17 Juli 2012

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tema : Persiapan Lahir Batin Menjelang Ramadhan

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tema : Persiapan Lahir Batin Menjelang Ramadhan
Tanggal : 17 Juli 2012
Pembicara : Ustadzah Nani Handayani

Pembacaan ayat suci al Quran

Qs Al Ahzab : 35

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mumin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

---

Bulan Haji itu ditentukan namun nama bulan Dzulhijjah tidak disebutkan secara langsung

QS Al Baqarah : 197

Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan Haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

---

Ada 4 bulan istimewa di dalam bulan Qomariyah tidak disebutkan secara langsung

Qs At Taubah : 36

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu,dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.

---

Nama bulan Ramadhan disebut langsung secara jelas

QS Al Baqarah : 185

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

---

Ramadhan menurut bahasa artinya panas membakar. Ia disebut demikian karena bulan ini dosa-dosa dan kesalahan orang yang berpuasa di masa sebelum Ramadhan dibakar habis. Rasulullah mengatakan, Siapa yang berpuasa Ramadhan semata-mata karena keimanan serta mengharap rahmat dan pahala dari Allah, maka dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya akan diampuni oleh Allah. (HR Bukhari dari Abu Hurairah)

---

Keutamaan niat

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.

---

Amalan tergantung penutupnya

Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, padahal dia sebenarnya adalah penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, padahal dia sebenarnya adalah penghuni surga. Sungguh setiap amalan itu dihitung dengan penutupannya.” (HR. Al-Bukhari)

---

lebih baik memberi, daripada menerima (Konsep untuk sedekah)

---

Imam Tirmidzi meriwayatkan : Rasulullah pernah ditanya: “Sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Seutama-utamanya sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan.”

---

Pahala puasa di surga

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu 'ar-Rayyan' yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan (oleh pintu tersebut): 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak ada lagi yang masuk melaluinya." (HR Muslim)

---

Persiapan batin menjelang Ramadhan

1. Menyambut Ramadhan dengan niat yang baik karena Allah

HRamadhan, sungguh mempesona dan istimewa, tidak ada bandingannya. Ramadhan adalah hadiah dari Allah, hadiah yang istimewa. Keutamaan Ramadhan yang tiada bandingnya, jika dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. Dalam satu tahun hanya ada satu bulan yang sangat istimewa, yaitu bulan Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat, berkah dan maghfiroh.

---

2. Kesempatan kita untuk merubah takdir di bulan Ramadhan (Atas izin Allah)

Qs Al Qadr

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

---

Perbanyak membaca Al Quran kemudian bacaDoa setelah membaca al Quran

Allahummarhamna bil Qur’an waj’alhu lana imamaw wa nuraw wa hudaw warahmah Allahumma dzakkirna minhu ma nasina wa ‘allimna minhu ma jahilna warzuqna tilawatahu ana allaili wa athrafan nahar waj’alhu lana hujjatan ya Rabbal Alamin

Artinya :

Ya Alloh, sayangilah kami sebab Al-Qur’an, jadikanlah Al-Qur’an sebagai pembimbing, cahaya, petunjuk dan limpahan kasih sayang bagi kami .. Ya Alloh, ingatkanlah apa yang kami lupakan dan berikanlah pengetahuan kepada kami dengan sebab Al-Qur’an dan anugerahkan kepada kami kecintaan untuk membacanya, baik detengah malam maupun dipenghujung siang, dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kami, wahai Tuhan penguasa alam

----

Dahulu kala. Seorang lelaki gelisah Sangat. sebab keledainya sakit. Keledai di masa itu adalah kendaraan yang sangat berharga. Ibarat orang sekarang, keledai itu nilainya seperti mobil. Maka ketika keledai itu sakit, tentu saja tidak bisa dikendarai. Lelaki itupun bingung. Segala cara ia lakukan agar keledainya sembuh. Saking inginnya agar keledainya sembuh, lelaki itu sampai bernadzar. Bila keledainya sembuh, maka ia berjanji akan berpuasa tujuh hari.

Begitulah. Kemudian Allah memeberi kesembuhan untuk keledai itu. Lelaki itupun senang bukan kepalang. Ia pun berpuasa seperti janjinya. Tapi, ternyata setelah selesai hari ketujuh lelaki itu berpuasa, keledai itu mati.

Maka ia pun marah. Sambil menumpahkan segala kesalnya ia berkata, “Ya Allah, engkau perlakukan aku seperti ini? Demi Allah, puasaku yang tujuh hari ini akan aku jadikan pengurang pada puasa Ramadhan nanti.”

Ini adalah kisah orang yang tidak disapa Ramadhan. Karena ia memang tidak mau disapa Ramadhan. Karna memang pada dasarnya lelaki itu tidak berpuasa untuk Allah. Ia berjanji akan memyambut Ramadhan dengan perhitungan pedagang. Mengurangkan puasa nadzarnya atas puasa Ramadhan. Puasa baginya adalah soal tawar menawar. Bukan ketundukan, keikhlasan, apalagi penghambaan. Pada dasarnya ia tidak berpuasa secara ikhlas untuk Allah. Ia berpuasa untuk keledainya.

Lelaki itu memasuki Ramadhan dengan semangat balas dendam. Mengkompensasikan apa yang merasa jadi persembahannya di waktu lalu untuk Ramadhan. Begitulah kebanyakan orang. Ramadhan adalah kompensasi dan pelarian. Sebagian orang menjadikan Ramadhan kompensasi bagi jadwal makan hariannya. Bila siang tak makan, maka malam hari adalah saatnya balas dendam. Melahap semua yang ada.

Yang lain menjadikan puasa sebagai ajang balas dendam untuk tidurnya. Badannya yang lemah dijadikan alasan untuk mengisi hari-harinya dengan tidur dan tidur sepanjang hari. Tak ada ibadah sunnah, tak ada kebajikan. Tidur telah memenuhi seluruh hari-harinya.

Sebagian lagi menjadikan Ramadhan kompensasi atas hari-hari lainnya. Bukan dengan niat memperbanyak ibadah atau mengejar ampunan, tapi lebih sebagai kompensasi atas hari-hari lain yang penuh dengan ketimpangan. Tak apalah Ramadhan bersedekah ala kadarnya, toh pada bulan-bulan lainnya dia tak pernah bersedekah. Begitu pikirnya. Tak apalah shalat,toh pada bulan-bulan sebelumnya tidak pernah shalat. Tak apalah membaca beberapa potong ayat Al Qur’an, karna di bulan-bulan lainnya ia tak pernah membaca Al Qur’an. Begitu seterusnya. Ramadhan bukan menjadi bulan berlomba-lomba untuk amal kebaikan dan menambah ibadah. Tapi sekadar bulan kepatutan. Sekadar mengganjal seperlunya, dari bulan-bulan lain yang sangat miskin kebaikan dan ibadah.

Ada orang-orang yang tidak disapa Ramadhan, lantaran sepanjang Ramdahan ia tetap juga melakukan dosa-dosa besar. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah menjelaskan bahwa dari Ramadhan yang satu menuju Ramadhan yang berikutnya akan menjadi penghapus dosa-dosa diantara Ramadhan itu, kecuali dosa besar. Seperti shalat jum’at yang satu sampai shalat jum’at berikutnya.

Ada orang yang tidak disapa Ramadhan, lantaran ia tidak mendapat ampunan Allah. Ampunan itu sendiri akan diberikan kepada orang-orang yang benar-benar menjalankan puasa Ramadhan dengan sepenuh keikhlasan dan pengharapan. Seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Barang siapa berpuasa bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.

Ada yang tidak disapa Ramadhan, lantaran puasanya hanya mendapat haus dan lapar. Lantaran tidak meninggalkan perkataan keji dan perbuatan mungkar. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan keji, maka Allah tidak merasa perlu dengan apa yang ia lakukan dengan meninggalkan makan dan minum.” (HR. Bukhari)

---

Keutamaan sedekah

QS Al Baqarah : 261

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

---

Sedekah itu disaat lapang maupun sempit, itulah ciri orang yang bertaqwa

QS Ali Imran : 134

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

---

3. Ramadhan itu justru digunakan untuk memperbanyak amalan, bukan untuk bermalas malasan

---

“Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari.

Dari artikel Apakah Anda Termasuk Sebaik-baik Manusia? — Muslim.Or.Id by null

---

Mari mengibaratkan puasa dan tujuan hidup, kita bisa melihat contoh dari seekor ulat yang masuk ke dalam kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu dalam waktu sekitar seminggu. Seekor ulat saja berani untuk berpuasa, tidak makan, tidak minum, tidak ke mana-mana, tidak ghibah, tidak melihat yang tidak benar, tidak mendengar yang negatif selama satu minggu. Ulat berani bermetamorfosis dari seekor ulat yang jelek di dalam kepompong demi mencapai tujuan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.

---

Doa : rabbanaa arnal haqqa-haqqa warzuqna tibbaa’ah wa arinal baathila warzuqna tinabah.

---

Persiapan lahir :

1. Makanan yang sehat

2. Ilmu tentang Ramadhan

Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan yang tidak berilmu

Qs Mujadillah : 11

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

---

Tips bagaimana menjaga keimanan :

1. Berdoa kepada Allah :

QS Ali Imran : 8

Ya Allah Rabb kami, janganlah kau jadikan hati kami condong kepada kesesatan, sesudah Engkau memberi pertunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau , Karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia

---

2. Berteman dan membaca kisah orang sholeh

---

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari)

---

Perintah untuk berlomba lomba di dalam kebaikan

Qs Al Baqarah : 148

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Seungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

---

Perintah untuk memohon ampunan dari Allah dengan segera

Qs Ali Imran : 133

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa

---

Keutamaan silahturahim

Nabi SAW bersabda: ”Bukanlah bersilaturahim orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahim adalah yang menyambung apa yang putus

---

Amalan Rasulullah di bulan Ramadhan :

1. Mengutamakan sahur

Dari Anas bin Malik ra. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Makan sahurlah kamu sekalian, sebab dalam makan sahur itu ada berkahnya.” (Mutaffaq’alaih)

---

2. Sedekah

Dari ibn Abbas Ra Ia berkata Nabi Saw Adalah manusia yangn paling dermawan, dan sedermawan-dermawan beliau adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui belaiu. Jibril menemui beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan sehingga habisnya bulan Ramadhan itu. Kepentingannya menemui nabi saw. Ialah untuk menyampaikan al-Quran. Apabila Jibril bertemu dengan beliau maka keadannya lebihi bermurah dengan kebaikan daripada angin yang diutus

---

3. Memperbanyak tilawah

Dari Urwah dari Aisyah katanya : “Boleh dikata, hampir tidak pernah Rasulullah saw. melaknat. Biasanya bila dekat masa bertemunya dengan Jibril untuk bertadarus al-Qur’an, maka Rasulullah saw. banyak bermurah tangan lebih dari kencangnya angin yang berhembus.”

---

4. Menyegerakan berbuka puasa

Bahwasanya Nabi Saw. bersabda manusia senantiasa ada dalam keadaan baik selama cepat-cepat makan untuk berbuka

---

5. Beri'tikaf

Dari Aisyah “Bahwasanya Nabi Saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh yang akhir dari bulan Ramadhan sampai Allah mengambil nyawanya”

---

Keutamaan tidak membalas cacian

Hadist : Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah berfirman, “Semua amal anak Adam baginya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang kalian sedang menjalani puasa janganlah dia berkata-kata kotor dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci atau memeranginya hendaklah dia katakan, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa.’ Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih harum daripada bau minyak kasturi. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan. Ketika dia berhariraya dan ketika dia berjumpa dengan Rabbnya maka dia akan bergembira dengan puasanya.” (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut