28 November 2010

Pengajian Fatimah Az Zahra Tanggal 26 November 2010

Event : Pengajian Fatimah Az Zahra
Tanggal : 26 November 2010
Pembicara : Habib Mahdi
Tema: Taqorub kepada Allah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dia berkata, "Telah bersabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam , "Sesungguhnya Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, "Barang siapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada bentuk taqarrub seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai dibanding (mengerjakan) apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Ku dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya. Dan jika Aku mencintai nya maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang dia melihat dengannya, menjadi tangannya yang dia gunakan memukul, serta menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku maka Aku pasti memberinya, dan jika dia minta tolong kepada-Ku niscaya Aku pasti menolongnya." (HR al-Bukhari)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia.” (QS al-Mumtahanah:1)

“Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah-itulah-yang-pasti-menang.”(QS.5:56)

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang yang bertaqarrub kepada Allah :

1. Orang yang mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban, dan ini merupakan tingkatan paling sederhana dari seorang hamba (pas-pasan). Umar bin Khaththab z berkata, "Amalan yang paling utama adalah melaksana kan apa yang diwajibkan Allah dan menjaga diri (wara') dari yang diharamkan Allah, serta niat yang jujur terhadap apa yang di sisi Allah (ikhlas dalam-beramal)

2. Orang yang bertaqarrub kepada Allah, selain mengerjakan kewajiban, dia juga bersungguh-sungguh melaksanakan nawafil (sunnah-sunnah) dan menahan diri dari makruhat (sesuatu yang dibenci, namun tidak haram). Dan hamba yang demikian inilah yang berhak mendapatkan kecintaan Allah Subhannahu wa Ta'ala.

Banyak mengingat Allah dengan hati dan lisan, Allah berfirman, artinya

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.”(QS.2:152)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut