21 April 2012

Kajian Muslimah Masjid Alatief Pasaraya Blok M Tema : Ibu sebagai motivator kesuksesan anak Tanggal : 20 April 2012

Event : Kajian Muslimah Masjid Alatief Pasaraya Blok M
Tema : Ibu sebagai motivator kesuksesan anak
Tanggal : 20 April 2012
Pembicara : Ustadzah Dra Sitaresmi S Soekanto, M.Psi

Orang yang sukses adalah orang yang melakukan perbuatan penghuni masuk surga, orang yang sukses adalah orang yang menjauhkan diri dari perbuatan yang menjerumuskan dirinya ke neraka

Orang yang paling mulia adalah orang yang paling bertaqwa

QS Al Hujurat : 13

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

---

Dari Abdillah bin Mas’ud ra. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang mempunyai sifat sombong sedikit saja di dalam hatinya tidak akan masuk surga.” Seseorang berkata, “Bagaimana halnya ihwal seseorang yang mempunyai pakaian-pakaian yang indah dan sepatu-sepatu yang indah?” Rasulullah saw bersabda, “Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan (Seseorang tidak disebut sombong jika ia mempercantik dirinya). Kesombongan terletak pada penolakan terhadap kebenaran danmemandang orang lain rendah.” (HR Muslim)

---

Qs Al Isra : 32

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

---

Ibu Madrasah Pertama Bagi Anak

---

Sesungguhnya setiap mukmin dan mukminat mereka itu adalah saling menjadi wali satu sama lainnya. Mereka saling memenberi nasehat dan saling mencintai karena Allah ‘Azza wa Jalla dan saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran serta saling tolong menolong dalam kebajikan dan takwa

---

Mari mejauhi kegelapan menuju terang benderangnya Cahaya Hidayah

QS Al Baqarah : 257

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindungpelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni nereka; mereka kekal di dalamnya.

---

Setiap anak dilahirkan cerdas, cara memacu kecerdasan ini adalah dengan cara mengasah kecerdasannya melalui belajar

---

Motivasi ada 2 :

1. Motivasi Intrinsik:

Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi pada dasarnya memang sudah ada di dalam diri setiap orang, seperti asal kata motivasi yaotu motif yang berarti daya penggerak untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik timbul karena rasa ingin tau. Bersyukurlah Anda yang memiliki motivasi intrinsik yang kuat sehingga Anda akan punya lebih banyak kreatifitas, ide dan sebagainya untuk mewujudkan motivasi Anda itu.

2. Motivasi Ekstrinsik:

Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu tindakan contohnya belajar. Bagi sesorang dengan motivasi instrinsik yang lemah, misalnya kurang rasa ingin taunya, maka motivasi jenis kedua ini perlu diberikan.

---

Tips untuk menjadi motivator :

1. Memotivasi anak dengan memberi tahukan konsekuensi

2. menjauhi perbuatan yang labeling

Labeling

Labeling adalah proses melabel seseorang. Label, menurut yang tercantum dalam A Handbook for The Study of Mental Health, adalah sebuah definisi yang ketika diberikan pada seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut, dan menjelaskan orang dengan tipe bagaimanakah dia. Dengan memberikan label pada diri seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya, dan bukan pada perilakunya satu persatu.

Dampak Terhadap Anak

Dalam teori labeling ada satu pemikiran dasar, dimana pemikiran tersebut menyatakan "seseorang yang diberi label sebagai seseorang yang devian dan diperlakukan seperti orang yang devian akan menjadi devian". Penerapan dari pemikiran ini akan kurang lebih seperti berikut "anak yang diberi label bandel, dan diperlakukan seperti anak bandel, akan menjadi bandel". Atau penerapan lain "anak yang diberi label bodoh, dan diperlakukan seperti anak bodoh, akan menjadi bodoh". Kalau begitu mungkin bisa juga seperti ini "Anak yang diberi label pintar, dan diperlakukan seperti anak pintar, akan menjadi pintar".

Pemikiran dasar teori labeling ini memang yang biasa terjadi, ketika kita sudah melabel seseorang, kita cenderung memperlakukan seseorang sesuai dengan label yang kita berikan. Misalnya, seorang anak yang diberi label bodoh cenderung tidak diberikan tugas-tugas yang menantang dan punya tingkat kesulitan di atas kemampuannya karena kita berpikir "ah dia pasti tidak bisa kan dia bodoh, percuma saja menyuruh dia". Karena anak tersebut tidak dipacu akhirnya kemampuannya tidak berkembang lebih baik. Kemampuannya yang tidak berkembang akan menguatkan pendapat/label orangtua bahwa si anak bodoh. Lalu orangtua semakin tidak memicu anak untuk berusaha yang terbaik, lalu anak akan semakin bodoh. Anak yang diberi label negatif dan mengiyakan label tersebut bagi dirinya, cenderung bertindak sesuai dengan label yang melekat padanya. Dengan ia bertindak sesuai labelnya, orang akan memperlakukan dia juga sesuai labelnya. Hal ini menjadi siklus melingkar yang berulang-ulang dan semakin saling menguatkan terus-menerus.

---

Labeling itu seolah olah anak tidak akan berubah, padahal anak itu masih bisa berubah karena dia masih dalam masa perkembangan fisik maupun mental

---

3. Jangan mencontohkan diri kita kepada anak karena perbedaan zaman antara kehidupan kita dan kehidupan anak

4. Jadi orang tua yang mau belajar

---

Keutamaan menuntut ilmu

Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa menempuh suatu jalan dengan tujuan mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Selain itu, malaikat akan meletakkan sayapnya bagi orang yang mencari ilmu sebagai keridaan atas tindakannya. Sesungguhnya yang ada di langit dan bumi, bahkan ikan-ikan di laut, akan memohonkan ampunan bagi orang yang menuntut ilmu. Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan atas planet yang lain. Para ulama adalah pewaris manusia. Dan, para nabi tiada mewariskan dinar atau dirham, melainkan ilmu. Maka, barang siapa mengambilnya, berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna.” (HR. Ahmad)

---

5. a. Anak laki di motivasi untuk memiliki etos kerja yang baik, enterpreneurship

QS An Nisa : 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

---

5. b. Anak wanita dimotivasi untuk rajin belajar karena dia adalah madrasah untuk anaknya

---

6. Cinta dan contoh saja tidak cukup, harus ada pengaplikasian kepada diri sendiri

Contoh : setiap magrib, tv harus mati

---

7. Bila punya anak, berlakulah sebagai anak anak

---

Kekerasan fisik dan memar yang relatif mudah untuk menyembuhkan, mungkin kunjungan ke rumah sakit dapat membantu satu transaksi dengan luka fisik, tapi bagaimana satu menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh verbal dan pelecehan emosional.

Pelecehan verbal dapat sangat menyakitkan dan pelaku dapat menghubungi nama-nama korban dan tujuan dalam pelecehan verbal adalah mengontrol. Oleh karena itu, pelaku mencoba untuk melakukan semua hal yang mungkin untuk mengendalikan korban. Setelah membunuh harga diri korban dan membuatnya merasa total kecelakaan, para pelaku tidak pernah setuju untuk telah melakukan kesalahan apapun, maka korban harus mengambil langkah-langkah untuk melawan penyalahgunaan dan bergerak keluar dari hubungan. Telah terbukti bahwa pelecehan verbal dan emosional dapat memiliki fisik dan psikologis kuburan konsekuensi dan penting bagi korban untuk keluar dari situasi seperti di awal.

Korban mungkin mencari bantuan seorang konselor atau terapis untuk menangani dengan keadaan pikiran dan untuk mendapatkan kembali diri aslinya. Tidak ada penyembuhan tetap waktu, tetapi tergantung pada jumlah kerusakan yang telah dilakukan dan juga bervariasi sesuai dengan individu yang berbeda. Ada banyak organisasi yang mungkin bersedia membantu seseorang yang menderita pelecehan emosional dan verbal.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa jika Anda memiliki harus berjalan keluar pada pasangan Anda dan mengakhiri perkawinan, itu bukan kesalahan Anda karena tidak seorang pun akan memilih untuk hidup dengan seseorang yang tidak menghormati dan mengasihi pasangan hidup tapi memperlakukan dirinya seperti seorang budak.

---

Contoh Rasulullah dalam mendidik anak

Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya. Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut