25 Januari 2011

Kajian Asmaul Husna Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Tanggal 24 Januari 2011

Event : Kajian Asmaul Husna Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia
Tanggal : 24 Januari 2011
Pembicara : KH Abdullah Gymnastiar
Tema: Yang Maha Sabar (Asshobur)

perbuatan sabar itu awalnya pahit namun akhirnya manis

Sabar merupakan akhlak paling utama, yang banyak mendapat perhatian Alquran. Imam Al-Ghazali berkata, “Allah swt menyebutkan, sabar di dalam Alquran lebih dari tujuh puluh tempat.” Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad, “Sabar di dalam Alquran terdapat di sekitar sembilan puluh tempat.” Sabar menurut bahasa, berarti menahan dan mengekang. Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah).

Qs Al Baqarah : 177

“Dan orang yang sabar dalam musibah, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang yang benar imannya, serta mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”

---

Quraish Shihab dalam “Menyingkap Tabir Ilahi”, menyebut kata “Asshabur” (Allah Maha Penyabar) berasal dari akar kata yang terdiri atas tiga huruf, shad, ba, dan ra. Makna dari kata ini, ” menahan”, “ketinggian sesuatu”, dan “sejenis batu”. Dari makna menahan, lahirlah makna konsisten/istikamah. Sebab, sikap menahan pandangannya terhadap suatu gejolak dinamai sabar.

Seseorang yang ditahan di penjara dan dia sabar sampai mati disebut mashburah. Dari makna kedua, lahir kata “shubr”, yang berarti puncak sesuatu. Jadi, orang yang memiliki kesabaran yang tinggi, maka dia akan memiliki puncak kemuliaan. Dan dari makna yang ketiga, muncul kata “ash subrah” yakni “batu yang amat kukuh lagi kasar” atau bisa juga disebut dengan “potongan besi”.

Apabila makna itu saling mengait, orang yang punya kemampuan sangat menahan diri, gigih, tangguh, maka dia akan punya tingkat kemuliaan, ketinggian kehormatan selaku manusia, dan dia akan memiliki ketahanan yang amat dahsyat.

Kesabaran amatlah berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah,

Qs Al Baqarah : 156-157

yaitu orang-orang yang apabla ditimpa musibah mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka. Mereka itulah orang yang mendapat petunjuk

---

Qs Al Baqarah : 153

Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

---

Menurut Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya Tafsir Al-Misbah, beliau berpendapat bahwa kata Ash-Shabr (sabar) yang dimaksud mencakup banyak hal, sabar menghadapi ejekan dan rayuan, sabar melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, sabar dalam petaka dan kesulitan, serta sabar dalam berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan.

---

Menurut Imâm al-Ghazâlî sabar adalah keteguhan yang mendorong hidup beragama dalam menghadapi dorongan hawa nafsu. Itu adalah salah satu karakteristik manusia yang terkomposisi dari unsur malaikat dan unsur binatang. Binatang hanya dikuasai oleh dorongan-dorongan nafsu birahi, sedangkan para malaikat tidaklah dikuasai oleh hawa nafsu. Mereka semata-mata diarahkan pada kerinduan untuk menelusuri keindahan hadirat ketuhanan dan dorongan ke arah derajat kedekatan dengan-Nya. Mereka bertasbih menyucikan Allah Swt. sepanjang siang dan malam tiada henti. Pada diri mereka tidak terdapat dorongan-dorongan hawa nafsu. Sementara pada diri manusia dan binatang tidak terdapat sifat sabar, bahkan manusia itu cenderung dikuasai oleh dua macam pasukan yang saling menyerang dan berebut untuk menguasainya. Salah satunya, pasukan Allah dan para malaikat-Nya, berupa akal pikiran berikut seluruh instrumennya. Yang kedua, dari pasukan setan yaitu hawa nafsu dan seluruh instrumennya, setelah adanya informasi unsur pendorong agama dan akal. Sebab, pandangannya terpaku pada akibat-akibat sesudahnya.

---

Musibah itu terjadi atas ijin Allah, jangan "down"

Qs At Tagabun : 11

Tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

---

Menasehati diri sendiri maupun orang lain pun harus sabar :

Qs Al Ashr :3

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.

---

Orang yang sibuk dengan penilaian manusia, susah memberikan yang terbaiki kepada Allah

---

Manusia sifatnya suka mengeluh

QS Al Ma'arij : 19-20

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.

Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,

---

Jangan sedih, allah bersama kita

Qs At Taubah : 40

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

---

Allah tidak pernah mendzolimi hambaNya, kita sendirilah yang mendzolimi diri sendiri

Qs Fushilat : 46

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-sekali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba(Nya)

---

Qs Ali Imran : 117

Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa tanaman kaum yang menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.

---

Sabar dan ketaqwaan kepada Allah itu yang utama

Qs Ali Imran : 186

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut