13 September 2014

Bincang Sehat 13 September 2014 Dr Lukman Shebubakar, SpOT Deteksi Osteoporosis Sejak Dini

Event : Bincang Sehat
Tanggal : 13 September 2014
Pemateri : Dr Lukman Shebubakar, SpOT
Tema : Deteksi Osteoporosis Sejak Dini

Apa yang disebut osteoporosis?
Osteoporosis adalah berkurangnya massa tulang dan kelainan struktur tulang sehingga menyebabkan tulang keropos dan mudah patah

Bagaimana proses terjadinya ?
Proses pembentukan tuang (Osteoblas) dan Penyerapan tulang (Osteoclas) dipengaruhi oleh :
1. Hormon estrogen
2. Kalsium
3. Sinar matahari
4. Gerak aktif dan olahraga

Masalah Osteoporosi
Faktor faktor yang mempengaruhi "peak bone mass"
Peak bone mass dialami pada usia 20-22 tahun, yang mempengaruhi antara lain
1. Genetics
2. Hormones
3. Nutrition
4. Lifestyle/Gaya hidup

Faktor resiko
1. Umur
2. Ras
3. Jenis kelamin
4. Makanan
5. Obat obatan
6. Rokok dan alkohol
7. Kekurangan hormon seks
8. Penyakit kronis tertentu
9. Imobilisasia

Faktor resiko tetap
1. Gender : wanita
2. Usia lanjut
3. Riwayat osteoporosis keluarga
4. Ras
5. Bentuk badan : kurus, kecil

Curiga osteoporosis?
1. Patah tulang akibat trauma ringan
2. Tubuh makin pendek
3. Nyeri tulang yang merata
4. Gambaran radiologi

Diagnosis
Dengan menggunakan Densitometri
T Score >-2,5 = osteoporosis
T Score >1 = Osteopenia

Perubahan postur tubuh menjadi postur tubuh bungkuk (Kifosis)

Patah tulang
1980-1990 = 1,5 juta patah tulang/tahun
700.000 : Patah tulang punggung
300.000 : Patah tulang panggul
250.000 : Patah tulang lengan bawah
300.000 : Patah tulang lainnya

Perubahan pada usia lanjut
1. Penurunan kekuatan otot
2. Gangguan koordinasi
3. Gangguan keseimbangan : Pengaruh aktifitas, menaikkan resiko jatuh

Upaya pencegahan
1. Pencegahan primer : cegah terjadinya osteoporosis
2. Pencegahan sekunder : cegah patah tulang dan pemburukan jika sudah terjadi osteoporosis
3. Pencegahan tersier : bila sudah terjadi patah tulang + osteoporosis agar dapat kembali beraktifitas

Pencegahan primer :
Usia anak menuju dewasa sehingga pertumbuhan tulang optimal
1. Nutrisi
2. Pola hidup
3. Aktifitas fisik
4. Kenali/hindari faktor resiko

Nutrisi
Sumber kalsium :
1. Berasal dari susu
2. Kacang kacangan
3. Biji bijian
4. Ikan
5. Buah
6. Sayur

Kategori kebutuhan kalsium/miligran/hari
1. Bayi sampai usia 6 bulan 400
2. Bayi 6 bulan sampai 1 tahun 600
3. Anak usia 1-10 tahun 800
4. Anak usia 11-24 1200
5. Dewasa umum 1000
6. wanita hamil 1200
7. Wanita menyusui 1200
8. Wanita post menopause (tanpa terapi sulih hormon) 1500
9. Wanita post menopause ( dengan terapi sulih hormon) 1000

Pola hidup seimbang
1. Aktif
2. Aktifitas fisik/olahraga teratur
3. Pola nutrisi

Latihan fisik
1. Frekuensi 3x / minggu
2. Intensitas ringan-sedang
3. Durasi 20-60 menit

Latihan fisik/olahraga
Rangsang mekanik
1. Gaya tarikan otot
2. Beban -> kekuatan / kepadatan tulang

Manfaat latihan sifik
1. Cegah/perlambat osteoporosis
2. Perbaiki : kekuatan otot, keseimbangan, koordinasi gerak
3. Perbaiki postur -> kurangi resiko jatuh

Bila terjadi osteoporosis, perhatikan
1. Kalsium : 1200-1500 mg/hari
2. Terapi sulih hormon
3. Latihan fisik

Bila terjadi osteoporosis, hindari jatuh
1. Koreksi postur tubuh
2. Gerak/aktifitas tubuh yang benar
3. Latihan fisik khusus

Manfaat latihan fisik
1. Pertumbuhan massa tulang
a. obat : 4-5% per tahun
b. Obat + olahraga : 15% per tahun

Latihan pada penderita osteoporosis
1. Jalan kaki 4,5 Km/jam selama 50 menit, 5x / minggu secara bertahap
2. Latihan beban
3. Latihan keseimbangan dan kesigapan
4. Latihan extensi punggung

Latihan pada penderita osteoporosis
1. Tekuk tangan kesamping badan
2. Angkat badan atas pelan pelan bertumpu pada siku
3. Lakukan 10-12 kali ulangan

Latihan yang tidak boleh pada penderita osteoporosis
1. Lompat : high impact aerobics
2. Latihan : membungkuk kedepan/sit up
3. Latihan yang meningkatkan resiko jatuh : step aerobik (senam dingklik), trampolin, lantai licin, sol sepatu keras
4. Latihan menyilang kaki kesamping/silang badan

Keamanan aktifitas sehari hari
1. Tidak mengangkat beban berat
2. Tidak membungkuk pada pinggang
3. Menggunakan tumpuan jika mengubah posisi dari duduk ke berdiri

Kemanan aktifitas sehari hari
1. Tidak berdiri di atas bangku atau kursi untuk meraih sesuatu di tempat yang lebih tinggi

Aktifitas sehari hari
1. Berdiri tegak lurus, jangan membungkuk
2. Duduk bersandar dengan tegak, jangan membungkuk
3. Tidur menengadah, miring, jangan terngkurap
4. Mengambil barang jangan sambil membungkuk tapi sambil jongkok, bertumpu pada dengkul kemudian berdiri

Rekomendasi : Senam Tai chi

Kesimpulan : every 30 seconds someone in the european union suffers a hip fracture as a result of osteoporosis
Berusaha sekarang, Tiada kata terlambat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut