23 September 2014

Pengajian Masjid Raya Bani Umar 23 September 2014 Ustadz Abdul Aziz Muzakir Rahasia alam akhirat dalam al quran

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 23 September 2014
Pemateri : Ustadz Abdul Aziz Muzakir
Tema : Rahasia alam akhirat dalam al quran

6 Dimensi alam manusia

1. Alam ruh (arwah)

Qs Al A'raf : 172

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan ALLAH mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)

---

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi” (HR. Bukhari)

---

2. Alam rahim

Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia

---

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia” (HR Bukhari dan Muslim)

---

3. Alam dunia

Qs Al Mukminun : 111-115

Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka;sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang. Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi Mereka menjawab: Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah berfirman: Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?

---

Diceritakan oleh Abu Nu’aim dalam kitab al-Hilyat bahwa suatu hari malaikat Izrail As turun mendatangi Nabi Ibrahim As, sang kekasih Allah Yang Maha Pemurah, untuk mencabut nyawanya. Ibrahim As berkata, “Hai malaikat maut, apakah layak seorang kekasih mencabut nyawa kekasihnya sendiri?” Lalu Izrail naik ke langit menemui Tuhannya. Kemudian Allah SWT memerintahkan Izrail untuk menyampaikan firman-Nya, “Apakah kamu pernah menemukan ada seorang kekasih yang tidak ingin bertemu dengan yang dikasihinya?” Mendengar pesan yang dibawa Izrail dari Tuhannya, maka Ibrahim As berkata, “Kalau begitu, cabutlah nyawaku sekarang juga!”

http://syahwah.wordpress.com/2009/11/16/larangan-berdo%E2%80%99a-mengharapkan-kematian/

---

Kisah tentang Nabi Isa

Diriwayatkan bahawa Nabi Isa A.S. telah menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah S.W.T. Orang-orang kafir telah berkata: "Wahai Isa, sesungguhnya kamu telah menghidupkan orang yang baru mati, mungkin mereka yang kamu hidupkan itu belum betul-betul mati. Kalau kamu orang yang benar maka cubalah kamu hidupkan orang yang mati pada zaman pertama dahulu supaya dapat kami lihat."

Nabi Isa berkata: "Katakanlah orang yang hendak kamu lihat?" Orang-orang kafir berkata: "Hidupkanlah Sam bin Hud supaya kami dapat lihat kebenaranmu."

Nabi Isa A.S. pun pergi ke kubur Sam bin Nuh lalu mengerjakan solat 2 rakaat dan berdoa kepada Allah. Maka dengan izin Allah S.W.T. maka hiduplah Sam bin Nuh.

Setelah Sam bin Nuh dihidupkan, Nabi Isa melihat rambut dan janggutnya sudah putih, lalu Nabi Isa A.S. berkata: "Wahai Sam kenapa rambut kamu putih beruban padahal rambut kamu tidak begini sebelumnya?"

Sam bin Nuh berkata: "Aku telah mendengar panggilan kamu, aku sangka Kiamat telah tiba maka rambut dan janggutku menjadi putih beruban sebab takutnya hari Kiamat."

Nabi Isa A.S. berkata: "Sudah berapa lama kamu meninggal?"

Sam bin Nuh berkata: "Aku telah meninggal sejak 4,000 tahun, tetapi sampai sekarang belum lagi hilang sakitnya sakaratul maut dan cukup pedih."

http://al-aarifbillah.blogspot.com/2010/12/nabi-isa-as-dengan-sam-bin-nuh.html

---

Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan 300 pedang” (HR Tirmidzi).

---

Qs An Nisa : 78

Di mana saja kamu berada, niscaya kematian akan menemukanmu, walaupun kamu bersembunyi di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh

---

Menjadi Muslim yang paling Cerdas

Dari Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW, kami serombongan sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdas dan paling teguh diantara manusia ?”. Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemulyaan dunia dan kemulyaan akhirat”. (HR. Ibnu Abid-Dunya)

http://www.sedekah.net/component/content/article/42-amal-sholeh/132-konsep-cerdas-dalam-perpektif-islam.html

---

4. Alam Barzakh

Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah termasuk ahli syurga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni syurga, maka dibukakan baginya pintu syurga setiap pagi dan sore. Hawa syurga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka.

---

5. Alam Akhirat (Hari Akhir)
Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam AS sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan keringatnya.

---

Kisah tentang ‘Utsman bin ‘Affan Ra : Keutamaan rasa takutnya kepada Allah swt

Beliau adalah seorang yang memiliki khasyyah (rasa takut) yang sangat besar kepada Allah swt. Pernah salah seorang sahabat bertanya kepadanya, “Wahai ‘Utsman, kenapa setiap kali disebutkan di sisimu tentang kubur selalu engkau menangis, tetapi jika disebutkan tentang surga dan neraka engkau tidak menangis?”. Beliau menjawab, “Karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari persinggahan-persinggahan akherat, barangsiapa yang selamat di dalamnya maka urusan sesudahnya akan lebih mudah lagi, tetapi barangsiapa yang tidak selamat di dalamnya (disiksa) maka urusan sesudahnya jauh lebih sulit lagi’.”

http://rahmanmedia.wordpress.com/serial-sahabat/utsman-bin-affan-ra/

---

Keselamatan itu akan tampak sangat berharga ketika seseorang sedang ditimpa musibah
Kesehatan adalah mahkota yang berada dikepala orang yang sehat yang tidak terlihat kecuali orang-orang yang sedang sakitt

---

Jangan Meremehkan Amal Saleh Dan Dosa Sekecil Apapun

Dalam suasana akhir zaman yang kacau, kerusakan akidah dan akhlak telah mencapai puncak tertinggi. Amat sedikit orang yang mampu beramal saleh dengan istiqamah. Amat sedikit orang yang mampu mempertahankan kelurusan akidah dan keluhuran akhlaknya. Amat sedikit kawan seiring yang mendorong dan menasihati kita untuk istiqamah meniti jalan Allah dan Rasul-Nya. Maka, dalam kondisi seperti itu, kita tidak boleh meremehkan pelaksanaan amalan saleh sekecil apa pun ia, selama mampu dikerjakan. Pun tidak meremehkan pelanggaran terhadap dosa, sekecil apapun dosa tersebut.

Jangan pernah meremehkan kecilnya sebuah sebuah perbuatan dosa. Bisa jadi ridha, rahmat, dan ampunan Allah datang lewat amalan ringan yang mengena. Dan boleh jadi kemurkaan, siksaan, dan laknat-Nya menimpa karena sebuah dosa yang ringan. Tidak ada hal yang remeh dan kecil dalam ketaatan dan kemaksiatan. Semuanya harus dianggap mulia dan bernilai agung. Kita tidak tahu kapan ridha dan murka Allah menimpa kita, sehingga tidak ada alasan untuk meninggalkan perintah yang ringan dan remeh, atau melanggar larangan yang tampak ringan dan kecil dosanya.

http://beritasubahoon.blogspot.com/2011/09/jangan-meremehkan-amal-saleh-dan-dosa.html

---

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Ketika seorang laki-laki sedang berjalan di sebuah jalan, ia mendapati sebuah ranting berduri di tengah jalan. Ia menyingkirkannya maka Allah berterima kasill kepadanya dan mengampuninya.”

---

Dosa Diampuni Karena Menolong Binatang

Sebuah kisah teladan, yang bisa dijadikan sebuah contoh orang-orang yang sekarang, yaitu kisah Imam As-Syibli Rahimahullah yang memiliki nama Syeikh Abu Bakr ibn Dulaf ibn Jahdar. Ia dikenal sebagai ulama yang menghabiskan banyak waktunya untuk menimba ilmu, berguru kepada banyak ulama di zamannya, banyak beribadah kepada Allah . Dengan ketaatan yang tinggi dalam hal ibadah, nyatanya ‘tidak semua amalan yang bisa menjadi jaminan’ bahwa dia bisa diampuni dosa-dosanya, contohnya seperti kisah Imam As-Syibli, ternyata kebaikan yang remeh pun bisa menjadi penolongnya.
Kisahnya
Imam As-Syibli Rahimahullah dikenal juga dengan keistiqomahannya dalam beribadah dan shalat serta puasa. Akan tetapi, dari sekian banyak amal ibadah yang dilakukan oleh Imam As-Syibli semasa hidup, hanya satu amalan yang menurut orang lain ringan, Namun ternyata dapat menghapus dosa As-Sibli dan berhasil meraih ampunan Allah Subhanahu Wata’ala.

Di dalam kitab Nashaih Al Ibad karya Syeikh Imam Nawa’i Al-Battani dikisahkan, setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, ada seorang temannya yang memimpikannya. Dalam mimpinya itu terlihat Imam As-Syibli nampak mendapatkan nikmat kubur.
"Wahai Imam As-Syibli, apa yang diperbuat Allah Subhanahu Wata’ala. kepadamu?" tanya temannya.
"Allah telah menempatkanku di tempat yang mulia," jawab Imam As-Syibli.
"Tolong beritahu aku amal apa yang engkau perbuat sehingga mendapatkan kemuliaan itu?" pinta temannya.
Mendapatkan Ampunan Allah Subhanahu Wata’ala.
Imam As-Syibli pun bercerita bahwa dirinya pernah ditanya Allah Subhanahu Wata’ala. tentang amal yang membuat ampunan datang kepadanya. Imam As-Syibli menjawab kalau dirinya telah melakukan amal baik dan ikhlas dalam beribadah. Akan tetapi, jawaban itu disangkal oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Imam As-Syibli pun langsung menjawab amal lainnya.

"Mungkin karena ibadah hajiku, puasaku, dan shalatku," kata Imam As-Syibli.
Namun, lagi-lagi penyataan itu ditolak oleh Allah Subhanahu Wata’ala Imam As-Syibli lantas mencoba mengingat-ingat amal baiknya lagi semasa hidupnya.

"Atau mungkin karena kelanggenganku dalam mencari ilmu," tebaknya.
Pernyataan itu kembali disangkal oleh Allah Subhanahu Wata’ala hingga akhirnya Imam As-Syibli menyerah. Ia kemudian berkata,
"Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenya aku harap Engkau mau memaafkanku."

Kemudian Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
"Semua itu tidaklah membuatKu mau mengampunimu."
Imam As-Syibli Menolong Anak Kucing
Imam As-Syibli lantas bertanya,
"Lalu, karena apa Engkau berkenan mengampuniku?"

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
"Ingatkah engkau, ketika engkau berjalan di pinggiran kota Baghdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang sedang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Kemudian karena merasa kasihan, engkau mengambil anak kucing itu dan memasukkannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?"
"Iya," jawab Imam As-Syibli.

Allah subhanahu Wata’ala berkata :
"Karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu."

Imam As-Syibli bersyukur telah mendapatkan ampunan Allah Subhanahu Wata’ala. Ia sendiri tak menyangka jika amal menolong kucing itulah yang mengantarkannya mendapatkan kemuliaan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Dari amalan inilah dia mendapat kenikmatan kubur

Setelah mendapatkan penjelasan oleh As-Syibli didalam mimpi itu, teman Imam As-Syibli sadar bahwa amal ibadah yang dilakukan di dunia ini tidak menjadi jaminan mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Meskipun amalan itu juga termasuk amalan yang mulia di sisi Allah.
.
Hanya saja Bisa jadi seseorang mendapat ampunan itu karena amal-amal lain, yang mungkin dianggap ringan dan remeh untuk dikerjakan, Namun ternyata dari situ peluang ampunan lebih besar, seperti menolong manusia yang kekurangan, menolong hewan yang kelaparan / kehausan, menyingkirkan gangguan yang ada di jalan Raya, dll.

http://tadriburrowi.blogspot.com/2013/12/kisah-orang-orang-yang-menolong-binatang_7687.html

---

Surat munjiyat (artinya, surat penyelamat) adalah kumpulan surat-surat Al-Quran yang berjumlah 7 surat yaitu Surat Yasin, Al-Kahfi, Al-Mulk, As-Sajadah, Ar-Rahman, Al-Waqi'ah, Al-Fath.

1. Fadhilah Surat Al-Mulk untuk meringankan siksa kubur. Hadits hasan riwayat Tirmidzi
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Salah satu Sahabat Nabi membuat kemah di atas kuburan -- dia tidak mengira itu kuburan. Tiba-tiba ada seseorang yang sedang membaca Surah Al Mulk sampai selesai. Ia pun menghadap Nabi dan berkata: Wahai Rasulullah aku membuat kemahku di atas kuburan aku tidak mengira itu kuburan. Tiba-tiba ada suara seseorang sedang membaca Surah Al-Mulk (Tabarak) sampai selesai. Nabi bersabda: Surah Al-Mulk adalah surat yang mencega dan menyelamatkan dari siksa kubur.

2. Surat As-Sajadah sebagai munjiyat (penolong). Hadits riwayat Darimi
Bacalah Surat yang menyelamatkan yaitu Surah As-Sajadah. Nabi bersabda: begitu juga Surah Al-Mulk. Nabi tidak tidur sampai membaca keduanya.

3. Surat As-Sajadah dan Al-Mulk selalu dibaca Nabi setiap hendak tidur. Hadits sahih riwayat Ahmad, Tirmidzi, Hakim
Nabi tidak tidur sampai membaca Surat As-Sajadah dan Al-Mulk

http://www.alkhoirot.net/2012/11/keutamaan-al-quran.html

---

Allah membukakan pintu dengan seluas-luasnya bagi seluruh orang yang berdosa dan melakuan kesalahan. Meskipun dosa mereka telah mencapai ujung langit sekalipun. Seperti sabda Rasulullah Saw: "Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian." (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Taubat/Utama.html

---

Tangga keutamaan keselamatan akhirat

1. Taubat nasuha
2. Membenahi shalat 5 waktu
3. Perbanyak Shalat tahajud

Hadist : “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan) meskipun sedikit.”
Al Qasim berkata; Dan Aisyah, bila ia mengerjakan suatu amalan, maka ia akan menekuninya.” ( HR Muslim)

4. Perbanyak shalat dhuha
5. Perbanyak dzikir
6. Perbanyak puasa sunah
7. Perbanyak sedekah
8. Perbanyak Sabar, Syukur, Ikhlas
9. Istiqomah
10. Tawakkal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut