29 Juli 2012

Talkshow Majalah Noor, SmartFM, Hotel Grand Sahid Jaya Tema : Cantik dengan hijab

Event : Talkshow Majalah Noor, SmartFM, Hotel Grand Sahid Jaya
Tema : Cantik dengan hijab
Tanggal : 27 Juli 2012
Pembicara : Ustadz Ahmad El Quroy

Kutipan ayat yang dibacakan

Qs Al Baqarah : 183

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

---

Amalan mardud artinya yang ditolak, yang tidak diterima

Amalan mabrur artinya yang diterima Allah

---

Allah SWT mengakui keutamaan ibadah puasa, dan erat hubungannya dengan kesucian jiwa dan keikhlasan hati. Hal ini dijelaskan di dalam hadits kudsi.
Allah SWT telah berfirman: Segala amal ibadah anak Adam adalah baginya, kecuali puasa adalah bagiku, dan Aku lah akan membalasnya.

Hadits Qudsi tersebut menjelaskan bahwa, segala amal ibadah manusia dapat dilihat dan dinilai, oleh manusia itu sendiri, kecuali puasa tidak dapat dilihat, dan tidak dapat diketahui orang lain, kecuali Allah SWT. Menurut Syekh Muhammad Ibrahim Al Khatib, bahwa puasa itu merupakan rahasia antara hamba dengan Tuhannya, tidak ada yang melihatnya kecuali Dia karena orang yang berpuasa, tidak seperti melakukan shalat, zakat dan haji, dapat dilakukan karena riya. Tetapi orang yang melakukan puasa meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumannya karena Allah semata, tidak diketahui oleh seseorang, dan itulah ”Rahasia Puasa” sehingga khusus milik Allah SWT

---

Allah selalu bersama kita, dimana saja kita berada

Qs Al Hadid : 4

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

---

Keutamaan Puasa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka)". Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa". Rasulullah Saw mengulanginya dua kali. "Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya! sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT lebih harum daripada bau misik/kesturi. Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Hambaku meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena aku. Puasa itu bagi-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, dan setiap kebaikan akan dibalas 10 kali. (HR Bukhori)

---

Keutamaan dalam beramal

Suatu ketika Rasulullah hadir dalam pemakaman salah seorang sahabatnya. Di tengah kunjungannya, beliau bertanya kepada istri dari sahabat yang meninggal tersebut. “Adakah wasiat yang ditinggalkan suamimu?”. Sang istri ini menjawab, “Ya Rasul, sebelum meninggal, suamiku mengucapkan kata-kata aneh, yang aku sendiri tidak tahu apa maknanya. Suamiku berkata ‘andai lebih jauh’, ‘andai lebih baru’, ‘andai lebih banyak’ “.

Mendengar penuturan wanita itu, Rasul tersenyum. Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya, menjelang ajalnya, suamimu ditampakkan pahala kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya. Suatu ketika, saat hendak ke masjid, dia melihat ada orang buta yang juga sedang berjalan menuju masjid. Lantas, suamimu menuntunnya hingga sampai di masjid. Di penghujung hidupnya, suamimu melihat pahala yang diberikan Allah atas amalnya itu. Kemudian, suamimu berkata ‘andai lebih jauh’, tentu pahala itu akan jauh lebih banyak”.

Rasul melanjutkan, “Pada musim dingin, suamimu melihat ada seseorang yang kedinginan di jalan. Kemudian, suamimu datang menghampiri, dan memakaikan mantelnya yang sudah lusuh. Ketika Allah memperlihatkan pahala atas amalnya itu, suamimu berkata ‘andai lebih baru’, yaitu jika suamimu memberikan mantel yang lebih baru, lebih bagus, daripada apa yang diberikannya dahulu, tentu balasan pahalanya akan jauh lebih banyak dari apa yang dilihatnya itu”.

“Suatu waktu, ada orang kelaparan yang mendatangi suamimu. Saat itu, yang dimiliki suamimu hanya sepiring makanan yang sedang dihabiskannya. Maka dibagi dualah isi piring itu, sebagian diberikannya untuk orang itu. Ketika suamimu melihat balasan atas perbuatannya itu, dia berkata ‘andai lebih banyak’, yaitu jika dia memberikan semua isi piringnya dulu kepada orang kelaparan, tentunya Allah akan memberikan pahala yang lebih banyak dari apa yang diperolehnya”

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut