09 November 2010

Pengajian Masjid Raya Bani Umar Tanggal 9 November 2010

Event : Pengajian Masjid Raya Bani Umar
Tanggal : 9 November 2010
Pembicara : Ustadzah Romlah Hasan
Tema: Hakekat Ikhlas Dan Sabar

Hadist :

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu `anhu, ia berkata : "Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya"

Hadist :

Hadits dari Abu Sa'id ra bahwa Nabi saw bersabda: 'Apakah kalian sanggup membaca sepertiga (1/3) Qur'an dalam satu malam?' Rupanya hal itu memang terasa berat bagi mereka, maka jawab mereka: 'Siapa pula yang akan sanggup melakukan itu diantara kami, ya Rasulallah!'. Maka sabda Nabi saw 'Allaahul wahidus shamad ' i amaksudnya surat Al Ikhlasi a adalah sepertiga dari Al- Qur'an". (HR.Bukhori, Muslim dan An-Nasa'i)


Ikhlas artinya melepaskan diri dari selain Allah atau membersihkan amal perbuatan dari penglihatan makhlukNya. “Ikhlas adalah melakukan amal perbuatan yang tidak disuka dipuji orang lain. Karena tidak ingin pahala amalnya hilang/sia-sia. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW dalam hadits riwayat Nasa’i; “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal perbuatan seseorang selain dia ikhlas dan mengharapkan ridha Allah semata”.

Hadist : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah. (Riwayat Bukhori )

Qonaah berarti menerima apa adanya. Merasa ikhlas dengan kondisi apapun yang dialami

Hadist :

Rasul yg mulia Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa mukmin yg sabar atas musibah/duka yg menimpa dan bersyukur atas ni’mat/suka yg diterima akan mendapatkan kebaikan. Kabar gembira ini tersampaikan kepada kita lewat sahabat beliau yg mulia Shuhaib Ar-Rumi radhiyallahu ‘anhu. Shuhaib berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkara adl kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur mk yg demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kemudaratan/kesusahan1 ia bersabar mk yg demikian itu baik baginya.”

Hadist :

Besarnya pahala sesuai dgn besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. {HR. Tirmidzi}

Hadist :

Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam apa yang beliau riwayatkan dari Allah ta’ala, bahwa Dia berfirman, “Wahai hamba-hambaKu, sesungguhya Aku telah haramkan kezhaliman atas diriKu, dan Aku telah menetapkannya sebagai sesuatu yang diharamkan di antara kalian, maka jauhilah kalian saling menzhalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua sesat, kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian. Wahai hambaKu, kalian semua lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya untuk kalian. Wahai hambaKu, kalian semua telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepadaKu, niscaya Aku akan memberikannya untuk kalian. Wahai hambaKu, sesungguhnya kalian berbuat salah di siang dan di malam hari, sedangkan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka minta ampunlah kepadaKu, niscaya Aku akan mengampuni kalian. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak akan bisa mendatangkan kemudharatan kepadaKu lalu menimpakannya kepadaKu, dan kalian takkan bisa memberikan manfaat kepadaKu lalu kalian memberikannya kepadaKu. Wahai hamba-hambaKu, seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari bangsa manusia dan jin, mereka semua berada pada taraf ketakwaan seorang paling tinggi tingkat ketakwaannya di antara kalian, hal itu takkan menambah kerajaanKu sedikit pun. Seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari kalangan bangsa jin dan manusia, mereka semua berada pada taraf kedurhakaan seorang yang paling tinggi tingkat kedurhakaannya di antara kalian, hal itu takkan mengurangi kerajaanKu sedikit pun. Wahai hambaKu, seandainya generasi pertama kalian dan generasi akhir kalian, baik dari bangsa manusia dan jin, semuanya berdiri di atas tanah yang tinggi, lalu mereka semua meminta kepadaKu, lalu aku penuhi permintaan mereka, untuk yang demikian itu, tidaklah mengurangi apa-apa yang Aku miliki, kecuali seperti berkurangnya jarum jika dimasukkan ke dalam lautan. Wahai hambaKu, sesungguhnya itu hanyalah amalan kalian. Aku menghitungnya untuk kalian, kemudian Aku memberikannya secara sempurna kepada kalian, maka barangsiapa mendapatkan kebaikan, maka hendaklah dia memuji Allah. Dan barangsiapa yang mendapatkan yang selain dari itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. (HR. Muslim)

Hadist :

Barangsiapa yg tdk rela akan ketentuan-Ku, tdk sabar dgn ujian-Ku, tdk bersyukur atas nikmat-Ku, maka carilah tuhan selain Aku"[Hadist Qudsy]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut