19 Januari 2011

Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M Tanggal 19 Januari 2011

Event : Majelis Reboan Masjid Alatief Pasaraya Blok M
Tanggal : 19 Januari 2011
Pembicara : Ustadz Edi Abu Marwa
Tema: Anak

Ada 3 istilah anak yang disebutkan di dalam al Quran :

1. Anak sebagai qurrota a'yun :

QS Al Furqon : 74

Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

---

2. Anak sebagai Dzurriyatun Thoyyibah :

Qs Ali Imran : 38

Di sanalah Zakariya mendoa kepada Rabbnya seraya berkata: Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.

---

3. Anak sebagai as sholihin :

Qs As Saffat : 100

Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.

---

Cara untuk mendapatkan anak yang sesuai dengan 3 kriteria tersebut :

1. Berdoa kepada Allah

Salah satu ciri anak yang sholeh adalah anak yang sabar

Qs As Saffat : 101-102

Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

---

2. Berbuat baik kepada :

a. orang tua kita

Qs Al Ahqaf : 15

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

Mendoakan orang tua kita

Qs Al Isra : 24

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

---

Apabila orang tua kita sudah meninggal dunia, belum berangkat haji, meninggalkan harta yang cukup, lakukanlah ba'dal haji untuk orang tua kita yang meninggal tersebut.

Dalilnya :

hadis riwayat Fadl bin Abbas ra. Bahwa seorang wanita dari Bani Khats’am berkata, “Wahai Rasulullah saw.! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji kepada hamba-Nya, bapakku seorang yang sudah berumur, tidak mampu mengadakan perjalanan, apakah boleh aku menghajikannya?” Rasulullah saw. menjawab, “Boleh.” Ini pendapat Imam Syafi’i, Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah. Sementara Imam Malik berkata, “Tidak wajib.”

b. orang lain

Qs Qs As Saffat : 109-110

(yaitu)Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim,

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

---

Kepada siapakah kita berbuat baik ?

Qs An Nisa : 36

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.

---

Qs Al Baqarah : 83

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

---

Jangan berbuat riya :

Qs Al Baqarah : 262

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

---

Qs Al Baqarah : 264

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir

---

Kisah Nabi dan keistimewaannya :

a. Nabi Musa : pandai

Qs Al Qasas : 14

Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

---

b. Nabi Yusuf : Tampan dan pandai

Qs Yusuf : 22

Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sri Wahyuningsih

Sri Wahyuningsih
Sri Wahyuningsih

Pengikut