sejak berumur sekitar 5 tahun, leher mereka dipasang gelang tembaga yang melingkar berlapis-lapis agar lehernya tumbuh memanjang. Jika mereka telah dewasa, panjang leher bisa mencapai 20 cm. Makin panjang makin cantik.

---

Bersyukurlah dengan apa yang Allah sudah berikan kepada bentuk fisik kita

---

Karakter outer beauty

1. Given (Pemberian/karunia Allah)

2. Bersifat relatif

3. Bersifat sementara

---

Karakter inner beauty

1. Merupakan pencapaian manusia

QS Ar Rum : 21

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

---

2. Semakin bertambah usia, bisa semakin meningkat

3. Sifatnya abadi dan universal

---

Cara merawat outer beauty

1. Dirawat

---

Cara mencapai inner beauty

1. Iman

2. Ilmu

3. Akhlaq

---

Bagaimana merawat inner beauty ?

1. Menjaga kebersihan, contohnya dengan berwudhu

2. Menjalankan sunah fitrah, contohnya dengan :

a. bersiwak

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR. Bukhori dan Muslim)

b. Mencukur bulu

hadits Nabi berikut: “Lima hal yang termasuk sunnah fitrah: Mencukur bulu kemaluan, berkhitan, memendekkan kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR Jama’ah)

“Agar kesemuanya itu tidak melebihi 40 malam.” (HR Ahmad, Abu Daud, dll)

3. Menutup aurat dengan benar

Qs An Nur : 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

---

QS Al Ahzab : 59

Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mumin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

4. Berhias dan berpakaian yang indah tanpa tabarruj

QS Al A'raf : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

---

QS Al A'raf : 31

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

---

Menjaga outer beauty itu ada batasan atau kriterianya, antara lain :

1. Tanpa pemalsuan dan manipulasi

2. Tanpa melukai dan membahayakan diri sendiri

3. Tanpa benda najis

4. Tanpa menghalangi masuknya air ketika bersuci

---

Bagaimana cara meningkatkan inner beauty ?

1. Tazkiyatunnafs

Ibn Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa Maqamat terbagi kepada tiga tahapan. Yang pertama adalah kesadaran (yaqzah), kedua adalah tafkir (berpikir) dan yang ketiga adalah musyahadah.

Al-Sarraj Maqamat terdiri dari tujuh tingkatan yaitu taubat, wara’, zuhd, faqr, shabr, tawakkal dan ridha.

Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin membuat sistematika maqamat dengan taubat – sabar – faqir – zuhud – tawakal – mahabah – ma’rifat dan ridha.

At Thusi menjelaskan maqamat sebagai berikut : Al Taubat – Wara – Zuhud – faqir – sabar – ridha – tawakal – ma’rifat.

Al Kalabadhi didalam kitabnya “Al taaruf Li Madzhab Ahl Tasawuf” menjelaskan ada sekitar 10 maqamat : Taubat – zuhud – sabar – faqir – dipercaya – tawadhu (rendah hati) – tawakal – ridho – mahabbah (cinta) -dan ma’rifat.

2. Mempelajari dan mempraktekkan adab : Praktekkan akhlaq terpuji, praktekkan adab

a. Adab di dalam majelis

Berikut ini adalah adab-adab dalam bermajelis :

1. Mengucapkan salam kepada ahli majelis jika ia hendak masuk dan duduk pada majelis tersebut, hendaknya ia mengikuti majelis tersebut hingga selesai. Jika ia hendak meninggalkan majelis tersebut, ia harus meminta izin kepada ahli majelis lalu mengucapkan salam.

2. Tidak menyuruh seseorang berdiri, pindah atau bergeser agar ia menempati tempat duduknya, dan selayaknya bagi ahli majelis yang telah duduk dalam majelis merenggangkan tempat duduknya, agar seseorang yang mendatangi majelis tadi mendapatkan tempat duduk.

3. Tidak memisahkan dua orang yang sedang duduk agar ia dapat duduk di tengah-tengahnya, kecuali dengan seizinnya

4. Apabila seseorang bangkit dari tempat duduknya meninggalkan majelis kemudian kembali lagi, maka ia lebih berhak duduk di tempat yang ditinggalkannya tadi.

5. Tidak duduk di tengah-tengah halaqoh/majelis

6. Seseorang di dalam majelis hendaknya memperhatikan adab-adab sebagai berikut :

-> Duduk dengan tenang dan sopan, tidak banyak bergerak dan duduk pada tempatnya.

-> Tidak menganyam jari, mempermainkan jenggot atau cincinnya, banyak menguap, memasukkan tangan ke hidung, dan sikap-sikap lainnya yang menunjukkan ketidakhormatan kepada majelis.

-> Tidak terlalu banyak berbicara, bersenda gurau ataupun berbantah-bantahan yang sia-sia.

-> Tidak berbicara dua orang saja dengan berbisik-bisik tanpa melibatkan ahli majelis lainnya.

-> Mendengarkan orang lain berbicara hingga selesai dan tidak memotong pembicaraannya.

-> Bicara yang perlu dan penting saja, tanpa perlu berputar-putar dan berbasa-basi ke sana ke mari.

-> Tidak berbicara dengan meremehkan dan tidak menghormati ahli majelis lain, tidak merasa paling benar (ujub) dan sombong ketika berbicara.

-> Menjawab salam ketika seseorang masuk ke majelis atau meninggalkan majelis.

-> Tidak memandang ajnabiyah (wanita bukan mahram), berbasa-basi dengannya, ataupun melanggar batas hubungan lelaki dengan wanita muslimah bukan mahram, baik kholwat (berdua-duaan antara laki-laki dan wanita bukan mahram) maupun ikhtilath (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan bukan mahram)

7. Disunnahkan membuka majelis

8. Disunnahkan menutup majelis dengan do’a kafaratul majelis.

---

b. adab makan dan minum

A. Adab Sebelum Makan Dan Minum.

1) Makanan dan minuman harus halal dan baik.

2) Makan dan minum harus diniatkan untuk ta'at kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.

3) Mencuci kedua tangan agar bersih dan suci.

4) Hendaklah makan secara bersama-sama atau berjama'ah.

B. Adab Ketika Makan Dan Minum.

1) Mengucapkan Basmalah

2) Menggunakan tangan kanan dan makan makanan yang lebih dekat dengan dirinya lebih dahulu.

3) Hendaklah sisa-sisa makanan yang ada dipiring atau ditangan dibersihkan dengan mulutnya agar tidak tersisa sedikitpun hal yang mengandung barokah. Dan hendaklah makanan-makanan yang jatuh ke tanah, dibersihkan lalu dimakan dengan baik.

4) Disunnahkan untuk berjama'ah ketika makan.

5) Dilarang minum sambil berdiri, bernafas / meniupa minuman dan menum langsung dari botol.

C. Adab Selesai Makan Dan Minum.

1) Apabila selesai makan, mengucapkan Hamdalah

2) Tidak terlalu kenyang dalam makan dan minum

---

Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak” (Hadits)

a. Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai suami, kepala pemerintahan, pemimpin tertinggi pasukan Islam, dsb.

b. Rasulullah memiliki akhlak yang agung

QS Al Qalam : 4

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

---

c. Rasulullah patut dijadikan teladan oleh umat Islam

QS Al Ahzab : 21

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut