05 April 2012

Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro Tema : Belajar Mengendalikan Dosa Tanggal : 5 April 2012

Event : Pengajian Khoirotunnisa Puri Bintaro
Tema : Belajar Mengendalikan Dosa
Tanggal : 5 April 2012
Pembicara : Ustadz Agus Idwar Jumhadi,S.sos

Berani berdosa itu biasa, berani bertaubat itu luar biasa

---

Mungkinkah kita menghilangkan dosa ?

Dosa itu selalu ada, jadi yang penting adalah bagaimana mengendalikan dosa

---

Apakah dosa itu ?

session 1 :

Tolong diagnosa saya Dok, apakah saya kena "dosa akut?"

1. Hati nurani

Untuk tahu dosa, tanya nurani

sesuatu yang mengganjal di dalam hati inilah potensi adanya dosa

---

Apakah gaya bicara kita sama antara orang yang secara finansial baik dan orang yang secara finansial kurang ?

Apakah cara melayani kita sama antara teman dan orang yang baru saja kita kenal ?

---

Rasulullah pernah ditegur Allah karena bermuka masam :

Qs Abasa : 1-16

Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

karena telah datang seorang buta kepadanya.

Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,

maka kamu melayaninya.

Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

sedang ia takut kepada (Allah),

maka kamu mengabaikannya.

Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,

Yang ditinggikan lagi disucikan,

di tangan para penulis (utusan),

Yang mulia lagi berbakti.

---

2. Berkaca kepada orang lain

Jangan merasa lebih baik dari orang lain

Qs Al Hujurat : 13

Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

---

Allah mengingatkan agar kita tidak mencari kesenangan hati (nafsu belaka)

QS At Tahrim : 1

Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

---

Hindari : Sedih melihat orang senang, senang melihat orang sedih

---

3. Malu dilihat orang lain

Tidak ada niatan untuk riya, ini untuk menjadi teladan buat yang lain, Camera ? Action !

---

4. Perbuatan yang dilakukan ternyata tidak Menujuk kepada kitab suci

Katanya muslim, kok referensinya dukun ?

---

5. Allah menegur dengan caranya

Allahu akbar, Ya Allah, Astagfirullahaladzim, Laa illahailallah, Masya Allah ... (Kisah suara kotak kitam di sebuah penerbangan ketika akan hancur)

Wah jadi kayak majelis dzikir, ini penerbangan apa pengajian sih ?

---

Cara mendeteksi dosa ?

1. sensitivitas diri

---

Sifat dasar manusia

Setiap manusia pasti berdosa dan sebaik baik pembuat dosa adalah mereka yang bertaubat (HR Ahmad)

---

Kita tidak pernah tertarik dengan rumput tetanngga yang lebih hijau

---

Orang yang lalai itu seperti binatang yang rendah, bahkan lebih rendah dari itu

Qs Al A'raf : 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

---

Nabi adam pernah terpeleset

"Jangan khawatir bos, saya pernah dengar di pengajian, Nabi Adam saja pernah tergelincir, berbuat dosa, apalagi kita ?"

Intinya adalah, Nabi Adam pernah melakukan salah kemudian bertaubat nasuha, kalau kita ?

Pentingnya taubat nasuha

Qs At Tahrim : 8

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: ” Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu “.

---

Dosa jadi rutinitas

Tidak perlu dipelajari, dosa dan maksiat itu sudah begitu mudah dan amat dekat dengan keseharian kita, tanpa belajarpun, kita sudah pandai ...

---

Dosa tidak pandang bulu

... Kirain kalo kyai nggak dosa ...

---

Profesionalisme dosa

... Ah nggak kreatif amat, masak, jaman kayak gini kok masih maling Tv, gaul dong gaul ...

---

Hikmah pentingnya keikhlasan dalam beramal dan bertaubat, karena Allah Maha Pengampun

Alkisah, pelacur yang memberi minum seekor anjing yang kehausan ditengah padang pasir, dan pelacur itu dijamin masuk surga. Sebagaimana Dari Abi Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari)

---

Imam Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya, meriwayatkan sebuah kisah yang bersumber dari sahabat Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seorang laki-laki yang sangat kejam. Ia telah membunuh 99 orang.

Suatu hari, si pelaku merasa menyesal atas berbagai perbuatan yang telah dilakukannya. Ia pun lantas berusaha mencari manusia yang paling berilmu di atas dunia ini. Ia lalu mendatangi seorang alim yang ahli beribadah dan bercerita tentang masa lalunya. Saat bertemu, dia lalu mengutarakan maksudnya untuk bertaubat dan menjadi orang yang saleh.

Sayangnya, tanpa landasan keilmuan yang kuat, orang alim ini menjawab, bahwa dosa pembunuh tak akan diampuni Allah. Mendengar jawaban itu, lalu timbul amarahnya. Tanpa berpikir panjang, penjahat ini langsung membunuh orang alim tersebut. Maka, genaplah 100 orang yang telah dibunuhnya.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan dan mencari orang yang lebih alim. Ketika bertemu dengan orang yang dicarinya, dia pun menyampaikan keinginannya untuk bertaubat.

Dengan keilmuannya, orang alim ini menjawab bahwa Allah akan mengampuni taubat orang jika dilakukan secara benar-benar. Orang alim itu memberikan nasihat, agar si penjahat segera menjauhi teman-temannya yang jahat, serta memintanya untuk bergaul dengan orang-orang yang saleh. Sebab, pergaulan yang salah akan menjerumuskan seseorang dalam perbuatan mungkar.

Pembunuh kejam ini mematuhi nasihat orang alim itu. Ia bertaubat dan menyesali dosa-dosanya. Ia juga menjauhi teman-temannya yang jahat dan pergi mencari perkampungan tempat orang-orang saleh. Namun, ketika ia masih berada dalam perjalanan, ajal tiba.

Ia menghadap Allah dengan hanya membawa niat tulus, menjadi orang yang baik. Malaikat pun sempat berebut untuk membawanya. Ada yang ingin membawanya ke neraka, dan yang lain ingin membawa ke surga. Setelah diukur, jarak yang ditempuhnya untuk bertaubat, lebih panjang dibandingkan dengan tempat kawan-kawannya yang berbuat maksiat. Singkat cerita, pembunuh yang telah bertaubat itu kemudian dibawa ke surga.

Hikmah dari kisah ini, di antaranya, adalah perintah agar kita bergaul dengan orang-orang yang saleh, dan menjauhi orang yang berbuat maksiat.

---

Dosa itu indah ?

Dosa itu kan versi elo ?

---

Kenali potensi negatif diri

Lihatlah dirimu maka kamu kenali Tuhanmu ?

---

Amal baik akan sia sia jika kita dzolim

QS Al Furqon : 21-23

Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan Kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita? “Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman.

Pada hari mereka melihat-malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata:” Hijraan mahjuura ”

Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.

---

Jujur terhadap diri sendiri

Manajemen dosa adalah cermin untuk melihat potensi negatif dalam diri ini

... buruk rupa cermin dibelah ini artinya seseorang yang senantiasa menyalahkan atau mencari-cari alasan untuk membenarkan kesalahannya sehingga apapun yang ada disekitarnya dihancurkan bahkan dimusnahkan padahal kekurangannya itu bukan salah orang atau apapun yang ada disekitarnya sehingga otomatis orang seperti ini cenderung dijauhi oleh orang disekitarnya karena sifatnya yang tidak terpuji ini ...

---

Segala kebaikan ke keburukan itu adalah untuk diri kita sendiri efeknya

Qs Al Isra: 7

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuh mu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.

---

Qs Al Zalzalah : 7-8

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

---

Wanita dan neraka

Abdullah bin Umar Ra menuturkan bahwa Rasulullah Saw bersabda "Wahai segenap kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah memohon ampun kepada Allah (istighfar) sesungguhnya aku melihat kalian adalah penghuni paling banyak di neraka (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut